Pembentukan Keramik Susut Bakar

87 menjadi karbon dan digunakan untuk bahan penyerap absorben. Karbon dapat mengabsorpsi gas dan senyawa-senyawa kimia tertentu atau sifat absorpsinya selektif, tergantung pada besar atau volum pori-pori dan luas permukaan. Untuk keperluan ini karbon dapat dihasilkan dari sekam padi. Bahan ini mempunyai densitas kecil sehingga digunakan untuk penyerap uap dan gas. Untuk pembuatan karbon proses aktifasi merupakan hal yang penting diperhatikan disamping bahan baku yang digunakan. Aktifasi adalah suatu perlakuan terhadap karbon yang bertujuan untuk memperbesar pori yaitu dengan cara memecahkan ikatan hidrokarbon atau mengoksidasi molekul-molekul permukaan sehingga karbon mengalami perubahan sifat, baik fisika maupun kimia, yaitu luas permukaannya bertambah besar dan berpengaruh terhadap daya absorbsi.

2.3 Pembentukan Keramik

Pembentukan keramik dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain : a. Die Pressing Pada proses ini bahan keramik dihaluskan hingga membentuk bubuk, lalu dicampur dengan pengikat binder organik kemudian dimasukkan ke dalam cetakan dan ditekan hingga mencapai bentuk padat yang cukup kuat. Metode ini umumnya digunakan dalam pembuatan ubin, keramik elektronik atau produk dengan cukup sederhana karena metode ini cukup murah Debora Rospita Sihite: Pembuatan Dan karakterisasi Bahan Keramik Berpori Dengan Aditif Sekam Padi Yang Digunakan Sebagai Filter Gas Buang, 2008. USU e-Repository © 2008 88 b. Rubber Mold Pressing Metoda ini dilakukan untuk menghasilkan bubuk padat yang tidak seragam dan disebut rubber mold pressing karena dalam pembuatannya ini menggunakan sarung yang terbuat dari karet. Bubuk dimasukkan kedalam sarung karet kemudian dibentuk dalam cetakan hidrostatis. c. Extrusion Molding: Pembentukan keramik pada metode ini melalui lobang cetakan. Metode ini biasa digunakan untuk membuat pipa saluran, pipa reaktor atau material lain yang memiliki suhu normal untuk penampang lintang tetap. d. Slip Casting Metoda ini dilakukan untuk memperkeras suspensi dengan air dan cairan lainya, dituang kedalam plester berpori, air akan diserap dari daerah kontak kedalam cetakan dan lapisan lempung yang kuat terbentuk. e. Injection Molding Bahan yang bersifat plastis diinjeksikan dan dicampur dengan bubuk pada cetakan. Metode ini banyak digunakan untuk memproduksi benda benda yang mempunyai bentuk yang kompleks.

2.4 Susut Bakar

Pengukuran susut bakar dilakukan pada sampel uji berbentuk pelet dan silinder berongga. Susut bakar ini terdiri dari dua bagian yaitu : Debora Rospita Sihite: Pembuatan Dan karakterisasi Bahan Keramik Berpori Dengan Aditif Sekam Padi Yang Digunakan Sebagai Filter Gas Buang, 2008. USU e-Repository © 2008 89 a. Susut bakar volum adalah perbandingan perubahan volum ΔV dengan volum sampel sebelum dilakukan pembakaran yang dinyatakan sebagai berikut: susut bakar volum = 1 0 0 t V V x V − ..............................2.1 dimana :V o = Volum sampel sebelum dibakar cm 3 , V t = Volum sampel sesudah dibakar cm 3 . b. Susut bakar massa adalah perbandingan perubahan massa Δm dengan massa sampel sebelum dilakukan pembakaran m , dinyatakan sebagai berikut: susut bakar massa = 100 t m m x m − ....................................2.2 dimana: m = Massa sampel sebelum dibakar gram dan m t = Massa sampel sesudah dibakar gram Susut bakar umumnya terjadi akibat hilangnya air karena penguapan dan terjadinya reaksi zat aditif dalam keramik dan butiran kecil menyatu aktif terhadap butiran besar. Kekosongan yang terjadi akan diisi oleh bahan fluks pelebur, hal inilah yang mungkin dapat menyebabkan berkurangnya massa dan volum sampel. Debora Rospita Sihite: Pembuatan Dan karakterisasi Bahan Keramik Berpori Dengan Aditif Sekam Padi Yang Digunakan Sebagai Filter Gas Buang, 2008. USU e-Repository © 2008 90

2.5 Densitas