Uji Coba Alat Ukur

Penerimaan Diri, Spontanitas, Menikmati Hidup 48,50,52 46,54,56 6 Aspek Moral Penerimaan Diri 63,65,67 51,59,61 6 Sikap Terhadap Penerimaan Diri 58,60,53,55 62,64,66,57 6 Total 34 34 68

F. Uji Coba Alat Ukur

Menurut Azwar 2000 tujuan dilakukan uji coba alat ukur yaitu untuk melihat seberapa jauh alat ukur dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur dan seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan pengukuran. Uji coba skala dilakukan dengan menyebarkan skala kepada responden yang memiliki karakteristik yaitu individu yang telah memasuki usia dewasa madya 40 sampai 55 tahun. F.1 Validitas Alat Ukur Menurut Shaughnessy, Zeichmeister, Zaichmeister 2012 validitas adalah kebenaran suatu pengukuran, apakah aitem mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan Azwar 2000 mendefenisikan uji validitas alat ukur merupakan sejauh mana tes itu mengukur apa yang dimaksudnya untuk diukur, artinya mengukur derajat fungsi suatu tes atau derajat kecermatan suatu tes. Validitas yang digunakan yaitu content validity. Content validity adalah validitas yang menggunakan langkah telah dan revisi aitem pertanyaan berdasarkan dari pendapat professional menggunakan professional judgement.. Universitas Sumatera Utara F.2 Reliabilitas Alat Ukur Konsep reliabilitas mengacu pada apakah suatu instrumen dapat diinterpretasi secara konsisten dalam suatu pengukuran dan dalam situasi yang berbeda-beda Shaughnessy, Zeichmeister, Zeichmeister, 2012. Reliabilitas merupakan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, yaitu apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama Azwar, 2000. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan konsistensi internal Cronbach’s alpha coeffecient, merupakan suatu bentuk tes yang hanya memerlukan satu kali pengenaan tes tunggal pada sekelompok individu sebagai subjek dengan tujuan untuk melihat konsistensi antar aitem atau antar bagian dalam skala. F.3 Uji Daya Beda Aitem Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat apakah aitem dapat membedakan antara individu ataupun kelompok individu yang memiliki maupun tidak memiliki atribut yang diukur. Koefisien validitas aitem tidak memiliki batasan tunggal dalam interpretasinya, kelaziman yang dilakukan adalah menganggap bahwa aitem yang bernilai harga 0.30 sebagai aitem yang validitasnya memuaskan. Sebaliknya, aitem yang bernilai harga kurang dari 0.30 maka dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda aitem rendah Azwar, 2006. Dalam penelitian ini, acuan penentu daya diskriminasi aitem minimal 0.30. Cara yang digunakan dalam menganalisis aitem yaitu dengan menyeleksi aitem-aitem yang fungsi ukurnya sesuai Universitas Sumatera Utara dengan fungsi tes. Uji daya beda aitem ini akan dilakukan pada alat ukur penelitian, yaitu pada penelitian ini menggunakan skala penerimaan diri.

G. Hasil Uji Coba Alat Ukur