Waktu dan Tempat Penelitian Peralatan Pengujian

27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian : Mei sd Juni 2014 Lokasi Penelitian : Lantai IV gedung Magister Teknik Mesin USU yang terletak pada koordinat 3,43 o LU dan 98,44 o BT

3.2 Peralatan Pengujian

Adapun beberapa alat pengujian yang digunakan adalah : 1. Laptop Digunakan untuk menyimpan dan mengolah data yang telah didapatkan dari Hobo Microstation data logger dan Agilient 34972 A. Gambar 3.1 Laptop Dengan spesifikasi : a Processor : Dual Core Processor 2,2 GH b Memory : 1 GB RAM c Harddisk : 320 GB d Windows 7 Ultimate Universitas Sumatera Utara ` 28 2. Agilient 34972 A Alat ini digunakan untuk mengukur temperatur kaca, air, plat aluminium, dan temperatur lainnya yang mendukung. dihubungkan dengan thermocouple yang dipasang pada titik-titik yang akan diukur temperaturnya, kemudian hasilnya disimpan ke dalam alat ini. Setelah itu dipindahkan ke komputer untuk dapat diolah datanya. Gambar 3.2 Agilient 34972 A Dengan Spesifikasi : a Daya 35 Watt. b Jumlah saluran termokopel 20 buah. c Tegangan 250 Volt. d Mempunyai 3 saluran utama. e Dapat memindai data hingga 250 saluran per detik. f Mempunyai 8 tombol panel dan sistem control. g Fungsional antara lain pembacaan suhu termokopel, Resistance Temperature Detector RTD dan termistor, arus listrik AC. 3. Hobo Microstation data logger Alat ini di hubungkan ke data logger untuk kemudian dihubungkan ke komputer untuk di olah datanya. Terdapat beberapa alat ukur pada Hobo Microstation data logger yaitu : 1. Pyranometer Alat ini digunakan untuk mengukur radiasi matahari pada suatu lokasi. Universitas Sumatera Utara ` 29 2. Wind Velocity Sensor Alat ini digunakan untuk mengukur kecepatan angin. 3. Ambient Measurement apparatus Alat ini digunakan untuk mengukur temperatur lingkungan sekitar. 4. T and RH smart sensor Alat ini digunakan untuk mengukur kelembaban and temperatur lingkungan sekitar. Gambar 3.3 Hobo Microstation data logger Dengan spesifikasi : a. Skala pengoperasian : 20 o C -50 o 40 C dengan baterai alkalin o C -70 o b. Input processor : 3 buah sensor pintar multi channel C dengan baterai lithium monitoring c. Ukuran : 8,9 cm x 11,4 cm x 5,4 cm d. Berat : 0,36 Kg e. Memori : 512 Kb Penyimpanan data nonvolatile flash. f. Interval pengukuran : 1 detik – 18 jam tergantung pengguna g. Akurasi waktu : 0 – 2 detik Universitas Sumatera Utara ` 30 4. Kompor Surya tipe kotak yang dilengkapi sebuah absorber miring Dengan Spesifikasi : a Luas kolektor datar 0,59 m x 0,59 m : 0,3481 m b Luas kolektor miring 0,903 m x 0,59 m : 0,5327 m 2 c Kaca double glass dengan jarak antar kaca : 0,015 m 2 d Sudut kemiringan bidang miring : 60° e Volume ruang masak 0,59 m x 0,59 m x 0,358 m : 0.1246 m f Volume bidang miring 0,903 m x 0,59 m x 0,15 m : 0.0799 m 3 3 Gambar 3.4 Kompor Surya Prinsip kerja : Adapun prinsip kerja dari kompor surya ini yakni seperti konsep peristiwa efek rumah kaca. Sinar matahari diteruskan oleh kaca kemudian diserap oleh kolektor yang berwarna hitam absorber sehingga suhunya meningkat. Kaca berfungsi menahan panas tetap berada didalam ruang sehingga suhu ruangan menjadi naik dan dapat digunakan untuk memasak air. Universitas Sumatera Utara ` 31 Absorber miring berfungsi untuk memasok udara panas ke ruang masak dengan prinsip konveksi alamiah. Adapun Prinsip konveksi alamiah yang telah dijelaskan pada bab 2 yakni ketika plat dikenai panas maka udara disekitar plat akan mengalami kenaikan suhu dan massa jenisnya menjadi turun sehinggga udara tersebut mengapung. Prinsip ini juga terjadi pada ruang tertutup yang salah satu dindingnya memiliki suhu yang lebih tinggi maka akan terjadi aliran fluida. Absorber yang telah menyerap sinar matari memanasi udara disekitar absorber kemudian udara tersebut menjadi panas dan massa jenis udara menurun sehingga udara yang panas tersebut mengapung dan mengalir ke atas menuju ruang masak. Sementara itu, udara yang suhunya lebih rendah akan mengalir turun menggantikan posisi udara panas yang mengalir naik, sehingga terciptalah aliran fluida didalam ruangan kompor surya tersebut. 5. Sekat Pembatas Sekat pembatas ini di tempatkan pada bagian tengah bidang miring dari kompor surya tersebut. Sekat pembatas ini berfungsi untuk mengatur sirkulasi udara panas yang mengalir pada absorber miring menuju ke ruang masak. Dengan adanya sekat pembatas ini udara panas akan lebih teratur mengalir ke ruang masak melalui atas sekat dan udara dingin di bawah sekat akan mengalir bersirkulasi menggantikan posisi udara panas yang mengalir ke ruang masak. Gambar 3.5 Sekat Pembatas Universitas Sumatera Utara ` 32 Sekat pembatas ini merupakan plat Aluminium yang dicat hitam pada bagian atasnya. Sekat ini berukuran panjang 0,70 m dan lebar 0,59 m. 6. Panci Masak Panci ini digunakan sebagai wadah untuk memasak air Gambar 3.6 Panci Dengan spesifikasi : a Diameter : 28 cm, tinggi : 18,5 cm dan tebal : 0,5 cm b Bahan : Aluminium 7. Gelas ukur Gelas ukur ini digunakan untuk mengukur volume air sebelum dan sesudah dimasak. Gambar 3.7 Gelas ukur Universitas Sumatera Utara ` 33

3.3 Bahan Pengujian