Asas keseimbangan, keserasian, keselarasan Asas menghormati dan memberikan haknya setiap orang Asas ganti-rugi karena kesalahan

commit to user menghadapi kasus atau fakta yang sama, badanpejabat tata usaha negara mengambil tindakan keputusan yang sama pula. Asas ini sepintas dapat menimbulkan kekaburan bilamana dihadapkan dengan pendapat asas kasuistis dalam melaksanakan tindakan di bidang administrasi negara. Artinya suatu peristiwa tertentu tidak dapat diberlakukan terhadap peristiwa lainnya. Dengan demikian prinsip kasuistis ini sesungguhnya menghendaki perbedaan tindakan atau keputusan tersendiri atas peristiwa tertentu sehingga keputusan itupun tidak berlaku umum. Kekaburan pengertian terhadap asas kasuistis ini dapat diatasi dengan berpegang pada sikap bahwa badanpejabat tata usaha negara tetap bertindak secara kasuistis terhadap berbagai fakta dalam menghadapi masalah-masalah pada bidangnya masing-masing, namun bersamaan dengan itu harus dijaga pula agar dalam menghadapi peristiwa dan fakta yang sama janganlah sampai badanpejabat tata usaha negara mengambil tindakankeputusan yang sifatnya saling bertentangan. Dalam menghadapi pemohon SIUP maka Pemerntah Kota Surakarta harus memperlakukan sama antara satu pemohon dengan pemohon yang lain.

2. Asas keseimbangan, keserasian, keselarasan

Hukum, ekonomi, sosial budaya, keamanan dan lainnya.Kesemuanya aktivitas itu harus diletakkan dan didistribusikan secara seimbang. Pancasila sebagai pandangan hidup, kepribadian negara dan bangsa pada dasarnya mengandung prinsip keseimbangan, keserasian dan keselarasan. prinsip keseimbangan, keserasian, dan keselarasan tersebut sebagai asas Pembangunan Nasional. Penjabaran asas keseimbangan, keserasian dan keselarasan ini ditemukan pula pada Konsiderans dan Penjelasan UU. No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Dalam Undang-undang ini disebutkan perlunya diwujudkan dan dijamin terpeliharanya hubungan yang seimbang, serasi dan selaras antara aparatur dibidang tata usaha negara dengan para warga masyarakat. Untuk itu setiap tindakan badanpejabat usaha negara dalam segala aspeknya hendaknya didasari commit to user oleh asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan. Demikian pula dalam timbulnya benturan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan masyarakat atau kepentingan umum. Asas keseimbangan keserasian dan keselarasan ini harus pula dilaksanakan dalam memberikan denda terhadap pemohon SIUP yang melanggar perda yang dijatuhkan oleh seorang petugas yang berwenang berkaitan dengan SIUP.

3. Asas menghormati dan memberikan haknya setiap orang

Asas ini pada dasarnya mengharuskan setiap orang menghormati, melindungi, menegakkan dan memberikan apa yang menjadi haknya orang lain, baik secara individual maupun secara kelompok disebut hak sosial atau keadilan sosial termasuk mendapatkan SIUP.

4. Asas ganti-rugi karena kesalahan

Asas ini pada dasarnya menghendaki agar terhadap seseorang yang mengalami kerugian moril maupun materiil akibat kesalahan yang dilakukan oleh badanpejabat tata usaha negara, berhak untuk memperoleh ganti rugi dan rehabilitasi. Sebaliknya bagi badanpejabat tata usaha negara wajib untuk membayar ganti rugi dan rehabilitasi atas kesalahan yang dilakukannya. Demikian pula halnya bagi pemerintah yang terlambat mengeluarkan SIUP maka dapat menimbulkan kerugian bagi pihak lain, maka selayaknya harus tepat dalam mengeluarkan SIUP.

5. Asas Kecermatan