Penyusutan Kuat tekan Kuat Tarik

Maidayani : Pengaruh Aditif Lateks Dan Komposisi Terhadap Karakteristik Beton Dengan Menggunakan Limbah Padat Sludge Industri Kertas, 2009

3.5.3. Penyusutan

Pengukuran penyusutan shrinkage dari beton dilakukan berdasarkan perubahan dimensi, sesuai dengan persamaan 2.3 K. Ramamurthyand and N. Narayanan, 2000; ASTM C-1407, 1998. Mula-mula ukur panjang sampel yang baru dikeluarkan dari cetakan, disebut panjang awal Lo. Setelah sampel mengalami proses pengeringan atau pengerasan ageing selama 28 hari, kemudian diukur panjangnya, disebut sebagai panjang akhir, Lt. Dengan menggunakan persamaan pada persamaan 2.3, maka nilai penyusutan dapat diperoleh.

3.5.4. Kuat tekan

Untuk mengetahui besarnya nilai kuat tekan dari beton, maka perlu dilakukan pengujian yang mengacu pada standar ASTM C 1386 – 98 dan ASTM C 39C 39M - 01. Alat yang digunakan untuk menguji kuat tekan adalah Universal Testing Mechine UTM. Model uji kuat tekan dengan benda uji berupa selinder, seperti diperlihatkan pada lampiran E. Prosedur pengujian kuat tekan adalah sebagai berikut: Sampel berbentuk selinder diukur diameternya, minimal dilakukan tiga kali pengulangan. Dengan mengetahui diameternya maka luas penampang dapat dihitung, A = π d 2 4. Atur tegangan supply sebesar 40 volt, untuk menggerakkan motor penggerak kearah atas maupun bawah. Sebelum pengujian berlangsung, alat ukur gaya terlebih dahulu dikalibrasi dengan jarum penunjuk tepat pada angka nol. Maidayani : Pengaruh Aditif Lateks Dan Komposisi Terhadap Karakteristik Beton Dengan Menggunakan Limbah Padat Sludge Industri Kertas, 2009 Kemudian tempatkan sampel tepat berada di tengah pada posisi pemberian gaya lihat gambar, dan arahkan switch ONOFF ke arah ON, maka pembebanan secara otomatis akan bergerak dengan kecepatan konstan sebesar 4 mmmenit. Apabila sampel telah pecah, arahkan switch kearah OF maka motor penggerak akan berhenti. Kemudian catat besarnya gaya yang ditampilkan pada panel display, saat beton polimer tersebut rusak. Dengan menggunakan persamaan 2.4 maka nilai kuat tekan dari beton dapat ditentukan.

3.5.5. Kuat Tarik

Untuk mengetahui besarnya kuat tarik dari beton, maka perlu dilakukan pengujian yang mengacu pada standar dan ASTM C 469 - 94. Alat yang digunakan untuk menguji kuat tarik adalah Universal Testing Mechine UTM. Sedangkan model penjepit sampel dan teknik pengujiannya, diperlihatkan pada lampiran E. Adapun prosedur pengujian kuat tarik yaitu: Sampel berbentuk silinder diukur diameternya d, minimal dilakukan tiga kali pengulangan, kemudian dipasang tali penggantung yang telah tersedia dapat dilihat pada lampiran E sebagai dudukan sampel. Lalu diaur tegangan supply sebesar 40 volt, untuk menggerakkan motor penggerak kearah atas maupun bawah. Sebelum pengujian berlangsung, alat ukur gaya terlebih dahulu dikalibrasi dengan jarum penunjuk tepat pada angka nol. Selanjutnya sampel ditempatkan tepat berada di tengah pada posisi pemberian gaya, dan arahkan switch ONOFF ke arah ON, maka Maidayani : Pengaruh Aditif Lateks Dan Komposisi Terhadap Karakteristik Beton Dengan Menggunakan Limbah Padat Sludge Industri Kertas, 2009 pembebanan secara otomatis akan bergerak dengan kecepatan konstan sebesar 4 mmmenit. Dan apabila sampel telah putus, diarahkan switch kearah OFF maka motor penggerak akan berhenti. Lalu dicatat besarnya gaya yang ditampilkan pada panel display, saat beton polimer tersebut putus. Dengan menggunakan persamaan 2.5 maka nilai kuat tarik dari beton dapat ditentukan.

3.5.6. Kuat Patah