22
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimental. Penelitian meliputi penyiapan sampel, penetapan kadar air simplisia, pembuatan ekstrak
etanol, fraksinasi dengan pelarut n-heksana, etil asetat dan air, serta uji sitotoksik terhadap Artemia salina Leach. Penelitian dilakukan di Laboratorium
Farmakognosi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat
Alat–alat yang digunakan terdiri dari alat–alat gelas laboratorium Iwaki pyrex, bejana penetasan telur Artemia salina Leach, blender Panasonic,
desikator, lampu 5 Watt Philips, lemari pengering, mikro pipet Appendorf, neraca kasar Tanita, neraca analitis Vibra AJ, penangas air Yenaco, hot plate
Boeco Germany, perkolator dan rotary evaporator Stuart.
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah teripang Holothuria atra Jaeger yang diperoleh dari Pulo Kapuk Pantai Cermai Lhoknga, Aceh Besar,
telur Artemia salina Leach Mackay Marine Brine Shrimp, garam tidak beriodium garam ikan, ragi dan air suling. Bahan kimia kualitas pro analisis
seperti asam klorida pekat, asam sulfat pekat, isopropanol, timbal II asetat, kloroform, met
anol, α-naftol, asam nitrat pekat, kloralhidrat, amonia pekat, dietil eter, raksa II klorida, bismuth II nitrat, iodium, kalium iodida, asam asetat
anhidrida, dimetil sulfoksida DMSO dan toluena. Penyari seperti etanol 96,
Universitas Sumatera Utara
23 etil asetat dan n-heksana berkualitas teknis yang telah dimurnikan dengan cara
destilasi.
3.2 Penyiapan Sampel 3.2.1 Pengumpulan hewan
Pengumpulan hewan dilakukan secara purposif, yaitu tanpa membandingkan dengan daerah lain. Hewan yang digunakan adalah teripang yang
masih segar dari Pulo Kapuk Pantai Cemara Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Hutauruk, 2016.
3.2.2 Identifikasi hewan
Identifikasi hewan dilakukan di Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia Pusat Penelitian Oseanografi Jakarta. Teripang yang digunakan adalah sama dengan
teripang yang diidentifikasi atas nama Ulwan Purnama Sari. Hasil identifikasi dapat dilihat pada Lampiran 1 halaman 47.
3.2.3 Pengolahan hewan
Teripang dibersihkan dari kotoran dengan mencuci di bawah air mengalir hingga bersih, kemudian dikeluarkan isi perut dan dicuci kembali. Teripang
dipotong dengan ukuran 3 x 3 cm selanjutnya ditiriskan dan ditimbang. Teripang dikeringkan di lemari pengering hingga dapat dipatahkan. Teripang yang sudah
kering ini disebut simplisia hewan. Simplisia diserbukkan dengan cara diblender, ditimbang beratnya dan disimpan dalam wadah tertutup Hutauruk, 2016
3.3 Karakterisasi Simplisia