BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Begitu pentingnya sertipikat tanah bagi setiap masyarakat yang memiliki
hak atas tanah, maka masyarakat diwajibkan untuk melakukan pendaftaran atas tanahnya guna mendapatkan sertipikat tanah sebagai alas hak pembuktian yang
kuat dan dijamin oleh hukum perlindungannya. Sertipikat tanah didapatkan dengan mengikuti rangkaian kegiatan pendaftaran tanah yang telah ditetapkan
oleh Badan Pertanahan Nasional. 2.
Kegiatan pendaftaran tanah dimungkinkan mendapatkan hambatan dalam proses penyelenggaraannya, hal ini dapat disebabkan karena adanya pihak lain
yang keberatan dan mengakui bahwasannya tanah yang akan didaftarkan tersebut adalah miliknya, adanya hambatan bahwasannya tanah tersebut telah diterbitkan
sertipikat, namun sertipikat tersebut berada di bank sebagai jaminan atau dipegang oleh pihak lain, hambatan lainnya seperti hilangnya bukti alas hak seperti surat
wasiat, surat warisan, akta wakaf, surat hibah, maupun saksi yang mengetahui kedudukan atas tanah tersebut, dimana bukti alas hak ini dapat dijadikan alat bukti
bahwa tanah tersebut adalah milik atau dibawah kekuasaan oleh si pemohon pendaftaran tanah.
Hambatan juga yang sering muncul dari Badan Pertanahan NasionalKantor Pertanahan itu sendiri adalah, sulitnya mendapatkan informasi bagaimana cara
mendaftarkan tanah, harga dari pendaftaran tanah yang tidak sesuai dengan tarif
96
Universitas Sumatera Utara
yang sebenarnya, prosesnya yang diperlama, hal seperti ini menjadi suatu hambatan dan masalah bagi masyarakat yang hendak mendaftarkan tanahnya.
3. Bila pemegang hak atas sertipikat tanah kehilangan sertipikat tanahnya,
guna kepastian hukum dapat memohonkan sertipikat pengganti kepada Kantor Pertanahan dimana sertipikat yang hilang itu diterbitkan. Berdasarkan penelitian,
mekanisme penerbitan sertipikat pengganti pada Kantor Pertanahan Kota Tebing Tinggi, telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang
Pendaftaran Tanah dan Peraturan Menteri Negara Agraria Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah. 4.
Wujud perlindungan hukum terhadap pemegang hak atas sertipikat pengganti karena hilang pada Kantor Pertanahan Kota Tebing Tinggi adalah
dengan melaksanakan ketentuan dari Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah dan Peraturan Menteri Negara Agraria Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah.
Perlindungan hukum yang diberikan terhadap pemegang sertipikat pengganti yang telah diterbitkan, sama halnya dengan perlindungan hukum
terhadap pemegang sertipikat hak atas tanah yang pertama kali, dimana sertipikat tanah merupakan alat bukti yang kuat, yang memberikan kepastian dan
perlindungan hukum bagi pemiliknya, karena setelah diterbitkannya sertipikat pengganti, maka dilakukan pembatalan terhadap sertipikat yang hilang tersebut,
sehingga sertipikat yang lama tidak berlaku lagi.
Universitas Sumatera Utara
5. Penerbitan sertipikat pengganti karena hilang sebenarnya tidaklah sulit,
apabila telah memenuhi semua syarat, maka proses permohonanya dapat diajukan kepada Kantor Pertanahan, namun bagi pemohon harus lebih sabar dalam
menunggu berjalannya proses tersebut karena memang membutuhkan waktu yang cukup panjang.
B. Saran