Laju Aliran Bahan Bakar mf

30. Hal ini dikarenakan pertadex mempunyai nilai kalor yang lebih tinggi.

4.4.2. Laju Aliran Bahan Bakar mf

Laju aliran bahan bakar didapat adalah banyaknya bahan bakar yang habis terpakai selama satu jam pemakaian � � = ����� � �10 −3 � � � 3600 dimana: sgf = spesifik gravitasi biodiesel = 0.8624 Vf = Volume bahan bakar yang diuji 8 ml t f = waktu yang dibutuhkan untuk menghabiskan bahan bakar detik Dengan menggunakan harga sgf, dan t f yang didapat dari percobaan, maka didapatlah laju aliran bahan bakar menggunakan Pertadex: Beban : 3.5 kg Putaran mesin : 1800 rpm � � = 0.8624 � 8 � 10 −3 125 � 3600 = 0.1986 kgjam Dengan cara yang sama untuk setiap pengujian pada putaran mesin dan beban yang bervariasi dan pada setiap variasi persentase biodiesel maka hasil perhitungan mf untuk kondisi tersebut dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini: Tabel 4.11 Laju Aliran Bahan Bakar Beban Putaran Mf Kg Jam PertaDex Biodiesel Biodiesel Biodiesel Biodiesel Biodiesel Biodiesel Universitas Sumatera Utara 5 10 15 20 25 30

3,5 1800

0,1986 0,2159 0,2087 0,2122 0,2459 0,2483 0,2388 2000 0,2087 0,2435 0,2257 0,2483 0,2790 0,2670 0,2560 2200 0,2534 0,2699 0,2614 0,2699 0,3143 0,2854 0,2759 2400 0,2560 0,3143 0,3268 0,3028 0,3652 0,3184 0,3184 2600 0,2854 0,3184 0,3548 0,3548 0,3942 0,3402 0,3548 2800 0,3143 0,4071 0,4139 0,4209 0,4139 0,4071 0,3942 4,5 1800 0,2104 0,1910 0,1940 0,1826 0,2019 0,1881 0,1940 2000 0,2159 0,2299 0,2178 0,2178 0,2299 0,2299 0,2197 2200 0,2483 0,2508 0,2508 0,2411 0,2483 0,2822 0,2642 2400 0,2614 0,2699 0,2759 0,2922 0,2822 0,2888 0,2956 2600 0,2888 0,3449 0,3356 0,3402 0,3599 0,3652 0,3548 2800 0,3311 0,3707 0,3942 0,4139 0,3707 0,3763 0,3652 • Pada pembebanan 3.5 kg, mf terendah terjadi pada saat menggunakan biodiesel 15 pada putaran mesin 1800 rpm yaitu sebesar 0.2122Kgjam sedangkan mf tertinggi pada saat menggunakan Biodiesel 15 pada putaran mesin 2800 yaitu sebesar 0.4209 kgjam. • Pada pembebanan 4.5 kg, mf terendah terjadi pada saat menggunakan biodiesel 15 pada putaran mesin 1800 rpm yaitu sebesar 0.1826 kg jam. sedangkan mf tertinggi pada saat menggunakan Biodiesel 15 pada putaran mesin 2800 rpm yaitu sebesar 0.4139 kgjam. Perbandingan masing-masing nilai mf pada setiap pembebanan dengan variasi bahan bakar dan variasi putaran mesin dapat dilihat pada gambar grafik 4.3 dan 4.4 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Grafik mf vs putaran mesin untuk beban 3.5 kg Gambar 4.4 Grafik mf vs putaran mesin untuk beban 4.5 kg • Dari grafik pembebanan 3.5 kg dan 4.5 kg, terlihat bahwa nilai mf dipengaruhi putaran dan nilai kalor. Semakin tinggi putaran dan nilai kalor semakin rendah, maka mf semakin tinggi karena waktu pembakaran semakin kecil. 4.4.3 Rasio udara bahan bakar AFR Rasio udara bahan bakar AFR dari masing-masing jenis pengujian dihitung berdasarkan rumus berikut: 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 1800 2000 2200 2400 2600 2800 mf K g J a m Putaran Rpm Laju Aliran Bahan Bakar pada Pembebanan 3,5 Kg PertaDex Biodiesel 5 Biodiesel 10 Biodiesel 15 Biodiesel 20 Biodiesel 25 Biodiesel 30 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 0,45 1800 2000 2200 2400 2600 2800 mf K g J a m Putaran Rpm Laju Aliran Bahan Bakar pada Pembebanan 4,5 Kg PertaDex Biodiesel 5 Biodiesel 10 Biodiesel 15 Biodiesel 20 Biodiesel 25 Biodiesel 30 Universitas Sumatera Utara mf ma AFR = dimana:AFR = air fuel ratio ma = laju aliran massa udara. Pada pengujian ini dianggap tekanan udara sebesar 100 kPa dan temperatur udara 27 o C. Kurva kalibrasi dikondisikan untuk pengujian pada tekanan 101.3 kPa dan temperatur 20 o C. maka besarnya laju aliran udara yang diperoleh harus dikalikan dengan faktor pengali berikut: � � = 3654 ���� �� + 144 � � 2.5 �� = 3654�1� 27 + 273 + 114 27 + 273 2.5 Cf = 0.946531125 Untuk pengujian dengan menggunakan Pertadex, beban 3.5 kg dan putaran mesin 1800 rpm tekanan udara masuk didapati 12 mmH 2 O, dengan melakukan interpolasi pada kurva viscous flow meter didapat besar ma 13.4117 kgjam, dan kemudian dikalikan dengan factor koreksi sehingga didapat massa udara yang sebenarnya: ma = 13.4117 kgjam x 0.946531125 = 12.6946 kgjam Dengan cara yang sama maka didapat nilai ma untuk masing-masing pengujian, maka dapat dihitung besarnya AFR. Untuk pengujian dengan menggunakan pertadex pada putaran 1800 rpm dan beban 3.5 kg maka didapatkan besar AFR: ��� = 12.69465 0.198697 Universitas Sumatera Utara AFR = 63.8895 Hasil perhitunganAFR untuk masing-masing pengujian pada tiap variasi beban, putaran mesin dan persentase biodiesel dapat dilihat pada tabel 4.12berikut ini: Tabel 4.12 Air Fuel Ratio Beban Putaran AFR Kg Jam PertaDex Biodiesel 5 Biodiesel 10 Biodiesel 15 Biodiesel 20 Biodiesel 25 Biodiesel 30

3,5 1800

63,8895 58,7784 60,8228 59,8006 51,6227 51,1116 48,7264 2000 65,8913 56,4783 60,9080 59,6302 49,2801 51,4950 49,5782 2200 62,6117 58,7784 60,6950 58,7784 50,4727 53,7311 53,6671 2400 70,2358 57,2024 55,0302 59,3747 52,1338 56,4783 53,1560 2600 70,4062 63,1228 53,6672 55,1579 50,9838 59,0765 53,6671 2800 70,6618 51,9635 51,1116 51,5162 52,3894 51,9635 50,9838 4,5 1800 60,3117 66,4451 65,4229 69,5118 62,8672 61,8451 65,4228 2000 68,5747 64,4006 63,1228 67,9784 59,8005 59,8006 62,5691 2200 63,8895 63,2506 63,2506 67,9997 63,8895 56,2228 60,0561 2400 64,7413 62,6969 61,3339 61,5469 59,9709 58,6080 57,2450 2600 65,9339 55,2005 56,7339 59,0765 52,9005 52,1338 53,6671 2800 68,6812 58,5015 55,0089 52,3894 57,0746 56,2228 56,4783 • Pada pembebanan 3.5 kg AFR terendah terjadi pada saat menggunakan Biodiesel 30 pada putaran mesin 2800 rpm yaitu 50.9838 sedangkan AFR tertinggi terjadi pada penggunaan pertadex putaran mesin 2800 rpm yaitu 70.6618. • Pada pembebanan 4.5 kg AFR terendah terjadi pada saat menggunakan biodiesel 25 pada putaran mesin 1800 rpm yaitu 52.1338, sedangkan AFR tertinggi terjadi pada penggunaan Pertadex putaran mesin 2800 rpm yaitu 68.6812. Perbandingan harga AFR masing-masing pengujian pada setiap variasi beban dan putaran dapat dilihat pada gambar 4.6 dan 4.7 berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.6 Grafik AFR vs putaran mesin pada pembebanan 3.5 kg Gambar 4.7 Grafik AFR vs putaran mesin pada pembebanan 4.5 kg • Dari grafik terlihat bahwa pertadex mendominasi memiliki AFR tertinggi pada beban 3.5 Kg

4.4.4 Effisiensi Volumetris