12
dahulu gambaran-gambaran dari aspek-aspek struktur golongan-golongan dan hubungan- hubungan benda-benda dan bentuk-bentuk dasar penyimpanan dan operasi pemakaian
kembali. b. Pembentuk pikiran yang tepat dikemukakan dan berbentuk terjadi pada waktu
yang bersamaan dengan pemerolehan bahasa. Keduanya milik suatu proses yang lebih umum, yaitu konstitusi fungsi lambang pada umumnya. Fungsi lambang ini mempunyai
beberapa aspek. Awal terjadinya fungsi lambang ini ditandai oleh bermacam-macam perilaku yang terjadi serentak dalam perkembangannya. Ucapan-ucapan bahasa pertama
yang keluar sangat erat hubungannya dan terjadi serentak dengan permainan lambang, peniruan dan bayangan-bayangan mental.
Piaget 1962 menegaskan bahwa kegiatan pemikiran sebenarnya adalah aksi atau perilaku yang telah dinuranikan dan dalam kegiatan-kegiatan sensomotor termasuk juga
perilaku bahasa. Yang perlu dingat adalah bahwa dalam jangka waktu sensomotor ini kekekalan benda merupakan perolehan umum.
2.2.4 Sintaksis
Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti “dengan” dan
tattein yang berarti “menempatkan”. Secara etimologis, sintaksis berarti menempatkan
bersama-sama kata-kata atau kelompok kata menjadi kalimat Ahmad dalam Putrayasa, 2008: 1.
Ramlan, 2005:18 Sintaksis ialah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase, berbeda dengan morfologi
yang membicarakan seluk beluk kata dan morfem.
Universitas Sumatera Utara
13
Verhaar 1999:161 menyatakan bahwa, sintaksis adalah tatabahasa yang membahas hubungan antar-kata dalam tuturan. Sintaksis berurusan dengan tatabahasa
diantara kata-kata dalam tuturan. Sintaksis merupakan cabang linguistik yang mempelajari hubungan antara kata
dengan kata, atau dengan satuan-satuan yang lebih besar, atau antara satuan-satuan yang lebih besar itu dalam bahasa.
Sintaksis adalah telaah mengenai pola-pola yang dipergunakan sebagai sarana untuk menggabungkan kata menjadi kalimat, Stryker dalam Tarigan, 2009: 4.
Menurut Blonch dan Trager dalam Tarigan, 2009:4, analisis mengenai konstruksi-konstruksi yang hanya mengikutsertakan bentuk-bentuk bebas disebut
sintaksis. Sedangkan, menurut Ramlan dalam Keraf, sintaksis adalah bagian dari tata bahasa yang membicarakan struktur frase dan kalimat 2009: 4.
Berdasarkan pernyataan-pernyataaan di atas, dapat disimpulkan bahwa sintaksis adalah ilmu tata kalimat yang membahas susunan kalimat dan bagiannya; lingkungan
gramatikal dari suatu unsur bahasa yang menentukan fungsi, kategori, dan peran unsur tersebut.
2.2.5 Kalimat
Satuan bahasa yang menjadi inti pembicaraan dalam sintaksis adalah kalimat. Kalimat merupakan satuan di atas klausa dan di bawah satuan wacana. Kalimat adalah
satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, yang biasanya berupa klausa, dilengkapi dengan konjungsi bila diperlukan, serta disertai dengan intonasifinal Chaer,
2009: 44.
Universitas Sumatera Utara
14
Menurut Hasan Alwi, dkk., 2003: 311 kalimat merupakan satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh.
Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah
terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lainnya. Dalam wujud tulisan berhuruf Latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan
tanda baca titik .; tanda tanya ?; atau tanda seru ; sementara itu, di dalamnya disertakan pula berbagai tanda baca seperti koma ,, titik dua ;, tanda pisah -, dan
spasi. Tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru sepadan dengan intonasi akhir, sedangkan tanda baca sepadan dengan jeda. Pengertian kalimat pada penelitian ini adalah kalimat
sebagai satu pikiran yang lengkap, meskipun hanya terdapat satu kata pun dapat dikatakan sebagai kalimat.
2.2.6 Pola Kalimat Dasar