Bahan Alat dan Bahan .1 Alat

3.2.2. Bahan

3.2.2.1.Persiapan bahan baku Pengolahan bahan baku dimulai dengan pengadaan minyakdedak padi. Minyak dedak padi diperoleh dari swalayan Berastagi, Medan. Minyak dedak padi ditunjukkan pada gambar 3.4 di bawah ini. Gambar 3.4 Minyak Dedak Padi Kemudian dilakukan proses uji FFA untuk melihat banyaknya kandungan FFA Free Fatty Acid.Indikator yang digunakan pada pengujian FFA yaitu Fenoptalin.Setalah di uji ternyata kandungan FFA tidak tinggi. Hal ini memungkinkan minyak tersebut dapat langsung ditransesterifikasi untuk menurunkan kadar FFA pada minyak mentah tanpa melalui proses esterifikasi.Proses transesterifikasi dilakukan dengan mereaksikan minyak mentah dedak padi dengan sejumlah metanol pada perbandingan fraksi mol tertentu. Untuk mempercepat reaksi kimia tersebut dapat digunakan katalis sebagai katalisator, misalnya NaOH atau KOH. Dalam penelitian ini, digunakan katalis KOH untuk mempercepat reaksi. Proses transesterifikasi ditunjukkan pada gambar 3.5 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.5 Transesterifikasi Selanjutnya minyak hasil proses transesterifikasi dipisahkan dari gliserol yang terbentuk selama reaksi dengan menggunakan corong pemisah. Pemisahan minyak hasil transesterifikasi dari gliserol ditunjukkan pada gambar 3.6 di bawah ini. Gambar 3.6 Pemisahan Minyak Transesterifikasi dari Gliserol Minyak hasil transesterifikasi yang sudah dipisahkan dari gliserol sudah berupa biodiesel kotor. selanjutnya dilakukan proses pencucian dengan menggunakan akuades pada suhu tertentu sampai kadar asam biodiesel normal Universitas Sumatera Utara dan bahan pengotor habis dari biodiesel. Proses pencucian dapat dilihat pada gambar 3.7 dibawah ini. Gambar 3.7 Proses Pencucian Biodiesel Setelah proses pencucian selesai biodiesel kemudian dipanaskan di dalam oven untuk menghilangkan kadar air, sehingga didapatkan biodiesel dedak padi seperti pada gambar 3.8 di bawah ini. Gambar 3.8 Biodiesel Dedak Padi Proses transesterifikasi adalah sebagai berikut: 1. Kadar FFA minyak dedak padi minyak mentah dianalisis 2. Minyak mentah dengan berat tertentu dimasukkan ke dalam labu leher tiga dan dipanaskan dengan hot plate hingga mencapai suhu 60 o C 3. Sementara minyak dipanaskan, KOH sebanyak 0,6 dari berat minyak dilarutkan kedalam methanol dengan perbandingan sebagai berikut: 5097 . 870 6 32x Mx G = Universitas Sumatera Utara dimana: G = massa methanol yang diperlukan M = massa bahan baku yang akan di transesterifikasi 4. Larutan dimasukkan kedalam labu yang telah berisi minyak dan dihomogenkan dengan magnetic stireer 5. Dibiarkan bereaksi selama 60 menit dan dijaga suhu 60 o C 6. Diangkat dari peralatan rekasi, dimasukkan kedalam corong pisah untuk memisahkan biodiesel dari gliserol 7. Dicuci dengan menggunakan air dengan suhu 40 – 50 o C beberapa kali sampai air bekas cucian bening 8. Dipanaskan ke dalam oven pada suhu 115 o C selama 1,5 jam untuk menghilangkan kadar air. Universitas Sumatera Utara Berikut ini adalah gambar diagram alir pembuatan biodiesel dedak padi : Gambar 3.9 Diagram pembuatan biodiesel dedak padi MULAI PERSIAPAN BAHAN BAKU • MINYAK DEDAK PADI DITIMBANG TERLEBIH DAHULU • METANOL DITIMBANG SESUAI DENGAN PERBANDINGAN YANG DIINGINKAN • KATALIS KOH DITIMBANG 0,6 DARI MASSA MINYAK DEDAK PADI • HOT PLATE DIPANASKAN HINGGA 60 C BAHAN BAKAR DICAMPUR DENGAN METANOL PADA SUHU 60 C DAN DILAKUKAN PENGADUKAN SELAMA 1 JAM BIODIESEL DIPISAH DARI GLISEROL DENGAN CORONG PEMISAH BIODIESEL DICUCI DENGAN MENGGUNAKAN AIR PADA SUHU 50 C BIODIESEL DIPANASKAN PADA SUHU 115 C UNTUK MENGHILANGKAN KADAR AIR BIODIESEL SIAP DIGUNAKAN SELESAI Universitas Sumatera Utara

3.2.2.2 Bahan Baku

Bahan yang menjadi objek pengujian ini adalah bahan bakar Pertadex, Pertadex+ Biodiesel Dedak Padi5, Pertadex + Biodiesel Dedak Padi 10, Pertadex + Biodiesel Dedak Padi15, dan Pertadex + Biodiesel Dedak Padi20, Pertadex + Biodiesel Dedak Padi 25, Pertadex + Biodiesel Dedak Padi 30.

3.3 Metode Pengumpulan Data