Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel

D. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel

D.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi secara umum terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2010. Dalam penelitian ini, populasi yang dimaksud adalah dewasa madya yang menderita gagal ginjal terminal. Mengingat keterbatasan peneliti untuk menjangkau keseluruhan populasi, maka peneliti hanya meneliti sebagian yang dijadikan sebagai subjek penelitian atau yang dikenal dengan sampel. Menurut Sugiyono 2010 sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel penelitian yang di gunakan oleh peneliti adalah individu yang menderita gagal ginjal terminal yang telah memasuki usia dewasa madya yaitu usia 40-55 tahun. Berdasarkan data unit hemodialisis menunjukkan pasien terbanyak ada pada kelompok usia madya sekitar 40-55 tahun yaitu sebanyak 30,26 dan diagnosa penyakit utama menunjukkan pasien gagal ginjal terminal merupakan pasien terbanyak yaitu 84 Indonesian Renal Registry, 2014 D.2 Jumlah Sampel Penelitian Menurut beberapa ahli riset, sebaiknya sampel di ambil sepuluh persen dari populasi sebagai aturan kasar, tetapi apabila populasi besar, maka persentase dikurangi berdasarkan pertimbangan sumber daya Azwar, 1999. Universitas Sumatera Utara Besarnya anggota sampel yang di pilih selain berdasarkan pertimbangan ketepatan dan efisiensi biaya, tenaga, waktu dan kemampuan, juga berdasarkan atas kemungkinan penolakan dari subjek yang setuju dengan karakteristik Arikunto, 2008. Menurut Azwar 2006 secara tradisional, jumlah sampel yang lebih dari 60 orang sudah cukup banyak. Dengan memperhatikan kemampuan peneliti dan atas pertimbangan di atas maka jumlah sampel yang di rencanakan pada penelitian ini adalah sebanyak 100 orang. D.3 Metode Pengambilan Sampel Teknik sampling merupakan cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu, dalam jumlah yang sesuai dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi Poerwanti, 1994. Teknik pengambilan sampel menggunakan insidental sampling, yakni teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

E. Metode Pengambilan Data