commit to user b. Suatu surat keputusan yang dikeluarkan oleh badan pejabat tata usaha
negara tidak boleh diberlakukan surut terhadap suatu keadaan atau objek tertentu, utamanya terhadap hal-hal yang bersifat membebankan dan
merugikan pihak penerima keputusan. Meskipun keputusan tata usaha negara berlaku surut itu bersifat menguntungkan, tetapi tindakan demikian
dilihat dari segi kepastian hukum tetap merupakan tindakan yang dapat menimbulkan akibat goncangnya sendi-sendi kepastian hukum.
Dalam hal permohonan SIUP kepastian hukum dicerminkan dalam kepastian prosedur dan tahapan, kepastian rumus penghitungan biaya, dll.
7. Asas Kejujuran dan Keterbukaan
Asas kejujuran atau keterbukaan atau permainan yang layak, sering juga disebut asas fair play. Istilah fair play ini agak sukar dicarikan padanannya yang
tepat dalam bahasa Indonesia. Asas ini mungkin lebih tetap dikaitkan dengan asas demokrasi. Umumnya asas ini dimasukkan sebagai asas formal dalam
pembentukan suatu keputusan tata usaha negara. Jika asas fair play dikaitkan dengan asas demokrasi, maka asas ini berarti menghendaki adanya partisipasi
atau keterlibatan warga dalam setiap pengambilan keputusan. Karena itu penerapan asas ini harus pula ditopang dengan keterbukaan, kejujuran dan
permainan yang layak. Asas fair play dapat pula berarti pejabat tata usaha negara memberikan
kesempatan yang seluas-luasnys kepada warga masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar dan adil, bahkan sekaligus berkesempatan memberikan
respons atau suatu informasi yang kurang jelas atau tidak benar, sehingga dapat memberikan kesempatan yang luas untuk menuntut kebenaran dan keadilan.
Dengan asas fair play diharapkan dapat diantisipasi kemungkinan petugas pelayanan SIUP memberikan informasi yang kurang jelas, menyesatkan, berat
sebelah atau subjektif. Badanpejabat tata usaha negara tidak boleh menghalang- halangi warga dalam membela hak-haknya, juga tidak boleh sampai timbul kesan
memihak.
8. Asas larangan menyalahgunakan wewenang
commit to user Asas larangan menyalahgunakan wewenang. Pemberian setiap suatu
wewenang oleh peraturan perundang-undangan didalamnya selalu disertai dengan maksud atau tujuan diberikannya wewenang tersebut. Karena itu, suatu
kewenangan yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan tersebut harus dipergunakan sesuai dengan maksud dan tujuan diberikannya wewenang itu. Jika
kemudian wewenang itu dipergunakan lain dari maksud dan tujuan semula diberikannya wewenang tersebut, maka penggunaan wewenang yang
disalahgunakan. Dengan demikian, pemberian suatu wewenang pada dasarnya harus berdasarkan peraturan perundang-undangan dan wewenang itu harus
dipergunakan sesuai dengan maksud dan tujuan diberikannya wewenang itu, sehingga wewenang itu tidak boleh dipergunakan untuk kepentingan pribadi.
Penerbitan Petugas Pelayanan dalam memberikan SIUP berdasarkan asas ini adalah dengan tidak melakukan pungutan liar diluar biaya resmi yang ditentukan
dalam permohonan SIUP.
9. Asas Larangan Sewenang-Wenang