Hambatan-hambatan dalam Pembelajaran Apresiasi Puisi

unjuk kerja, keaktifan siswa dari mengikuti pembelajaran apresiasi puisi dengan menggunakan pengamatan. Dalam penilain guru SM tak lepas dari tujuan pembelajaran yang tercantum dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yaitu “ Siswa dapat membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat.” Dengan nilai kriteria ketuntasan minimal KKM adalah 7 tujuh untuk standar kompetensi 3 dan kompetensi dasar 3.3.CLHAD No.08 CLHW No.09: 21

2. Hambatan-hambatan dalam Pembelajaran Apresiasi Puisi

Pelaksanaan pembelajaran apresiasi puisi yang apresiasif sesuai dengan tuntutan kurikulum KTSP, sudah dilaksanakan tetapi belum optimal oleh guru SM. Namun guru SM juga mengalami beberapa hambatan.yaitu: 1 kalau dicermati secara umum guru SM sudah membuat perencanaan pembelajaran yang baik dan sesuai dengan standar kompetensi dan komptensi dasar, namun dalam pelaksanaan pembelajaran tidak ada media elektonika yang tepat, karena keterbatasan sekolah sehingga media yang digunakan sangat sederhana sekali atau sangat minim. Media sangat menunjang sekali dalam proses pembelajaran karena sangat membantu dalam persepsi anak. Sehingga dalam pembelajaran guru banyak mendominasi metode ceramah.2 kemudian buku-buku yang merupakan bacaan puisi di sekolah ini belum ada, karena guru hanya menggunakan buku-buku tekspaket dan pendamping materi, tetapi khusus untuk pembelajaran puisi tidak ada. Sehingga guru hanya terpancang pada buku teks dan pendamping tak ada buku lain yang khusus untuk pembelajaran apresiasi puisi. Perpustakaan kelas sebagian besar berisi buku-buku cerita fiksi, 3 waktu untuk mempelajari puisi juga sangat terbatas hanya 5 jam pelajaran dalam semester satu, padahal untuk memahami, menghayati, dan mengekspresikan puisi waktu yang sekian sangat kurang sekali. Kemudian dalam penilaian tidak hanya menggunakan pengamatan secara keseluruhan, tetapi membutuhkan waktu yang lama dalam menilai apresiasi puisi siswa, karena mengapresiasikan puisi tidak bisa diwakili sekelompok atau beberapa siswa, melainkan semua siswa dapat mengapresiasikan puisi secara perorangan atau individu. Temuan lain bahwa guru hanya mengejar target kompetensi dasar sehingga pembelajaran sastra belum sempurna karena kurangnya waktu. Kemudian guru hanya memberikan tugas pada siswa dirumah supaya membuat puisi yang sederhana. Selain keterbatasan waktu yang tersedia, guru SM dalam pembelajarannya selain materi yang disampaikan menggunakan buku paket dan pendamping, guru SM tidak menggunakan alat peraga, melainkan membuat tulisan di papan tulis dan menulis langkah-langkah membaca puisi. CLHP No.12 CLHW No.09: No:11 Pendapat tentang pentingnya penggunaan media pembelajaran ini disampaikan oleh Syiful Bahri D. dan Aswan Zain 1995:136-137 , yang menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran, kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting karena dalam kegiatan ini ketidakjelasan bahan yang akan disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media. Tanggapan siswa sendiri terhadap pembelajaran apresiasi puisi di kelas merasa jarang dilaksanakan, karena guru sering memberikan materi yang bukan puisi, materi yang diberikan guru SM dalam puisi ini masih minim sekali, siswa menginginkan materi dari buku-buku yang lain bukan dari buku teks atau buku pendamping. Karena siswa sangat antusias sekali dalam pembelajarannya, maka tugas-tugas yang diberikan guru cepat sekali selesai dan siswa merasa jenuh karena tidak ada lagi bacaan puisi yang lain.CLHP No 12 Selain hambatan-hambatan yang muncul di atas, guru SM juga dituntut untuk mengatasi aspek dalam pembelajaran apresiasi puisi, yang berupa empat aspek kemampuan berbahasa Indonesia yaitu: mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis yang sesuai dengan kurikulum, dimana keempat aspek tersebut harus tercapai secara optimal, dan khususnya pembelajaran apresiasi puisi. Dalam pembelajaran guru banyak menggunakan metode ceramah daripada diskusi atau demonstrasi, sehingga siswa merasa jenuh dengan pembelajaran apresiasi puisi. Guru SM dalam pembelajarannya menampilkan beberapa puisi yang sudah jadi untuk dibuat pemenggalan dan satu puisi yang belum selesai penulisannya untuk dilanjutkan siswa.CLHP No.13

3. Usaha Guru untuk Mengatasi Hambatan-hambatan Pembelajaran Apresiasi Puisi