Gambaran Penerimaan Diri Pada Dewasa Madya Penderita Gagal Ginjal Terminal

(1)

NO :

Fakultas Psikologi

Universitas Sumatera Utara

Medan

2016

RAHASIA


(2)

Dengan hormat,

Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi

Universitas Sumatera Utara, saya mengadakan penelitian di bidang psikologi perkembangan. Saya

membutuhkan sejumlah data yang akan saya peroleh dengan adanya kerjasama bersama anda yang mengisi

skala ini.

Saya mengharapkan kesediaan anda meluangkan waktu sejenak untuk mengisi skala ini. Skala ini terdiri

dari sejumlah pernyataan. Cara menjawab selanjutnya akan dijelaskan di dalam petunjuk pengisian. Untuk itu

saya harapkan agar anda memperhatikan setiap petunjuk yang ada. Dalam skala ini tidak ada jawaban yang

benar ataupun salah, yang saya harap dan butuhkan adalah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda

sesungguhnya. Semua jawaban akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian

saja. Jika telah selesai, periksa kembali jawaban anda jangan sampai ada pernyataan yang terlewati dan belum

diisi.

Bantuan anda dalam mengisi skala ini sangat besar artinya bagi keberhasilan penelitian ini, atas

kerjasama anda saya mengucapkan terima kasih.

Hormat Saya,


(3)

Lembar Identitas

Nama / Inisial : Jenis Kelamin : (L / P)

Usia : Pendidikan :

Status Pernikahan :

Petunjuk Pengisian

Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan keadaan diri anda. Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk memilih salah satu pilihan jawaban berdasarkan keadaan diri anda yang sesungguhnya. Berilah tanda silang (X) pada salah satu pilihan anda. Terdapat lima pilihan alternatif jawaban yang tersedia, yaitu:

SS : Sangat Setuju S : Setuju

N : Netral TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Contoh:

No. Pernyataan SS S N TS STS

1. Saya bahagia dengan kehidupan ini. x X

Jika ingin mengubah jawaban anda

No. Pernyataan SS S N TS STS


(4)

Skala

No. Pernyataan SS S N TS STS

1. Kehadiran saya selalu diterima orang lain. 2. Saya yakin atas kemampuan yang saya miliki.

3. Saya merasa malu akan segala kekurangan yang ada pada diri saya.

4. Saya merasa kurang maksimal dalam mewujud kan rencana masa depan saya.

5. Saya bersyukur atas segala sesuatu yang ada pada diri saya. 6. Saya suka menonjolkan bakat yang saya miliki.

7. Kekurangan dalam diri saya menjadi penghambat untuk saya maju.

8. Saya tahu akan gagal, tetapi saya tetap mengerjakannya. 9. Memasuki usia sekarang, saya tidak khawatir dengan

perubahan yang terjadi pada penampilan saya.

10. Saya yakin dapat menyelesaikan permasalahan saya sendiri 11. Memasuki usia sekarang, saya takut penampilan saya

menurun.

12. Saya senang jika melihat orang lain yang menonjolkan bakatnya.

13. Saya khawatir ada orang yang membenci saya karena kekurangan yang saya miliki.

14. Saya merasa belum optimal memanfaatkan diri saya.


(5)

No. Pernyataan SS S N TS STS

17. Saya mudah berbicara dengan orang yang baru saya kenal. 18. Saya senang jika ada orang yang mengkritik saya.

19. Saya merasa malu jika bertemu dengan orang lain. 20. Saya tidak suka menerima kritikan dari orang lain. 21. Sayamampumengerjakanapa yang orang lainlakukan. 22. Saya mengabaikan saran-saran dari orang lain.

23. Saya mampu dan yakin menghadapi segala tantangan dalam kehidupan.

24. Saya yakin orang lain mengkritik saya untuk kebaikan saya. 25. Ketika bertemu orang lain, saya lebih banyak diam.

26. Saya menerima setiap masukan yang baik atau yang buruk bagi diri saya.

27. Saya merasa putus asa, jika orang lain mampu melakukan pekerjaan yang sulit.

28. Saya merasa putus asa atas kritikan dari orang lain.

29. Apa yang saya lakukan sesuai dengan harapan dan tuntutan dari dalam diri saya.

30. Saya tidak ambil pusing terhadap orang-orang yang mengejek saya.

31. Saya selalu mengerjakan pekerjaan di luar kemampuan saya 32. Jika seseorang mengkritik saya secara langsung, saya merasa

direndahkan.


(6)

No. Pernyataan SS S N TS STS

35. Walaupun akan menghabiskan waktu yang lama dan sia-sia, saya akan tetap mengerjakan pekerjaan tersebut.

36. Saya merasa berharga dihadapan orang lain.

37. Saya selalu melakukan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan saya.

38. Saya merasa tidak yakin terhadap diri saya.

39. Saya melakukan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan saya.

40. Saya merasa yakin terhadap diri saya.

41. Saya akan mengikuti perkataan orang lain tanpa memikirkannya.

42. Saya merasa senang jika berkumpul dengan orang lain.

43. Dalam melakukan pekerjaan saya berusaha semaksimal mungkin dan biar orang lain yang menilainya.

44. Saya lebih suka menyendiri daripada berkumpul dengan orang lain

45. Jika benar, saya akan mempertahankan pendirian saya. 46. Saya malu dengan keadaan latarbelakang saya.

47. Saya akan membiarkan orang lain selangkah lebih maju dari saya.

48. Saya merasa latarbelakang saya tidak membuat saya ditolak orang lain.


(7)

No. Pernyataan SS S N TS STS

50. Saya akan menolak dan menghindari sesuatu yang tidak ingin saya lakukan

51. Saya tidak akan menceritakan masalah yang saya hadapi, walaupun masalah tersebut berat bagi saya.

52. Saya menikmati setiap hal yang saya lakukan. 53. Saya bersyukur dengan kondisi saya saat ini.

54. Saya akan tetap melakukan sesuatu yang tidak ingin saya lakukan.

55. Saya dapat menerima keadaan saya.

56. Selama ini, saya merasa tidak leluasa dalam melakukan pekerjaan saya.

57. Saya tidak dapat menerima keadaan saya.

58. Jika saya mengalami kegagalan, saya yakin Tuhan pasti memiliki rencana yang baik bagi saya.

59. Saya tertutup mengenai diri saya terhadap orang lain.

60. Saya tahu bahwa diri saya tidak sempurna, tetapi saya bahagia.

61. Saya tertutup terhadap perasaan yang saya rasakan dari diri dan orang lain.

62. Saya merasa kehidupan orang disekitar saya lebih beruntung dari kehidupan saya.

63. Saya menceritakan masalah yang saya alami ketika dirasa masalah tersebut terlalu berat bagi saya.


(8)

No. Pernyataan SS S N TS STS

64. Saya merasa terganggu atas kekurangan saya.

65. Saya mampu terbuka tentang diri saya terhadap orang lain.

66. Saya merasa kurang beruntung dengan kesulitan yang saya alami.

67. Saya akan mengekspresikan perasaan tanpa harus menipu diri dan orang lain.

68. Jika salah, saya akan memperbaiki kesalahan tersebut.

Periksa kembali jawaban anda, jangan sampai ada nomor yang

terlewati.

Terima kasih atas perhatian anda


(9)

RELIABILITY Skala Penerimaan Diri

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 300 100.0

Excludeda 0 .0

Total 300 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.903 68

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 257.42 446.224 .344 .902

VAR00002 257.25 446.019 .358 .901

VAR00003 257.93 437.674 .378 .901

VAR00004 258.06 433.932 .493 .900

VAR00005 256.75 446.742 .382 .901

VAR00006 258.05 455.329 .023 .905

VAR00007 257.56 435.692 .482 .900

VAR00008 257.75 442.544 .323 .902

VAR00009 257.34 443.916 .324 .902

VAR00010 257.42 444.011 .313 .902

VAR00011 257.77 439.106 .402 .901

VAR00012 257.29 447.115 .301 .902

VAR00013 257.76 438.489 .403 .901

VAR00014 258.42 444.144 .254 .903

VAR00015 257.18 442.297 .522 .900

VAR00016 257.44 445.926 .306 .902

VAR00017 257.49 441.548 .391 .901


(10)

VAR00019 257.33 439.166 .493 .900

VAR00020 257.40 446.288 .319 .902

VAR00021 257.95 445.101 .311 .902

VAR00022 257.21 447.252 .304 .902

VAR00023 257.36 440.638 .475 .900

VAR00024 257.15 443.633 .429 .901

VAR00025 257.89 445.867 .285 .902

VAR00026 257.26 446.546 .299 .902

VAR00027 257.24 444.330 .365 .901

VAR00028 257.21 444.008 .385 .901

VAR00029 257.48 443.174 .391 .901

VAR00030 257.66 441.971 .328 .902

VAR00031 257.67 452.154 .119 .903

VAR00032 257.44 442.949 .370 .901

VAR00033 257.03 444.547 .482 .901

VAR00034 257.35 443.833 .327 .902

VAR00035 257.70 439.654 .340 .902

VAR00036 257.46 445.059 .322 .902

VAR00037 257.18 445.722 .381 .901

VAR00038 257.26 438.880 .547 .900

VAR00039 257.59 445.734 .290 .902

VAR00040 257.22 441.343 .456 .901

VAR00041 257.13 445.088 .358 .901

VAR00042 257.36 447.543 .305 .902

VAR00043 257.12 446.144 .345 .901

VAR00044 257.50 444.084 .320 .902

VAR00045 257.13 444.945 .305 .902

VAR00046 257.15 441.727 .413 .901

VAR00047 258.07 456.721 -.016 .906

VAR00048 257.54 445.112 .321 .902

VAR00049 257.19 446.288 .313 .902

VAR00050 257.69 457.123 -.022 .905

VAR00051 257.97 448.086 .172 .903

VAR00052 257.22 444.507 .402 .901

VAR00053 256.89 444.128 .442 .901

VAR00054 257.41 449.500 .200 .903

VAR00055 257.17 444.150 .367 .901

VAR00056 257.61 439.678 .450 .900

VAR00057 257.12 443.219 .411 .901

VAR00058 256.74 452.141 .140 .903


(11)

VAR00060 257.01 446.786 .376 .901

VAR00061 257.84 442.864 .332 .902

VAR00062 257.53 442.658 .407 .901

VAR00063 257.47 444.999 .327 .902

VAR00064 257.36 441.891 .418 .901

VAR00065 257.77 444.497 .315 .902

VAR00066 257.57 442.909 .360 .901

VAR00067 257.47 448.885 .187 .903

VAR00068 256.82 446.846 .428 .901

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 300 100.0

Excludeda 0 .0

Total 300 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

.906 52

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 198.85 323.102 .352 .905

VAR00002 198.68 322.625 .378 .905

VAR00003 199.37 315.598 .387 .905

VAR00004 199.50 312.512 .500 .903

VAR00005 198.19 323.934 .374 .905

VAR00007 198.99 313.793 .496 .903

VAR00008 199.18 320.217 .319 .906

VAR00009 198.77 320.437 .350 .905

VAR00011 199.21 316.521 .421 .904

VAR00012 198.72 323.940 .305 .906

VAR00013 199.20 316.916 .395 .905


(12)

VAR00017 198.93 319.136 .396 .905

VAR00018 198.75 321.357 .384 .905

VAR00019 198.77 317.435 .487 .904

VAR00020 198.84 323.094 .328 .905

VAR00021 199.38 322.358 .309 .906

VAR00022 198.65 324.228 .302 .906

VAR00023 198.79 318.425 .479 .904

VAR00024 198.59 321.180 .426 .904

VAR00026 198.69 323.270 .309 .905

VAR00028 198.65 321.198 .392 .905

VAR00029 198.92 320.618 .393 .905

VAR00030 199.10 319.071 .343 .905

VAR00032 198.87 319.977 .386 .905

VAR00033 198.47 321.494 .500 .904

VAR00034 198.78 320.879 .337 .905

VAR00035 199.14 317.880 .333 .906

VAR00036 198.90 322.097 .328 .905

VAR00037 198.62 322.965 .378 .905

VAR00038 198.69 317.685 .524 .903

VAR00040 198.66 319.290 .451 .904

VAR00041 198.56 322.769 .341 .905

VAR00043 198.55 323.312 .341 .905

VAR00045 198.57 322.092 .308 .906

VAR00046 198.59 319.380 .416 .904

VAR00048 198.98 322.307 .321 .905

VAR00049 198.63 323.379 .311 .905

VAR00052 198.66 321.992 .396 .905

VAR00053 198.32 321.751 .432 .904

VAR00055 198.61 321.864 .355 .905

VAR00056 199.04 317.841 .445 .904

VAR00057 198.56 321.030 .400 .905

VAR00059 199.11 320.509 .314 .906

VAR00060 198.45 323.372 .395 .905

VAR00061 199.28 321.251 .307 .906

VAR00062 198.97 320.497 .399 .905

VAR00063 198.91 322.680 .312 .905

VAR00064 198.80 318.716 .449 .904

VAR00065 199.21 322.013 .308 .906

VAR00066 199.00 319.990 .375 .905


(13)

NO :

Fakultas Psikologi

Universitas Sumatera Utara

Medan

2016

RAHASIA


(14)

Dengan hormat,

Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi

Universitas Sumatera Utara, saya mengadakan penelitian di bidang psikologi perkembangan. Saya

membutuhkan sejumlah data yang akan saya peroleh dengan adanya kerjasama bersama anda yang mengisi

skala ini.

Saya mengharapkan kesediaan anda meluangkan waktu sejenak untuk mengisi skala ini. Skala ini terdiri

dari sejumlah pernyataan. Cara menjawab selanjutnya akan dijelaskan di dalam petunjuk pengisian. Untuk itu

saya harapkan agar anda memperhatikan setiap petunjuk yang ada. Dalam skala ini tidak ada jawaban yang

benar ataupun salah, yang saya harap dan butuhkan adalah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda

sesungguhnya. Semua jawaban akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian

saja. Jika telah selesai, periksa kembali jawaban anda jangan sampai ada pernyataan yang terlewati dan belum

diisi.

Bantuan anda dalam mengisi skala ini sangat besar artinya bagi keberhasilan penelitian ini, atas

kerjasama anda saya mengucapkan terima kasih.

Hormat Saya,


(15)

Lembar Identitas

Nama / Inisial : Jenis Kelamin : (L / P)

Usia : Pendidikan :

Status Pernikahan :

Petunjuk Pengisian

Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan keadaan diri anda. Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk memilih salah satu pilihan jawaban berdasarkan keadaan diri anda yang sesungguhnya. Berilah tanda silang (X) pada salah satu pilihan anda. Terdapat lima pilihan alternatif jawaban yang tersedia, yaitu:

SS : Sangat Setuju S : Setuju

N : Netral TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Contoh:

No. Pernyataan SS S N TS STS

1. Saya bahagia dengan kehidupan ini. x X

Jika ingin mengubah jawaban anda

No. Pernyataan SS S N TS STS


(16)

Skala

No. Pernyataan SS S N TS STS

1. Kehadiran saya selalu diterima orang lain. 2. Saya yakin atas kemampuan yang saya miliki.

3. Saya merasa malu akan segala kekurangan yang ada pada diri saya.

4. Saya merasa kurang maksimal dalam mewujud kan rencana masa depan saya.

5. Saya bersyukur atas segala sesuatu yang ada pada diri saya. 6. Kekurangan dalam diri saya menjadi penghambat untuk saya

maju.

7. Saya tahu akan gagal, tetapi saya tetap mengerjakannya. 8. Memasuki usia sekarang, saya tidak khawatir dengan

perubahan yang terjadi pada penampilan saya.

9. Memasuki usia sekarang, saya takut penampilan saya menurun.

10. Saya senang jika melihat orang lain yang menonjolkan bakatnya.

11. Saya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. 12. Saya mudah berbicara dengan orang yang baru saya kenal. 13. Saya senang jika ada orang yang mengkritik saya.

14. Saya merasa malu jika bertemu dengan orang lain. 15. Saya tidak suka menerima kritikan dari orang lain. 16. Saya mampu mengerjakan apa yang orang lain lakukan.


(17)

No. Pernyataan SS S N TS STS

18. Saya mampu dan yakin menghadapi segala tantangan dalam kehidupan.

19. Saya yakin orang lain mengkritik saya untuk kebaikan saya. 20. Saya menerima setiap masukan yang baik atau yang buruk

bagi diri saya.

21. Saya merasa putus asa atas kritikan dari orang lain.

22. Apa yang saya lakukan sesuai dengan harapan dan tuntutan dari dalam diri saya.

23. Saya tidak ambil pusing terhadap orang-orang yang mengejek saya.

24. Jika seseorang mengkritik saya secara langsung, saya merasa direndahkan.

25. Saya merasa rendah diri dihadapan orang lain.

26. Walaupun akan menghabiskan waktu yang lama dan sia-sia, saya akan tetap mengerjakan pekerjaan tersebut.

27. Saya merasa berharga dihadapan orang lain.

28. Saya selalu melakukan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan saya.

29. Saya merasa tidak yakin terhadap diri saya. 30. Saya merasa yakin terhadap diri saya.

31. Saya akan mengikuti perkataan orang lain tanpa memikirkannya.


(18)

No. Pernyataan SS S N TS STS

33. Jika benar, saya akan mempertahankan pendirian saya. 34. Saya malu dengan keadaan latar belakang saya.

35. Saya merasa latarbelakang saya tidak membuat saya ditolak orang lain.

36. Saya akan tetap mengerjakannya walaupun hal tersebut salah. 37. Saya menikmati setiap hal yang saya lakukan.

38. Saya bersyukur dengan kondisi saya saat ini. 39. Saya dapat menerima keadaan saya.

40. Selama ini, saya merasa tidak leluasa dalam melakukan pekerjaan saya.

41. Saya tidak dapat menerima keadaan saya.

42. Saya tertutup mengenai diri saya terhadap orang lain.

43. Saya tahu bahwa diri saya tidak sempurna, tetapi saya bahagia.

44. Saya tertutup terhadap perasaan yang saya rasakan dari diri dan orang lain.

45. Saya merasa kehidupan orang disekitar saya lebih beruntung dari kehidupan saya.

46. Saya menceritakan masalah yang saya alami ketika dirasa masalah tersebut terlalu berat bagi saya.


(19)

No. Pernyataan SS S N TS STS

48. Saya mampu terbuka tentang diri saya terhadap orang lain.

49. Saya merasa kurang beruntung dengan kesulitan yang saya alami.

50. Jika salah, saya akan memperbaiki kesalahan tersebut. 51. Saya bertanggung jawab atas keputusan yang saya buat. 52. Saya khawatir ada orang yang membenci saya karena

kekurangan yang saya miliki.

Periksa kembali jawaban anda, jangan sampai ada nomor yang

terlewati.

Terima kasih atas perhatian anda


(20)

No. Nama/Inisial Usia Jenis Kelamin

Status Pendidikan Asal Klinik/ Rumah

Sakit

1. Arief

Zulkarnaen

49 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

SMA KSGH

Rasyida Medan 2. Chandra

Sihotang

41 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan 3. Alfian Fahmi

Nasution

47 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

SMA KSGH

Rasyida Medan 4. Natanael

Ginting

43 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

SD KSGH

Rasyida Medan

5. Amir

Sarifuddin

51 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

SMP KSGH

Rasyida Medan

6. Rinda

Sitanggang

51 Tahun

Perempuan Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan 7. Netty Juliana

Herawati Sitorus

45 Tahun

Perempuan Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan 8. Carles Sitorus,

ST

46 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan 9. Leli Ginting 54

Tahun

Perempuan Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan 10. Juniar Sinaga 48

Tahun

Perempuan Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan 11. Evril Dina

Ginting

51 Tahun

Perempuan Sudah Menikah

SMA KSGH

Rasyida Medan 12. Irwansyah

Putra

43 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan 13. Fitri Listiawati 42

Tahun

Perempuan Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan 14. Tengku Amry

Sonny, SH, MA

49 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida


(21)

15. Wardah Sagala 51 Tahun

Perempuan Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan

16. Taufit 44

Tahun

Laki-Laki Belum Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan

17. Sugianto 47

Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

SMA KSGH

Rasyida Medan 18. Ir Jon

Sabarman Damanik

44 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan 19. Johan Tarigan 44

Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

SMA KSGH

Rasyida Medan

20. Sarwoto 41

Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan 21. Sri Haryati 55

Tahun

Perempuan Sudah Menikah

SMA KSGH

Rasyida Medan 22. Ernawati

Saragih

55 Tahun

Perempuan Sudah Menikah

SMA KSGH

Rasyida Medan 23. Fahrial Siregar 52

Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan

24. Maisarah 46

Tahun

Perempuan Sudah Menikah

SMA KSGH

Rasyida Medan 25. Dr Sampe

Malem Ginting 49 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan

26. Freddy 51

Tahun

Laki-Laki Belum Menikah

SMA KSGH

Rasyida Medan 27. Tang Fon Keu

Als Fonny

45 Tahun

Perempuan Belum Menikah

SMA KSGH

Rasyida Medan

28. Yeni 46

Tahun

Perempuan Sudah Menikah

SMA KSGH

Rasyida Medan 29. Adrinal Sofyan

Chan

47 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan


(22)

Tahun Menikah Rasyida Medan

31. Perry

Pangabean

55 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan 32. Gembira

Sinulingga

50 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan

33. Sumali 45

Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

SMA KSGH

Rasyida Medan 34. Damaris

Pananangan

50 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

SMA KSGH

Rasyida Medan

35. Jamin

Damanik, SE

49 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan 36. Selfeber

Tambunan

53 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan 37. Syahrial

Effendi Simanjuntak,

SH

46 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan 38. Enggel Bertus

Manda

43 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan 39. Erna Merry 42

Tahun

Perempuan Belum Menikah

SMP KSGH

Rasyida Medan 40. Isman

Karo-Karo

52 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

SMP KSGH

Rasyida Medan 41. Ernawati Br.

Karo-Karo Kemit

40 Tahun

Perempuan Sudah Menikah

SMA KSGH

Rasyida Medan 42. Pestaria

Simatupang

55 Tahun

Perempuan Sudah Menikah

SMA KSGH

Rasyida Medan 43. Martuahman

Girsang

49 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan 44. Muhammad

Nuruddin Sinaga, S.Pd

41 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan


(23)

Tahun Menikah Rasyida Medan 46. Marolop

Sagala

52 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

SMA KSGH

Rasyida Medan 47. Lincewati

Saragi Sidauruk

43 Tahun

Perempuan Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan 48. Ir Delma

Pinem, M.Si

54 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan 49. Marganda M.

Manurung, SE

52 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan 50. Laksana S 51

Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan

51. M Purba 55

Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan 52. R Solihin 55

Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan 53. J Surbakti 51

Tahun

Perempuan Sudah Menikah

SMA KSGH

Rasyida Medan 54. Rahmawati 55

Tahun

Perempuan Sudah Menikah

SD KSGH

Rasyida Medan

55. A Sitepu 48

Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

SMA KSGH

Rasyida Medan

56. Abdul A 51

Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

SMA KSGH

Rasyida Medan

57. E Anwar 48

Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

SMA KSGH

Rasyida Medan

58. S Ishak 52

Tahun

Perempuan Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan 59. A S Bahri 55

Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana KSGH Rasyida

Medan 60. Sondang

Lameria

54 Tahun

Perempuan Sudah Menikah

SMA RSUP


(24)

Lumban Tobing

Adam Malik 61. Fatimah Br.

Karo-Karo

43 Tahun

Perempuan Sudah Menikah

SMP RSUP

H. Adam Malik 62. Marjelam

Simangunsong

51 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana RSUP H. Adam Malik 63. Karolina

Sitepu

53 Tahun

Perempuan Sudah Menikah

SMA RSUP

H. Adam Malik 64. Mangasi

Girsang

48 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

SMA RSUP

H. Adam Malik

65. Amrun 40

Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

SMP RSUP

H. Adam Malik

66. Uli 51

Tahun

Perempuan Sudah Menikah

SMA RSUP

H. Adam Malik 67. Darmadi

Tarigan

45 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana RSUP H. Adam Malik 68. Hardiyanti 49

Tahun

Perempuan Sudah Menikah

SMP RSUP

H. Adam Malik

69. Saniyem 50

Tahun

Perempuan Sudah Menikah

SMP RSUP

H. Adam Malik 70. Otto Simbolon 55

Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana RSUP H. Adam Malik 71. Jana Surbakti 55

Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

SMA RSUP

H. Adam Malik


(25)

72. Ir. Bernando S. Munthe

42 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana RSUP H. Adam Malik 73. Sinta Merlin

Purba

55 Tahun

Perempuan Sudah Menikah

Sarjana RSUP H. Adam Malik 74. Monang

Manurung

49 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana RSUP H. Adam Malik 75. Ida Harsanti 54

Tahun

Perempuan Sudah Menikah

SD RSUP

H. Adam Malik 76. Astuti

Nasution

55 Tahun

Perempuan Sudah Menikah

SMA RSUP

H. Adam Malik 77. Ani Parwati 40

Tahun

Perempuan Sudah Menikah

SMP RSUP

H. Adam Malik 78. Ropinta

Bancin

43 Tahun

Perempuan Sudah Menikah

SMA RSUP

H. Adam Malik 79. Muhammad

Toha

49 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

SMA RSUP

H. Adam Malik 80. Darmawanta

Bukit

46 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

SMA RSUP

H. Adam Malik

81. Rukun

Tarigan, SH

45 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana RSUP H. Adam Malik 82. Pasta Ginting 46

Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

SMA RSUP

H. Adam Malik 83. DRS. Edward

Sitorus

52 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana RSUP H.


(26)

Adam Malik 84. PDT. Liston

Lumbantoruan

55 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana RSUP H. Adam Malik 85. Umi Kalsum

Br. Meliala

55 Tahun

Perempuan Sudah Menikah

SMA RSUP

H. Adam Malik 86. Abadi Amatius

Ginting

54 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

SMA RSUP

H. Adam Malik

87. Sabarita 45

Tahun

Perempuan Sudah Menikah

SMA RSUP

H. Adam Malik 88. Nurmayani Br.

Purba

55 Tahun

Perempuan Sudah Menikah

SD RSUP

H. Adam Malik 89. Rohmani

Sipayung

53 Tahun

Perempuan Sudah Menikah

SMP RSUP

H. Adam Malik 90. Raja Muda

Situmeang

54 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

SMA RSUP

H. Adam Malik

91. Mulyanto 49

Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

SMA RSUP

H. Adam Malik

92. Karia

Sembiring

54 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

SMP RSUP

H. Adam Malik 93. Ramli Edi S

Sebayang

51 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

SMA RSUP

H. Adam Malik 94. Harta Br.

Barus

41 Tahun

Perempuan Sudah Menikah

SMA RSUP

H. Adam Malik


(27)

95. Golda Monita Tampubolon

43 Tahun

Perempuan Sudah Menikah

Sarjana RSUP H. Adam Malik 96. Jamson Keliat 47

Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana RSUP H. Adam Malik

97. Albon

Sihotang

52 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

SMA RSUP

H. Adam Malik 98. Salmen Efendi

Saragih

43 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

SMP RSUP

H. Adam Malik 99. Prawiranta

Bukit

50 Tahun

Laki-Laki Sudah Menikah

Sarjana RSUP H. Adam Malik 100. Darmawati 49

Tahun

Perempuan Sudah Menikah

SMP RSUP

H. Adam Malik


(28)

Istilah Kedokteran

Amonia :

Produk sampingan metabolisme beracun yang biasanya diekskresikan dalam urin. Anemia :

Suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam aliran darah berada pada tingkat yang lebih rendah daripada yang dianggap normal. Aterosklerosis :

Akumulasi kolesterol di dalam dinding pembuluh darah arteri, yang jika cukup parah dapat menghambat aliran darah ke berbagai organ.

Coping :

Suatu tingkah laku dimana individu melakukan interaksi dengan lingkungan sekitarnya dengan tujuan menyelesaikan tugas atau masalah.

Dehidrasi :

Kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan yang keluar lebih banyak dari pada jumlah cairan yang masuk.

Dialisis :

Metode untuk menyaring limbah dari darah yang menggantikan fungsi ginjal yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Elektrolit :

Substansi yang berdiasosiasi (terpisah) di dalam larutan dan akan menghantarkan arus listrik.

Ensefalopati :

Penyakit degeneratif otak. Hematologi :

Spesialisasi medis yang berkenaan dengan studi mengenai darah, jaringan yang menghasilkan darah, dan kelainan, penyakit, dan gangguan yang berkaitan dengan darah.

Hemodialisis (cuci darah) :

Sebuah prosedur medis yang menggunakan mesin khusus (mesin dialisis) untuk menyaring produk limbah dari darah dan mengembalikan kandungan normal darah.


(29)

Hipertensi :

Peningkatan tekanan darah dari arteri yang bersifat sistemik alias berlangsung terus-menerus untuk jangka waktu lama. Hipertensi tidak terjadi tiba-tiba, melainkan melalui proses yang cukup lama. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol untuk periode tertentu akan menyebabkan tekanan darah tinggi permanen yang disebut hipertensi.

Insufisiensi :

Ketidakmampuan untuk menjalankan fungsinya secara memadai. Kalium atau potassium :

Mineral penting yang membantu mengatur fungsi jantung, tekanan darah, saraf dan aktivitas otot. Kalium juga dibutuhkan untuk metabolisme karbohidrat dan protein dan membantu menjaga pH yang tepat dalam tubuh.

Kardiovaskuler :

Berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah. Metabolisme :

Pada tingkat sel : aktivitas kimia yang terjadi dalam sel, melepaskan energi dari nutrisi atau menggunakan energi untuk membuat zat lain, misalnya protein. Nefron :

Struktur mikroskopis berbentuk tabung pada ginjal yang berfungsi menyaring darah dan membuang limbah.

Penyakit akut :

Penyakit yang terjadi secara mendadak dan terkadang membutuhkan pertolongan segera seperti pendarahan akut atau penyakit lainnya. Tetapi sebagian penyakit akut ini juga ada yang tidak memerlukan penangan secara darurat dan dan frekuensi resikonya pun lemah.

Penyakit kronis :

Penyakit yang terjadi secara menahun atau status riwayat penyakit yang telah berlangsung lama, pengobatan yang dilakukan pun membutuhkan waktu yang panjang. Ada berminggu minggu berbulan bulan bahkan ada yang diderita seumur hidup.

Restless Leg Syndrome (RLS) :

Gangguan yang berhubungan dengan sensasi dan gerakan, biasanya berupa gejala tungkai/kaki yang kejut-kejut sewaktu tidur.


(30)

Sodium :

Elemen dan komponen elektrolit dan garam yang membantu mengatur keseimbangan cairan sel.

Tomatitis :

Kondisi peradangan pada mulut karena kontak dengan pengiritasi seperti : tembakau, defisiensi vitamin, infeksi oleh bakteri, virus atau jamur dan penggunaan kemoterapi.

Transplantasi :

Pengangkatan suatu organ atau jaringan dari suatu organisme, kemudian diimplantasikan melalui pembedahan ke organisme lain untuk memberikan struktur dan fungsi.

Urea :

Suatu zat yang mengandung nitrogen dan biasanya dibersihkan dari darah oleh ginjal ke dalam urin.

Uremia :

Kondisi yang terkait dengan penumpukan urea dalam darah karena ginjal tidak bekerja secara efektif. Gejala-gejalanya termasuk mual, muntah, kehilangan nafsu makan, lemah, dan kebingungan mental.


(31)

DAFTAR PUSTAKA

Agarwal, A., A. Prabakaran, and T.M. Said. 2005. Oxidative Stress and Antioxidants in Male Infertility a Difficult Balance. Iranian Journal of Reproductive Medicine. http://www.bioline.org.br/pdf?r m05001. Diakses 2 desember 2016.

Anggraini, Desi. 2012. Hubungan Antara Kecerdasan (Intelektual, Emosi, Spiritual) dengan Penerimaan Diri pada Dewasa Madya Muda penyandang Cacat Tubuhdi Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Skripsi Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Azahra. M. 2013. Peran Konsep Diri dan Dukungan Sosial Terhadap Depresi pada Penderita Gagal Ginjal yang Menjalani Terapi Hemodialisis. Http://jogjapress.com/index.php/empathy/article/download/1544/882. Diakses 28 Desember 2016.

Azwar, S. 1999. Reliabilitas dan validitas: Seri pengukuran Psikologi. Yogyakarta: Sigma Alpha.

---. 2000. Sikap Manusia : Teori dan Pengukuran. Yogyakarta: Liberty. ---. 2006. Penyusunan Skala Psikologis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ---. 2008. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

---. 2010. Sikap Manusia teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

---. 2012. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Liberty.

Baradero, M., Dayrit, M.W., Siswadi, Y. 2009. Seri asuhan keperawatan: Klien gangguan ginjal. Jakarta: EGC.

Brunner L and Suddarth D. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8 volume 2. Jakarta: EGC.

Calhoun, JF & Acocella, J.R. 1995. Psychology of Adjusment and Human Relationship. New York : Mc Graw Hill, Inc.


(32)

Canisti, R. 2008. Gambaran kecemasan dan Depresi pada Penderita Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisa. www.digilib.ui.ac.id. Diakses 8 Desember 2016.

Chaplin, J.P. 2004. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Cooper, D. T. 2003. Sin, Pride, and Self-Acceptance: The Problem of Identity in

Theology and Psychology. Downer Groves, IL: InterVarsity Press.

Djadi. L. C. 2015. Epidemiologi Gagal Ginjal.

Http://cecilialudji.blogspot.co.id/2015/03/epidemiologi-gagal-ginjal.html. Diakses 18 Desember 2016.

Hadi, S. 2000. Metodologi research. Jilid I. Yogyakarta: Penerbit Andi

Handayani. I. 2014. Gagal Ginjal, si Penyusup Diam-diam. http://www.beritasatu.com/kesehatan/227244-gagal-ginjal-si-penyusup-diamdiam.html. Diakses 3 Agustus 2016

Hjlee, L.A., Ziegler, D. J. 1992. Personality Theories Basic Assumptions, Research, and Applications. Singapore: McGraw Hill International Book Company.

Hurlock, E.B 2002. Psikologi Perkembangan. 5th edition. Erlangga: Jakarta. Indonesian Renal Registry. 2011. Program Indonesian Renal Registry.

Http://www.indonesianrenalregistry.org/data/4th%20Annual%20Report%2 0Of%20IRR%202011.pdf. Diakses 2 September 2016

Iskandar. 2006. Gambaran Mekanisme Koping pada Pasien Hemodialisis, (Online). (http:////gambaran-mekanisme-koping-pada-pasien.html. diakses 26 November 2016).

Jahja. Y. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Jersild, A.T. 1958. The Psychology of Adolescence. New York: Mc Millan

Company.

---. 1963. The Psychology of Adolescent. New York: The Mc Millan. Kalkstein.S. & Tower, R.B. 2009. The daily spiritual experiences scale and well –

being: Demographic comparisons and scale validation with older Jewish adults and a diverse internet sample. J Relig Healt, 48, 402-417. Doi 10.1007/s10943-008-9203-0.


(33)

Kata Kutu, 2014. 10 Penyebab Kematian Di Dunia dan Di Indonesia, (Online), (http://katakutu.com/view_57_4/article/10%20Penyebab%20Kematian%2 0di%20Dunia%20&%20di%20Indonesia. Diakses 24 Januari 2017). Kurniawan & Mulyati. 2008. Hubungan antara Dukungan Sosial dengan

Penerimaan Diri Penderita Gagal Ginjal Terminal. Http://psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi-01320014.pdf. Diakses 18 Agustus 2016.

Lubis AJ. 2006. Dukungan Sosial pada Pasien Gagal Ginjal Terminal yang Melakukan Terapi Hemodialisis. USU repository.

Masyuri. 2008. Penelitian Verifikatif. Edisi Pertama. Yogyakarta : Andi.

Nawawi Qolbinur. 2013. Populasi Penderita Gagal Ginjal terus Meningkat di 2013. http://health.okezone.com/read/2013/06/28/482/829210/populasi-penderita-gagal-ginjal-terus-meningkat-di-2013. Diakses 9 Agustus 2016 Nur Aini & Nur Asiyah. 2013. Psychological Well Being Penyandang Gagal

Ginjal.

Http://jurnalpsikologi.uinsby.ac.id/index.php/jurnalpsikologi/article/view/1 2/5. Diakses 19 Agustus 2016.

Nursalam. 2006. Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika.

Papalia, D. E., Olds, S.W, & Feldman, R.D. 2009. Human Development edisi kesepuluh. Jakarta : Kencana.

Poerwanti, E. dkk. 1994. Dasar-Dasar Metode Penelitian. Malang : UMM Press Potter, PA., & Perry, AG. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,

Proses, dan Praktik. Jakarta: EGC

Price and Wilson. 2005. Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6. Vol.2. Jakarta: EGC.

Purnama. M. Z. W. 2016. Dukungan Sosial dengan Penerimaan Diri pada Penderita Gagal Ginjal. Http://mpsi.umm.ac.id/files/file/267-276%20muh_%20zefry.pdf. Diakses 26 Desember 2016.

Reeves J. Chalene, dkk. 2001. Keperawatan medikal bedah. Jakarta: Salemba Medika.


(34)

Rindiastuti.Yuyun. 2006. Deteksi Dini Dan Pencegahan Penyakit Gagal Ginjal Kronik. Http://yuyunrindi.files.wordpress.com/2008/05/deteksi-dini-dan-pencegahan-penyakit-gagal-ginjal-kronik.pdf. Diakses 15 oktober 2016. Rizkiana. Ulfa. 2012. Penerimaan Diri Pada Remaja Penderita Leukimia.

Http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2008/Ar tikel_10504186.pdf. Diakses 30 Januari 2017.

Roesli, R.MA. 2008. Gagal ginjal.

http://www.pikiranrakyatonline/infokesehatan.com. Diakses 3 November 2016.

Rustina. 2012. Gambaran Tingkat Depresi pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RSUD DR. Soedarso Pontianak Tahun 2012. Http://download.portalgaruda.org/article.php?article=32484&val=2307. Diakses 26 Desember 2016.

Santrock. J. W. 2002. Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup. (edisi kelima) Jakarta: Erlangga.

Shaughnessy, J.J., Zechmeister, E. B., Zechmeister, J. S. 2007. Metode Penelitian Psikologi 7th ed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth (Ed.8, Vol. 1,2). Alih bahasa oleh Agung Waluyo…(dkk). Jakarta: EGC.

Soenarso. 2004. Aspek klinik gangguan ginjal. Cimahi: FK. UNJANI.

Sudoyo, Aru. W, dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu penyakit Dalam. Edisi 4, Jilid 1. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.

---. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 5, Jilid 2. Jakarta: Internal Publishing.

Sugiyono. 2010. Metode penelitian kuantitatif kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta.

Suhardja. 2003. Penilaian Keadaan Gizi Masyarakat. IPB Bogor.

Sundara, T, Yayan, 2014. Penyakit Ginjal di Indonesia, Sampai di Mana?, (Online), (http://ppibelanda.org/penyakit-ginjal-di-indonesia-sampai-di-mana/. Diakses 24 Januari 2017).

Supratiknya, A. 1995. Komunikasi Antarpribadi: Tinjauan Psikologis. Yogyakarta: Kanisius.


(35)

Suryabrata. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Tarigan G. A. 2014. Gambaran Konsep Diri Klien yang Menjalani Hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah DR. Pringadi Medan. Http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41517/5/Chapter%20l.pdf . Diakses 9 Agustus 2016

Walgito, B. 1994. Pengantar Psikologi Umum. Edisi Revisi, Cetakan keempat, Jogjakarta: Andi Offset.


(36)

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian yang Digunakan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif berupa penelitian deskriptif. Masyuri (2008) menjelaskan bahwa penelitian yang bersifat deskriptif merupakan penelitian yang memberikan gambaran secermat mungkin mengenai suatu individu, keadaan, gejala dan kelompok tertentu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran penerimaan diri pada dewasa madya penderita gagal ginjal terminal.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Sugiyono (2010) menjelaskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.

Pada penelitian deskriptif kuantitatif ini melibatkan variabel tunggal yaitu: Penerimaan Diri.

C. Defenisi Operasional Variabel Penelitian

Defenisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah : C.1 Penerimaan Diri

Penerimaan diri merupakan penilaian positif terhadap dirinya sendiri, dapat menerima keadaan dirinya secara tenang dengan kelebihan dan kekurangan yang di miliki tanpa menyalahkan diri sendiri.


(37)

32

Penerimaan diri ini akan diukur dengan menggunakan skala penerimaan diri berdasarkan aspek-aspek pengukuran penerimaan diri yang dikemukakan oleh Jersild (1958), adapun aspek-aspek pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

a. Persepsi mengenai diri dan sikap terhadap penampilan

b. Sikap terhadap kelemahan dan kekuatan diri sendiri dan orang lain c. Perasaan rendah diri sebagai gejala penolakan diri

d. Respon atas penolakan dan kritikan

e. Keseimbangan antara “real self” dan “ideal self

f. Penerimaan diri dan penerimaan orang lain

g. Penerimaan diri, menuruti kehendak, dan menonjolkan diri h. Penerimaan diri, spontanitas, menikmati hidup

i. Kejujuran dalam menerima diri

j. Sikap yang baik terhadap penerimaan diri

Penerimaan diri individu dapat dilihat dari skor yang diperoleh individu dari skala tersebut. Skor skala ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor total yang dimiliki subjek maka semakin positif juga penerimaan diri individu, jika skor total yang dimiliki subjek sedang maka cukup baik penerimaan diri individu dan semakin rendah skor total yang dimiliki subjek maka menunjukkan semakin negatif juga penerimaan diri individu.


(38)

33

D. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel D.1 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi secara umum terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini, populasi yang dimaksud adalah dewasa madya yang menderita gagal ginjal terminal.

Mengingat keterbatasan peneliti untuk menjangkau keseluruhan populasi, maka peneliti hanya meneliti sebagian yang dijadikan sebagai subjek penelitian atau yang dikenal dengan sampel.

Menurut Sugiyono (2010) sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel penelitian yang di gunakan oleh peneliti adalah individu yang menderita gagal ginjal terminal yang telah memasuki usia dewasa madya yaitu usia 40-55 tahun. Berdasarkan data unit hemodialisis menunjukkan pasien terbanyak ada pada kelompok usia madya sekitar 40-55 tahun yaitu sebanyak 30,26% dan diagnosa penyakit utama menunjukkan pasien gagal ginjal terminal merupakan pasien terbanyak yaitu 84% (Indonesian Renal Registry, 2014)

D.2 Jumlah Sampel Penelitian

Menurut beberapa ahli riset, sebaiknya sampel di ambil sepuluh persen dari populasi sebagai aturan kasar, tetapi apabila populasi besar, maka persentase dikurangi berdasarkan pertimbangan sumber daya (Azwar, 1999).


(39)

34

Besarnya anggota sampel yang di pilih selain berdasarkan pertimbangan ketepatan dan efisiensi biaya, tenaga, waktu dan kemampuan, juga berdasarkan atas kemungkinan penolakan dari subjek yang setuju dengan karakteristik (Arikunto, 2008).

Menurut Azwar (2006) secara tradisional, jumlah sampel yang lebih dari 60 orang sudah cukup banyak. Dengan memperhatikan kemampuan peneliti dan atas pertimbangan di atas maka jumlah sampel yang di rencanakan pada penelitian ini adalah sebanyak 100 orang.

D.3 Metode Pengambilan Sampel

Teknik sampling merupakan cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu, dalam jumlah yang sesuai dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi (Poerwanti, 1994).

Teknik pengambilan sampel menggunakan insidental sampling, yakni teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

E. Metode Pengambilan Data

Metode pengambilan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data (Arikunto, 2002). Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode skala. Skala adalah mekanisme pengumpulan


(40)

35

data melalui tulisan-tulisan tentang pertanyaan atau pernyataan untuk mengukur variabel tertentu.

Menurut Azwar (1999) karakteristik dari skala psikologi yaitu stimulus berupa pernyataan ataupun pertanyaan yang dapat mengungkapkan indikator perilaku responden. Indikator perilaku diungkapkan melalui aitem-aitem, respon jawaban subjek yang dapat diterima selama diberikan secara jujur dan sungguh-sungguh. Hadi (2000) mengungkapkan skala psikologis dapat mengungkapkan laporan diri (self report). Azwar (2010) juga mengemukakan bahwa metode skala dapat menggambarkan aspek kepribadian individu, dapat merefleksikan diri yang biasanya tidak disadari responden yang bersangkutan, responden tidak menyadari arah jawaban ataupun kesimpulan yang diungkapkan pernyataan atau pertanyaan.

Penelitian ini menggunakan penskalaan model skala likert. Pada model penskalaan ini terdapat dua jenis pernyataan, yaitu favorable dan unfavorable. Pernyataan favorable adalah pernyataan positif yang mendukung objek sikap yang diungkap, sedangkan pernyataan unfavorable adalah pernyataan negatif yang tidak mendukung objek sikap yang hendak diungkap (Azwar, 2000). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan satu skala psikologi, yaitu skala penerimaan diri.

E.1 Penerimaan Diri

Metode skala yang digunakan adalah metode likert (Azwar, 2012). Skala penerimaan diri ini meliputi lima pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju


(41)

36

(STS). Nilai skala setiap pernyataan diperoleh dari jawaban subjek yang menyatakan mendukung (Favorable) atau tidak mendukung (Unfavorable).

Tabel 1. Skor alternatif jawaban skala

Favorable Unfavorable

Alternatif jawaban Skor Alternatif jawaban Skor

Sangat setuju 5 Sangat setuju 1

Setuju 4 Setuju 2

Netral 3 Netral 3

Tidak setuju 2 Tidak setuju 4

Sangat tidak setuju 1 Sangat tidak setuju 5

Skala yang digunakan dalam penelitian ini merupakan skala penerimaan diri yang di buat berdasarkan konsep Jershild (1958) yaitu :

Tabel 2. Blue print try out skala Penerimaan Diri

Variabel Indikator Perilaku

Aitem

Jumlah

Favorable Unfavorable

Penerimaan Diri

Persepsi Mengenai diri dan

Sikap terhadap penampilan 1,5,9 3,7,11 6

Sikap Terhadap Kelemahan dan Kekuatan Diri Sendiri

dan Orang Lain 2,6,10,12 4,8,14,16 8

Perasaan Rendah Diri sebagai

Gejala Penolakan Diri 15,17,21,23 13,19,25,27 8 Respon atas Penolakan dan

Kritikan 18,24,26,30 20,22,28,32 8

Keseimbangan antara “real

self” dan “ideal self” 29,33,37 31,35,39 6

Penerimaan Diri dan

Penerimaan Orang Lain 36,40,42 34,38,44 6

Penerimaan Diri, Menuruti Kehendak, dan Menonjolkan


(42)

37

Penerimaan Diri, Spontanitas,

Menikmati Hidup 48,50,52 46,54,56 6

Aspek Moral Penerimaan

Diri 63,65,67 51,59,61 6

Sikap Terhadap Penerimaan

Diri 58,60,53,55 62,64,66,57 6

Total 34 34 68

F. Uji Coba Alat Ukur

Menurut Azwar (2000) tujuan dilakukan uji coba alat ukur yaitu untuk melihat seberapa jauh alat ukur dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur dan seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan pengukuran. Uji coba skala dilakukan dengan menyebarkan skala kepada responden yang memiliki karakteristik yaitu individu yang telah memasuki usia dewasa madya 40 sampai 55 tahun.

F.1 Validitas Alat Ukur

Menurut Shaughnessy, Zeichmeister, & Zaichmeister (2012) validitas adalah kebenaran suatu pengukuran, apakah aitem mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan Azwar (2000) mendefenisikan uji validitas alat ukur merupakan sejauh mana tes itu mengukur apa yang dimaksudnya untuk diukur, artinya mengukur derajat fungsi suatu tes atau derajat kecermatan suatu tes. Validitas yang digunakan yaitu content validity.

Content validity adalah validitas yang menggunakan langkah telah dan revisi aitem pertanyaan berdasarkan dari pendapat professional (menggunakan


(43)

38

F.2 Reliabilitas Alat Ukur

Konsep reliabilitas mengacu pada apakah suatu instrumen dapat diinterpretasi secara konsisten dalam suatu pengukuran dan dalam situasi yang berbeda-beda (Shaughnessy, Zeichmeister, & Zeichmeister, 2012). Reliabilitas merupakan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, yaitu apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama (Azwar, 2000). Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan konsistensi internal (Cronbach’s alpha coeffecient), merupakan suatu bentuk tes yang hanya memerlukan satu kali pengenaan tes tunggal pada sekelompok individu sebagai subjek dengan tujuan untuk melihat konsistensi antar aitem atau antar bagian dalam skala.

F.3 Uji Daya Beda Aitem

Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat apakah aitem dapat membedakan antara individu ataupun kelompok individu yang memiliki maupun tidak memiliki atribut yang diukur. Koefisien validitas aitem tidak memiliki batasan tunggal dalam interpretasinya, kelaziman yang dilakukan adalah menganggap bahwa aitem yang bernilai harga 0.30 sebagai aitem yang validitasnya memuaskan. Sebaliknya, aitem yang bernilai harga kurang dari 0.30 maka dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda aitem rendah (Azwar, 2006). Dalam penelitian ini, acuan penentu daya diskriminasi aitem minimal 0.30. Cara yang digunakan dalam menganalisis aitem yaitu dengan menyeleksi aitem-aitem yang fungsi ukurnya sesuai


(44)

39

dengan fungsi tes. Uji daya beda aitem ini akan dilakukan pada alat ukur penelitian, yaitu pada penelitian ini menggunakan skala penerimaan diri.

G. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Hasil uji coba skala penerimaan diri dilakukan pada 300 orang dewasa madya yang berusia 40 sampai 55 tahun.

G.1 Hasil Uji Coba Skala Penerimaan Diri

Hasil uji coba skala penerimaan diri menghasilkan 52 aitem yang diterima dari 68 aitem yang diuji cobakan, Indeks diskriminasi aitem r ≥ 0.30 dengan koefisien reliabilitas r= 0,903. Berikut ini merupakan distribusi aitem-aitem skala penerimaan diri setelah uji reliabilitas :

Tabel 3. Blue Print fix Skala Penerimaan diri

Variabel Indikator Perilaku

Aitem

Jumlah

Favorable Unfavorable

Penerimaan Diri Persepsi Mengenai diri dan

Sikap terhadap penampilan 1,5,8 3,6,9 6

Sikap Terhadap Kelemahan dan Kekuatan Diri Sendiri

dan Orang Lain 2,10 4,7 4

Perasaan Rendah Diri sebagai

Gejala Penolakan Diri 11,12,16,18 14,52 6

Respon atas Penolakan dan

Kritikan 13,19,20,23 15,17,21,24 8

Keseimbangan antara “real

self” dan “ideal self” 22,28,51 26 4

Penerimaan Diri dan


(45)

40

Penerimaan Diri, Menuruti Kehendak, dan Menonjolkan

Diri 32,33,50 31,36 5

Penerimaan Diri, Spontanitas,

Menikmati Hidup 35,37 34,40 4

Aspek Moral Penerimaan

Diri 46,48 42,44 4

Sikap Terhadap Penerimaan

Diri 38,39,43 41,45,47,49 7

Total 28 24 52

H. Prosedur Penelitian

Adapun persiapan yang dilakukan peneliti antara lain sebagai berikut : 1. Pembuatan Alat Ukur

Pada tahap ini, peneliti membuat alat ukur berupa skala penerimaan diri berdasarkan teori. Peneliti membuat 68 aitem untuk skala penerimaan diri. Skala di buat dalam bentuk booklet ukuran kertas A4. Setiap pernyatan memiliki 5 alternatif jawaban.

2. Permohonan Izin

Sebelum melakukan pengambilan data, peneliti mengurus surat permohonan izin mengambil data ke Fakultas Psikologi USU. Selanjutnya, surat tersebut akan diberikan kepada instansi terkait .

3. Uji Coba Alat Ukur

Uji coba alat ukur dilakukan untuk melihat validitas dan reliabilitas skala penerimaan diri pada penderita gagal ginjal terminal.

4. Revisi Alat Ukur

Setelah melakukan uji coba validitas dan reliabilitas skala gambaran penerimaan diri pada dewasa madya penderita gagal ginjal terminal, peneliti


(46)

41

akan menemukan aitem-aitem yang valid dan reliabel. Ditemukan 52 aitem yang valid dan reliabel, setelah melakukan revisi kemudian peneliti melakukan pengambilan data yang sesungguhnya kepada responden yang sebenarnya. 5. Pengolahan Data

Skor skala penerimaan diri yang telah peneliti dapatkan dari responden yang sebenarnya maka selanjutnya peneliti akan melakukan pengolahan data. Pengolahan data ini akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 18.0 for windows.

I. Metode Analisa Data

Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran penerimaan diri pada dewasa madya penderita gagal ginjal terminal. Azwar (1999) menyatakan bahwa pengolahan data penelitian yang sudah diperoleh dimaksudkan sebagai suatu cara mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga dapat dibaca dan dapat diinterpretasikan.

Data yang diperoleh akan diolah dengan analisis statistik. Alasan yang mendasari digunakannya analisis statistik adalah karena statistik dapat menunjukkan kesimpulan atau generalisasi penelitian. Pertimbangan lain adalah : (a) statistik bekerja dengan angka; (b) statistik bersifat objektif; dan (c) statistik bersifat universal (Hadi, 2000).

Penelitian ini menggunakan analisis statistik yaitu statistik deskriptif yang bertujuan untuk melihat gambaran atau memberikan deskripsi mengenai subjek


(47)

42

penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh untuk kelompok subjek yang diteliti dan tidak dimaksudkan untuk pengujian hipotesis.

Data yang diperoleh akan diolah dengan metode statistik. lebih jelasnya pengolahan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 18.0 for windows.


(48)

43

BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menguraikan gambaran umum subjek penelitian dan hasil penelitian yang berkaitan dengan analisa data penelitian yang sesuai dengan pertanyaan penelitian yang akan di jawab pada penelitian ini maupun pada analisa tambahan terhadap data yang ada.

A.Gambaran Umum Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini berjumlah 100 orang. Pada penelitian ini di dapatkan gambaran mengenai karakteristik subjek yang meliputi : usia, jenis kelamin, status pernikahan dan pendidikan.

A.1 Usia Subjek Penelitian

Peneliti memilih usia 40-55 tahun, karena berdasarkan data unit hemodialisis menunjukkan pasien terbanyak yang menderita gagal ginjal terminal ada pada kelompok usia madya antara 40-55 tahun yaitu sebanyak 27% (Indonesian Renal Registry, 2011).

Tabel 4. Gambaran subjek penelitian berdasarkan usia

Usia N Persentase (%)

40-43 Tahun 19 19%

44-47 Tahun 19 19%

48-51 Tahun 29 29%

52-55 Tahun 33 33%

Total 100 100%

Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa jumlah subjek yang berusia antara 40-43 tahun yaitu berjumlah 19 (19%), subjek berusia 44-47 tahun, yaitu


(49)

44

berjumlah 19 (19%), subjek berusia 48-51 tahun yaitu berjumlah 29 (29%) , dan subjek berusia 52-55 tahun yaitu berjumlah 33 (33%).

A.2 Jenis Kelamin Subjek Penelitian

Tabel 5. Gambaran subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin N Persentase (%)

Perempuan 38 38%

Laki-Laki 62 62%

Total 100 100%

Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa jumlah subjek yang berjenis kelamin perempuan ada sebanyak 38 (38%) dan jumlah subjek yang berjenis kelamin laki-laki ada sebanyak 62 (62%).

A.3 Status Pernikahan Subjek Penelitian

Tabel 6. Gambaran subjek penelitian berdasarkan status pernikahan

Status Pernikahan N Persentase (%)

Menikah 96 96%

Belum Menikah 4 4%

Total 100 100%

Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa jumlah subjek yang menikah ada sebanyak 96 orang (96%) dan jumlah subjek yang belum menikah ada sebanyak 4 orang (4%).

A.4 Pendidikan Subjek Penelitian

Tabel 7. Gambaran subjek penelitian berdasarkan pendidikan

Pendidikan N Persentase (%)

SD 4 4%

SMP 12 12%

SMA 40 40%

Sarjana 44 44%


(50)

45

Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa jumlah subjek yang berpendidikan SD ada sebanyak 4 (4%), jumlah subjek yang berpendidikan SMP ada sebanyak 12 (12%), jumlah subjek yang berpendidikan SMA ada sebanyak 40 (40%), dan jumlah subjek yang berpendidikan Sarjana ada sebanyak 44 (44 %).

B.Hasil Utama Penelitian

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk melihat gambaran penerimaan diri pada dewasa madya penderita gagal ginjal terminal. Analisa gambaran penerimaan diri pada dewasa madya penderita gagal ginjal terminal dapat dilakukan dengan menggunakan mean, nilai maks dan nilai min yang dimiliki subjek penelitian.

Setelah dilakukan uji reliabilitas, ditemukan 52 aitem telah memenuhi persyaratan untuk dianalisa menjadi penelitian dengan rentang skor 1-5 dan dihasilkan skor minimum 52, skor maksimum 260, mean 156 dengan standar deviasi 35. Hasil perhitungan skor empirik dan skor hipotetik penerimaan diri dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 8. Gambaran skor Penerimaan Diri

Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik

Penerimaan Diri

Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD

161 255 200,62 16,853 52 260 156 35 Berdasarkan tabel 8, diperoleh mean empirik 200,62 dengan standar deviasi 16,853 dan mean hipotetik 156 dengan standar deviasi 35. Jika dibandingkan antara mean empirik dan mean hipotetik, maka skor mean empirik pada dewasa madya penderita gagal ginjal terminal lebih tinggi yang berarti


(51)

46

bahwa kenyataan di lapangan penerimaan diri pada dewasa madya penderita gagal ginjal terminal adalah tinggi.

Hasil dari data penelitian selanjutnya digunakan oleh peneliti untuk mengkategorisasikan gambaran penerimaan diri dalam tingkatan-tingkatan untuk menggolongkan berdasarkan norma. Hasil penelitian dapat dikategorisasikan berdasarkan kriteria yang didasarkan pada asumsi bahwa skor subjek penelitian terdistribusi secara normal, penggolongannya terbagi atas tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Penggolongan penerimaan diri dilakukan dengan rumus kategorisasi dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9. Norma kategorisasi data penelitian

Rentang Nilai Kategori

Mean + 1 (SD) ≤ X Tinggi

Mean - 1 (SD) ≤ X < Mean + 1 (SD) Sedang X < Mean – 1 (SD) Rendah

Hasil mean empirik penerimaan diri 200,62 dan standar deviasi 16,853 maka kriteria kategorisasi penerimaan diri pada dewasa madya penderita gagal ginjal terminal dengan persentasi subjek dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10. Kategorisasi skor penerimaan diri

Variabel Rentang nilai Kategori Frekuensi Persentase Penerimaan

Diri

217,473 ≤ X Tinggi 11 11 %

183,767 ≤ X < 217,473 Sedang 71 71%

X < 183,767 Rendah 18 18%

Berdasarkan kategorisasi skor penerimaan diri pada tabel 10, menggambarkan sebanyak 11 orang (11%) termasuk dalam kategori penerimaan diri yang tinggi, 71 orang (71%) termasuk dalam kategori penerimaan diri yang sedang dan 18 orang (18%) termasuk dalam kategori penerimaan diri yang


(52)

47

rendah. Hasil kategorisasi menunjukkan sebagian besar subjek memiliki penerimaan diri yang cukup baik.

C.Hasil Tambahan Penelitian

Penelitian ini juga mendapatkan beberapa hasil tambahan yang dapat memperkaya penelitian, yaitu gambaran penerimaan diri pada dewasa madya penderita gagal ginjal terminal berdasarkan jenis kelamin subjek, status pernikahan subjek dan pendidikan subjek.

C.1 Gambaran Penerimaan Diri Berdasarkan Jenis Kelamin Subjek Penelitian

Tabel 11. Gambaran Penerimaan Diri berdasarkan jenis kelamin subjek

Jenis Kelamin Min Maks N Mean SD

Perempuan 170 255 38 212,5 70,83

Laki-laki 161 236 62 198,5 66,16

Pada tabel 11 terlihat bahwa nilai mean penerimaan diri pada subjek penelitian yang berjenis kelamin perempuan 212,5 dan nilai mean subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki 198,5. Nilai mean penerimaan diri berdasarkan jenis kelamin subjek penelitian, perempuan dan laki-laki bila dibandingkan dengan nilai kategori skor penerimaan diri pada tabel 10 tergolong pada kategori sedang.

C.2 Gambaran Penerimaan Diri Berdasarkan Status Pernikahan Subjek Tabel 12. Gambaran Penerimaan Diri Berdasarkan Status

Pernikahan Subjek

Status Pernikahan Min Maks N Mean SD

Menikah 161 255 96 208 69,3


(53)

48

Pada tabel 12 terlihat bahwa nilai mean penerimaan diri pada subjek penelitian yang memiliki status pernikahan menikah 208 dan nilai mean subjek penelitian yang memiliki status pernikahan belum menikah 200. Nilai mean

penerimaan diri berdasarkan status pernikahan subjek penelitian, menikah dan belum menikah bila dibandingkan dengan nilai skor penerimaan diri pada tabel 10 tergolong pada kategori sedang.

C.3 Gambaran Penerimaan Diri Berdasarkan Pendidikan Subjek Tabel 13. Gambaran Penerimaan Diri Berdasarkan Pendidikan

Subjek

Pendidikan Min Maks N Mean SD

SD 170 214 4 192 64

SMP 171 215 12 193 64,3

SMA 161 235 40 198 66

Sarjana 215 229 44 222 74

Pada tabel 13 terlihat bahwa nilai mean penerimaan diri pada subjek penelitian dengan tingkat pendidikan SD 192, nilai mean subjek penelitian dengan tingkat pendidikan SMP 193, nilai mean subjek penelitian dengan tingkat pendidikan SMA 198 dan nilai mean subjek penelitian dengan tingkat pendidikan S1 222. Nilai mean penerimaan diri berdasarkan tingkat pendidikan subjek penelitian, SD, SMP, SMA dan Sarjana bila dibandingkan dengan nilai skor penerimaan diri pada tabel 10 tergolong pada kategori sedang.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa mean empirik pada dewasa madya penderita gagal ginjal terminal lebih tinggi di bandingkan dengan mean


(54)

49

hipotetiknya, yang berarti bahwa kenyataan di lapangan penerimaan diri pada dewasa madya penderita gagal ginjal terminal adalah tinggi. Berdasarkan kategorisasi skor penerimaan diri menggambarkan sebanyak 71 orang (71%) subjek memiliki penerimaan diri yang cukup baik. Penerimaan diri subjek penelitian yang masuk dalam kategori sedang (cukup baik) ini juga dapat dikaitkan dengan masalah usia, Individu yang telah memasuki usia dewasa madya dalam cara berpikir dan tindakannya berbeda. Ia akan berpikir secara logis, pandai mempertimbangkan segala sesuatu dengan adil, terbuka, dapat menilai semua pengalaman hidup dengan baik dan mampu menghadapi berbagai persoalan hidup dengan kemampuan yang ada pada dirinya (Jahja, 2011).

Menurut Djadi (2015) seiring dengan bertambahnya usia, fungsi ginjal juga mengalami penurunan. Hal tersebut terjadi karena pada usia lebih dari 40 tahun akan terjadi proses hilangnya beberapa nefron. Semakin meningkatnya usia disertai dengan adanya penyakit kronis seperti darah tinggi atau diabetes, ginjal akan menjadi rusak dan tidak dapat di pulihkan kembali. Usia dewasa madya, individu mengalami banyak perubahan peran, mendapatkan tugas dan tanggung jawab. Individu akan mendapatkan tugas yang berkaitan dengan perubahan fisik, perubahan minat, penyesuaian juruan dan tugas yang berkaitan dengan kehidupan keluarga (Hurlock, 2002).

Kemampuan penerimaan diri pada dewasa madya penderita gagal ginjal terminal didasarkan pada peran, tugas dan tanggung jawab yang positif mengenai diri dan kehidupannya. Penerimaan diri yang baik pada dewasa madya penderita gagal ginjal terminal terjadi karena adanya penilaian positif terhadap keadaan


(55)

50

fisiknya dan hal tersebut sangat membantu perkembangan sikap penerimaan diri ke arah yang positif. Hal ini disebabkan penilaian positif akan membuat rasa puas terhadap keadaan diri, dan rasa puas ini merupakan awal sikap positif terhadap dirinya dan diri orang lain (Walgito, 1994). Penerimaan diri yang baik pada dewasa madya juga dipengaruhi oleh cara menguasai, mengendalikan emosi dan mentalnya. Individu yang dapat mengendalikan dirinya akan menuju kehidupan yang bahagia dikarenakan selalu bersifat terbuka dalam menghadapi berbagai kenyataan-kenyataan hidup, tabah dalam menghadapi setiap kesulitan dan persoalan hidup, dapat merasa puas serta sanggup menerima segala sesuatunya dengan lapang dada (Jahja, 2011).

Menurut Hurlock (2002) Penerimaan diri yang baik hanya akan terjadi bila individu yang bersangkutan mau dan mampu memahami keadaan diri sebagaimana adanya, bukan sebagaimana yang diinginkannya, dan memiliki harapan yang realistis yang sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian dewasa madya penderita gagal ginjal terminal yang memiliki konsep menyenangkan dan rasional mengenai dirinya, maka dapat dikatakan penderita gagal ginjal tersebut dapat menyukai dan menerima dirinya.

Ditinjau dari jenis kelamin subjek penelitian, nilai mean penerimaan diri pada subjek penelitian yang berjenis kelamin perempuan lebih tinggi daripada nilai mean subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki. Hal ini disebabkan perempuan lebih banyak menerima dukungan sosial daripada laki-laki. Menurut Lian (dalam Purnama, 2016) perempuan lebih sering membagi cerita pribadinya kepada orang lain sehingga mendapatkan dukungan sosial yang mereka butuhkan.


(56)

51

Perempuan juga lebih mengutamakan apa yang terjadi pada dirinya dan lebih memperlihatkan usahanya untuk meningkatkan kesehatan sedangkan laki-laki sangat kecil untuk mencari bantuan (Papalia, 2009). Penerimaan diri yang tinggi pada perempuan dipengaruhi karena lingkungan di sekitar individu memberikan sikap yang baik dan hal tersebut memungkinkan berkembangnya sikap positif terhadap dirinya serta mempengaruhi caranya berprilaku. Jika lingkungan memberikan sikap yang baik pada individu, maka individu akan cenderung untuk senang dan menerima dirinya (Hurlock, 2002).

Berdasarkan hasil penelitian menurut jenis kelamin subjek, diperoleh data 62% laki-laki lebih banyak menderita gagal ginjal terminal daripada perempuan. Pada penelitian Rustina (2012), menyatakan bahwa berdasarkan karakteristik subjek menurut jenis kelamin terbanyak penderita gagal ginjal yang menjalani haemodialisa adalah laki-laki 56,72 % sedangkan perempuan sebanyak 43, 28 %, prevelensi ini sangat dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak sehat. Banyaknya responden laki-laki yang menderita penyakit disebabkan karena faktor gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, alkohol, obat terlarang, tekanan darah yang tinggi, kolestrol yang disebabkan makanan cepat saji dan diabetes (Agarwal, 2005).

Bila di tinjau dari status pernikahan subjek penelitian, nilai mean

penerimaan diri pada subjek penelitian dengan status penikahan sudah menikah lebih tinggi daripada nilai mean subjek penelitian dengan status belum menikah. Subjek yang menderita gagal ginjal terminal dengan status pernikahan sudah menikah, tingkat stres dan depresi yang di akibatkan oleh penyakit gagal ginjal


(57)

52

akan menurun seiring dengan adanya dukungan sosial yang diberikan oleh keluarga terutama pasangan hidup (Lubis, 2006). Menurut Hurlock (2002) dengan adanya dukungan dan tidak adanya tekanan yang berarti pada individu, akan memungkinkan individu untuk bersikap santai pada saat tegang. Kondisi yang demikian akan memberikan kontribusi bagi terwujudnya penerimaan diri.

Bila di tinjau dari tingkat pendidikan subjek penelitian, nilai mean

penerimaan diri pada subjek penelitian dengan tingkat pendidikan Sarjana lebih tinggi daripada nilai mean subjek penelitian dengan tingkat pendidikan lainnya. Potter & Perry (2005) mengemukakan bahwa semakin tinggi pendidikan sesorang diharapkan semakin banyak pengalaman yang dimiliki, dapat meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan serta memanfaatkan fasilitas kesehatan. Seseorang dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan tidak menutup diri dari kemajuan zaman seperti: sering membaca buku, surat kabar atau majalah tentu akan memiliki kesempatan lebih banyak untuk mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimiliki, sehingga semakin tinggi kepuasan diri yang diraih. Seseorang yang merasa puas akan dirinya, tentu dapat menerima dirinya secara realistis (Jersild, 1963).


(58)

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan menguraikan kesimpulan dan saran-saran sehubungan dengan hasil yang didapatkan dari penelitian. Pertama akan diuraikan kesimpulan dari penelitian, dilanjutkan dengan saran-saran praktis dan metodologis yang diharapkan dapat berguna untuk penelitian berikutnya dengan topik yang sama. A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data dalam penelitian ini, maka dapat dibuat beberapa kesimpulan yaitu :

1. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa mean empirik pada dewasa madya penderita gagal ginjal terminal lebih tinggi yaitu di bandingkan dengan mean hipotetiknya, yang berarti bahwa kenyataan di lapangan penerimaan diri pada dewasa madya penderita gagal ginjal terminal adalah tinggi.

2. Berdasarkan kategorisasi skor penerimaan diri didapatkan bahwa penerimaan diri pada dewasa madya penderita gagal ginjal terminal berada pada kategori sedang, yaitu cukup baik.

3. Hasil penelitian menurut jenis kelamin subjek penelitian diperoleh nilai mean

penerimaan diri pada subjek penelitian yang berjenis kelamin perempuan lebih tinggi daripada nilai mean subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki. 4. Hasil penelitian menurut status pernikahan subjek penelitian diperoleh nilai

mean penerimaan diri pada subjek penelitian dengan status penikahan sudah menikah lebih tinggi daripada nilai mean subjek penelitian dengan status pernikahan belum menikah.


(59)

54

5. Hasil penelitian menurut tingkat pendidikan subjek penelitian diperoleh nilai

mean penerimaan diri pada subjek penelitian dengan tingkat pendidikan Sarjana lebih tinggi daripada nilai mean subjek penelitian dengan tingkat pendidikan lainnya.

B.Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka peneliti mengemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat membantu penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan gambaran penerimaan diri pada dewasa madya penderita gagal ginjal terminal.

B1. Saran Metodologis

Untuk peneliti berikutnya yang ingin membuat penelitian sejenis, masalah penerimaan diri merupakan topik yang menarik untuk diteliti terutama dengan subjek yang menderita penyakit kronis seperti gagal ginjal. Peneliti selanjutnya yang tertarik dengan masalah penerimaan diri dapat meneliti pada perkembangan masa usia lainnya, karena kenyataan dilapangan subjek penelitian dengan perkembangan masa usia lainnya banyak. Peneliti selanjutnya juga dapat melihat gambaran penerimaan diri pada dewasa madya penderita gagal ginjal terminal berdasarkan urutan kelahiran subjek, lamanya menjalani hemodialisa dan mengkhususkan meneliti subjek dari sudut pandang salah satu budaya secara lebih mendalam. Hal tersebut mendukung pengembangan ilmu psikologi khususnya di Indonesia, indogeneus psychology.


(1)

16.Bee Fitria Nurul Afrida, SE., yang telah membantu dan memotivasi penulis dalam proses pengerjaan skripsi.

17.Sahabat-sahabat seperjuangan di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara : Nang Dhita Sundary Dalimunthe, S.Psi., Man Sastri Dalila, S.Psi., dan Rizka Aini Hasibuan, S.Psi., yang telah memberikan dukungan, membantu dan memotivasi penulis. Neng Arwiyana Dewi Siahaan, S.Psi., Nang Lisa Chairani, S.Psi., Yonk Lia Hairani, S.Psi., dan Mufti Fadhilah Siregar, S.Psi., serta teman-teman angkatan 2010 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

18.Bik uda Renita Br. Sebayang dan Siti Aisyah Br. Tarigan, S.Ag., Kak Lismana Sari Nasution, Adek Rianta Sri Karina Br. Tarigan, A.Md. Far., Ayu Asrani Br. Tarigan, Chyntya Kasih Pratiwi Br. Bangun, Vanesa Sabrina Br. Tarigan, Kak Normanti Br. Sebayang, Ibu Arya Novika Naulista Siregar, M.Pd., RO., Ibu Dra. Jamiatun Nur Simbolon, M.Si dan dr. Khairul Anwar, yang telah memberikan dukungan, membantu dan memotivasi penulis.

19.Nadya Andhita Azhari, Nita Permata Sari Siregar, Siti Rizki Kartika, Darmayantie Syahputri, Triana Hamidah Jambak dan Nanda Rizkita Br. Milala, yang selalu mendukung penulis. METIS team : Khairunnisa Y. Lubis, A.md. A.B., Meli Sari S.Kep, Ners., Dewi Purnama Sari S.T., Detha Sari Anjani Sinulingga, S.Pd., Ella Gustina, S.Pd., Abdullah Lubis, Ayunita Purnama, Andri Setianita dan Yulia Purnama Sari, yang selalu mendukung dan memotivasi penulis.


(2)

20.Semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, Pegawai Dinas Perdagangan dan Perindustrian Langkat, Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Deli Serdang, Pegawai SMA N 1 Lubuk Pakam, Pegawai SMA N 1 Beringin, Pegawai SMA N 1 Sunggal, Pegawai Akademi Refraksi Optisi YBS Medan, Pegawai Lembaga Pos Hukum Sansekerta dan Pegawai RSIA Stella Maris Medan.

Penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi teknik penulisan maupun dari segi pembahasannya, karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak yang membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan pada masa yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi dunia pendidikan, klinik/rumah sakit, masyarakat luas dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Amin.

Wassalammualaikum Wr. Wb

Medan, Januari 2017 Penulis


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN... i

LEMBAR PERNYATAAN... ii

ABSTRAK... iii

ABSTRACT... iv

KATA PENGANTAR... v

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 8

C. Tujuan Penelitian... 8

D. Manfaat Penelitian... 8

E. Sistematika Penulisan... 9

BAB II LANDASAN TEORI A. Penerimaan Diri... 11

A.1 Pengertian Penerimaan Diri... 11

A.2 Aspek-aspek Penerimaan Diri... 12

A.3 Ciri-ciri Penerimaan Diri... 16

A.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Diri... 17

B. Masa Dewasa... 18

C. Gagal Ginjal Terminal... 21

C.1 Pengertian Gagal Ginjal Terminal... 21

C.2 Tanda dan Gejala Gagal Ginjal Terminal... 21

D. Kerangka Teoritik... 25

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan... 31

B. Identifikasi Variabel Penelitian... 31

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian... 31

C.1 Penerimaan Diri... 31

D. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel... 33

D.1 Populasi dan Sampel Penelitian... 33


(4)

D.3 Metode Pengambilan Penelitian... 34

E. Metode Pengambilan Data... 34

E.1 Penerimaan Diri... 35

F. Uji Coba Alat Ukur... 37

F.1 Validitas Alat Ukur... 37

F.2 Reliabilitas Alat Ukur... 38

F.3 Uji Daya Beda Item... 38

G. Hasil Uji Coba Alat Ukur... 39

G.1 Hasil Uji Coba Skala Penerimaan Diri... 39

H. Prosedur Penelitian... 40

I. Metode Analisis Data... 41

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian... 43

A.1 Usia Subjek Penelitian... 43

A.2 Jenis Kelamin Subjek Penelitian... 44

A.3 Status Pernikahan Subjek Penelitian... 44

A.4 Pendidikan Subjek Penelitian... 44

B. Hasil Utama Penelitian... 45

C. Hasil Tambahan Penelitian... 47

D. Pembahasan... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 53

B. Saran... 54

DAFTAR PUSTAKA... 56 LAMPIRAN


(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Skor Alternatif Jawaban Skala... 36

Tabel 2. Blue Print Try out Skala Penerimaan Diri... 36

Tabel 3. Blue Print Fix Skala Penerimaan Diri... 39

Tabel 4. Gambaran subjek penelitian berdasarkan usia... 43

Tabel 5. Gambaran subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin... 44

Tabel 6. Gambaran subjek penelitian berdasarkan status pernikahan... 44

Tabel 7. Gambaran subjek penelitian berdasarkan pendidikan... 44

Tabel 8. Gambaran skor Penerimaan Diri... 45

Tabel 9. Norma kategorisasi data penelitian... 46

Tabel 10. Kategorisasi skor penerimaan diri... 46

Tabel 11. Gambaran Penerimaan Diri berdasarkan jenis kelamin subjek... 47

Tabel 12. Gambaran Penerimaan Diri berdasarkan Status Pernikahan subjek... 47


(6)

DAFTAR LAMPIRAN Skala Penelitian Try Out Penerimaan Diri

Reliabilitas Penelitian Try Out Penerimaan Diri Skala Penelitian Fix Penerimaan Diri

Data Demografik Penderita Gagal Ginjal Terminal Istilah Kedokteran