Hubungan Jarak Sumber Cahaya dengan Lensa 10 Dioptri dan 20 Hubungan Jarak Sumber Cahaya dengan Kombinasi 2 Lensa Terhadap

5.1.2 Hubungan Jarak Sumber Cahaya dengan Lensa 10 Dioptri dan 20

Dioptri Terhadap Daya Keluaran Sel Surya Jika suatu cahaya melewati suatu lensa, maka cahaya tersebut akan difokuskan ke suatu titik sesuai besar nilai titik api nya. Pada eksperimen ini, lensa yang digunakan berkekuatan 10 dioptri atau 20 dioptri. Sesuai dengan eksperimen Augustin Jean Fresnel dalam Zemansky, 1972 bahwa lensa mampu meningkatkan intensitas cahaya. Sel surya yang di kenai sinar fokus dari lensa ini menghasilkan tegangan dan kuat arus yang fluktuatif Lampiran 1.1. Setiap perubahan jarak lensa dalam range jarak sumber cahaya dan sel surya tertentu, akan memberikan besar tegangan dan kuat arus dengan pola tertentu. Setiap kelompok range jarak sumber cahaya dengan sel surya akan memberikan nilai tegangan dan kuat arus yang maksimal pada suatu posisi tertentu dari pada lensa pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4. Hal ini disebabkan oleh sifat lensa itu sendiri. Pada suatu posisi tertentu, lensa akan memberikan titik fokus yang berintensitas cahaya yang tinggi, tapi pada posisi yang lain lensa akan menyebarkan cahaya sehingga permukaan sel surya tidak maksimal menerima cahaya. Akibatnya besar tegangan dan kuat arus menurun. Tetapi dari eksperimen terlihat bahwa, penggunaan sumber cahaya 100 W memberikan daya keluaran sebesar 2,23 µW jika lensa 10 dioptri di posisikan pada jarak 5 cm dari sumber cahaya dan sel surya berada 10 cm dari sumber cahaya. Sedangkan dengan menggunakan sumber cahaya 40 W, daya keluaran terbesar sekitar 1,83 µW yang di hasilkan dari lensa 20 dioptri yang diposisikan pada 5 cm dari sumber cahaya dan sel surya berada pada 10 cm dari sumber cahaya. Al Fattah Faisa M : Analisa Daya dan Heat Stress pada Metode Efesiensi Sel Surya Sebagai Energi Alternatif Ramah Lingkungan, 2008. USU Repository©2008

5.1.3 Hubungan Jarak Sumber Cahaya dengan Kombinasi 2 Lensa Terhadap

Daya Keluaran Sel Surya Kombinasi 2 buah lensa yang berbeda dioptri pada eksperimen ini bertujuan memberikan jangkauan jarak yang lebih panjang bagi aplikasi perangkat ini dan untuk melihat apakah hal ini dapat meningkatkan intensitas cahaya untuk mencapai besaran daya yang tinggi. Dari data penelitian, terlihat bahwa set up susunan peralatan ini tidak menghasilkan nilai tegangan dan kuat arus yang lebih besar dari set up yang menggunakan 1 lensa saja. Besaran daya yang tertinggi ada pada posisi sel surya 30 cm, lensa I 10 dioptri berada pada 10 cm dan lensa II 20 dioptri diposisi 15 cm dari sumber cahaya 40 W yang besarnya 0,93 µW. Dan pada sumber cahaya 100 W, daya maksimum yang bisa di hasilkan jika sumber cahaya berjarak 20 cm dari sel surya, Lensa 20 dioptri pada posisi 5 cm dan Lensa 10 dioptri 10 cm dari sumber cahaya sebesar 2,13 µW. Kombinasi 2 buah lensa ini menghasilkan tingkat intensitas cahaya yang sangat tinggi jatuh pada permukaan sel surya, tetapi hanya sebagian kecil saja yang di kenai nya. Sehingga hanya bagian yang kecil itu saja elektron menjadi aktif, bagian yang lain dari sel surya tetap pada kondisi elektron – elektron stabil. Ini berarti besar tegangan dan kuat arus tidak meningkat. Di buktikan dengan persamaan P = E A, bahwa daya keluaran maksimum P yang di hasilkan sel surya berbanding lurus dengan luas permukaan sel surya A yang di kenai cahaya. Al Fattah Faisa M : Analisa Daya dan Heat Stress pada Metode Efesiensi Sel Surya Sebagai Energi Alternatif Ramah Lingkungan, 2008. USU Repository©2008

5.2 Hubungan Jarak Sumber Cahaya dengan Indeks Suhu Basah dan Bola