Obat-obat untuk Pengobatan Nematoda

14 Penyakit ini disebabkan oleh larva Taenia solium. Infeksi menghasilkan sistiserki dalam otak menimbulkan kejang, sakit kepala, dan muntah dan di mata. Penyakit ini terjadi sesudah penelanan telur dari feses manusia. Sistiserkosis didiagnosa melalui CT-scan atau biopsi Tjahyanto dan Salim, 2013.

2.2.3.4 Difilobotriasis

Penyakit ini disebabkan oleh Diphyllobothrium latum cacing pita ikan. Cacing dewasa pada usus penderita dapat sepanjang 15 meter. Penyakit ini ditularkan oleh larva dalam ikan yang mentah atau kurang matang. Difilobotriasis didiagnosa melalui deteksi telur yang khas di dalam feses Tjahyanto dan Salim, 2013.

2.3 Pengobatan Infeksi Cacing

Antelmintik atau obat cacing ialah obat yang digunakan untuk memberantas atau mengurangi cacing dalam lumen usus atau jaringan tubuh. Kebanyakan obat cacing efektif terhadap satu macam cacing, sehingga diperlukan diagnosa tepat sebelum menggunakan obat tertentu. Kebanyakan obat cacing diberikan secara oral, pada saat makan atau sesudah makan. Beberapa obat cacing perlu diberikan bersama pencahar Syarif dan Elysabeth, 2011.

2.3.1 Obat-obat untuk Pengobatan Nematoda

a. Mebendazole Mebendazole, suatu senyawa benzimidazole sintetik, efektif melawan spektrum nematoda yang luas. Obat ini banyak digunakan sebagai monoterapi untuk penanganan massal penyakit cacing, juga pada infeksi campuran dengan dua atau lebih cacing Tjay dan Rahardja, 2002. Obat ini merupakan obat terpilih Universitas Sumatera Utara 15 pada terapi infeksi oleh cacing cambuk, cacing kremi, cacing tambang, dan cacing gelang. Mebendazole bekerja dengan mengikat dan mengganggu pembentukan mikrotubulus parasit dan juga menurunkan ambilan glukosa Tjahyanto dan Salim, 2013; Tjay dan Rahardja, 2002. b. Pyrantel pamoate Pyrantel pamoate bersama dengan mebendazole, efektif pada pengobatan infeksi yang disebabkan oleh cacing gelang, cacing kremi, dan cacing tambang. Obat ini bekerja sebagai agen penghambat neuromuskular dan depolarisasi, menyebabkan aktivasi permanen pada reseptor nikotinik parasit, cacing yang terparalisis dikeluarkan dari saluran cerna Tjahyanto dan Salim, 2013. c. Thiabendazole Thiabendazole, benzimidazole sintetik lainnya yang berspektrum lebar dan efektif untuk mengobati infestasi berbagai nematoda, efektif melawan strongiloidiasis yang disebabkan cacing benang, larva migran kutaneus, dan stadium awal trikinosis. Thiabendazole, seperti benzimidazole lainnya, mempengaruhi agregasi mikrotubulus Tjahyanto dan Salim, 2013; Gunawan dan Sulistia, 2011. d. Ivermectin Ivermectin merupakan hasil fementasi dari jamur Streptomyces avermitilis Tjay dan Rahardja, 2002. Ivermectin adalah pilihan untuk pengobatan onkoserkiasis yang disebabkan oleh Onchocerca volvulus dan merupakan obat pilihan pertama untuk pengobatan larva migran kutaneus dan strongiloidosis. Ivermectin membidik reseptor kanal Cl- yang bergerbang glutamat pada parasit. Universitas Sumatera Utara 16 Aliran masuk klorida meningkat, dan terjadi hiperpolarisasi, menyebabkan paralisis cacing Tjahyanto dan Salim, 2013. e. Diethylcarbamazine Diethylcarbamazine digunakan pada pengobatan filiarisis karena kemampuannya melumpuhkan mikrofilaria dan membuat mikrofilaria rentan terhadap mekanisme pertahanan Tjahyanto dan Salim, 2013.

2.3.2 Obat-obat untuk Pengobatan Trematoda