Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Boyolali

commit to user 49

2. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Boyolali

Boyolali adalah sebuah kabupaten yang sebagian besar penduduknya bergerak dibidang pertanian yaitu 42,15 dihitung dari data tenaga kerja produktif di kota Boyolali. Tabel 2.1 Penduduk Kabupaten Boyolali Usia 10 Tahun Ke Atas Menurut Pekerjaan Utama 2008 Kecamatan Pertanian Tanaman Pangan Perkebun an Perikanan Peternakan Pertanian Lainnya 1 2 3 4 5 6 01. Selo 5.792 - - 537 9.007 02. Ampel 15.136 212 - 2.496 571 03. Cepogo 19.337 1.964 - 9.772 - 04. Musuk 5.987 5.581 - 16.373 - 05. Boyolali 3.744 - 14 259 117 06. Mojosongo 6.804 286 - 1.933 2.592 07. Teras 10.060 76 104 1.008 956 08. Sawit 6.563 917 133 3.005 - 09. Banyudono 3.822 518 49 821 4.253 10. Sambi 13.227 - 10 307 267 11. Ngemplak 4.913 22 153 610 946 12. Nogosari 15.307 - 4 140 257 13. Simo 23.173 - 72 466 - 14. Karanggede 9.396 3.308 118 8.666 5.332 15. Klego 20.687 74 44 161 186 16. Andong 23.691 - - 291 227 17. Kemusu 20.755 190 500 325 150 18. Wonosegoro 23.131 3.585 - 3.954 265 19. Juwangi 11.739 - 61 48 - Jumlah 243.264 16.733 1.262 51.172 25.126 2007 241.398 16.511 1.327 49.878 24.908 2006 234.847 16.088 1.241 47.014 25.235 2005 233.582 15.565 1.049 45.672 25.285 2004 222.402 16.396 1.219 46.160 25.685 2003 167.696 12.102 945 36.277 20.842 commit to user 50 Lanjutan Jumlah 43.455 51.366 54.015 7.128 307.284 800.805 2007 42.591 52.055 53.381 7.090 313.897 798.623 2006 41.917 54.956 60.033 7.191 308.840 795.489 2005 40.942 54.314 60.043 6.976 294.323 777.752 2004 42.134 54.365 62.405 6.408 273.730 776.048 2003 31.638 34.940 49.768 4.349 158.939 517.546 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali Sektor - sektor andalan dari Boyolali sebagai penunjang perekonomian, dituangkan dalam visi-misi Kabupaten di bawah ini : Visi Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategi Daerah Kabupaten Boyolali ditetapkan sebagai berikut: Kecamatan Industri pengolahan Perdaga ngan Jasa Angkutan Lainnya Jumlah 1 7 8 9 10 11 12 01. Selo - 292 2.844 148 4.030 22.650 02. Ampel 495 1.015 4.107 77 33.676 57.785 03. Cepogo 2.495 2.349 594 452 7.309 44.272 04. Musuk 405 2.051 1.887 448 18.114 50.846 05. Boyolali 2.872 3.578 6.602 593 32.175 49.954 06. Mojosong o 1.400 5.020 2.618 480 22.022 43.155 07. Teras 5.680 4.365 4.401 293 11.309 38.252 08. Sawit 346 4.480 872 258 11.292 27.866 09. Banyudon o 3.781 4.023 6.112 843 13.968 38.190 10. Sambi 3.682 1.489 1.389 165 20.382 40.918 11. Ngemplak 8.982 5.876 9.740 618 27.593 59.453 12. Nogosari 5.708 3.995 4.429 328 21.064 51.232 13. Simo 609 1.229 949 188 10.031 36.717 14. Karangged e 957 1.125 1.080 85 4.296 34.363 15. Klego 365 2.386 2.445 275 12.042 38.665 16. Andong 1.674 2.656 1.098 415 21.991 52.043 17. Kemusu 2.609 1.341 462 391 12.267 38.990 18. Wonosego ro 1.224 3.004 1.104 744 8.920 45.931 19. Juwangi 171 1.092 1.282 327 14.803 29.523 commit to user 51 “Terwujudnya Masyarakat Boyolali Yang Sejahtera Lahir Batin, Mandiri, Dan Berdaya Saing Berbasis Pada Pertanian, Industri Dan Pariwisata” Untuk mewujudkan visi Kabupaten Boyolali ke depan dan dalam rangka merealisasikan otonomi daerah, dirumuskan MISI sebagai berikut: 1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia agar lebih menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mampu berkompetisi dan profesional. 2. Pemberdayaan masyarakat dalam rangka membentuk manusia yang berbudi luhur, disiplin, mandiri, kreatif, produktif dan demokratis 3. Pengembangan industri kecil dan menengah yang berbahan baku local, berpotensi menyerap tenaga kerja, dan memberi nilai tambah serta didukung dengan pengembangan teknologi tepat guna. 4. Pengembangan sektor pertanian melalui diversifikasi dan intensifikasi untuk meningkatkan kesejahteraan petani. 5. Pengembangan pariwisata dan pemberdayaan masyarakat sebagai pelaku utama bisnis pariwisata. 6. Meningkatkan kerjasama pariwisata wilayah Solo, Selo dan Borobudur. 7. Membangun system pemerintahan yang bersih dan baik serta berorientasi pada pelayanan publik. commit to user 52 8. Membangun sarana dan prasarana publik yang mendukung kelancaran perekonomian, pemerataan pembangunan dan memperlancar pelayanan publik. 9. Memperluas jaringan kerjasama dalam pembangunan dengan prinsip saling menguntungkan, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. 10. Mengembangkan system ketentraman dan ketertiban yang semakin memperkuat prakarsa, peran serta dan tangunggjawab masyarakat. Ada beberapa poin diatas menunjukkan aspek-aspek untuk menunjang perekonomian Kabupaten Boyolali, pada tahun 2008 BPS Badan Pusat Statistik Boyolali merilis hasil pengumpulan data Keuangan kabupaten Boyolali sesuai dengan sektor-sektor yang dimaksudkan dalam visi-misi Kabupaten Boyolali. a Pertanian dan Peternakan Tabel 2.2 Hasil Pertanian dan Peternakan Kabupaten Boyolali No Jenis Pertanian Hasil Produksi Ton 2005 2006 2007 2008 1 Padi sawah dan ladang 227.127 258.879 243.957 248.189 2 Jagung 131.525 128.186 126.866 145.035 3 Ubi Kayu 148.019 136.978 129.928 110.005 4 Ubi Jalar 967 746 874 564 5 Kacang Tanah 9.939 8.224 9.443 6.876 6 Kedelai 4.928 4.742 3.347 3.346 7 Sayur-sayuran 64.729,2 63.879,7 60.912,2 65.876,9 8 Buah-buahan 49.175 82.375,3 62.731,4 50.554,3 9 Tembakau - - 1989,96 1808,38 10 Gula - - - 1870,38 No Jenis Ternak Jumlah ekor 2005 2006 2007 2008 1 Sapi Potong 89.412 85.867 86.537 commit to user 53 2 Sapi Perah 59.687 59.687 61.749 3 Kerbau 3.352 2..175 2.248 4 Kuda 534 588 601 5 Kambing 112.343 106.388 109.890 6 Domba 51.154 47.513 48.409 Sumber : Kabupaten Boyolali dalam angka tahun 2008, BPS b Perindustrian Tabel 2.3 Hasil Perindustrian Kabupaten Boyolali No Jenis Industri Pendapatan juta 2005 2006 2007 2008 1 Industri Kecil - - - 855.954,64 2 Industri Menengah - - - 434.678 3 Inndustri Besar - - - 314.360 c Pariwisata Tabel 2.4 Potensi Kabupaten Boyolali No Obyek Wisata Pendapatan ribu 2005 2006 2007 2008 1 Umbul Pengging 137.127 113.727, 75 100,571,1 156.627,3 2 Umbul Tlatar 203154,5 190,170,6 196.739,6 202.829,1 3 Waduk Cenglkik 2.850,5 6.207,1 7.296,8 8.855,6 4 Gunung tugel 2.001,2 2.108 2.002,4 2.009,6 5 Arga Merapi Merbabu 18.410,6 6.905,4 13.310,6 5.011,6 6 Pantaran 1.304 764 1.010,4 2.004 7 R.Ng. Yosodipuro 11.338,4 11.604 16.873 16.415 Sumber : Kabupaten Boyolali dalam angka tahun 2008, BPS

B. Lembaga-Lembaga Yang Terkait Dengan Penelitian

Menghadapi tantangan otonomi daerah membutuhkan kemandirian dari masing-masing daerah, yang artinya akan melibatkan Birokrasi Eksekutif, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Legislatif, dan elemen masyarakat. Ketiga-tiganya memiliki peranan masing-masing dalam rangka menghadapi tantangan desentralisasi tersebut. commit to user 54 Keterlibatan masyarakat dalam pengambilan kebijakan di tingkat KotaKabupaten akan memperlihatkan bagaimana keseimbangan antara birokrasi dan masyarakatnya, apalagi sistem yang selama ini dianut negara ini yaitu demokrasi. Demokrasi membuka ruang-ruang antara pemerintah dan rakyat yang dulu tersekat-sekat sekarang sudah bisa terbuka, dan seharusnya ruang bagi publikpun terbuka lebar dalam mengusulkan suatu aspirasi maupun kepentingan dari rakyat. Untuk lebih jelasnya dibawah ini ada pemaparan tentang lembaga- lembaga tersebut : 1. FORABI Dalam penelitian ini memang tidak semua masyarakat yang ada di Boyolali menjadi sample-nya. Namun sebagai samplenya yang relevan untuk mewakili, FORABI Forum Masyarakat Boyolali adalah yang paling tepat. FORABI merupakan sebuah media atau wahana tempat berkumpulnya individu-individu dan kelompok masyarakat dalam rangka mendefinisikan pendapat, merumuskan kesepakatan dan memperjuangkan aspirasi bersama secara demokratis dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia HAM. FORAbI beralamat di Jalan Madumulyo RT 7RW 1, Pulisen, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Melalui FORABI Pemerintah daerah dan DPRD akan diawasidimonitor kinerjanya oleh masyarakat, agar pemerintah daerah dan DPRD benar-benar bekerja demi kepentingan rakyat. Melalui commit to user 55 FORABI, masyarakat memberikan gagasannya mengenai kepentingan masyarakat agar Pemerintah Daerah dan DPRD berdaya melaksanakan amanah memperjuangkan kepentingan dan prakarsa masyarakat berdasar aspirasi masyarakat. Melalui Forum Rakyat Boyolali, Dialog multipihak eksekutif, Legislatif, Warga dan swasta akan diselenggarakan guna menggali, merumuskan, memformulasikan kebijakan daerah yang lebih mementingkan pada hajat hidup orang yang banyak sehingga tercipta keadilan dalam kebijakan dan anggaran di Boyolali. Definisi Forum Rakyat Boyolali · Merupakan wadah partisipasi politik warga daerah dalam mengkaji, mengambil kesimpulan dan kesepakatan sikap terhadap masalah- masalah pembangunan dan pengelolaan daerah yang dihadapi masyarakat, dan mengupayakan pemecahannya secara bersama-sama. · Forum Rakyat Boyolali, sebuah organisasi yang bersifat sebagai instutionalized Round Table Dialogpelembagaan forum diskusi · Masalah-masalah yang diangkat Forum adalah masalah-masalah pembangunan dan pengelolaan daerah dari semua aspek; Ekonomi, Sosial, hukum, politik, budaya, pertahanan keamanan dan Lingkungan Hidup. commit to user 56 Latar Belakang Forum Rakyat Boyolali lahir terinisiasi oleh: · Semangat desentralisasi yakni bergulirnya wacana otonomi daerah yang sangat kuat dalam masyarakat, dengan munculnya UU. No 22 tahun 1999. · Munculnya pemikiran bahwa dalam tatanan pemerintahan yang demokratis mutlak diperlukan keterlibatan masyarakat sebagai asas keseimbangan counter balancing of state maupun kontrol sosial social control bagi jalannya sebuah pemerintahan. Forum Rakyat Boyolali di deklarasikan pada tanggal 17 Juni 2001 difasilitasi oleh KOMPIP LeKAT, KIPPDA Boyolali dan para stake holder yang peduli pada Boyolali. Forum Rakyat Boyolali, lahir sebagai wahana, tempat berkumpulnya individu maupun kelompok masyarakat di Boyolali dalam mengekspresikan artikulasi pendapat dan memperjuangkan dalam sebuah tatanan pemerintahan yang demokratis serta mempengaruhi kebijakan pemerintah yang berpihak pada masyarakat. commit to user 57 Visi Forum Terwujudnya Partisipasi Masyarakat untuk Keadilan Kebijakan melalui Penyelenggaraan Pemerintahan di Boyolali yang partisipasif, Transparan dan dapat dipertanggungjawabkan Accountable. Misi Forum 1. Membuka ruang publik untuk berpartisipasi 2. Mendorong partisipasi masyarakat dalam menentukan kebijakan daerah 3. Membuat perangkat legal dalam hal partisipasi politik 4. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja dan pelayanan Institusi Publik 5. Menguatkan peran komunitas dalam kebijakan sektoral. Struktur penyelenggaraan · Struktur Forum bersifat fungsional · Forum Rakyat Boyolali terdiri dari Rembug Rakyat, Forum Rembug Tahunan, Forum Pleno dan Forum Kaukus · Rembug Rakyat Boyolali diadakan dua tahun sekali sebagai media evaluasi, pertanggungjawaban, reorganisasi yang difasilitasi oleh badan pekerja. commit to user 58 · Forum Rembug Tahunan adalah forum yang diadakan satu tahun sekali sebagai media evaluasi pelaksanaan dan perencanaan Program yang diselenggarakan oleh Badan Pekerja · Forum pleno yang diselenggarakan oleh badan pekerja sebagai media evaluasi dan pelaksanaan kerja kaukus yang diselenggarakan satu bulan sekali. · Forum kaukus adalah yang difasilitasi oleh Badan Pekerja sebagai media evaluasi dan pelaksanaan kerja kaukus yang diselenggarakan minimal tiga bulan sekali. · Kaukus adalah wadah komunitas yang memiliki kesamaan isu dan kepentingan terhadap kebijakan daerah. Adapun Kaukus yang ada didalam Forum Rakyat Boyolali adalah : 1. Kaukus Desa 2. Kaukus Usaha Kecil dan Menengah 3. Kaukus Buruh 4. Kaukus Tani 5. Kaukus Perempuan 6. Kaukus Pendidikan 7. Kaukus konservasi dan Lingkungan commit to user 59 8. Kaukus Seni dan Budaya · Kaukus-kaukus ini dipimpin oleh seorang koordinator yang merupakan anggota Badan Pekerja bertanggung jawab pada forum pleno, Forum Rembug Tahunan dan Forum Rembug Rakyat. · Badan Pekerja adalah kelompok kerja yang terdiri dari utusan kaukus hasil dari RRB Rembug Rakyat Boyolali yang akan melaksanakan mandat RRB dan kegiatan dalam jangka waktu tertentu. · Badan pekerja ini dipimpin oleh koordinator dengan anggota seluruh koordinator Kaukus yang masa kepengurusannya 2 dua tahun dan belum menjabat selama 2 dua periode berturut turut. · Koordinator Kaukus merupakan orang yang ditunjuk oleh Kaukus yang bersangkutan. · Dalam menyelenggarakan kegiatanya BP dapat bekerjasama dengan pihak lain dengan melibatkan tim ahli · Tim ahli terdiri dari elemen individu, LSM dan Akademisi yang tidak tergabung dalam kaukus. · Forum Konsultasi merupakan forum yang didalamnya terdiri dari LSM, Ormas, Tokoh agama, Tokoh Masyarakat yang berfungsi sebagai wahana konsultasi penyelenggaraan Forum. commit to user 60 Selama perjalannya Forabi telah banyak mengalami pergantian Badan Pekerja yang mewakili tiap-tiap kaukus yang ada. Berikut adalah daftar Badan Pekerja yang disusun sesuai periode kepengurusan: Periode 2001 – 2005 1. Munawar Syamsudin Koordinator 2. Suyatno Sekretaris Jenderal 3. Roni Budi Sulistiyo 4. AW Samosir 5. Sinam M Sutarno 6. Syaifudin Zuhri Periode 2005 – 2006 1. Syaifudin Zuhri Koordinator 2. Nursetyanto Sekretaris Jenderal 3. Titin Sulistowati 4. Sunaryanto 5. Widodo 6. Purwanto 7. Djimu Dwijo Wiyanto Periode 2006 – 2008 1. Nursetyanto Koordinator 2. Titin Sulistyowati Sekretaris Jenderal 3. Dwi Prasetyowati commit to user 61 4. Suwarso 5. EB Setiyawan 6. Sunaryanto 7. Sukandi 8. Aryoko Periode 2008 – 2010 1. Eko Bambang Setiawan Koordinator dan Kaukus seni budaya 2. Sasanti Rahayuningtyas Sekretaris Jenderaldan Kaukus bakul dan UKM 3. Dwi Prasetyowati Perempuan 4. Sunardi Pembaruan Desa 5. Suwardi Tani 6. Titin Sulistyowati Pendidikan 7. Warsono Lingkungan 8. Tugiman Buruh Sedangkan jika digambarkan melalui bagan tentang bagaimanakah alur dari penyampaian informasi dari bawah hingga pada Forabi. Personal Kelompok Komunitas KAUKUS FORABI commit to user 62 Bagan 2.1. Alur Penyampaian informasi FORABI Forabi mencoba menggali informasi dari lapisan masyarakat paling bawah, selanjutnya informasi dari bawah tersebut di bahas dalam forum kaukus-kaukus sesuai dengan masalah yang diangkat. Kaukus merupakan forum diskusi awal dan mungkin bisa mengakhiri, yang artinya memberikan solusi sesuai permasalahanya. Namun jika tidak terselesaikan dalam kaukus atau membutuhkan banyak dukungan agar bisa menjadi issue daerah maka diangkat dalam Forum Rakyat Boyolali.

2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD