Kekuatan Tekan Kekerasan Gas Buang Kenderaan Bermotor

92

2.7 Kekuatan Tekan

Kekuatan tekan didefenisikan sebagai ketahanan suatu bahan terhadap pembebanan yang dilakukan sampai bahan tersebut pecah. Secara umum dapat diketahui hubungan antara kekuatan terhadap tekanan pembebanan yang diberikan adalah sebagai berikut: F P A = .........................................................2.5 dimana: P = kekuatan tekan Pa, F adalah pembebanan dalam satuan newton dan A adalah luas penampang dalam satuan m 2 .

2.8 Kekerasan

Menurut metoda Vickers H V pengukuran kekerasan digunakan persamaan berikut: 2 1,8544 V P H D = ....................................................2.6 dimana: P = beban penekan kgf, dan D = panjang diagonal jejak indentor m Alat yang digunakan pada uji kekerasan adalah Equotip Hardness, alat uji ini diperkenalkan pada tahun 1977, dengan satuan pengukurannya disebut Leeb Value sesuai dengan nama penemunya Dietmar Leeb, menggunakan baterai dalam mengoperasikannya dan bekerja secara otomatis digital, penggunaanya sangat praktis sesuai dengan bentuknya yang kecil dan sederhana dan dapat dibawa kemanapun. Debora Rospita Sihite: Pembuatan Dan karakterisasi Bahan Keramik Berpori Dengan Aditif Sekam Padi Yang Digunakan Sebagai Filter Gas Buang, 2008. USU e-Repository © 2008 93 Selain itu ada juga alat untuk menguji kekerasan suatu bahan dengan cara digital yaitu Equotip Hardness Tester George F. Vander Voort, 1984. .

2.9 Gas Buang Kenderaan Bermotor

Polusi udara merupakan gabungan antara asap kotor dan bau yang tidak sedap, dan banyak di antaranya merupakan sumbangan dari emisi gas buang kendaraan bermotor. Emisi ini merupakan pemancaran atau pelepasan gas yang berasal dari pembakaran pada kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi bensin dan solar ke lingkungan udara melalui knalpot kendaraan bermotor. Polusi udara yang dihasilkan oleh kenderaan bermotor dapat menimbulkan berbagai gangguan fungsi tubuh. Gas buang kendaraan bermotor terdiri dari berbagai gas seperti: 1. karbon monoksida CO, 2. karbon dioksida CO 2 , 3. nitrogen oksida NOx, 4. nitrogen dioksida NO 2 , 5. ozon O 3 , 6. sulfur dioksida SO 2 dan partikulat seperti 7. Hidrokarbon HC, 8. plumbum dioksida PbO 2 dan 9. senyawa organik lain. Zat-zat ini dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti saluran pernapasan dan paru yang ditimbulkan oleh: sulfur dioksida, nitrogen dioksida dan ozon Faisal Yunus 1988. Saluran napas dan paru berguna untuk proses respirasi yaitu pengambilan oksigen untuk keperluan metabolisme dan pengeluaran karbon dioksida dan air sebagai hasil metabolisme. Sulfur dioksida terbentuk dari pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batubara dan industri yang memakai bahan baku sulfur. Kadar SO 2 dalam gas Debora Rospita Sihite: Pembuatan Dan karakterisasi Bahan Keramik Berpori Dengan Aditif Sekam Padi Yang Digunakan Sebagai Filter Gas Buang, 2008. USU e-Repository © 2008 94 buang tergantung dari jenis bahan bakar yang digunakan; sulfur dioksida yang berasal dari solar lima kali lebih banyak dibandingkan dengan SO 2 yang terjadi pada pemakaian bahan bakar bensin. Nitrogen dioksida terbentuk dari pembakaran minyak yang tidak sempurna pada temperatur yang tinggi. Menurut Franton 1991 dalam Faisal 1988, nilai ambang batas NO 2 adalah sebesar 0,05 ppmjam. Ozon terbentuk akibat reaksi fotokimia antara nitrogen oksida dan bahan organik. Pada gas buang kendaraan bermotor terdapat zat organik dan nitrogen oksida. Menurut Keefe MJ dkk 1991 dalam Faisal 1988, nilai ambang batas ozon adalah 0.08 ppmjam dan ozon mempunyai efek toksik berupa gangguan biokimia dan perubahan morfologi saluran napas. Partikulat adalah zat dengan diameter kurang dari 10 u, dapat berupa uap, cairan, asap maupun padat. Lebih lanjut dijelaskan Keith W, Morgan C 1984 dalam Faisal, bahwa efek partikulat terhadap saluran napas tergantung dari besar partikelnya. Karbon monoksida CO adalah hasil pembakaran yang tidak sempurna bahan-bahan mengandung karbon. Gas ini terbentuk pada setiap pembakaran dan penyebab kematian penting pada kebakaran gedung-gedung dan ledakan di tambang- tambang. Karbon monoksida berikatan kuat dengan Hb sehingga mengurangi kemampuan hemoglobin untuk mengikat oksigen. Pembakaran sempurna dari bahan bakar menghasilkan karbon dioksida CO 2 . Proses ini berlangsung ketika oksigen berada dalam keadaaan yang cukup. Ketika Debora Rospita Sihite: Pembuatan Dan karakterisasi Bahan Keramik Berpori Dengan Aditif Sekam Padi Yang Digunakan Sebagai Filter Gas Buang, 2008. USU e-Repository © 2008 95 pembakaran berlangsung tidak sempurna, karbon monooksida CO juga diproduksi. Sesungguhnya, oksidasi dari senyawa karbon tidak hanya terjadi pada mobil kita ataupun pembakaran arang tetapi juga terjadi pada tubuh kita. Dalam kasus ini produk dari reaksi sebagian besar berupa CO 2 , ketika kita menghembuskan nafas kita. Karbon dioksida merupakan sebagian kecil komponen dari atmosfir kita, walaupun aktivasi dari gunung berapi dan pembakaran bahan bakar fosil memproduksinya dalam jumlah yang cukup besar. Walaupun begitu, CO 2 di udara juga diperlukan dalam proses fotosintesis karbohidrat oleh tanaman. Hidrokarbon timbul akibat tidak sempurnanya pembakaran baik bensin ataupun solar itu dapat mengakibatkan iritasi mata, pusing, batuk, mengantuk, bercak kulit, perobahan kode genetik dan memicu asma. Persentase gas buang kenderaan bermotor yang diserap oleh absorben dapat dihitung melalui persamaan : 100 o t o V V Volume gas x V − = ....................................2.7 dimana, V adalah volumgas tanpa filter dan V t adalah volum gas yang memakai filter.

2.10 Difraksi Sinar-X