8
Cacing Cestoda mempunyai bentuk seperti pita, pipih ke arah dorsoventral, dan mempunyai banyak ruas segmen. Cestoda memiliki alat
pencernaan yang belum sempurna dan tidak memiliki rongga tubuh. Kepala cacing cestoda mempunyai alat isap untuk menempel yang dilengkapi kait untuk
menempel pada organ manusia atau hewan yang menjadi hospes tempatnya hidup Soedarto, 2008.
Berikut adalah uraian tentang infeksi yang disebabkan oleh nematoda, cestoda, dan trematoda.
2.2.1 Infeksi Nematoda
Menurut Anand dan Sharma 1997 infeksi nematoda roundworm yang sering terjadi adalah askariasis, infeksi cacing tambang, trikuriasis,
strongyloidiasis, dan filariasis.
2.2.1.1 Askariasis
Penyakit ini disebabkan Ascaris lumbricoides, yaitu cacing yang hidup di lumen usus halus manusia. Infeksi terjadi karena konsumsi makanan atau
minuman yang terkontaminasi oleh telur Ascaris. Rendahnya tingkat sanitasi dan kurangnya kebersihan personal merupakan penyebab utama menyebarnya
penyakit ini. Oleh karena itu, penyakit ini umum terjadi pada orang yang tinggal di daerah kumuh yang padat penduduk Anand dan Sharma, 1997.
Askariasis tersebar di seluruh dunia dan menginfeksi sekitar 1000-1300 juta orang dan menyebabkan 20.000 kematian setiap tahun. Selain menyebabkan
malnutrisi pada anak-anak, proses migrasi larva dari usus ke paru-paru juga
Universitas Sumatera Utara
9
menyebabkan pneumonia atipikal dengan inflamasi sel paru-paru dan hati, demam, dan eosinofilia. Cacing dewasa terkadang berpindah ke hati, usus buntu,
esofagus, dan memblok saluran pencernaan yang dapat menyebabkan kolik Anand dan Sharma, 1997.
2.2.1.2 Infeksi Cacing Tambang
Infeksi cacing tambang disebabkan oleh nematoda penghisap darah, Ancylostoma duodenale, A. ceylanicum,
dan Necator americanus pada saluran cerna manusia. Infeksi ini umum terjadi pada petani yang bekerja dengan
bertelanjang kaki di lahan yang diberi pupuk kandang. Infeksi terjadi melalui larva infektif yang berpenetrasi menembus kulit dan memasuki sirkulasi darah.
Larva ini akan tumbuh menjadi cacing dewasa dan memperoleh makanan dengan mengisap darah inangnya melalui vili saluran pencernaan Anand dan Sharma,
1997. Gejala utama infeksi ini adalah anemia hipokromik yang disebabkan
kehilangan darah dalam jumlah besar. Hal ini menyebabkan perasaan lemas, lunglai, anoreksia, dan menurunnya daya tahan tubuh. Infeksi cacing tambang
juga menyebabkan gangguan dan rasa sakit pada saluran pencernaan. Anak-anak dengan infeksi berat menunjukkan pertumbuhan mental dan fisik yang buruk
Anand dan Sharma, 1997.
2.2.1.3 Trikuriasis
Penyakit ini disebabkan infeksi Trichuris trichiura, yang dikenal sebagai cacing cambuk. Cacing ini hidup menempel di saluran pencernaan terutama pada
usus besar manusia. Infeksi disebabkan karena konsumsi air atau sayuran yang
Universitas Sumatera Utara
10
terkontaminasi telur T. trichiura. Infeksi ringan umumnya asimtomatis, namun infeksi berat Trichuris dapat menyebabkan anemia, eosinofilia, sakit perut, diare,
kotoran berlendir, dan prolaps rektum Anand dan Sharma, 1997.
2.2.1.4 Strongiloidiasis