Pembuatan Ekstrak Etanol Teripang Fraksinasi Teripang Uji Sitotoksik

28 tabung reaksi, lalu ditambahkan 10 ml air panas, didinginkan kemudian dikocok kuat-kuat selama 10 detik., jika terbentuk busa setinggi 1 sampai 10 cm yang stabil tidak kurang dari 10 menit dan tidak hilang dengan penambahan 1 tetes asam klorida 2 N menunjukkan adanya saponin Depkes RI, 1995.

3.5.4 Pemeriksaan steroidtriterpenoid

Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 1 g serbuk simplisia dimaserasi dengan 20 ml n-heksana selama 2 jam, lalu disaring. Filtrat diuapkan dalam cawan penguap, pada sisa ditambahkan beberapa tetes pereaksi Liebermann- Burchard. Timbulnya warna biru atau biru hijau menunjukkan adanya steroida, sedangkan warna merah, merah muda atau ungu menunjukkan adanya triterpenoida Harborne, 1987.

3.6 Pembuatan Ekstrak Etanol Teripang

Pembuatan ekstrak teripang dengan metode perkolasi menggunakan pelarut etanol 96. Sebanyak 350 g serbuk teripang dimasukkan ke dalam bejana tertutup, lalu direndam dengan cairan penyari selama 3 jam, kemudian massa dimasukkan ke dalam perkolator, lalu pelarut etanol dituang secukupnya sampai terdapat selapis larutan penyari di atas serbuk simplisia, mulut perkolator ditutup dengan plastik dan aluminium foil dan dibiarkan selama 24 jam, setelah 24 jam kran perkolator dibuka dan cairan perkolat dibiarkan menetes dengan kecepatan 1 tetes per detik dan ditampung dalam botol berwarna bening. Perkolasi dihentikan setelah tetesan terakhir perkolat tidak berwarna lagi atau apabila sebanyak 500 mg cairan perkolat diuapkan di atas penangas air tidak meninggalkan sisa. Perkolat dipekatkan dengan bantuan alat penguap rotary evaporator pada suhu tidak lebih Universitas Sumatera Utara 29 dari 40°C hingga diperoleh ekstrak kental teripang. Bagan kerja dapat dilihat pada Lampiran 6 halaman 53.

3.7 Fraksinasi Teripang

Fraksinasi dilakukan secara ekstraksi cair-cair ECC menggunakan pelarut n-heksana dan etil asetat. a Fraksinasi dengan n-heksana Sebanyak 10 g ekstrak etanol pekat teripang ditambahkan 20 ml etanol dan 50 ml air suling, kemudian diektraksi dengan n-heksana sebanyak 50 ml menggunakan corong pisah. Lapisan n-heksana dipisahkan dan kemudian diuapkan hingga diperoleh fraksi n-heksana pekat dan ditimbang. b Fraksinasi dengan etil asetat Lapisan air dari pemisahan n-heksana diekstraksi dengan 50 ml etil asetat menggunakan corong pisah. Lapisan etil asetat dipisahkan dan ditampung kemudian diuapkan hingga diperoleh fraksi etil asetat pekat dan ditimbang. Fraksi air yang diperoleh juga diuapkan hingga pekat dan ditimbang. Bagan kerja dapat dilihat pada Lampiran 7 halaman 54.

3.8 Uji Sitotoksik

Uji sitotoksik ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi air menggunakan larva Artemia salina Leach, yaitu sebagai berikut: Air laut buatan disiapkan dengan melarutkan 38 g garam tidak beriodium dengan air suling dicukupkan hingga 1 L, kemudian disaring. Bejana penetasan disekat menjadi dua bagian, yaitu bagian yang besar dan bagian yang kecil, lalu diberi lubang pada sekatnya. Air laut buatan dimasukkan ke dalam bejana, telur Universitas Sumatera Utara 30 Artemia salina Leach ditaburkan sebanyak 50 mg ke dalam bagian yang kecil kemudian bagian yang besar dibiarkan terbuka menghadap lampu selama 48 jam, telur akan menetas menjadi larva dan siap digunakan untuk hewan uji McLaughin, dkk., 1998. Gambar wadah penetasan dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 55. Larutan uji yang terdiri dari ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi air dengan konsentrasi 1000, 100, dan 10 µgml, disiapkan 5 vial untuk masing-masing konsentrasi larutan uji sehingga semuanya menjadi 60 vial dan vial untuk kontrol setiap vial dikalibrasi 5 ml. Masing-masing ekstrak ditimbang sebanyak 50 mg di dalam vial, kemudian dilarutkan dengan DMSO 0,2 ml dan dicukupkan dengan air laut buatan sampai garis tanda kalibrasi 5 ml pada vial. Larutan ini sebagai larutan induk baku I LIB I dengan konsentrasi 10000 µgml. Larutan induk baku I LIB I dipipet 0,5 ml kemudian diencerkan sampai 5 ml sehingga diperoleh konsentrasi 1000 µgml. Konsentrasi 100 µgml dibuat dengan cara memipet 0,05 ml LIB I, kemudian diencerkan sampai 5 ml. Untuk memperoleh larutan uji 10 µgml, dipipet larutan uji 1000 µgml 0,05 ml kemudian diencerkan dengan 5 ml air sehingga diperoleh larutan uji dengan konsentrasi 10 µgml McLaughin, dkk., 1998. Kontrol dibuat dengan menambahkan DMSO 0,2 ml ke dalam air laut buatan sampai 5 ml, lalu ditambahkan 10 ekor larva Artemia salina Leach ke dalam masing-masing vial yang telah berisi larutan uji dan larutan kontrol. Tambahkan 1 tetes suspensi ragi 3 mg dalam 5 ml air laut buatan sebagai makanannya, kemudian semua vial diletakkan di bawah cahaya lampu. Amati selama 24 jam dan dihitung jumlah persentase kematian larva tiap konsentrasi dan kontrol Meyer, dkk., 1982. Universitas Sumatera Utara 31

3.9 Analisis Data

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak N-Heksana, Etil Asetat Dan Etanol Teripang(Holothuria Scabra Jaeger) Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Pseudomonas Aeruginosa

1 25 94

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Paku Pedang (Nephrolepis falcata) terhadap Larva Artemia Salina L dengan metode Brain Shirmp Lethaly Test (BSLT)

0 45 48

Uji Toksisitas Akut Ekstrak nheksan Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 5 63

Karakterisasi Simplisia dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Serta Fraksi n-Heksan dan Etilasetat Teripang Holothuria atra Jaeger

0 6 76

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak N-Heksana, Etil Asetat Dan Etanol Teripang(Holothuria Scabra Jaeger) Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Pseudomonas Aeruginosa

0 0 16

Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol dan Fraksi n-Heksana serta Etil Asetat Teripang Jenis Holothuria atra Jaeger Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 0 15

Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol dan Fraksi n-Heksana serta Etil Asetat Teripang Jenis Holothuria atra Jaeger Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 0 2

Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol dan Fraksi n-Heksana serta Etil Asetat Teripang Jenis Holothuria atra Jaeger Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 0 6

Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol dan Fraksi n-Heksana serta Etil Asetat Teripang Jenis Holothuria atra Jaeger Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 0 4

Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol dan Fraksi n-Heksana serta Etil Asetat Teripang Jenis Holothuria atra Jaeger Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 0 17