Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dalam melakukan penelitian ini, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut ini : 1. Proses penentuan pH netral adsorben batang jagung dalam proses pencucian mengalami kondisi konstan pada pencucian ke-3. 2. Proses pengeringan batang jagung memiliki variasi waktu yang berbeda-beda, seperti bentuk batang jagung bulat, ½ bulat dan ¼ bulat melakukan proses pngeringan 4-5 jam dan bentuk 50 dan 70 mesh melakukan proses pengeringan 8-10 jam. 3. Pada penentuan kapasitas adsorpsi dengan variasi bentuk adsorben yang paling baik menjerap ion logam Cd +2 dan Cu +2 adalah bentuk 70 mesh dengan persentase adsorpsi 34-42 dan 31-35 . 4. Berdasarkan perbandingan konsentrasi pada pH tetap kapasitas adsorpsi cenderung sama untuk ketiga sistem yaitu pada perbandingan C o Cd +2 Cu +2 20:40 ppm diperoleh 20,72 ; pada C o Cd +2 Cu +2 30:30 ppm diperoleh 23,41 ; dan pada C o Cd +2 Cu +2 40:20 ppm diperoleh 22,99 . 5. Berdasarkan perbandingan konsentrasi dengan pH tetap pH 4,5, faktor separasi tertinggi terjadi pada perandingan konsentrasi Cd +2 Cu +2 40:20 ppm yaitu : 2,3412. 6. Pada penentuan waktu kontak optimum pada menit ke- 120 menit merupakan waktu kontak yang optimum dan kemudian cenderung mengalami konstan pada menit ke-180 menit. 7. Pemodelan kinetika adsorpsi terbaik berdasarkan koefisien korelasinya adalah persamaan orde dua. 8. Pemodelan kinetika difusi terbaik berdasarkan koefisien korelasinya adalah persamaan difusi internal. 56

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan untuk mengembangkan pengetahuan dibidang kompetisi adsorpsi, secara umum adalah sebagai berikut : 1. Disarankan untuk melakukan analisis kadar abu adsorben dan analisis kandungan logam, untuk mengetahui apakah selama proses adsorpsi terjadi pengendapan atau tidak. 2. Perlu dilakukan aktivasi secara kimia untuk melihat perbandingan adsorben dalam menjerap logam. 3. Disarankan untuk melakukan analisis termodinamika untuk mengetahui kebutuhan energi dalam proses adsorpsi 4. Disarankan melakukan perbandingan proses adsorpsi batch, semibatch dan kontinue untuk mendapatkan proses adsorpsi terbaik dengan menggunakan batang jagung sebagai adsorben. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dokumen yang terkait

Kompetisi Adsorpsi Logam Berat Kadmium (Cd2+) dan Tembaga (Cu2+) dalam Larutan Biner Menggunakan Adsorben Batang Jagung (Zea mays)

1 10 73

Kompetisi Adsorpsi Logam Berat Kadmium (Cd2+) dan Tembaga (Cu2+) dalam Larutan Biner Menggunakan Adsorben Batang Jagung (Zea mays)

0 0 17

Kompetisi Adsorpsi Logam Berat Kadmium (Cd2+) dan Tembaga (Cu2+) dalam Larutan Biner Menggunakan Adsorben Batang Jagung (Zea mays)

0 0 2

Kompetisi Adsorpsi Logam Berat Kadmium (Cd2+) dan Tembaga (Cu2+) dalam Larutan Biner Menggunakan Adsorben Batang Jagung (Zea mays)

0 0 4

Kajian Kemampuan Adsorpsi Logam Berat Kadmium (Cd+2) Dan Tembaga (Cu+2) Serta Kompetisi Larutan Biner Dengan Menggunakan Adsorben Dari Batang Jagung (Zea Mays.)

0 0 19

Kajian Kemampuan Adsorpsi Logam Berat Kadmium (Cd+2) Dan Tembaga (Cu+2) Serta Kompetisi Larutan Biner Dengan Menggunakan Adsorben Dari Batang Jagung (Zea Mays.)

0 0 2

Kajian Kemampuan Adsorpsi Logam Berat Kadmium (Cd+2) Dan Tembaga (Cu+2) Serta Kompetisi Larutan Biner Dengan Menggunakan Adsorben Dari Batang Jagung (Zea Mays.)

0 0 6

Kajian Kemampuan Adsorpsi Logam Berat Kadmium (Cd+2) Dan Tembaga (Cu+2) Serta Kompetisi Larutan Biner Dengan Menggunakan Adsorben Dari Batang Jagung (Zea Mays.)

0 0 14

Kajian Kemampuan Adsorpsi Logam Berat Kadmium (Cd+2) Dan Tembaga (Cu+2) Serta Kompetisi Larutan Biner Dengan Menggunakan Adsorben Dari Batang Jagung (Zea Mays.)

2 2 7

Kajian Kemampuan Adsorpsi Logam Berat Kadmium (Cd+2) Dan Tembaga (Cu+2) Serta Kompetisi Larutan Biner Dengan Menggunakan Adsorben Dari Batang Jagung (Zea Mays.)

0 0 16