Kaolin Clay Feldsfar Bahan bahan Keramik

79

2.2 Bahan bahan Keramik

2.2.1 Kaolin

Kaolin merupakan massa batuan yang tersusun dari material lempung dengan kandungan besi yang rendah, dan umumnya berwarna putih atau agak keputihan. Kaolin mempunyai komposisi hidrous aluminium silikat 2H 2 O.Al 2 O 3 .2SiO 2 , dengan disertai mineral penyerta. Proses pembentukan kaolin kaolinisasi dapat terjadi melalui proses pelapukan dan proses hidrotermal alterasi pada batuan beku feldspartik. Sifat-sifat mineral kaolin antara lain, plastis, mempunyai daya hantar panas dan listrik yang rendah, serta pH bervariasi. Pengeringan endothermic dehydroxylation pada suhu 550-600 C akan menghasilkan disordered metakaolin Al 2 Si 2 O 7 dengan terus kehilangan gugus hydroxyl -OH ketika suhu mencapai 900 C. Pemanasan 925-950 C metakaolin berubah menjadi Aluminim silikon Si 3 Al 4 O 12 atau 2 2 7 3 4 12 2 2 Al Si O Si Al O SiO → + , pemanasan hingga 1050 C fasa Si 3 Al 4 O 12 berobah menjadi mullite, 3Al2O3 • 2SiO2 dan kristal Cristobalite : 3 4 12 2 6 13 2 3 2 5 Si Al O Si Al O SiO → + Bailey.S.W, 1980. Kaolin dapat digunakan dalam pembuatan keramik, bahan obat, pelapis kertas, sebagai aditif pada makanan dan pada pasta gigi. Bahan kaolin dalam penelitian ini diambil dari Desa Bandar Pulau Pekan Dusun III Batunanggor. Kabupaten Asahan Sumatera Utara dengan cadangan lebih kurang 57.510.000 ton. Debora Rospita Sihite: Pembuatan Dan karakterisasi Bahan Keramik Berpori Dengan Aditif Sekam Padi Yang Digunakan Sebagai Filter Gas Buang, 2008. USU e-Repository © 2008 80

2.2.2 Clay

Pada umumnya ada dua jenis clay yaitu: ball clay dan fire clay. Ball clay digunakan pada keramik putih karena memiliki plastisitas tinggi dan tegangan patah tinggi dan tidak pernah digunakan tersendiri. Fire clay terdiri dari tiga kelas yaitu : 1. Flin fire clay yang memiliki struktur kuat 2. Plastik fire clay yang memiliki workabilitas baik 3. High alumina clay dipergunakan untuk refraktori dan bahan tahan api Bahan ini diambil dari Desa Ranggitgit Kecamatan Parmonangan Kabupaten Tapanuli Utara.

2.2.3 Feldsfar

Feldsfar sangat penting dalam campuran bahan keramik. Secara umum feldsfar dinyatakan dalam bentuk : 1 8 3 X x Al K Na O Si − ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ Pada umumnya ada 3 jenis feldsfar yaitu: 1. Orthoclas 8 3 Al K O Si ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ 2. Albite 8 3 Al Na O Si ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ 3. Anorthite 8 3 Al Ca O Si ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ Debora Rospita Sihite: Pembuatan Dan karakterisasi Bahan Keramik Berpori Dengan Aditif Sekam Padi Yang Digunakan Sebagai Filter Gas Buang, 2008. USU e-Repository © 2008 81 Secara mineralogi feldspar dikelompokkan menjadi plagioklas. Feldsfar plagioclas berbentuk suatu deret teratur, tetapi orthoclas dengan ion ion K + berbatasan dengan Albite. Feldsfar merupakan suatu silikat alamiah, berwarna merah jambu atau kecoklat-coklatan dan merupakan mineral granit dengan salah satu komposisinya adalah 3 8 NaAlSi O . Feldsfar merupakan jaringan silikat dan satu diantaranya empat atom silikon digantikan oleh ion aluminium. Aluminium bermuatan tiga, sedangkan silikon bermuatan empat sehingga perlu ditambahkan muatan Na + untuk mengimbanginya sebagai ion sisipan. Jaringan ini bersifat terbuka sehingga ada tempat untuk ion tambahan. Pada umumnya feldsfar digunakan dalam pembuatan keramik sebagai bahan fluks fluxing material yaitu sebagai sumber alumina dalam gelas dan sumber alkali dalam gelas dan sumber alkali dalam gelasir dan enemel. Sebagai mineral silikat pembentuk batuan, feldspar mempunyai kerangka struktur tektosilikat yang menunjukkan 4 empat atom oksigen dalam struktur tetraheral SiO 2 yang dipakai juga oleh struktur tetraheral lainnya. Kondisi ini menghasilkan kisi-kisi kristal seimbang terutama bila ada kation lain yang masuk ke dalam struktur tersebut seperti penggantian silikon oleh aluminium. Terlepas dari bentuk strukturnya, apakah triklin atau monoklin, feldspar secara kimiawi dibagi menjadi empat kelompok mineral yaitu kalium feldspar KAlSi 3 O 8 , natrium feldspar NaAlSi 3 O 8 , kalsium feldspar CaAl 2 Si 2 O 8 dan Debora Rospita Sihite: Pembuatan Dan karakterisasi Bahan Keramik Berpori Dengan Aditif Sekam Padi Yang Digunakan Sebagai Filter Gas Buang, 2008. USU e-Repository © 2008 82 barium feldspar Ba Al 2 Si 2 O 8 sedangkan secara mineralogi feldspar dikelompokkan menjadi plagioklas dan K-feldspar. Keberadaan feldspar dalam kerak bumi cukup melimpah. Walaupun demikian untuk keperluan komersial dibutuhkan feldspar yang memiliki kandungan K 2 O + Na 2 O 10. Selain itu, material pengotor oksida besi, kuarsa, oksida titanium dan pengotor lain yang berasosiasi dengan feldspar diusahakan sesedikit mungkin. Feldsfar yang dignakan dalam penelitian ini diambil dari Desa Dolok Matutung Kecamatan Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara.

2.2.4 Kwarsa