72
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keramik adalah salah satu produk industri yang banyak digunakan dalam kebutuhan rumah tangga, industri mekanik, elektronika, filter bahkan dipakai pada
bidang teknologi ruang angkasa. Bahan keramik terbuat dari bahan baku yang berbentuk butiran dan mengalami proses pencampuran, pengeringan, pembakaran dan
sintering. Pembuatan keramik dengan cara baru telah dilakukan melalui proses pembuatan yang terkendali pada sifat sifat khas fungsional dalam elektromagnetik,
mekanik, optik, termal, biokimia dan sifat lainnya. Kekuatan dan kekerasan keramik dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk butiran serta jenis dan fasa batas butiran,
temperatur pembakaran, model pembentukan dan sejenisnya. Penambahan bahan campuran dapat memberi pengaruh yang besar terhadap kenaikan maupun penurunan
kekuatannya, dan hal ini sangat tergantung kepada jenis bahan baku keramik. Bahan baku keramik seperti kaolin, kuarsa, feldsfar dan lempung clay
serta campuran lain dapat dicampur dengan perbandingan tertentu, kemudian diproses dan dicetak lalu dibakar akan dapat menghasilkan keramik industri Marcel.B, 2004.
Pada saat dibakar bahan-bahan tersebut saling bereaksi satu sama lain sehingga membentuk satu produk yang sifatnya berbeda dengan bahan bakunya.
Keramik berpori telah berhasil dibuat dan dimanfaatkan sebagai filter dalam penuangan logam cair, sebagai katalisator yang biasa ditempatkan dalam sistem gas
Debora Rospita Sihite: Pembuatan Dan karakterisasi Bahan Keramik Berpori Dengan Aditif Sekam Padi Yang Digunakan Sebagai Filter Gas Buang, 2008.
USU e-Repository © 2008
73
buang kenderaan bermotor Van Vlack, 1985. Demikian halnya yang dilakukan oleh Lindqvist dan Liden telah berhasil membuat keramik berpori dari bahan alumina
dengan cara slip casting dan menambahkan tepung jagung sebagai bahan aditif Lindqvist dan Liden, 2000. Selain itu, berbagai cara telah dilakukan untuk
mengurangi polusi gas radikal seperti yang dilakukan oleh E Y. Lee dkk berhasil membuat bahan keramik biofilter yang dapat mereduksi pencemaran udara Lee,
E.Y, et al 2001. Pada pengolahan limbah dengan tujuan mengurangi polusi tetapi
menimbulkan polusi baru seperti, pada insinerator permasalahannya lebih kompleks dimana semula insenerasi limbah bertujuan menghindari terjadinya pencemaran
tanah, ternyata memindahkan masalah ke media lain yaitu udara dan air Asril, Lutan, 1981. Karena itu pengolahan limbah menjadi suatu bentuk perpindahan pencemaran
dari suatu media ke media lain. Pencemaran udara tidak saja dihasilkan oleh cara pengolahan limbah seperti yang disebut di atas tetapi juga dari pabrik dan pada
umumnya kendaraan yang digunakan sebagai alat transportasi. Usaha telah dilakukan untuk meminimalkan limbah yang dapat mencemari
air, tanah dan udara, misalnya untuk pencemaran udara akibat gas buang telah dibuat alat dari bahan keramik berpori. Bahan bahan seperti kaolin, kuarsa, feldsfar dan clay
dapat digunakan untuk membuat keramik yang banyak dijumpai di daerah Sumatera Utara. Apabila bahan bahan ini ditambah dengan bahan aditif misalnya bahan karbon
dari sekam padi akan membentuk keramik berpori yang dapat digunakan sebagai
Debora Rospita Sihite: Pembuatan Dan karakterisasi Bahan Keramik Berpori Dengan Aditif Sekam Padi Yang Digunakan Sebagai Filter Gas Buang, 2008.
USU e-Repository © 2008
74
filter untuk gas buang. Namun informasi fisis dan kimia dari bahan bahan lokal tersebut sangat minim.
Untuk itu, dalam penelitian ini akan dirancang suatu keramik berpori dengan menggunakan bahan lokal dan dipakai untuk filter gas buang yang berasal dari
kenderaan bermotor. Karena itu, penelitian ini berupa penelitian eksploratif dengan menggunakan metoda eksperimen untuk mengetahui karakteristik keramik berpori
yang dibuat dari bahan lokal.
1.2 Ruang Lingkup Masalah