commit to user
35
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak langsung dari sumber-sumber di lapangan. Dalam penelitian ini sumber data
sekunder adalah data tertulis, misalnya seperti dokumen yaitu berupa data-data yang dimiliki FORABI, DPRD Kabupaten
Boyolali, Pemerintah Kabupaten Boyolali, kepustakaan yaitu mempelajari buku-buku, majalah, koran, Web atau blog, dan juga
hasil penelitian yang telah ada yang berkenaan dengan masalah yang sedang diteliti. Data bisa diperoleh dari notulensi pertemuan,
catatan-catatan, atau peundang-undangan.
Populasi
Populasi merupakan keseluruhan dari subjek penelitian atau unit analisis yang cirinya akan diduga dari seluruh penelitian yang
dilakukan. Dalam penelitian ini yang akan menjadi populasi adalah FORABI.
4. Teknik Pengambilan Sampel
a. Sampel
Dalam penelitian kualitatif, sampel bukan mewakili populasi sebagaimana dalam penelitian kuantitatif. Tetapi sampel berfungsi
untuk menggali beragam informasi serta menemukan sejauh mungkin berbagai informasi penting. Dalam pengambilan sampel dilakukan
peneliti sesuai dengan fokus penelitian. Sampel dalam penelitian kualitatif sering juga dinyatakan sebagai internal sampling yang
berlawanan dengan sifat sampel yang ada pada penelitian kuantitatif,
commit to user
36
yang dinyatakan sebagai external sampling Bogdan Biken, 1982 dalam HB. Sutopo, 2002. Dalam sampel yang bersifat internal,
sampel diambil untuk mewakili informasinya, dengan kelengkapan dan kedalaman yang tidak sangat perlu ditentukan oleh jumlah sumber
datanya, karena jumlah informan yang kecil bisa saja menjelaskan informasi yang selengkapnya, detail, dan benar daripada jumlah
informan yang begitu banyak, yang mungkin saja tidak begitu memahami informasi yang sebenarnya. Sampel dalam penelitian ini
adalah Pengurus harian dan anggota dari Forum Rakyat Boyolali FORABI.
b. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik Purposive Sampling sampel bertujuan yaitu penulis cenderung memilih
informan yang dipercaya dan dianggap mengetahui permasalahan yang sedang diteliti dengan jelas, serta di mana pengambilan sampel tidak
ditekankan pada jumlah dan ukuran melainkan lebih ditekankan pada kelengkapan dan kedalaman informasi terhadap masalah yang diteliti.
Jumlah sampel akan berkembang sampai informasi yang dibutuhkan mencukupi H.B. Sutopo,2002:36.
Pada penelitian ini digunakan beberapa jenis informan sebagai sampel dalam pengambilan data yang diperlukan, yaitu : Pengurus
harian FORABI; Anggota FORABI; sedangkan Eksekutif, legislatif, dan masyarakat adalah sumber data untuk triangulasinya.
commit to user
37
Deskripsi Informan
a Informan I, Eko Bambang S. Merupakan Ketua Badan Pekerja Forabi periode 2008-2010. Dalam proses penggalian data informan ini
sangat kooperatif untuk membantu memberikan data kepada peneliti. Alasan Eko ditunjuk sebagai informan, karena perannya sebagai
ketua Badan Pekerja Forabi diharapkan bisa memberikan data dengan kualitas terbaik sesuai dengan kebutuhan penelitian.
b Informan II, Sinam. Informan ini memang untuk saat ini berada diluar koridor Badan Pekerja Forabi semacam pengurus harian di
Forabi. Sinam dipilih untuk menjadi informan karena informasi- informasi dari dalam Forabi yang merekomendasikannya untuk
membantu dalam penggalian data penelitian ini. Sinam termasuk orang lama yang telah lama memiliki hubungan dekat dengan Forabi,
selain itu sebagai salah satu anggota sebuah LSM yang memiliki peranan untuk membentuk Forabi dia mengetahui seluk beluk
internal Forabi sedari awal. Sebenarnya peran Informan I dan Informan II dalam penelitian ini hampir sama, yaitu memberikan
informasi tentang internal Forabi dan kegiatan partisipasinya untuk memberikan masukan pada Pemerintah Kabupaten Boyolali.
c Informan III, Deni. Merupakan warga masyarakat Boyolali yang pernah ikut bersama Forabi untuk mengadvokasi aspirasi ke
Legislatif. Informasi yang diberikan terkait dengan kinerja Forabi dalam mengadvokasi aspirasi masyarakat pada Legislatif Boyolali,
commit to user
38
kesan terhadap Forabi oleh Masyarakat, juga tentang partisipasi masyarakat Boyolali dalam kegiatan pemerintahan pembangunan,
pembuatan kebijakan, aplikasi kebijakan. d Informan IV, Sukandi. Merupakan warga masyarakat Boyolali yang
pernah ikut bersama Forabi untuk mengadvokasi aspirasi ke Eksekutif. Informasi yang diberikan memiliki kesamaan dengan
informan III yaitu terkait dengan kinerja Forabi dalam mengadvokasi aspirasi masyarakat namun bedanya pada tataran eksekutif Boyolali,
kesan terhadap Forabi oleh Masyarakat, juga tentang partisipasi masyarakat Boyolali dalam kegiatan pemerintahan pembangunan,
pembuatan kebijakan, aplikasi kebijakan. e Informan V, Suwardi. Anggota DPRD Boyolali Komisi II Bidang
Anggaran ini ditunjuk sebagai informan, karena seperti fungsinya sebagai DPRD untuk membuat legislasli terkait dengan kebijakan di
Kabupaten Boyolali. Selain itu juga untuk mengetahui peran dan partisipasi masyarakat pada umumnya dan Forabi dalam pembuatan
kebijakan di Boyolali. f Informan VI, Seno Samudro. Kapasitasnya sebagai Wakil Bupati
Boyolali Periode 2005-2010 diharapkan bisa memberikan data terhadap penelitian ini mengenai partisipasi masyarakat dalam
pengambilan kebijakan Kabupaten juga tentang pembuatan kebijakan di Boyolali.
commit to user
39
5. Teknik Pengumpulan Data