Penerbitan sertipikat tanah untuk pertama kali

6. Sertipikat hak pakai atas tanah hak pengelolaan. 7. Sertipikat tanah hak pengelolaan. 8. Sertipikat wakaf tanah hak milik. 9. Sertipikat hak milik atas satuan rumah susun. 10. Sertipikat hak milik atas satuan nonrumah susun. 11. Sertipikat hak tanggungan.

B. Penerbitan sertipikat tanah untuk pertama kali

Pendaftaran tanah untuk pertama kali akan menghasilkan penerbitan sertipikat tanah untuk pertama kali dan dilaksanakan melalui pendaftaran tanah secara sistematik dan pendaftaran tanah secara sporadik. Pendaftaran tanah secara sistematik adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali yang dilakukan secara serentak yang meliputi semua objek pendaftaran tanah belum didaftra dalam wilayah atau bagian wilayah suatu desakelurahan Pasal 1 angka 10 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997. Pendaftaran tanah secara sistematik didasarkan pada suatu rencana kerja dan dilaksanakan di wilayah-wilayah yang ditetapkan oleh Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional. Pelaksanaan pendaftaran tanah secara sistematik yaitu, Kepala Kantor Pertanahan KabupatenKota dibantu oleh Panitia Ajudikasi yang dibentuk oleh Menteri Negara Agraria atau Kepala Badan Pertanahan Nasional. Pendaftaran tanah secara sporadik adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali mengenai satu atau beberapa objek pendaftaran tanah dalam wilayah Universitas Sumatera Utara atau bagian wilayah suatu desa atau kelurahan secara individual atau masal. Dalam hal suatu desa atau kelurahan belum ditetapkan sebagai wilayah pendaftaran tanah secara sistematik, maka pendaftaran tanahnya dilaksanakan melalui pendaftaran tanah secara sporadik. Pendaftaran tanah secara sporadik dilaksanakan atas permintaan pihak yang berkepentingan. Pendaftaran tanah secara sporadik dapat dilakukan secara perseorangan atau masal. Kegiatan pendaftaran tanah untuk penerbitan sertipikat tanah pertama kali, meliputi : 1. Pengumpulan dan pengolahan data fisik Untuk keperluan pengumpulan dan pengolahan data fisik dilakukan kegiatan pengukuran dan pemetaan. Kegiatannya, meliputi : a. Pembuatan peta dasar pendaftaran b. Penetapan batas bidang-bidang tanah c. Pengukuran dan pemetaan bidang-bidang tanah dan pembuatan peta pendaftaran. d. Pembuatan daftar tanah. Daftar tanah adalah dokumen dalam bentuk daftar yang memuat identitas bidang tanah dengan suatu sistem penomoran Pasal 1 angka 16 PP-PT. Bidang-bidang tanah yang sudah dipetakan atau dibubuhkan nomor pendaftarannya pada peta pendaftaran dibukukan dalam daftar tanah. Bentuk, isi, cara, pengisian,penyimpanan dan pemeliharaan daftar tanah diatur oleh Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional. e. Pembuatan surat ukur. Universitas Sumatera Utara Surat ukur adalah dokumen yang memuat data fisik suatu bidang tanah dalam bentuk peta dan uraian Pasal 1 angka 17 PP-PT. Bagi bidang- bidang tanah yang sudah diukur serta dipetakan dalam peta pendaftaran, dibuatkan surat ukur untuk keperluan pendaftaran haknya. Untuk wilayah-wilayah pendaftaran tanah secara sporadik yang belum tersedia peta pendaftaran, surat ukur dibuat dari hasil pengukuran. Bentuk, isi, cara pengisian, penyimpanan dan pemeliharaan surat ukur ditetapkan oleh Menteri Negara AgrariaKepala Pertanahan Nasional. 2. Pembuktian hak dan pembukuannya. Kegiatannya meliputi : a. Pembuktian hak baru. b. Pembuktian hak lama c. Pembuktian hak. d. Penerbitan sertipikat. e. Penyajian data fisik dan data yuridis. f. Penyimpanan daftar umum dan dokumen. Sertipikat sebagai surat tanda bukti hak yang bersifat mutlak apabila memenuhi unsur-unsur secara kumulatif, yaitu : 1. Sertipikat diterbitkan secara sah atas nama orang atau badan hukum. 2. Tanah diperoleh dengan itikad baik. 3. Tanah dikuasai secara nyata. 4. Dalam waktu 5 lima tahun sejak diterbitkannya sertipikat itu tidak ada yang mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang sertipikat dan Kepala Universitas Sumatera Utara Kantor Pertanahan KabupatenKota setempat ataupun tidak mengajukan gugatan ke pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertipikat. Menurut Pasal 19 UUPA kegiatan pendaftaran tanah hingga penerbitan tanda bukti hak sertipikat yang dilakukan oleh pemerintah, meliputi : 1. Pengukuran, pemetaan dan pembukuan tanah. 2. Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut. 3. Pemberian surat tanda bukti hak, yang berlaku sebagai lat pembuktian yang kuat. Sertipikat yang diterbitkan hanya boleh diserahkan kepada pemegang hak atas tanah atau kuasanya yang resmi. Sertipikat hak atas tanah merupakan alat pembuktian yang kuat sepanjang data fisik dan data yuridis di dalamnya sesuai dengan data yang ada dalam surat ukur dan buku tanah. Sertipikat hak atas tanah ada di tangan si pemilik, sedangkan surat ukur dan buku tanah ada di kantor pertanahan. Sertipikat hak atas tanah yang ada pada seseorang yang secara nyata menguasai tanah tersebut secara fisik dan dengan itikat baik tidak dapat lagi dituntut pihak lain jika setelah 5 lima tahun sertipikat diterbitkan. Data fisik menurut Pasal 1 angka 6 PP-PT adalah keterangan mengenai letak, batas, dan luas bidang tanah dan satuan rumah susun yang didaftar, keterangan mengenai adanya bangunan atau bagian bangunan di atasnya. Data yuridis menurut Pasal 1 angka 7 PP-PT adalah keterangan mengenai status hukum bidang tanah dan satuan rumah susun yang didaftar, pemegang haknya dan hak pihak lain serta beban-beban lain yang membebaninya. Universitas Sumatera Utara Data fisik dan data yuridis dalam sertipikat diambil dari buku tanah. Buku tanah menurut Pasal 1 angka 19 PP-PT adalah dokumen dalam bentuk daftar yang memuat data yuridis dan data fisik suatu objek pendaftaran tanah yang sudah ada haknya. Sertipikat diterbitkan oleh kantor pertanahan kabupatenkota sedangkan pejabat yang berwenang menandatangani sertipikat menurut PP-PT jo PMNA adalah : 1. Dalam pendaftaran tanah secara sistematik sertipikat ditandatangani oleh Ketua Panitia Ajudikasi atas nama Kepala Kantor Pertanahan KabupatenKota. 2. Dalam pendaftaran tanah secara sporadik yang bersifat individual perseorangan, sertipikat ditandatangani oleh Kepala Kantor Pertanahan KabupatenKota. 3. Dalam pendaftaran tanah secara sporadik yang bersifat masal, sertipikat ditandatangani oleh Kepala Seksi Pengukuran dan Pendaftaran Tanah atas nama Kepala Kantor Pertanahan KabupatenKota. Diterbitkannya sertipikat dalam kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali adalah agar pemegang hak dengan mudah dapat membuktikan bahwa dirinya sebagai pemegang haknya. Sertipikat diterbitkan untuk kepentingan pemegang hak yang bersangkutan sesuai dengan data fisik dan data yuridis yang telah didaftar dalam buku tanah. Penerbitan sertipikat hak atas tanah yang ditujukan untuk kepentingan pemegang hak atas tanah dalam rangkaian menjamin kepastian hukum. Namun Universitas Sumatera Utara penerbitan sertipikat hak atas tanah ini dapat ditangguhkan sampai catatan yang ada di hapus, yaitu catatan tentang : 1. Adanya data yang belum lengkap. 2. Adanya sengketa tetapi tidak diajukan kepengadilan. 3. Adanya sengketa yang diajukan ke pengadilan tetapi tidak ada perintah dari pengadilan untuk status quo atau penyitaan atas tanah tersebut, dan adanya sengekta yang diajukan ke pengadilan yang telah ada perintah pengadilan untuk status quo atau penyitaan atas tanah tersebut. Pejabat yang berwenang menandatangani sertipikat bila dikaitkan dengan macam pendaftaran tanah dan objek pendaftaran tanah, yaitu : 1. Ketua Panitia Ajudikasi atas nama Kepala Kantor Pertanahan KabupatenKota. Berwenang menandatangani sertipikat Hak Milik, Hak Guna Bangunan atas tanah Negara, Hak Pakai Atas Tanah Negara, Wakaf Tanah Hak Milik dalam pendaftaran tanah secara sistematik. 2. Kepala Kantor Pertanahan KabupatenKota. Berwenang menandatangani sertipikat Hak Milik, Hak Guna Bangunan atas tanah Negara, Hak Guna Bangunan atas tanah Hak Pengelolaan, Hak Pakai Atas Tanah Negara, Hak Pakai Atas tanah Hak Pengelolaan, dan Wakaf Tanah Hak Milik dalam pendaftaran tanah secara sporadik yang bersifat individual perseorangan; sertipikat Hak Guna Usaha, Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun, Hak Milik atas Satuan Nonrumah Susun dan Hak Tanggungan. Universitas Sumatera Utara 3. Kepala Seksi Pengukuran dan Pendaftaran tanah atas nama Kepala Kantor Pertanahan KabupatenKota. Berwenang menandatangani sertipikat Hak Milik Atas Tanah dalam pendaftaran tanah secara sporadik yang bersifat masal. Pihak yang menerima penyerahan sertipikat yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan KabupatenKota, yaitu : 1. Untuk hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun yang dipunyai oleh satu orang , sertipikat hanya boleh diserahkan kepada pihak yang namanya tercantum dalam buku tanah yang bersangkutan sebagai pemegang hak atau kepada pihak lain yang dikuasai oleh olehnya. 2. Untuk tanah wakaf, sertipikat diserahkan kepada Nadzirnya atau pihak lain yang dikuasai olehnya. 3. Dalam hal pemegang hak sudah meninggal dunia, sertipikat diterimakan kepada ahli warisnya atau salah seorang waris dengan persetujuan para ahli waris yang lain. 4. Untuk hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun kepunyaan bersama beberapa orang atau badan hukum diterbitkan satu sertipikat, yang diterimakan kepada salah satu pemegang hak bersama atas penunjukan tertulis para pemegang hak bersama yang lain. 5. Untuk Hak Tanggungan, sertipikat diterbitkan kepada pihak yang namanya tercantum dalam buku tanah yang bersangkutan atau kepada pihak lain yang dikuasakan olehnya. Universitas Sumatera Utara Sertipikat diterbitkan oleh Kantor Pertanahan KabupatenKota, dan pejabat yang menandatangani sertipikat, yaitu: 46 1. Dalam Pendaftaran tanah secara sistematik, sertipikat ditandatangani oleh Ketua Panitia Ajudikasi atas nama Kepala Kantor Pertanahan KabupatenKota. 2. Dalam pendaftaran tanah secara sporadik yang bersifat individual perseorangan, sertipikat ditandatangani oleh Kepala Kantor Pertanahan KabupatenKota. 3. Dalam Pendaftaran tanah secara sporadik yang bersifat masal, sertipikat ditandatangani oleh Kepala Seksi Pengukuran dan Pendaftaran Tanah atas nama Kepala Kantor Pertanahan KabupatenKota.

C. Hambatan-Hambatan Pelaksanaan Penerbitan Sertipikat Tanah

Dokumen yang terkait

Penerbitan Sertipikat Pengganti Di Kantor Pertanahan Kota Medan

4 88 120

PENDAHULUAN Tinjauan Hukum Dalam Pendaftaran Tanah Hibah Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 (Studi Kasus Badan Pertanahan Nasional Kota Surakarta).

0 3 12

PELAKSANAAN PENERBITAN SERTIFIKAT PENGGANTI HAK MILIK ATAS TANAH KARENA HILANG OLEH KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA.

0 3 17

PENERBITAN SERTIPIKAT PENGGANTI DAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMEGANG SERTIPIKAT PENGGANTI KARENA HILANG GUNA MENCIPTAKAN KEPASTIAN HUKUM DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SUKOHARJO.

1 4 4

peraturan pemerintah nomor 24 tahun 1997 ttg pendaftaran tanah

0 0 41

Tinjauan Yuridis Penerbitan Sertipikat Tanah Pengganti Karena Hilang Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 (Studi pada Kantor Pertanahan Kota Tebing Tinggi)

0 0 11

Tinjauan Yuridis Penerbitan Sertipikat Tanah Pengganti Karena Hilang Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 (Studi pada Kantor Pertanahan Kota Tebing Tinggi)

0 0 1

Tinjauan Yuridis Penerbitan Sertipikat Tanah Pengganti Karena Hilang Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 (Studi pada Kantor Pertanahan Kota Tebing Tinggi)

0 0 22

Tinjauan Yuridis Penerbitan Sertipikat Tanah Pengganti Karena Hilang Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 (Studi pada Kantor Pertanahan Kota Tebing Tinggi)

0 0 24

Tinjauan Yuridis Penerbitan Sertipikat Tanah Pengganti Karena Hilang Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 (Studi pada Kantor Pertanahan Kota Tebing Tinggi)

0 0 3