Effisiensi Volumetris Pengujian Performansi Motor Bakar Diesel

Gambar 4.6 Grafik AFR vs putaran mesin pada pembebanan 3.5 kg Gambar 4.7 Grafik AFR vs putaran mesin pada pembebanan 4.5 kg • Dari grafik terlihat bahwa pertadex mendominasi memiliki AFR tertinggi pada beban 3.5 Kg

4.4.4 Effisiensi Volumetris

Effisiensi volumetric untuk motor bakar 4 langkah dihitung dengan persamaan berikut: 10 20 30 40 50 60 70 80 1800 2000 2200 2400 2600 2800 A F R Putaran Rpm AFR pada Pembebanan 3,5 Kg PertaDex Biodiesel 5 Biodiesel 10 Biodiesel 15 Biodiesel 20 Biodiesel 25 Biodiesel 30 10 20 30 40 50 60 70 80 1800 2000 2200 2400 2600 2800 A F R Putaran Rpm AFR pada Pembebanan 4,5 Kg PertaDex Biodiesel 5 Biodiesel 10 Biodiesel 15 Biodiesel 20 Biodiesel 25 Biodiesel 30 Universitas Sumatera Utara � � = 2 �� 60 � 1 � � � � dimana: ma = laju aliran udara kgjam ρa = Kerapatan udara kgm 3 Vs = volume langkah torak m 3 = 0.00023 berdasarkan spesifikasi mesin Diasumsikan udara sebagai gas ideal sehingga massa jenis udara dapat diperoleh dengan persamaaan berikut: ρa = �� ��� Dimana: R = Konstanta gas untuk udara = 287 Jkg K Dengan memasukkan harga tekanan dan temperature udara yaitu sebesar100 kPa dan suhu 27 o C, maka diperoleh massa jenis udara sebesar: ρa = 100000 287 �27+273 = 1.161440186 kgm 3 Dengan diperolehnya massa jenis udara, maka dapat dihitung besarnya effisiensi volumetrik untuk masing-masing pengujian dengan variasi persentase biodiesel, putaran mesin dan beban. Untuk pengujian menggunakan pertadex beban 3.5 kg pada putaran mesin 1800 rpm maka didapatkan nilai effesiensi volumetrik: � � = 212.69465 601800 1 1.1614401860.00023 �100 = 88.0267 Universitas Sumatera Utara Harga efisiensi volumetrik untuk masing-masing pengujian dapat dihitung dengan melakukan perhitungan yang sama dengan perhitungan di atas dengan variasi beban, putaran mesin, dan biodiesel dengan beberapa variasi seperti ditunjukkan pada tabel 4.13 di bawah ini. Tabel 4.13 Efisiensi Volumetris Beban Putaran Efisiensi Volumetris PertaDex Biodiesel 5 Biodiesel 10 Biodiesel 15 Biodiesel 20 Biodiesel 25 Biodiesel 30 3,5 1800 88,0267 88,0267 88,0267 88,0267 88,0267 88,0267 80,6911 2000 85,8260 85,8261 85,8261 92,4281 85,8260 85,8261 79,2240 2200 90,0273 90,0274 90,0274 90,0274 90,0273 87,0264 84,0255 2400 93,5284 93,5284 93,5284 93,5284 99,0300 93,5284 88,0267 2600 96,4908 96,4909 91,4124 93,9516 96,4908 96,4909 91,4123 2800 99,0300 94,3144 94,3144 96,6722 96,6722 94,3144 89,5986 4,5 1800 88,0267 88,0267 88,0267 88,0267 88,0267 80,6912 88,0267 2000 92,4280 92,4281 85,8261 92,4281 85,8260 85,8261 85,8260 2200 90,0273 90,0274 90,0274 93,0283 90,0273 90,0274 90,0273 2400 88,0267 88,0267 88,0267 93,5284 88,0267 88,0267 88,0267 2600 91,4123 91,4124 91,4124 96,4909 91,4123 91,4124 91,4123 2800 101,3879 96,6722 96,6722 96,6722 94,3143 94,3144 91,9565 • Pada Pembebanan 3.5 kg, Efisiensi volumetrik terendah terjadi pada penggunaan biodiesel 30dengan putaran mesin 2000 rpm yaitu sebesar 79.2240 sedangkan efisiensi volumetrik tertinggi terjadi pada penggunaaan pertadex dengan putaran 2800 rpm yaitu sebesar 99.0300 . • Pada Pembebanan 4.5 kg, Efisiensi volumetrik terendah terjadi pada penggunaan biodiesel 25dengan putaran mesin 2000 rpm yaitu sebesar 80.6911 sedangkan efisiensi volumetrik tertinggi terjadi pada penggunaaan pertadex dengan putaran 2800 rpm yaitu sebesar 101.3879 . Perbandingan efisiensi volumetrik dari masing-masing pengujian pada tiap variasi putaran dapat dilihat pada gambar grafik 4.8 dan 4.9 berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.8 Grafik efisiensi volumetrik vs putaran mesin pada beban 3.5 kg Gambar 4.9 Grafik efisiensi volumetrik vs putaran mesin pada beban 4.5 kg

4.4.5 Daya Aktual