Analisis Energi Panas Kompor Surya Dengan Penambahan Sekat

73 Energi panas yang dapat digunakan oleh kompor surya ini merupakan selisih dari energi panas yang mampu diserap oleh kolektor dan energi panas yang hilang lepas. Untuk setiap kali pengujian dengan lama waktu uji 8 jam hari, energi panas yang dapat digunakan kompor surya tanpa sekat dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.16 Data nilai energi kalor yang dapat dipakai perhari untuk pengujian kompor surya tanpa sekat.

4.3.2 Analisis Energi Panas Kompor Surya Dengan Penambahan Sekat

Energi panas yang diserap kolektor Panas yang diserap oleh permukaan kolektor dalam pengujian ini merupakan penjumlahan dari penyerapan kolektor bidang datar dan penyerapan kolektor bidang miring yang ditambahi sekat pembatas. Selama 8 jam pengujian per harinya panas yang diserap oleh kolektor dihitung dengan persamaan 2.11: Q datar = ∑ I. A. Dimana : Q datar I = Intensitas radiasi rata-rata hari selama pengujian Wm = Energi panas yang diserap kolektor datar J 2 A = Luas penampang = 0,59 x 0,59 = 0,3481 m 2 = Waktu = Selama 8 jam pengujian s = Emisivitas Kaca = 90 Pengujian Pertama Pengujian pertama dilakukan pada tanggal 7 juni 2014 dimana hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tgl Uji Volume Q serap Q MJ lepas Q MJ pakai MJ 11 juni 1 liter 8.964 2.099 6.865 12 juni 2 liter 8.624 2.099 6.525 13 juni 3 liter 9.437 2.099 7.338 Universitas Sumatera Utara 74 Tabel 4.17 Perhitungan temperatur dan intensitas radiasi kompor surya dengan penambahan sekat pada pengujian pertama untuk bidang datar. Waktu WIB T plat datar T °C air Radiasi Matahari Wm °C 2 I datar MJm 2 09:01-10:00 55.54 44.33 489.88 1.76 10:01-11:00 75.15 63.05 599.12 2.16 11:01-12:00 92.64 80.02 688.11 2.48 12:01-13:00 92.80 87.08 549.54 1.98 13:01-14:00 90.73 86.70 561.75 2.02 14:01-15:00 96.72 88.55 446.71 1.61 15:01-16:00 84.44 85.55 349.17 1.26 16:01-17:00 70.26 76.75 282.06 1.02 TOTAL 14.28 Q datar = 14,28 MJm 2 x 0,3481 m 2 x 0,9 = 4,473 MJ Q miring = ∑ I T . A. Dimana : I T = Radiasi matahari pada bidang miring sudut 60 o A = Luas penampang = 0,903 x 0,59 = 0,5327 m 2 = Waktu = Selama 8 jam pengujian s = Efisiensi Kaca = 90 Menentukan I 22,748 365 158 284 360 sin 45 , 23 365 284 360 sin 45 , 23 =       + =       + = δ δ δ n T Menentukan sudut deklinasi δ Menentukan radiasi ekstraterestial pada permukaan horizontal     − + − = δ φ ω ω π ω ω δ φ π sin sin 360 2 sin sin cos cos 10 2 3600 24 1 2 1 2 6 x xG x x I sc o Universitas Sumatera Utara 75 2 6 MJm 3,6616 748 , 22 sin 43 , 3 sin 360 45 30 2 45 sin 30 sin 748 , 22 cos 43 , 3 cos 1353 10 2 3600 24 =     − − − + − − − = o o I x x x x I π π Menentukan radiasi sebaran bidang miring Dari pengukuran HOBO di dapat I = 1,763 MJm Maka, dari grafik fraksi radiasi sebaran terhadap radiasi global untuk II 2 o = 1,7633,6616 = 0,4816, fraksi sebarannya adalah IdI = 0,675, Sehingga diperoleh Id = 1,1904 MJm 2 Sehingga didapat radiasi sebaran untuk bidang miring       + = 2 cos 1 β d dT I I 2 8928 , 2 60 cos 1 904 , 1 m MJ I I dT dT =       + = Gambar 4.11 Grafik korelasi fraksi radiasi sebaran terhadap radiasi global pengujian pertama dengan penambahan sekat Menentukan radiasi sorotan terhadap bidang miring I b = I – I d = 1,7635 – 1,1904 = 0,5731 MJm 2 . 03107 , 45 cos 43 , 3 cos 758 , 22 cos 43 , 3 sin 758 , 22 sin 45 cos 60 43 , 3 cos 758 , 22 cos 60 43 , 3 sin 758 , 22 sin 5731 , cos cos cos sin sin cos cos cos sin sin m MJ I I I I bT bT b bT = − + − − + − = + − + − = ω φ δ φ δ ω β φ δ β φ δ 2 0,675 Universitas Sumatera Utara 76 Menentukan radiasi pantulan terhadap bidang miring reflektansi α=0,2 2 . 2645 , 2 60 cos 1 1904 , 1 5731 , 2 , 2 cos 1 m MJ I I I I I rT rT d b rT =       − + =       − + = β α Sehingga didapat : 2 . 1884 , 1 2645 , 8928 , 03107 , m MJ I I I I I I T T rT dT bT T = + + = + + = Selanjutnya dilakukan perhitungan I T total perhari selama 8 jam pengujian mulai pukul 09:01 WIB sampai dengan pukul 17:00 WIB dengan menggunakan M.s excel, sehingga dapat ditabelkan sebagai berikut. Tabel 4.18 Perhitungan temperatur dan intensitas radiasi kompor surya dengan penambahan sekat pada pengujian pertama untuk bidang miring. Waktu WIB θz °C Io MJm 2 I dt MJm 2 I bt MJm 2 I rt MJm 2 I T MJm 2 09:01-10:00 47.62 3.66 0.89 0.03 0.26 1.19 10:01-11:00 34.88 4.25 1.05 0.11 0.32 1.48 11:01-12:00 24.17 4.55 0.86 0.25 0.37 1.48 12:01-13:00 19.32 4.55 1.15 0.09 0.30 1.53 13:01-14:00 24.17 4.25 1.06 0.11 0.30 1.48 14:01-15:00 34.88 3.66 0.93 0.05 0.24 1.23 15:01-16:00 47.62 2.84 0.73 0.02 0.19 0.93 16:01-17:00 61.09 1.82 0.42 -0.06 0.15 0.51 TOTAL 9.82 Maka, Q miring = ∑ I T . A. = 9,82 MJm 2 x 0,5327 m 2 = 4,709 MJ x 0,9 Universitas Sumatera Utara 77 Sehingga didapat total energi panas yang diserap kolektor perhari pada pengujian pertama kompor surya dengan penambahan sekat adalah : Q serap = Q datar + Q miring = 9,182 MJ = 4,473 MJ + 4,709 MJ Pengujian Kedua Pengujian pertama dilakukan pada tanggal 8 juni 2014 dimana hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.19 Perhitungan temperatur dan intensitas radiasi kompor surya dengan penambahan sekat pada pengujian kedua untuk bidang datar. Waktu WIB T plat datar T °C air Radiasi Matahari Wm °C 2 I datar MJm 2 09:01-10:00 52.53 35.18 513.71 1.85 10:01-11:00 70.31 47.09 596.02 2.15 11:01-12:00 84.32 60.20 658.84 2.37 12:01-13:00 94.73 72.09 730.21 2.63 13:01-14:00 98.15 81.51 668.29 2.41 14:01-15:00 94.61 85.25 404.32 1.46 15:01-16:00 81.91 83.60 357.40 1.29 16:01-17:00 70.33 78.86 286.26 1.03 TOTAL 15.17 Q datar = 15,17 MJm 2 x 0,3481 m 2 = 4,754 MJ x 0,9 Q miring = ∑ I T . A. Dimana : I T = Radiasi matahari pada bidang miring sudut 60 o A = Luas penampang = 0,903 x 0,59 = 0,5327 m 2 = Waktu = Selama 8 jam pengujian s Universitas Sumatera Utara 78 = Efisiensi Kaca = 90 Menentukan I 22,843 365 159 284 360 sin 45 , 23 365 284 360 sin 45 , 23 =       + =       + = δ δ δ n T Menentukan sudut deklinasi δ Menentukan radiasi ekstraterestial pada permukaan horizontal 2 6 MJm 3,6596 843 , 22 sin 43 , 3 sin 360 45 30 2 45 sin 30 sin 843 , 22 cos 43 , 3 cos 1353 10 2 3600 24 =     − − − + − − − = o o I x x x x I π π Menentukan radiasi sebaran bidang miring Dari pengukuran HOBO di dapat I = 1,849 MJm Maka, dari grafik fraksi radiasi sebaran terhadap radiasi global untuk II 2 o = 1,8493,6596 = 0,505, fraksi sebarannya adalah IdI = 0,6425, Sehingga diperoleh Id = 1,188 MJm 2 Sehingga didapat radiasi sebaran untuk bidang miring       + = 2 cos 1 β d dT I I 2 891 , 2 60 cos 1 188 , 1 m MJ I I dT dT =       + =     − + − = δ φ ω ω π ω ω δ φ π sin sin 360 2 sin sin cos cos 10 2 3600 24 1 2 1 2 6 x xG x x I sc o 0,6425 Universitas Sumatera Utara 79 Gambar 4.12 Grafik korelasi fraksi radiasi sebaran terhadap radiasi global pengujian kedua dengan penambahan sekat Menentukan radiasi sorotan terhadap bidang miring I b = I – I d = 1,849 – 1,188 = 0,661 MJm 2 2 . 0344 , 45 cos 43 , 3 cos 843 , 22 cos 43 , 3 sin 843 , 22 sin 45 cos 60 43 , 3 cos 843 , 22 cos 60 43 , 3 sin 843 , 22 sin 661 , cos cos cos sin sin cos cos cos sin sin m MJ I I I I bT bT b bT = − + − − + − = + − + − = ω φ δ φ δ ω β φ δ β φ δ . Menentukan radiasi pantulan terhadap bidang miring reflektansi α=0,2 2 . 2774 , 2 60 cos 1 188 , 1 661 , 2 , 2 cos 1 m MJ I I I I I rT rT d b rT =       − + =       − + = β α Sehingga didapat : 2 2029 , 1 2774 , 891 , 0344 , m MJ I I I I I I T T rT dT bT T = + + = + + = Selanjutnya dilakukan perhitungan I T Tabel 4.20 Perhitungan temperatur dan intensitas radiasi kompor surya dengan penambahan sekat pada pengujian kedua untuk bidang miring. total perhari selama 8 jam pengujian mulai pukul 09:01 WIB sampai dengan pukul 17:00 WIB dengan menggunakan M.s excel, sehingga dapat ditabelkan sebagai berikut. Waktu WIB θz °C Io MJm 2 I dt MJm 2 I bt MJm 2 I rt MJm 2 I T MJm 2 09:01-10:00 47.65 3.66 0.89 0.03 0.28 1.20 Universitas Sumatera Utara 80 10:01-11:00 34.92 4.24 1.03 0.11 0.32 1.46 11:01-12:00 24.24 4.55 1.06 0.17 0.36 1.59 12:01-13:00 19.41 4.55 0.93 0.27 0.39 1.59 13:01-14:00 24.24 4.24 0.87 0.23 0.36 1.46 14:01-15:00 34.92 3.66 0.92 0.03 0.22 1.17 15:01-16:00 47.65 2.83 0.74 0.02 0.19 0.95 16:01-17:00 61.11 1.82 0.37 -0.08 0.15 0.45 TOTAL 9.88 Maka, Q miring = ∑ I T . A. = 9,88 MJm 2 x 0,5327 m 2 = 4,735 MJ x 0,9 Sehingga didapat total energi panas yang diserap kolektor perhari pada pengujian kedua kompor surya dengan penambahan sekat adalah : Q serap = Q datar + Q miring = 9,489 MJ = 4,754 MJ + 4,735 MJ Pengujian Ketiga Pengujian ketiga dilakukan pada tanggal 14 juni 2014 dimana hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.21 Perhitungan temperatur dan intensitas radiasi kompor surya tanpa sekat pada pengujian ketiga untuk bidang datar. Waktu WIB T plat datar T °C air Radiasi Matahari Wm °C 2 I datar MJm 2 09:01-10:00 61.82 45.75 540.02 1.94 10:01-11:00 81.59 60.88 666.80 2.40 Universitas Sumatera Utara 81 11:01-12:00 95.04 73.34 725.67 2.61 12:01-13:00 103.26 79.72 792.48 2.85 13:01-14:00 100.13 81.39 660.30 2.38 14:01-15:00 92.90 79.61 452.92 1.63 15:01-16:00 79.68 76.01 253.36 0.91 16:01-17:00 62.09 68.47 127.42 0.46 TOTAL 15.19 Q datar = 15,19 MJm 2 x 0,3481 m 2 x 0,9 = 4,758 MJ Q miring = ∑ I T . A. Dimana : I T = Radiasi matahari pada bidang miring sudut 60 o A = Luas penampang = 0,903 x 0,59 = 0,5327 m 2 = Waktu = Selama 8 jam pengujian s = Efisiensi Kaca = 90 Menentukan I 23,268 365 165 284 360 sin 45 , 23 365 284 360 sin 45 , 23 =       + =       + = δ δ δ n T Menentukan sudut dekl inasi δ Menentukan radiasi ekstraterestial pada permukaan horizontal 2 6 MJm 3,650 268 , 23 sin 43 , 3 sin 360 45 30 2 45 sin 30 sin 268 , 23 cos 43 , 3 cos 1353 10 2 3600 24 =     − − − + − − − = o o I x x x x I π π     − + − = δ φ ω ω π ω ω δ φ π sin sin 360 2 sin sin cos cos 10 2 3600 24 1 2 1 2 6 x xG x x I sc o Universitas Sumatera Utara 82 Menentukan radiasi sebaran bidang miring Dari pengukuran HOBO di dapat I = 1,944 MJm Maka, dari grafik fraksi radiasi sebaran terhadap radiasi global untuk II 2 o = 1,9443,650 = 0,532, fraksi sebarannya adalah IdI = 0,59, Sehingga diperoleh Id = 1,147 MJm 2 Sehingga didapat radiasi sebaran untuk bidang miring       + = 2 cos 1 β d dT I I 2 860 , 2 60 cos 1 147 , 1 m MJ I I dT dT =       + = Gambar 4.13 Grafik korelasi fraksi radiasi sebaran terhadap radiasi global pengujian ketiga dengan penambahan sekat Menentukan radiasi sorotan terhadap bidang miring I b = I – I d = 1,944 – 1,147 = 0,797 MJm 2 2 . 0334 , 45 cos 43 , 3 cos 268 , 23 cos 43 , 3 sin 268 , 23 sin 45 cos 60 43 , 3 cos 268 , 23 cos 60 43 , 3 sin 268 , 23 sin 797 , cos cos cos sin sin cos cos cos sin sin m MJ I I I I bT bT b bT = − + − − + − = + − + − = ω φ δ φ δ ω β φ δ β φ δ . Menentukan radiasi pantulan terhadap bidang miring reflektansi α=0,2 0,59 Universitas Sumatera Utara 83 2 . 2916 , 2 60 cos 1 147 , 1 797 , 2 , 2 cos 1 m MJ I I I I I rT rT d b rT =       − + =       − + = β α Sehingga didapat : 2 1853 , 1 2916 , 860 , 0334 , m MJ I I I I I I T T rT dT bT T = + + = + + = Selanjutnya dilakukan perhitungan I T total perhari selama 8 jam pengujian mulai pukul 09:01 WIB sampai dengan pukul 17:00 WIB dengan menggunakan M.s excel, sehingga dapat ditabelkan sebagai berikut. Tabel 4.22 Perhitungan temperatur dan intensitas radiasi kompor surya dengan penambahan sekat pada pengujian ketiga untuk bidang miring. Waktu WIB θz °C Io MJm 2 I dt MJm 2 I bt MJm 2 I rt MJm 2 I T MJm 2 09:01-10:00 47.77 3.65 0.86 0.03 0.29 1.19 10:01-11:00 35.13 4.23 0.87 0.17 0.36 1.39 11:01-12:00 24.58 4.53 0.92 0.24 0.39 1.56 12:01-13:00 19.84 4.53 0.85 0.32 0.43 1.60 13:01-14:00 24.58 4.23 0.93 0.20 0.36 1.48 14:01-15:00 35.13 3.65 0.94 0.05 0.24 1.23 15:01-16:00 47.77 2.83 0.64 0.00 0.14 0.78 16:01-17:00 61.17 1.82 0.33 0.00 0.07 0.40 TOTAL 9.63 Maka, Q miring = ∑ I T . A. = 9,63 MJm 2 x 0,5327 m 2 = 4,619 MJ x 0,9 Sehingga didapat total energi panas yang diserap kolektor perhari pada pengujian ketiga kompor surya dengan penambahan sekat adalah : Universitas Sumatera Utara 84 Q serap = Q datar + Q miring = 9,377 MJ = 4,758 MJ + 4,619 MJ Perbandingan Besar Radiasi Bidang Datar dan Bidang Miring Besar radiasi matahari yang mampu diserap oleh kolektor bidang datar dan bidang miring tentu berbeda karena dipengaruhi oleh sudut kemiringan terhadap bidang horizontal. Berikut tabel perbandingan antara radiasi yang mampu diserap bidang datar dan bidang miring. Tabel 4.23 Perbandingan radiasi yang diserap kolektor bidang datar dan bidang miring kompor surya dengan penambahan sekat. Energi panas yang dilepas Panas yang hilang dari kompor surya ini disebabkan karena adanya perpindahan panas konveksi dan konduksi dari tiap dinding, alas dan kaca penutup kompor surya tersebut. Panas Hilang Melalui Dinding Datar Kehilangan panas total pada dinding merupakan penjumlahan panas yang hilang pada keempat sisi kotak datar, yaitu : Q dinding = Q d1 + Q d2 + Q d3 + Q d4 Dari hasil pengujian rata-rata perhari, didapat data sabagaimana ditunjukan pada tabel berikut : Tgl Uji ∑I datar MJm 2 ∑I miring MJm 2 Galat 7 juni 14.28 9.82 31.21 8 juni 15.17 9.88 34.92 14 juni 15.19 9.63 36.57 Universitas Sumatera Utara 85 Tabel 4.24 Data hasil pengujian rata-rata perhari untuk pengukuran temperatur bidang datar kompor surya dengan penambahan sekat Menentukan koefisien konveksi permukaan dalam h 1 Hal ini diukur pada temperatur film, yaitu temperatur rata-rata antara ruang masak dan plat datar. T f = = 74,31 °C = 347,31 K Sifat fisik udara pada T = 347,31 K adalah ρ = 1,004 kgm 3 , Cp = 1,0089 kJkg.K, µ = 206,93 x 10 -7 N.sm, v = 20,65 m 2 Menentukan Bilangan Reyleigh dengan persamaan 2.12 s, k = 29,80 Wm.K, dan Pr = 0,7004 Dimana : β =1 T = 1 339,05 K L = panjang karakteristik Luas permukaan keliling permukaan = = 0,1475 m α = difusivitas thermal = = 2,94 x 10 v = viskositas kinematik -5 = = 2,06 x 10 Maka : -5 = 2.529.346,31 Tgl Uji Volume Truang °C T °C Ta °C 7 juni 1 liter 78,91 34,57 82,29 8 juni 3 liter 78,31 34,84 80,86 14 juni 2 liter 40,92 34,44 84,56 Rata-rata 66,05 34,62 82,57 Universitas Sumatera Utara 86 Mencari bilangan Nusselt dengan persamaan 2.23 = = 8,971 Maka akan didapat koefisien konveksi udara dalam Rumus : = = = = 1,81 Wm 2 .K Menentukan koefisien konveksi permukaan luar h 2 Hal ini diukur pada temperatur film, yaitu temperatur rata-rata antara dinding kayu dan udara lingkungan. Temperatur rata-rata perhari untuk dinding kayu dan lingkungan adalah T s T = 42,32 °C, dan T ∞ = 34,62 °C, maka : f = = 38,47 °C = 311,47 K Sifat fisik udara pada T = 311,47 K adalah ρ = 1,123 kgm 3 , Cp = 1,0074 kJkg.K, µ = 190,014 x 10 -7 N.sm, v = 17,04 m 2 s, k = 27,15 Wm.K, dan Pr = 0,7054 Menentukan bilangan Reynold dengan persamaan 2.6 Re = Dimana : = 0,785 m Re = Universitas Sumatera Utara 87 Re = 72.389,717 Mencari bilangan Nusselt Karena bilangan Re = 72.389,717 5 x maka tergolong aliran laminar, Sehingga bilangan Nusseltnya adalah : 79,525 Maka didapat : = = 2,75 Wm 2 Untuk dinding 1 .K Dimana : Maka : Universitas Sumatera Utara 88 = 3,779 W Karena ruang masak kotak datar bebentuk persegi dengan luas sisi yang sama, maka nilai kehilangan panas dari setiap dinding datar adalah sama, kecuali pada dinding yang ada penambahan bidang miringnya. Q d1 = Q d2 = Q d3 dan Q d1 ≠ Q d4 Untuk dinding 4 Dimana : Maka : = 1,61 W Universitas Sumatera Utara 89 Sehingga di dapat kehilangan panas total untuk dinding datar kompor surya adalah sebagai beriktut : Q dinding total = Q d1 + Q d2 + Q d3 + Q d4 = 3.Q d1 + Q = 3 x 3,779 W + 1,61 W d4 = 12,948 W Maka, Energi Panas total yang hilang melalui dinding kompor surya adalah 12,948 W. Panas Hilang Melalui Alas Datar Kehilangan panas melalui alas datar merupakan panas hilang yang melalui bawah plat kolektor datar. Kehilangan panas ini akan dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : Dimana : Maka : Universitas Sumatera Utara 90 = 7,209 W Maka, Energi Panas total yang hilang melalui alas bawah kolektor datar kompor surya adalah 7,209 W. Panas Hilang Melalui Pintu Kaca Datar Kaca yang digunakan sebagai penutup adalah kaca double glass dengan ukuran 0,59 m x 0,59 m dan tebal kaca 0,005 m. Untuk menghitung panas yang hilang melalui pintu kaca datar terlebih dahulu dicari koefisien konveksi lingkungan luar kaca dan koefisien konveksi antar kedua kaca. Menentukan koefisien konveksi permukaan luar h 3 Hal ini diukur pada temperatur film, yaitu temperatur rata-rata antara kaca luar dan temperatur lingkungan. Temperatur rata-rata perhari untuk kaca luar dan lingkungan adalah T s T = 49,15°C, dan T ∞ = 34,62 °C, maka : f = = 41,89 °C = 314,89 K Sifat fisik udara pada T = 314,89 K adalah ρ = 1,112 kgm 3 , Cp = 1,0076 kJkg.K, µ = 186,21 x 10 -7 N.sm, v = 17,39 m 2 Menentukan Bilangan Reyleigh dengan persamaan 2.12 s, k = 27,40 Wm.K, dan Pr = 0,7049 Dimana : β =1 T ∞ = 1 307,62 K L = panjang karakteristik Luas permukaan keliling permukaan = = 0,1475 m α = difusivitas thermal = = 2,446 x 10 v = viskositas kinematik -5 = = 1,67 x 10 -5 Universitas Sumatera Utara 91 Maka : = 3.629.806,25 = 3,63 x 10 6 Mencari bilangan Nusselt Karena bilangan yang diperoleh memenuhi syarat 10 4 Ra L 10 7 , maka bilangan Nusseltnya dapat dicari dengan persamaan 2.13 = 0,54 x 3,63 x 10 6 0,25 Maka akan didapat koefisien konveksi udara luar = 23,57 Rumus : = = = = 4,379 Wm 2 .K Menentukan koefisien konveksi antar kaca h Hal ini diukur pada temperatur film, yaitu temperatur rata-rata antara kaca dalam datar dan temperatur ruang antar kaca. Temperatur rata-rata perhari untuk kaca dalam datar dan ruang antar kaca adalah T s T = 71,18 °C, dan T ∞ = 60,16 °C, maka : f = = 65,67 °C = 338,67 K Sifat fisik udara pada T = 338,67 K adalah ρ = 1,033 kgm 3 , Cp = 1,00785 kJkg.K, µ = 202,85 x 10 -7 N.sm, v = 19,78 m 2 Menentukan Bilangan Reyleigh dengan persamaan 2.12 s, k = 29,16 Wm.K, dan Pr = 0,7016 Universitas Sumatera Utara 92 Dimana : β =1 T ∞ = 1 333,16 K L = panjang karakteristik Luas permukaan keliling permukaan = = 0,1475 m α = difusivitas thermal = = 2,8 x 10 v = viskositas kinematik -5 = = 1,96 x 10 Maka : -5 = 1.893.357,433 Mencari bilangan Nusselt dengan persamaan 2.23 = = 8,278 Maka akan didapat koefisien konveksi antar kaca Rumus : = = = = 1,64 Wm 2 .K Setelah koefisien konveksi didapat, maka untuk menentukan energi panas yang hilang melalui penutup kaca datar dapat digunakan persamaan sabagai berikut : Dimana : Universitas Sumatera Utara 93 Maka : = 11,67 W Maka, Energi Panas total yang hilang melalui pintu kaca datar kompor surya adalah 11,67 W Total Kehilangan Panas Pada Kotak Datar Total kehilangan panas pada kotak datar kompor surya ini adalah penjumlahan dari kehilangan panas melalui dinding, kehilangan panas melalui alas datar, dan kehilangan panas melalui pintu kaca datar. = + + 12,95 W + 7,209 W + 11,67 W = 31,83 W Panas Hilang Melalui Dinding Miring Kehilangan panas total pada dinding miring merupakan penjumlahan panas yang hilang pada ketiga sisi kotak miring. Dalam kasus ini dinding samping dibagi lagi Universitas Sumatera Utara 94 menjadi dua bagian yaitu dinding samping di atas sekat dan dinding samping di bawah sekat. Q dinding = Q d1 + Q d2 + Q d3 + Q d4 + Q d5 Dari hasil pengujian rata-rata perhari, didapat data sabagaimana ditunjukan pada tabel berikut : Tabel 4.25 Data hasil pengujian rata-rata perhari untuk pengukuran temperatur bidang miring kompor surya dengan penambahan sekat Menentukan koefisien konveksi permukaan dalam diatas sekat h 4 Hal ini diukur pada temperatur film, yaitu temperatur rata-rata antara ruang miring diatas sekat dan temperatur sekat. Dimana temperatur rata-rata perhari untuk ruang miring diatas sekat dan temperatur sekat adalah T ∞ = 80,32 °C dan T s T = 89,40 °C, maka : f = = 84,86 °C = 357,86 K Sifat fisik udara pada T = 357,86 K adalah ρ = 0,9755 kgm 3 , Cp = 1,0098 kJkg.K, µ = 211,64 x 10 -7 N.sm, v = 21,78 m 2 Menentukan Bilangan Reyleigh dengan persamaan 2.12 s, k = 30,6 Wm.K, dan Pr = 0,6984 Dimana : β =1 T ∞ = 1 353,32 K L = panjang karakteristik Luas permukaan keliling permukaan Tgl Uji Volume T

k.dlm