Maidayani : Pengaruh Aditif Lateks Dan Komposisi Terhadap Karakteristik Beton Dengan Menggunakan Limbah Padat Sludge Industri Kertas, 2009
Lateks adalah cairan berwarna putih yang menyerupai susu yang dihasilkan dari tanaman karet bila disadap atau dilukai. Lateks mempunyai bagian-bagian yang
kecil dengan diameter antara 0,0001-0,001 mm yang terdiri dari : 1.
Air 55-80
2. Karet
25-40 3.
Bahan bukan karet 5
Lateks merupakan sistem koloid yang kompleks, yang terdiri dari partikel karet dan bahan-bahan karet yang terdispersi dalam cairan yang disebut serum. Bahan
bukan karet jumlahnya relatif kecil, sebagian besar terlarut dalam serum, lainnya teradsorbsi dalam permukaan partikel karet Soenardjian, et al, 1982. Lateks pekat
mempunyai kadar kering minimum 60.
2.2. Faktor Air Semen FAS
Secara umum diketahui bawa semakin tinggi nilai FAS, semakin rendah mutu kekuatan beton. Namun demikian, nilai FAS yang semakin rendah tidak selalu berarti
bahwa kekuatan beton semakin tinggi. Ada batas-batas dalam hal ini. Nilai FAS yang rendah akan menyebabkan kesulitan dalam pengerjaan, yaitu kesulitan dalam
pelaksanaan pemadatan yang pada akhirnya akan menyebabkan mutu beton menurun. Umumnya nilai FAS minimum yang diberikan sekitar 0,4 dan maksimum 0,65. Rata-
rata ketebalan lapisan yang memisahkan antar partikel dalam beton sangat bergantung pada faktor air semen yang digunakan dan kehalusan butir semennnya.
Maidayani : Pengaruh Aditif Lateks Dan Komposisi Terhadap Karakteristik Beton Dengan Menggunakan Limbah Padat Sludge Industri Kertas, 2009
2.3. Beton Semen Polimer PCC
Rekayasa beton dengan polimer atau disebut sebagai polymer modified concrete merupakan suatu perekayasaan material beton dengan menggunakan
material organic rantai panjang atau polimer. Polymer modified concrete ada dua
macam yaitu polymer impregnated concrete PIC dan polymer cement concrete PCC . Polymer impregnated concrete adalah suatu material yang dibuat melalui
impregnasi bahan polimer ke dalam beton jadi yang sudah mengeras , agar dapat menutup pori-pori permukaan beton agar lebih tahan terhadap kelembaban atau
penyerapan air. Sedangkan polymer cement concrete adalah suatu material beton yang dibuat dengan menggantikan sebagian perekat semen dengan bahan polimer.
Beberapa karakteristik dari polymer modified concrete diperlihatkan pada Tabel 2.2 sebagai berikut.
Tabel 2.2. Karakteristik dari Polymer Modified Concrete
Material Tensile
Strength, MPa
Modulus of
Elasticity, GPa
Compressive Strength,
MPa Shear
Bond Strength,
KPa Water
Sorption, Polymer
impregnated concrete
10.5 42 140
- 0.6
Polymer impregnated
concrete
14.7 49 273
- 0.6
Polymer cement
concrete
5.6 14 38 4,550 -
Portland cement
concrete
2.5 24.5 35
875 5.5
Maidayani : Pengaruh Aditif Lateks Dan Komposisi Terhadap Karakteristik Beton Dengan Menggunakan Limbah Padat Sludge Industri Kertas, 2009
Jenis polimer yang digunakan dalam pembuatan PCC adalah thermoplastic polymer dan thermosetting polymer. Jenis thermoplastic polymer yang umumnya digunakan
adalah poly latex methyl methacylate disebut juga dengan akrilik lateks.. Sedangkan jenis thermosetting yang sering digunakan adalah epoxy resin, polimer ini dapat
dicampurkan langsung pada campuran semen-air .
2.4. Karakterisasi Beton