24
3.3 Uji Aktivitas Antelmintik Ekstrak Etanol Daun Pugun Tanoh dengan
Albendazol 3.3.1 Hewan Percobaan
Hewan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah cacing tanah dewasa Pheretima posthuma dengan ukuran seragam panjang 14 – 14,5
cm dan lebar 0,1 – 0,2 cm. Pheretima posthuma dikumpulkan dari tanah yang lembab, dicuci dengan air suling untuk menghilangkan pengotor, dan diaklimasi
dalam larutan salin selama 60 menit Joseph, dkk., 2013.
3.3.2 Uji Penentuan Nilai LD
50
Albendazol dan LD
50
Ekstrak Pugun Tanoh
Sebanyak 10, 20, 40, 60, dan 80 mg ekstrak etanol daun pugun tanoh masing-masing dimasukkan ke dalam vial yang sudah dikalibrasi 20 mL. Ekstrak
dilarutkan dengan etanol 0,5 dan diencerkan sampai garis tanda. Albendazol disiapkan dengan mensuspensikan 100, 200, 300, 400, dan 500 mg serbuk
albendazol dalam lumpang, tambahkansebanyak 0,3 mL Tween 80 kedalamlumpang, lalu digerus. Tambahkansedikit demi sedikitlarutansalin ke
dalam lumpang, kemudian digerus sampai terbentuk suspensi merata. Suspensi dipindahkan ke dalam labu erlenmeyer yang sudah ditara, kemudian dicukupkan
dengan larutan salin sampai 20 mL. Nilai LD
50
ekstrak etanol daun pugun tanoh dan LD
50
albendazol terhadap aktivitas antelmintik pada cacing Pheretima posthuma didapatkan menggunakan
aplikasi perangkat lunak CompuSyn.
Universitas Sumatera Utara
25
Tabel 3.1 Uji penentuan nilai LD
50
ekstrak daun puguntanoh dan
LD
50
albendazol
Keterangan: EEDPT = Ekstrak Etanol Daun Pugun Tanoh
3.3.3 Uji Aktivitas Antelmintik
Uji aktivitas antelmintik ekstrak daun puguntanoh dengan albendazole menggunakan dosis kombinasi berdasarkan nilai LD
50
. Jumlah dosis yang digunakan terhadap LD
50
ekstrak etanol daun puguntano dan LD
50
albendazol adalah ¼ LD
50
ekstrak : ¼ LD
50
albendazol , ½ LD
50
ekstrak : ½ LD
50
albendazol, 1 LD
50
ekstrak : 1 LD
50
albendazol, 2 LD
50
ekstrak : 2 LD
50
albendazol, 4 LD
50
ekstrak : 4 LD
50
albendazol. Penggunaan perbandingan dosis tersebut merupakan desain prosedur yang dibutuhkan pada
pemakaian aplikasi CompuSyn. Kelompok
Perlakuan I
Pemaparan dalam 20 mL larutan salin steril kontrol negatif II
Pemaparan dalam 20 mL larutan etanol 0,5 kontrol pelarut III
Pemaparan dalam 20 mL larutan EEDPT 0,5 mgmL IV
Pemaparan dalam 20 mL larutan EEDPT 1 mgmL V
Pemaparan dalam 20 mL larutan EEDPT 2 mgmL VI
Pemaparan dalam 20 mL larutan EEDPT 3 mgmL VII
Pemaparan dalam 20 mL larutan EEDPT 4 mgmL VIII
Pemaparan dalam 20 mL larutan albendazol 5 mgmL IX
Pemaparan dalam 20 mL larutan albendazol 10 mgmL X
Pemaparan dalam 20 mL larutan albendazol 15 mgmL XI
Pemaparan dalam 20 mL larutan albendazol 20 mgmL XII
Pemaparan dalam 20 mL larutan albendazol 25 mgmL
Universitas Sumatera Utara
26
Tabel 3.2 Perlakuan uji antelmintik ekstrak etanol daun pugun tanoh dengan
albendazol
Seluruh perlakuan dilakukan dalam cawan petri steril pada suhu kamar. Aktivitas antelmintik ekstrak daun pugun tanoh ditentukan jumlah kematian
melalui pengamatan terhadap motilitas dan morfologi cacing Pheretima posthuma selama 5 jam. Perlakuan yang dilakukan memastikan hewan percobaan telah mati,
cacing Pheretima posthuma dipindahkan ke dalam cawan petri berisi larutan salin bersuhu 40-50 ºC.
3.4 Analisis Data