Variasi Jarak dengan menggunakan Variasi 2 Lensa

4.3.3 Variasi Jarak dengan menggunakan Variasi 2 Lensa

Dari Lampiran 2.1, 2.2, 3.1 dan Lampiran 3.2 di tampilkan nilai tegangan dan arus rata – rata maksimum masing – masing grup variasi 2 lensa. 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 V ar iasi Jar ak S C -L 10- L 20- S S cm 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5 0.55 0.6 0.65 0.7 0.75 0.8 0.85 0.9 0.95 1 Po - Pt u W SC - SS 60 50 40 30 SC - L10 10 10 10 10 SC-L20 35 30 20 15 Po 0.31 0.50 0.55 0.63 Pt 0.52 0.56 0.63 0.93 1 2 3 4 5 6 Gambar 14. Daya Awal dan Daya Efek pada variasi jarak dengan menggunakan 2 Lensa SC-L10-L20-SS, SC-L10 =10 cm, SC 40 W Keterangan : SC = Sumber Cahaya SS = Sel Surya L10 = Lensa 10 dioptri L20 = Lensa 20 dioptri Po = Daya Maksimum Awal Pt = Daya Maksimum Efek Pada Gambar 14 di atas, posisi sumber cahaya dengan sel surya yang dipilih berada pada range jarak 30 – 60 cm, posisi sumber cahaya pada lensa ke dua L20 berada pada range jarak 15 – 35 cm dan ternyata daya Al Fattah Faisa M : Analisa Daya dan Heat Stress pada Metode Efesiensi Sel Surya Sebagai Energi Alternatif Ramah Lingkungan, 2008. USU Repository©2008 maksimum terjadi pada posisi lensa pertama L10 di 10 cm. Kemudian data tersebut di tabulasikan pada Tabel 4.5. Pada tahap ini juga dilakukan pengukuran tingkat intensitas cahaya awal sebelum pengukuran dan pada saat pengukuran. 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 V a ri asi J ar ak S C 40 W -L 20-L 10 -S S c m 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5 0.55 0.6 0.65 0.7 0.75 0.8 0.85 0.9 0.95 1 Po - Pt u W SC - SS 50 40 30 SC - L20 10 10 10 SC - L10 30 25 20 Po 0.45 0.55 0.62 Pt 0.56 0.61 0.91 1 2 3 4 5 Gambar 15. Daya Awal dan Daya Efek pada variasi jarak dengan menggunakan 2 Lensa SC40W-L20-L10-SS Kemudian dilakukan langkah yang sama seperti di atas untuk memilih posisi yang memberikan nilai maksimum yang mewakili keadaan tiap kelompok jarak tersebut. Posisi sumber cahaya 40 W dengan sel surya yang dipilih berada pada range jarak 30 – 50 cm, posisi sumber cahaya pada lensa ke dua L10 berada pada range Al Fattah Faisa M : Analisa Daya dan Heat Stress pada Metode Efesiensi Sel Surya Sebagai Energi Alternatif Ramah Lingkungan, 2008. USU Repository©2008 jarak 20 – 30 cm dan ternyata daya maksimum terjadi pada posisi lensa pertama L20 juga di 10 cm dari sumber cahaya. 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 V ar iasi J ar ak S C 1 00W -L 20- L 10- S S c m 0.25 0.5 0.75 1 1.25 1.5 1.75 2 2.25 Po - P t u W SC-SS 90 70 50 20 SC-L20 10 10 10 5 SC-L10 50 40 30 10 Po 0.51 0.57 0.66 1.54 Pt 1.07 1.49 1.57 2.13 1 2 3 4 5 6 Gambar 16. Daya Awal dan Daya Efek pada variasi jarak dengan menggunakan 2 Lensa SC-L20-L10-SS, SC = 100W Al Fattah Faisa M : Analisa Daya dan Heat Stress pada Metode Efesiensi Sel Surya Sebagai Energi Alternatif Ramah Lingkungan, 2008. USU Repository©2008 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 V ari a si Jarak S C 100W -L 10- L 20- S S cm 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 Po - Pt u W SC - SS 50 40 30 SC-L10 10 10 10 SC-20 20 15 15 Po 0.90 0.98 1.10 Pt 1.05 1.49 1.50 1 2 3 4 5 Gambar 17. Daya Awal dan Daya Efek pada variasi jarak dengan menggunakan 2 Lensa SC-L10-L20-SS; SC=100 W Posisi sumber cahaya 100 W dengan sel surya yang dipilih berada pada range jarak 20 – 90 cm, posisi sumber cahaya pada lensa ke dua L10 berada pada range jarak 10 – 50 cm dan ternyata daya maksimum terjadi pada posisi lensa pertama L20 di 10 cm. Kemudian data di tabulasi pada Tabel 4.5 dan 4.6. Fenomena ini juga terjadi pada susunan SC100W-L10-L20-SS, daya maksimum terjadi pada posisi lensapertama L10 di 10 cm, lensa kedua L20 pada 15-20 cm dan SC-SS pada 30 – 50 cm.

4.4 Variasi Jarak terhadap Pengukuran Heat Stress