Kalimat Kompleks Pola Strukur

31

4.1.2 Kalimat Kompleks

Kalimat kompleks adalah kalimat majemuk bertingkat. Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terjadi dari dua klausa atau lebih yang dipadukan menjadi satu, yang hubungan antarklausanya subordinatif; kalimat kompleks KBBI online, 2008. Berikut analisis pola kalimat kompleks bahasa Indonesia yang dilakukan oleh anak usia 4-5 tahun. Analisis Pola Kalimat Tasya: 16 Tasya berumur 5 tahun Peneliti: Tasya diantar siapa ke sekolah ? Tasya : Diantar karo nenek. Peneliti: Kapan Tasya pakai sepatu sekolah ? Tasya : Aku pakai sepatu sebelum makan nasi. Dari data 16 di atas menunjukkan bahwa pola kalimat kompleks yang diperoleh Tasya berpola S-P-O Konjungsi P-O terbukti ketika Tasya mengatakan, “Aku pakai sepatu sebelum makan nasi” S P O Konjungsi P O Berdasarkan pola yang dikemukakan oleh Tasya, terdapat dua predikat dalam sebuah kalimat. Kalimat pertama, S = Aku. P = pakai, O = sepatu, kalimat ini dihubungkan oleh sebuah konjungsi “sebelum” untuk menghubungkan dengan kalimat kedua, P = makan, O = nasi. Dalam sebuah kalimat kompleks terdapat dua kalimat yang masing-masing kalimat memiliki predikatnya sendiri, kemudian kalimat tersebut digabungkan dengan menggunakan Universitas Sumatera Utara 32 kata penghubung, dalam kalimat di atas kata penghubung yang diperoleh Tasya adalah “sebelum”. 17 Peneliti : Kenapa karo nenek yang antar Tasya ke sekolah? Tasya : Karo antar karena mama pigi jualan. Berdasarkan pola yang dikemukakan oleh Tasya, terdapat dua predikat dalam sebuah kalimat. Kalimat pertama, S = Karo. P = antar, kalimat ini dihubungkan oleh sebuah konjungsi “karena” untuk menghubungkan dengan kalimat kedua, S = mama, P = pigi jualan. Dalam sebuah kalimat kompleks terdapat dua kalimat yang masing-masing kalimat memiliki predikatnya sendiri, kemudian kalimat tersebut digabungkan dengan menggunakan kata penghubung, dalam kalimat di atas kata penghubung yang diperoleh Tasya adalah “karena”. Hal ini dapat dibuktikan bahwa Tasya sudah berkembang dengan baik dibandingkan dengan Zera yang berusia 4,6 tahun hanya mampu menggunakan pola struktur kalimat kompleks berpola S-P-O, P-O meskipun Zera belum sepenuhnya bisa menggunakan kata penghubung dalam kalimat. Analisis Pola Kalimat Zera: 18 Zera berumur 4,6 tahun Peneliti : Zera suka warna apa ? Zera : Aku suka warna merah, main berbi Barbie. Universitas Sumatera Utara 33 Dari data 18 di atas menunjukkan bahwa pola kalimat kompleks yang diperoleh Zera berpola S-P-O, P-O terbukti ketika Zera mengatakan, “Aku suka warna merah, main berbi Barbie.” S P O , P O Berdasarkan pola kalimat yang dikemukakan oleh Zera, terdapat dua predikat dalam sebuah kalimat. Kalimat pertama, S = Aku. P = suka, O = warna merah, dan pada kalimat kedua, P = main, O = berbi Barbie. Meskipun terkadang sebuah kalimat kompleks hanya dipisahkan oleh tanda baca koma. Hal ini dapat dikatakan bahwa Zera sudah berkembang dengan baik dalam menggunakan kalimat walaupun Zera hanya bisa mengunakan kata penghubung tanda baca koma dalam kalimat kompleks. Analisis kalimat Reisya: 19 Reisya berumur 5 tahun Peneliti : Reisya suka makan buah apa ? Reisya : Anggur dan Stroberry Peneliti : Kapan disisir mama rambutnya ? Reisya : Mama sisir siap aku bangun tidur Sesudah bangun tidur Dari data 19 di atas menunjukkan bahwa pola kalimat kompleks yang diperoleh Reisya berpola S – P Konjungsi S – P terbukti ketika Reisya mengatakan, “Mama sisir siap sesudah aku bangun tidur”. S P konjungsi S P Berdasarkan pola kalimat yang dikemukakan oleh Reisya, terdapat dua predikat dalam sebuah kalimat. Kalimat pertama, S = Mama, P = sisir, kalimat ini dihubungkan oleh sebuah konjungsi “sesudah,” untuk menghubungkan dengan kalimat kedua, S = aku, Universitas Sumatera Utara 34 P = bangun tidur. Dalam sebuah kalimat kompleks terdapat dua kalimat yang masing- masing kalimat memiliki predikatnya sendiri, kemudian kalimat tersebut digabungkan dengan menggunakan kata penghubung, dalam kalimat di atas kata penghubung yang diperoleh Reisya adalah “siap sesudah”. Hal ini membuktikan bahwa Reisya sudah mampu menggunakan kalimat kompleks dengan baik. Analisis Kalimat Valeri 20 Valeri berumur 5 tahun Peneliti : Valeri pergi ke sekolah sama siapa ? Valeri : Sama papa. Peneliti : Valeri suka main apa ? Valeri : Aku suka main plosotan karena aku bisa terbang. Dari data 20 di atas menunjukkan bahwa pola kalimat kompleks yang diperoleh Valeri berpola S-P-O Konjungsi S-P-O terbukti ketika Valeri mengatakan, “Aku suka main plosotan karena aku bisa terbang”. S P O Konjungsi S P O Berdasarkan pola yang dikemukakan oleh Valeri, terdapat dua predikat dalam sebuah kalimat. Kalimat pertama, S = Aku. P = suka main, O = plosotan, kalimat ini dihubungkan oleh sebuah konjungsi “karena” untuk menghubungkan dengan kalimat kedua, S = Aku, P = bisa, O = terbang. Dalam sebuah kalimat kompleks terdapat dua kalimat yang masing-masing kalimat memiliki predikatnya sendiri, kemudian kalimat tersebut digabungkan dengan menggunakan kata penghubung, dalam kalimat di atas kata penghubung yang diperoleh Valeri adalah “karena”. Universitas Sumatera Utara 35 21 Peneliti : Valeri suka membaca atau menulis? Valeri : Aku suka baca. Peneliti : Kenapa Valeri suka baca ? Valeri : Aku suka baca karena papaku suka baca buku. Berdasarkan pola yang dikemukakan oleh Valeri, terdapat dua predikat dalam sebuah kalimat. Kalimat pertama, S = Aku. P = suka baca, kalimat ini dihubungkan oleh sebuah konjungsi “karena” untuk menghubungkan dengan kalimat kedua, S = papaku, P = suka baca, O = buku. Dalam sebuah kalimat kompleks terdapat dua kalimat yang masing-masing kalimat memiliki predikatnya sendiri, kemudian kalimat tersebut digabungkan dengan menggunakan kata penghubung, dalam kalimat di atas kata penghubung yang diperoleh Valeri adalah “karena”. Hal ini dapat dibuktikan bahwa Valeri sudah mampu menggunakan kalimat kompleks dengan baik dibandingkan dengan Kenan. Analisis Kalimat Kenan: 22 Kenan berumur 5 tahun Peneliti : Kenan suka warna apa ? Kenan : Coklat sama hitam. Peneliti : Kenapa kenan suka warna itu ? Kenan : Karena rambutku warna coklat. Universitas Sumatera Utara 36 Dari data 22 di atas menunjukkan bahwa pola kalimat yang diperoleh Kenan berpola Konjungsi – S– P terbukti ketika Kenan mengatakan, “Karena rambutku warna coklat”. Konjungsi S P Berdasarkan pola kalimat yang dikemukakan oleh Kenan, Kenan hanya mampu memperoleh pola kalimat yaitu 1 klausa yang terdiri S dan P dan mampu memperoleh konjungsi “karena” di awal kalimat. Hal tersebut membuktikan bahwa Kenan berbeda dengan teman lainnya. Analisis Kalimat Kezia 23 Kezia berumur 4,6 tahun Peneliti : Kezia suka makan apa ? Kezia : Makan nasi dan roti. Peneliti : Papa Kezia di mana ? Kezia : Kerja. Peneliti : Kapan Papa pulang kerja ? Kezia : Papa pulang pas siap kerja ketika. Dari data 23 di atas menunjukkan bahwa pola kalimat yang diperoleh Kezia berpola S-P Konjungsi P terbukti ketika Kezia mengatakan, “Papa pulang pas ketika siap kerja”. S P Konjungsi P. Berdasarkan pola kalimat yang dikemukakan oleh Kezia, terdapat dua predikat dalam sebuah kalimat. Kalimat pertama, S = Papa, P = pulang, kalimat ini dihubungkan oleh sebuah konjungsi “ketika,” untuk menghubungkan dengan kalimat kedua, P = siap Universitas Sumatera Utara 37 kerja. Dalam sebuah kalimat kompleks terdapat dua kalimat yang masing-masing kalimat memiliki predikatnya sendiri, meskipun satu kalusa yaitu “siap kerja” yang hanya terdiri dari P, S- nya dihilangkan karena merupakan jawaban dari suatu pertanyaan “Papa pulang pas ketika siap kerja”, kemudian kalimat tersebut digabungkan dengan menggunakan kata penghubung, dalam kalimat di atas kata penghubung yang diperoleh Kezia adalah “ketika”. Hal ini membuktikan bahwa Kezia sudah mampu memperoleh kalimat kompleks sesuai tahap perkembangan usianya. Analisis Kalimat Lovi 24 Lovi berumur 4,8 tahun Peneliti : Kapan Lovi makan ? Lovi : Sebelum ke sekolah. Peneliti : Lovi suka main apa ? Lovi : masak-masakan. Peneliti : Kenapa Lovi suka main masak-masakan ? Lovi : Aku main masakan karena gak ada temanku main. Dari data 24 di atas menunjukkan bahwa pola kalimat yang diperoleh Lovi berpola S-P-O Konjungsi S-P terbukti ketika Lovi mengatakan, “Aku main masakan karena gak ada temanku main”. S P O Konjungsi S P Berdasarkan pola yang dikemukakan oleh Lovi, terdapat dua predikat dalam sebuah kalimat. Kalimat pertama, S = Aku. P = main, O = masakan, kalimat ini dihubungkan oleh sebuah konjungsi “karena” untuk menghubungkan dengan kalimat kedua, S = gak ada temenku, P = main. Dalam sebuah kalimat kompleks terdapat dua kalimat yang masing-masing kalimat memiliki predikatnya sendiri, kemudian kalimat Universitas Sumatera Utara 38 tersebut digabungkan dengan menggunakan kata penghubung, dalam kalimat kompleks di atas kata penghubung yang diperoleh Lovi adalah “karena”. Hal ini membuktikan bahwa Lovi berbeda dengan teman lainnya karena selain kata penghubung “karena” Lovi juga bisa menggunaka n kata penghubung “sebelum” pada kalimat “sebelum ke sekolah”. Analisis Kalimat Grece 25 Grece berumur 4,8 tahun Peneliti : Grece suka main apa ? Grece : Aku suka main laptop tapi laptop abangku injam pinjam Dari data 25 di atas menunjukkan bahwa pola kalimat yang diperoleh Grece berpola S-P-O konjungsi S-P terbukti ketika Grece mengatakan, “Aku suka main laptop tetapi laptop abangku injam pinjam” S P O Konjungsi O S P Berdasarkan pola yang dikemukakan oleh Grece, terdapat dua predikat dalam sebuah kalimat. Kalimat pertama, S = Aku. P = suka main, O = laptop, kalimat ini dihubungkan oleh sebuah konjungsi “tetapi” untuk menghubungkan dengan kalimat kedua, O = laptop, S = abangku, P = injam pinjam. Dalam sebuah kalimat kompleks terdapat dua kalimat yang masing-masing kalimat memiliki predikatnya sendiri, kemudian kalimat tersebut digabungkan dengan menggunakan kata penghubung, dalam kalimat kompleks di atas kata penghubung yang diperoleh Grece adalah “tetapi”. Hal ini dapat dibuktikan bahwa Grece sudah berkembang dengan baik. Universitas Sumatera Utara 39 Analisis Kalimat Karoline 26 Karoline berumur 4,11 tahun Peneliti : Karoline pulang siapa yang jemput ? Karoline : Dijemput Om Sion. Peneliti : Kenapa dijemput Om Sion ? Karoline : Mama gak jemput karena mama sama papa kerja. Dari data 26 di atas menunjukkan bahwa pola kalimat yang diperoleh Karoline berpola S-P konjungsi S-P terbukti ketika Febri mengatakan, “Mama gak jemput karena Mama sama Papa kerja” S P konjungsi S P Berdasarkan pola kalimat yang dikemukakan oleh Karoline, terdapat dua predikat dalam sebuah kalimat. Kalimat pertama, S = Mama, P = gak jemput, kalimat ini dihubungkan oleh sebuah konjungsi “karena,” untuk menghubungkan dengan kalimat kedua, S = Mama sama Papa, P = kerja. Dalam sebuah kalimat kompleks terdapat dua kalimat yang masing-masing kalimat memiliki predikatnya sendiri, kemudian kalimat tersebut digabungkan dengan menggunakan kata penghubung, dalam kalimat di atas kata penghubung yang diperoleh Karoline adalah “karena”. Hal ini membuktikan bahwa Karoline sudah mampu menggunakan kalimat kompleks dengan baik. Universitas Sumatera Utara 40 27 Peneliti : Ini ikat rambutnya siapa yang beli? Karoline : Aku beli sama mama pas ketika jalan-jalan waktu itu. Berdasarkan pola kalimat yang dikemukakan oleh Karoline, terdapat dua predikat dalam sebuah kalimat. Kalimat pertama, S = Aku, P = beli, O = sama mama, kalimat ini dihubungkan oleh sebuah konjungsi “ketika,” untuk menghubungkan dengan kalimat kedua, P = jalan-jalan, KET = waktu itu. Dalam sebuah kalimat kompleks terdapat dua kalimat yang masing-masing kalimat memiliki predikatnya sendiri, meskipun satu kalusa yaitu “jalan-jalan” yang hanya terdiri dari P, S-nya dihilangkan karena merupakan jawaban dari suatu pertanyaan “Aku beli sama Mama”, kemudian kalimat tersebut digabungkan dengan menggunakan kata penghubung, dalam kalimat di atas kata penghubung yang diperoleh Karoline adalah “ketika”. Hal ini membuktikan bahwa Karoline sudah mampu memperoleh kalimat kompleks sesuai tahap perkembangan usianya.

4.2 Jenis kalimat kompleks yang paling dominan diperoleh anak usia 4─5 tahun