Usaha Guru untuk Mengatasi Hambatan-hambatan Pembelajaran

Kemudian untuk mengatasi supaya siswa tidak jenuh dalam pembelajaran apresiasi puisi pada saat memberikan tugas menulis puisi yang berjudul “ Merpati “. Guru bisa memberikan judul lebih dari satu sehingga siswa bisa memilih atau siswa diberi kebebasan untuk menentukan judul sendiri supaya siswa mudah untuk mengungkapkan dalam bentuk tulisan puisi

4. Usaha Guru untuk Mengatasi Hambatan-hambatan Pembelajaran

Apresiasi Puisi Dari hasil temuan di lapangan dapatlah dipaparkan beberapa usaha guru untuk mengatasi hambatan yang muncul dalam pembelajaran apresiasi puisi. Usaha yang berkaitan dengan siswa dilakukan dengan memberikan motivasi dalam kegiatan pembelajaran apresiasi dan mengarahkan pada siswa supaya mencari puisi di buku-buku majalah yang ada puisinya kemudian dibuat kliping puisi dan dapat dibacakan di sekolah. Hal ini dilakukan agar siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran dan menambah wawasan siswa mengenai puisi. Usaha yang dilakukan oleh guru dalam memotivasi siswa dapat dilihat dalam pernyataan hasil wawancara dengan guru SM sebagai berikut : “Memang Bu, ada beberapa hambatan yang muncul dalam pembelajaran apresiasi puisi, misalnya siswa tak bisa membuat puisi yang berjudul “Merpati” ,kemudian siswa saya suruh mengganti judul yang lain sesuai dengan kemampuan siswa, misalnya ada siswa yang ingin menulis tentang bunga mawar, dan saya mngijinkannya karena siswa saya anggap akan mudah menulis dengan semangat dan dengan bahasanya sendiri.”CLHW No.09; 19 Karena dalam kompetensi dasarnya membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat, maka disini guru dalam pembelajaran apresiasi puisi tidak terpancang dari tulisan puisi siswa tetapi bagaimana siswa dapat mengapresiasikan puisi dengan tepat, dan dapat memahami isi puisi. Siswa sendiri merasa mendapat kebebasan dalam mengapresiasikan puisi. Sementara itu untuk mengatasi hambatan yang berupa media, guru berusaha menulis puisi dan langkah-langkah dalam pembelajaran apresiasi puisi dalam kertas yang ditulis besar sehingga terbaca siswa satu kelas. Guru juga memberikan warna yang berbeda pada setiap langkah atau syair pada puisi, ini merupakan sudah termasuk usaha guru agar siswa mudah memahami dan dapat membantu siswa dalam mengapresiasikan puisi.CLHP No.12 Kemudian untuk menghadapi hambatan buku-buku pendamping guru SM menyuruh siswa untuk mencari puisi –puisi yang ada dalam majalah Bobo atau buku sumber lain yang ada puisinya, siswa disuruh menulis atau menyalin puisi tersebut kedalam buku dan ditulis yang bagus. Ini merupakan usaha guru agar siswa ada tindak lanjutnya dalam pembelajaran puisi dan siswa dapat belajar banyak tentang puisi dari sumber lain selain buku paket atau pendamping. Untuk terbatasnya waktu dalam pembelajaran puisi guru SM sering menggunakan waktu pembiasaan diri untuk memberikan penilaian apresiasi puisi, dengan mengambil waktu pembiasaan diri yang dilaksanakan setiap hari sabtu guru mendapat waktu untuk mengadakan penilaian apresiasi puisi, karena waktu pembelajaran apresiasi puisi sangat sedikit sekali sedangkan siswa kelas V ada 44 siswa, sehingga membutuhkan waktu yang banyak untuk melaksanakan penilaian apresiasi puisi yang apresiasif.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A.Simpulan Berdasarkan temuan penelitian dan hasil analisis data, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan pembelajaran apresiasi puisi yang meliputi pemilihan materi dan metode, penggunaan media pembelajaran, dan pelaksanaan evaluasi di SD Negeri I Begalon Surakarta dapat dikatakan sudah mengarah pada apresiatif. Karena dalam penilaian pembelajaran apresiasi puisi, guru memberi kesempatan pada siswa untuk menampilkan karya sendiri atau menyalin dari buku lain sehingga siswa tidak terpancang pada buku paket atau buku pendamping. Dapat dikatakan bahwa pembelajaran ini sesuai dengan standar kompetensi karena guru dapat mengembangkan sesuai dengan kemampuan dan potensi siswa. Sementara media yang sangat sederhana tidak menghambat siswa untuk mengapresiasikan puisi.meskipun belum optimal. Untuk pelaksanaan penilaian menekankan aspek afektif dan psikomotor sesuai dengan kurikulum. Selain itu penilaian unjuk kerja juga sudah dilaksanakan dalam proses pembelajaran .Pembelajaran puisi dilaksanakan secara terpadu dengan pembelajaran berbahasa. Hal ini tidak dapat dihindari karena bahasa merupakan media yang digunakan dalam menciptakan puisi dan hal ini sesuai dengan salah satu fungsi pembelajaran sastra yakni, bahwa pembelajaran sastra dapat meningkatkan kemampuan berbahasa. Pembelajaran puisi yang hanya mempunyai waktu sedikit sangat bermanfaat 107