Maidayani : Pengaruh Aditif Lateks Dan Komposisi Terhadap Karakteristik Beton Dengan Menggunakan Limbah Padat Sludge Industri Kertas, 2009
Jenis polimer yang digunakan dalam pembuatan PCC adalah thermoplastic polymer dan thermosetting polymer. Jenis thermoplastic polymer yang umumnya digunakan
adalah poly latex methyl methacylate disebut juga dengan akrilik lateks.. Sedangkan jenis thermosetting yang sering digunakan adalah epoxy resin, polimer ini dapat
dicampurkan langsung pada campuran semen-air .
2.4. Karakterisasi Beton
Beton dibuat dari campuran: semen, pasir, sludge kertas, dan latex. Bahan baku tersebut kemudian dicampur, dicetak, dan dikeringkan secara alami suhu
kamar dengan waktu pengeringan ageing time selama 28 hari. Adapun karakteristik beton yang telah diuji meliputi: densitas, penyerapan air, konduktivitas termal, kuat
tekan, kuat patah, kuat tarik, dan analisa mikrostruktur dengan menggunakan metode Scanning Electron Microscope SEM.
2.4.1. Densitas Beton
Untuk pengukuran densitas beton semen polimer menggunakan metoda Archimedes, besarnya nilai densitas beton semen polimer dapat dihitung berdasarkan
persamaan sebagai berikut: Tetuko : 2008.
air k
g b
s
W W
W W
Densitas ρ
Χ −
− =
2.1
dimana: Ws
: Berat sampel kering gram Wb
: Berat sampel setelah direndam air gram
Maidayani : Pengaruh Aditif Lateks Dan Komposisi Terhadap Karakteristik Beton Dengan Menggunakan Limbah Padat Sludge Industri Kertas, 2009
Wg : Berat sampel digantung didalam air gram
Wk : Berat kawat penggantung gram
2.4.2. Penyerapan air
Penyerapan air dalam beton adalah untuk mengetahui sampai dimana batas air pada sampel beton dapat terserap. Untuk mengetahui besarnya nilai penyerapan air
dari sampel beton semen polimer dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:
100 ker
ker Χ
− =
ing sampel
Berat ing
sampel Berat
Jenuh sampel
Berat Air
Penyerapan 2.2
2.4.3. Penyusutan Beton
Untuk menentukan besarnya penyusutan dilakukan pengukuran dimensi atau panjang awal Lo dan panjang setelah mengalami pengeringan 28 hari,
disebut sebagai Lt. Besarnya penyusutan dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
100 tan
x L
L L
Penyusu
t
− =
2.3 Di
mana: Lo = Panjang awal sampel mm
Lt = Panjang akhir sampel mm
Maidayani : Pengaruh Aditif Lateks Dan Komposisi Terhadap Karakteristik Beton Dengan Menggunakan Limbah Padat Sludge Industri Kertas, 2009
2.4.4. Kuat Tekan
Kuat tekan beton adalah besarnya beban persatuan luas yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu, yang dihasilkan dari
alat Universal Testing Machine UTM. Besarnya nilai kuat tekan sampel beton semen polimer dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
A P
tekan Kuat
= 2.4
dimana: P
: gaya penekan kgf A
: luas penampang yang terkena penekanan gaya m
2
2.4.5. Kuat Tarik
pengujian tarik adalah pengujian mekanis secara statis dengan cara sampel benda uji ditarik dengan pembebanan pada kedua ujungnya, dimana gaya tarik yang
diberikan adalah sebesar P Newton. tujuannya untuk mengetahui sifat-sifat mekanik tarik kuat tarik dari beton semen polimer. pengujian ini dilakukan dengan
kecepatan perpanjangan tetap yang rendah sekali, dan mesin tarik mencatat beban yang diberikan.
Pengukuran kuat tarik dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
A P
tarik Kuat
= 2.5
dimana: P
: Gaya tarik kgf A
: Luas penampang cm
2
Maidayani : Pengaruh Aditif Lateks Dan Komposisi Terhadap Karakteristik Beton Dengan Menggunakan Limbah Padat Sludge Industri Kertas, 2009
2.4.6. Kuat Patah