2013 diharapkan bank bjb semakin memperluas jangkauan pelayanannya yang tersebar di daerah Propinsi Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta.
4.1.9. PT. Bank Maybank Syariah Indonesia
Sejak memulai kegiatan usaha sebagai bank syariah pada bulan Oktober 2010, PT Bank Maybank Syariah Indonesia Maybank Syariah telah
mengembangkan berbagai layanan dan solusi inovatif untuk memenuhi kebutuhan para nasabah sekaligus meraih peluang di pasar keuangan regional yang terus
berkembang. Kini, Maybank Syariah memposisikan diri sebagai lembaga intermediasi keuangan dan penghubung antara Malaysia dan Indonesia. Maybank
Syariah merupakan anak perusahaan Maybank Group, lembaga jasa keuangan terbesar Malaysia dengan total aset lebih dari USD 100 milyar serta salah satu
perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Saham Malaysia Beroperasi di jantung kawasan ASEAN, Maybank merupakan kelompok
bisnis jasa keuangan di Malaysia dengan jaringan internasional yang tersebar di 14 negara. Anak perusahaan Maybank di sektor perbankan syariah yaitu Maybank
Islamic Berhad adalah bank syariah komersial terbesar di kawasan Asia Pasifik dan termasuk Top 20 lembaga keuangan syariah di dunia
4.1.10. PT. Bank Panin Syariah Tbk
PT Bank Panin Syariah Tbk “Panin Bank Syariah”, berkedudukan di Jakarta dan berkantor pusat di Gedung Panin Life Center, Jl. Letjend S. Parman
Kav. 91, Jakarta Barat.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Panin Bank Syariah, ruang lingkup kegiatan Panin Bank Syariah adalah menjalankan kegiatan usaha di
bidang perbankan dengan prinsip bagi hasil berdasarkan syariat Islam. Panin Bank Syariah mendapat ijin usaha dari Bank Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
Gubernur Bank Indonesia No.1152KEP.GBIDpG2009 tanggal 6 Oktober 2009 sebagai bank umum berdasarkan prinsip syariah dan mulai beroperasi sebagai
Bank Umum Syariah pada tanggal 2 Desember 2009.
4.1.11. PT. Bank victoria Syariah
PT. Bank Victoria Syariah dh. PT. Bank Swaguna didirikan di kota Cirebon pada tahun 1966 dan mulai beroperasi tanggal 7 Januari 1967. Akuisisi
saham PT. Bank Swaguna sebesar 99,80 oleh PT. Bank Victoria International Tbk telah disetujui oleh Bank Indonesia pada tanggal 3 Agustus 2007.
September 2007 Bank telah meningkatkan modal disetor menjadi Rp 90 milyar dan pada Maret 2008 modal disetor Bank meningkat menjadi Rp 110
milyar. PT. Bank Victoria Syariah telah mendapatkan Izin Operasional sebagai Bank Syariah bedasarkan SK Gubernur Bank Indonesia
No.128KEP.GBIDpG2010 tanggal 10 Februari 2010. 1 April 2010 beroperasi secara penuh Sebagai Bank Umum Syariah BUS.
Saat ini Bank Victoria Syariah memiliki 1 satu Kantor Pusat, 8 delapan kantor Cabang dan 6 Enam kantor Cabang Pembantu yang tersebar di DKI,
Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Bali. 4.2 Hasil Penelitian
4.2.1. Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penelitian. Tujuannya adalah
untuk memudahkan orang untuk membaca data serta memahami maksudnya. Berikut ini merupakan output SPSS versi 17, yang merupakan keseluruhan data
yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil olahan data SPSS dalam bentuk deskriptif statistik akan menampilkan karakteristik sampel yang digunakan
didalam penelitian ini meliputi: jumlah sampel N, rata-rata sampel mean, minimum dan maksimum serta standar deviasi σ untuk masing-masing variabel.
Deskripsi dalam penelitian ini meliputi 4 variabel, yaitu Capital Adequecy Ratio CAR, Non Performing Financing NPF Financing to Deposit Ratio FDR dan
Return on Asset ROA yang disajikan dalam Tabel 4.1. berikut:
Tabel 4.1 Deskriptif Variabel Penelitian Bank Umum Syariah di Indonesia
N Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation CAR
55 10.60
76.40 26.7640 19.54147
NPF 55
.00 6.84
2.5836 1.78779
FDR 55
16.93 172.26 95.8898
28.84174 ROA
55 -1.87
4.48 1.3415
1.24647 Valid N
listwise 55
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah data yang dugunakan
dalam penelitian ini adalah sebanyak 55 sampel data yang diambil dari laporan keuangan publikasi tahunan Bank Umum Syariah periode 2010 hingga 2014.
a. Variabel CAR memiliki nilai minimum 10,60, nilai maksimum 76,40, rata-rata
CAR 26,764 dan standar deviasi sebesar 19,54147 dengan jumlah amatan sebanyak 55.
b. Variabel NPF memiliki nilai minimum 0, nilai maksimum 6,84, rata-rata NPF
2,5836 dan standar deviasi sebesar 1,78779 dengan jumlah amatan sebanyak 55.
c. Variabel FDR memiliki nilai minimum 16,93, nilai maksimum 172,26, rata -
rata FDR 95,8898 dan standar deviasi sebesar 28,84174 dengan jumlah amatan sebanyak 55.
d. Variabel ROA memiliki nilai minimum -1,87, nilai maksimum 4,48, rata-rata
ROA 1,3415 dan standar deviasi sebesar 1,24647 dengan jumlah amatan sebanyak 55.
Semakin besar nilai standar deviasi maka semakin besar kemungkinan nilai riil menyimpang dari yang diharapkan. Dalam kasus seperti ini, dimana nilai
mean masing-masing variabel lebih kecil dari pada standar deviasinya, biasanya didalam data terdapat outlier data yang terlalu ekstrim. Outlier adalah data yang
memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi- observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim. Data-data outlier
tersebut biasanya akan mengakibatkan tidak normalnya distribusi data. Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif terdapat diperoleh standar deviasi yang
jauh lebih kecil dari nilai rata-rata variabel, sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat data yang outlier.
4.2.2. Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1. Uji Normalitas