kerugian yang timbul dari kegiatan usahanya Rivai, et al., 2007:709. Dengan meningkatnya rasio ini, maka akan berpengaruh pada meningkatnya laba atau
profitabilitas ROA suatu bank, karena kerugian-kerugian yang ditanggung bank dapat diserap oleh modal yang dimiliki oleh bank tersebut. Namun, hasil
pengujian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pamularsih 2013 yang menyatakan bahwa CAR tidak berpengaruh terhadap ROA.
4.3.2. Pengaruh Non Performing Financing NPF terhadap Return on Asset
ROA
Hasil penelitian ini mengindikasikan peningkatan atau penurunan Non Performing Financing selama periode penelitian tidak mempengaruhi Return on
Asset secara signifikan. Hal ini mengindikasikan adanya kecenderungan bahwa meningkatnya NPF tidak memicu terjadinya penurunan ROA yang besar, karena
sebagian besar Bank Umum Syariah selama periode penelitian memiliki nilai NPF di bawah 5 sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia yang dikategorikan masih
cukup sehat. Berpengaruh negatifnya variabel NPF terhadap ROA menandakan bahwa semakin besar bank publik melakukan operasionalnya terutama dalam
pencairan kredit berarti bertambahnya resiko yang muncul yaitu non performing Financing NPF yang semakin besar. Artinya, jika jumlah piutang semakin
besar, maka kinerja bank publik akan semakin menurun. Penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Mitasari 2013, hasil
penelitian tersebut menunjukkan NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Hal ini sesuai dengan penelitian Mawardi 2005, hasil penelitian tersebut
menunjukkan NPF berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA.
Hasibuan 2008:115 menyatakan bahwa semakin rendah NPF maka angka kedit macet juga akan semakin kecil, sehingga laba atau profitabilitas bank ROA
tersebut akan semakin meningkat.
4.3.3. Pengaruh Financing to Deposit Ratio FDR terhadap Return on Asset
ROA
Hasil penelitian ini mengindikasikan peningkatan atau penurunan Financing To Deposit Ratio selama periode penelitian mempengaruhi Return on
Asset secara signifikan. Semakin tinggi FDR, maka ROA akan meningkat, namun pada batas yang ditentukan yaitu 110. Dana Pihak Ketiga merupakan variabel
yang memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap penyaluran kredit. Hal ini dikarenakan DPK merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh
bank bisa mencapai 80-90 dari seluruh dana yang dikelola oleh bank. Disamping itu, penyaluran pembiayaan merupakan kegiatan utama yang
dilakukan bank dalam menghasilkan keuntungan. Hal ini berarti juga jika kemampuan bank dalam menyalurkan pembiayaan dari pihak ketiga kepada pihak
kreditur tinggi akan berpengaruh terhadap tingkat pendapatan atau laba bank yang akhirnya berpengaruh terhadap ROA sehingga dapat dikatakan kinerja keuangan
bank publik tersebut meningkat. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi 2010 yang
menyatakan FDR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai FDR maka mengakibatkan semakin
tinggi ROA Bank Umum Syariah tersebut. Tingkat likuiditas suatu bank mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap besar kecilnya perolehan
laba bank Dendawijaya, 2005:121.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan