103
3.4 Pengolahan Aditif dan Bahan Baku Keramik
3.4.1 Pengolahan aditif keramik berpori
Pembuatan karbon dari sekam padi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1.
Pengeringan sekam padi dibawah terik matahari sampai kering 2.
Pengarangan sekam padi dengan menggongseng selama 45 menit. 3.
Penggilingan arang sekam padi 4.
Arang sekam padi yang disebut sebagai karbon diayak dengan ukuran 100 mesh
3.4.2 Pengolahan bahan baku keramik berpori
Bahan baku keramik berpori yang terdiri dari Kaolin, Clay, Feldsfar, dan Kwarsa masih dalam bentuk bongkahan. Bongkahan bongkahan tersebut digiling
halus dengan alat mesin penggiling dan untuk menghaluskan digunakan mortar dan pastel kemudian hasilnya diayak pada ukuran 100 mesh dengan maksud agar butiran
mempunyai ukuran yang seragam. Sebelum keempat bahan baku ini dicampur, terlebih dahulu dianalisa komposisi kimianya dengan menggunakan alat AAS type
AA-680 sedang parameter kisi kristal dianalisa dari hasil XRD.
3.4.3 Pencampuran bahan
Pencampuran bahan dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh suatu bagian yang homogen tidak berkelompok pada satu tempat saja, tetapi dapat menyebar
keseluruh bagian bahan. Pencampuran dilakukan dengan menggunakan mixer buatan
Debora Rospita Sihite: Pembuatan Dan karakterisasi Bahan Keramik Berpori Dengan Aditif Sekam Padi Yang Digunakan Sebagai Filter Gas Buang, 2008.
USU e-Repository © 2008
104
Philips dengan waktu sekali pencampuran selama 30 menit dengan komposisi seperti yang telah ditentukan pada Tabel 3.1
3.4.4 Penimbangan bubuk untuk sampel
Bahan bahan yang telah dicampur ditimbang kemudian massanya dikurangi sebanyak zat aditif yang akan ditambahkan dan cara ini dilakukan mulai dari 5
sampai 30 jumlah aditif seperti apa yang telah ditentukan pada Tabel 3.1.
3.4.5 Pencetakan sampel
Bubuk yang telah dicampur dimasukkan sesuai dengan perbandingan yang telah ditentukan ke dalam wadah, dengan menggunakan mixer dan media air semua
dibiarkan teraduk selama kurang lebih 2 jam sampai campuran merata. Setelah campuran dalam wadah merata, selanjutnya dituang ke dalam 2 jenis cetakan yang
telah diolesi dengan vaselin agar sampel yang sudah kering nantinya mudah dikeluarkan.
Bentuk cetakan sampel tersebut adalah : 1.
Berbentuk silinder dengan diameter dalam pipa besar 3,75 cm dan diameter luar pipa kecil 1,64 cm dengan tinggi pipa besar 6,00 cm sedang
pipa kecil dibuat sedikit lebih tinggi. Kedua pipa digunakan untuk membentuk silinder berongga yang akan digunakan untuk pengujian
absorbsi gas buang pada knalpot kenderaan bermotor.
Debora Rospita Sihite: Pembuatan Dan karakterisasi Bahan Keramik Berpori Dengan Aditif Sekam Padi Yang Digunakan Sebagai Filter Gas Buang, 2008.
USU e-Repository © 2008
105
2. Berbentuk pelet yang diperoleh dari pipa berdiameter 2,14 cm dan tinggi
1,16 cm yang akan digunakan untuk menguji densitas, porositas, uji tekan, uji kekerasan dan parameter kisi kristal melalui XRD.
Untuk mencetak sampel sampel ini, dilakukan dengan cara memasukkan campuran dalam cetakan yang telah disediakan, dipadatkan dengan cara merojok
dibeberapa bagian agar menjadi padat. Cetakan yang telah diisi dibiarkan selama 20 jam sampai sampel dapat dikeluarkan dari cetakan.
3.4.6 Pengeringan sampel