Gambar 4.17 Heat Loss vs Putaran mesin pada pembebanan 4.5 kg •
Dari grafik diatas diperoleh Heat Loss yang tinggi pada pertadex diakibatkan suhu exhaust yang dikeluarkan pada penggunaan pertadex
relatif lebih tinggi, hal ini terjadi karena nilai kalor bahan bakar pertadex yang paling tinggi dari semua bahan bakar yang tersedia, selain itu heat
loss tertinggi juga terjadi pada putaran yang tinggi karena adanya kecenderungan peningkatan suhu exhaust pada putaran yang lebih tinggi.
4.4.9 Persentase Heat Loss
Panas yang masuk ke mesin diberikan oleh persamaan di bawah ini Q = Cp x mf x LHV
Maka besarnya persentase panas yang terbuang dari mesin dapat dihitung dengan menggunakan persamaan di bawah ini:
���� ���� �� ��ℎ���� = Cp x ma + mf x Te – Ta
�� � ��� �100
Dengan memasukkan nilai Te dan LHV untuk pertadex pada putaran 1800 rpm, pembebanan 3.5 kg maka didapat Heat Loss sebagai berikut:
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500 4000
4500 5000
1800 2000
2200 2400
2600 2800
H e
a t Lo
ss W
Putaran Rpm
Heat Loss pada Pembebanan 4,5 Kg
PertaDex Biodiesel 5
Biodiesel 10 Biodiesel 15
Biodiesel 20 Biodiesel 25
Biodiesel 30
Universitas Sumatera Utara
���� ���� �� ��ℎ���� = 1.00512.69465 + 0.19869 x 120 – 27
0.19869 � 56466.04
�100 = 10.7407
Dengan menggunakan perhitungan yang sama pada variasi nilai LHV untuk setiap persetase biodiesel, dan putaran maka didapat nilai persentase heat
loss seperti ditunjukkan pada tabel 4.18 di bawah ini. Tabel 4.18 Persentase Heat Loss
Beban Putaran
Persentase Heat Loss PertaDex
Biodiesel 5
Biodiesel 10
Biodiesel 15
Biodiesel 20
Biodiesel 25
Biodiesel 30
3,5
1800 10,7407
11,1100 10,9459
10,1167 8,07847
9,44466 9,07033
2000 12,8579
11,8312 13,3181
12,2579 10,3622
10,6604 11,4487
2200 13,9258
15,8885 14,4469
13,1552 12,2317
12,3096 14,7771
2400 18,7646
15,4697 15,2537
15,4468 13,7438
16,6928 15,8291
2600 20,7158
18,3247 18,0049
15,3727 16,7260
19,4151 19,5827
2800 23,3409
18,3109 18,1553
16,2549 18,3010
20,0077 20,9063
4,5
1800 10,1485
11,1871 11,7603
11,7325 13,1624
12,7623 14,3054
2000 13,9929
13,4619 12,5738
12,0945 14,4483
16,3300 15,7863
2200 15,3604
14,5092 15,0453
15,1845 16,7846
16,6186 17,8459
2400 16,7322
15,6571 17,5632
14,8835 15,7710
17,3113 17,6642
2600 20,0140
16,0607 16,8167
16,4453 17,3427
17,1714 19,5827
2800 23,3159
20,5713 18,4468
16,5252 21,1283
20,3672 21,8528
• Pada pembebanan 3.5 kg persentase heat loss tertinggi terjadi pada
penggunaan pertadex putaran mesin 2800 yaitu sebesar 23.3409 sedangkan persentase Heat Loss terendah terjadi pada pemakaian
Biodiesel 20 putaran mesin 1800 rpm yaitu sebesar 8.0784 •
Pada pembebanan 4.5 kg persentase heat loss tertinggi terjadi pada penggunaan pertadex putaran mesin 2800 rpm yaitu sebesar 23.3159
sedangkan Persentase Heat Loss terendah terjadi pada penggunaan pertadex putaran mesin 1800 rpm yaitu sebesar 10.1485
Universitas Sumatera Utara
Hasil dari persentase heat loss untuk masing-masing bahan bakar, pembebanan dapat dilihat pada gambar grafik 4.18 dan 4.19 di bawah ini.
Gambar 4.18 Persentase Heat Loss vs Putaran mesin pada pembebanan 3.5 kg
Gambar 4.19 Persentase Heat Loss vs Putaran mesin pada pembebanan 4.5 kg
5 10
15 20
25
1800 2000
2200 2400
2600 2800
H e
a t Lo
ss
Putaran Rpm
Heat Loss pada Pembebanan 3,5 Kg
PertaDex Biodiesel 5
Biodiesel 10 Biodiesel 15
Biodiesel 20 Biodiesel 25
Biodiesel 30
5 10
15 20
25
1800 2000
2200 2400
2600 2800
H e
a t Lo
ss
Putaran Rpm
Heat Loss pada Pembebanan 4,5 Kg
PertaDex Biodiesel 5
Biodiesel 10 Biodiesel 15
Biodiesel 20 Biodiesel 25
Biodiesel 30
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Pencampuran biodiesel dedak padi dengan pertadex murni sebagai bahan bakar alternatif sudah layak digunakan dimana perbandingan antara
performansi pertadex dengan campuran pertadex biodiesel dedak padi tidak terlalu signifikan.
2. Dari hasil pengujian berdasarkan jumlah bahan biodiesel yang digunakan Pertadex, Pertadex + 5 Biodiesel, Pertadex + 10 Biodiesel, pertadex +
15 Biodiesel, pertadex + 20 Biodiesel,pertadex + 25 Biodiesel,pertadex + 30 Biodiesel diperoleh bahwa :
•
Daya menurun
•
Konsumsi bahan bakar spesifik Spesific Fuel Consumption meningkat
•
Efisiensi termal aktual menurun
•
Laju aliran massa bahan bakar meningkat
•
Efisiensi volumetris menurun
•
Heat loss serta persentase heat loss menurun •
Air Fuel Rasio menurun Hal ini dipengaruhi oleh nilai kalor yang menurun pada saat pemakaian
biodiesel meningkat. 3. Dibandingkan tanpa menggunakan supercarjer dengan bahan dan variasi
bahan bakar yang sama diperoleh bahwa : •
Daya meningkat •
Konsumsi bahan bakar Spesific Fuel Consumption meningkat •
Efisiensi termal aktual meningkat
Universitas Sumatera Utara