Maidayani : Pengaruh Aditif Lateks Dan Komposisi Terhadap Karakteristik Beton Dengan Menggunakan Limbah Padat Sludge Industri Kertas, 2009
3.3.2. Parameter penelitian
Parameter pengujian yang dilakukan meliputi: densitas, penyerapan air, , konduktivitas termal, kuat tekan, kuat patah, kuat tarik, dan analisa mikrostruktur
dengan Scanning Electron Microscope SEM.
3.4. Preparasi Sampel Beton
Bahan baku yang digunakan pada pembuatan beton terdiri dari: semen portland tipe I, pasir silika, limbah padat sludge kertas, dan lateks. Untuk
menentukan komposisi bahan baku mengacu pada proporsi beton konvensional, seperti untuk campuran agregat penguat di dalam beton yaitu sekitar 70 – 80
volume total atau perbandingan matriks terhadap agregat MA = 1 : 5 Tri Mulyono, 2005. Jadi untuk memudahkan dalam proses pencampuran fabrikasi
maka semua komposisi bahan baku ditentukan dalam prosentase volume. Apabila semen yang digunakan untuk satu kali adukan adalah sebanyak 25,2
gram atau ekivalen dengan 8 cm
3
dengan densitas semen yang digunakan adalah 3,15 gcm
3
maka jumlah agregat adalah 5 x 8 cm
3
= 40 cm
3
. nilai Faktor Air Semen FAS dalam penelitian ini ditetapkan sebesar 0,5 yang berada dalam rentang nilai
secara teoritis, yaitu: nilai FAS antara 0,25 – 0,65 untuk campuran beton secara umum Tri Mulyono, 2005. Penentuan nilai FAS sebesar 0,5 dengan asumsi agar
adukan semen dan air pasta beton tidak terlalu encer atau terlalu kental lengket. Selain itu, agar selama proses pengeringan ageing beton tidak mengalami shock
Maidayani : Pengaruh Aditif Lateks Dan Komposisi Terhadap Karakteristik Beton Dengan Menggunakan Limbah Padat Sludge Industri Kertas, 2009
hydratation atau muncul retak-retak di permukaan atau di dalam beton. Andaikan untuk satu kali adukan adonan, jumlah semen yang digunakan adalah 8 cm
3
, maka banyaknya air yang dibutuhkan adalah 0,5 x 8 cm
3
= 4 cm
3
. Jumlah variasi lateks yang ditambahkan dalam campuran beton adalah 5, 10,
dan 15 terhadap jumlah semen binder agent, yaitu ekivalen dengan 0,4; 0,8; dan 1,2 cm
3
. adapun komposisi bahan baku pembuatan beton, seperti diperlihatkan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Komposisi Pencampuran Bahan Baku Beton Pasir Silika
Sludge Kode
Sampel cm
3
volume cm
3
volume Keterangan
A 40
100 B
10 25
30 75
C 20
50 20
50 D
30 75
10 25
E 40
100 SA = 1 : 5
FAS = 0,5 Semen = 8 cm
3
Air = 4 cm
3
Preparasi pembuatan sampel beton secara rinci, diperlihatkan pada diagram alir pada Gambar 3.1. Untuk pembuatan beton, masing-masing bahan baku ditakar
sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan seperti pada Tabel 3.1. Setelah ditakar ditimbang, ketiga bahan baku tersebut dicampur dalam suatu wadah, dan diaduk
hingga merata dengan menggunakan sendok semen atau mixer. Selanjutnya proses penambahan air, dimana jumlah air yang digunakan sesuai dengan perbandingan
berat air : semen yang telah ditentukan yaitu 0,5 = 4 cm
3
fas = 0,5.
Maidayani : Pengaruh Aditif Lateks Dan Komposisi Terhadap Karakteristik Beton Dengan Menggunakan Limbah Padat Sludge Industri Kertas, 2009
Selanjutnya adonan pasta yang dihasilkan dituangkan dalam cetakan yang terbuat
dari besi baja dengan ukuran: 16 x 4 x 4 cm. Bentuk sampel uji lainnya adalah berupa selinder berukuran: diameter 5,25 cm dan tinggi 5,25 cm. Kemudian adonan dicetak
dan dikeringkan untuk proses pengerasan ageing dengan waktu yang telah ditetapkan juga yaitu selama 28 hari.
Setelah benda uji mengalami proses ageing, kemudian dilakukan pengujian yang meliputi: densitas, penyerapan air, penyusutan, konduktivitas termal, kuat tekan,
Gambar 3.1. Diagram Alir Preparasi Sampel Beton Penimbangan
Pasir 100 mesh
Sludge Semen
Pencampuran lateks
5, 10, 15
Pencetakan
Pengerasan
Ageing Alami
Pengujian Faktor Air Semen
air : semen = 1: 2
Maidayani : Pengaruh Aditif Lateks Dan Komposisi Terhadap Karakteristik Beton Dengan Menggunakan Limbah Padat Sludge Industri Kertas, 2009
kuat patah, kuat tarik, dan analisa mikrostruktur dengan menggunakan Scanning Electron Microscope SEM.
3.5. Karakterisasi