5. 4. Waktu ikat Air Setting 5. 5. Kuat tekan Compressive strength

kering, kemudian ditimbang kembali maka berat serbuk sebagai fungsi waktu diketahui. Dengan menggunakan persamaan II.8, maka ukuran diameter partikel untuk masing- masing waktu dapat dihitung.

3. 5. 4. Waktu ikat Air Setting

Semen jika bereaksi dengan air akan membentuk lapisan kristal halus dan bersifat koloit pada permukaan semen. Lapisan ini sangat tipis dan plastis, tetapi sebagai fungsi waktu menjadi keras dan membentuk kristal sempurna. Hidrasi yang terjadi pada tahap awal disebut setting dan pada tahap akhir dinamakan hardening. Pada tahap hardening dimulai dengan pengerasan awal saat sifat plastis mulai berkurang hingga mencapai pengerasan akhir saat sifat plastis hilang seluruhnya. Waktu yang dibutuhkan pada saat pengerasan awal akan terpenuhi, apabila beton masih dapat dicampur kembali dengan air dan dapat mengikat atau bereaksi dengan beton sebelumnya. Sedangkan waktu pengerasan akhir akan dicapai, apabila beton tidak dapat dicampur kembali dengan air dan tidak mengikat atau bereaksi dengan beton sebelumnya, serta dapat mengakibatkan kekuatan semen berkurang. Pengukuran waktu pengerasan awal dan pengerasan akhir dilakukan dengan menggunakan timer, dimana waktunya dicatat untuk masing-masing komposisi yang dibuat. Alat pengaduk yang digunakan adalah mixer dengan kecepatan konstan sebesar 20 RPM. Neli Susanti : Pembuatan Ekosemen Dari Abu Sampah Dan Uji Aplikasinya Untuk Panel Beton, 2009 USU Repository © 2008

3. 5. 5. Kuat tekan Compressive strength

Untuk mengetahui besarnya kuat tekan dari beton ekosemen yang telah dibuat, maka perlu dilakukan pengujian yang mengacu pada standar ASTM C 39 – 2001. Alat yang digunakan untuk menguji kuat tekan adalah Universal Testing Mechine UTM. Model cetakan untuk benda uji dan dimensi benda uji berupa selinder, seperti gambar pada lampiran L-37. Prosedur pengujian kuat tekan dari beton ekosemen adalah sebagai berikut: 1. Sampel berbentuk selinder diukur diameternya, minimal dilakukan tiga kali pengulangan. Dengan mengetahui diameter d, maka luas penampang dapat dihitung, A = πd 2 4. 2. Atur tegangan supply sebesar 40 volt, untuk menggerakkan motor penggerak kearah atas maupun bawah. Sebelum pengujian berlangsung, alat ukur gaya terlebih dahulu dikalibrasi dengan jarum penunjuk tepat pada angka nol. 3. Kemudian tempatkan sampel tepat berada di tengah pada posisi pemberian gaya lihat gambar, dan arahkan switch ONOFF ke arah ON, maka pembebanan secara otomatis akan bergerak dengan kecepatan konstan sebesar 4 mmmenit. 4. Apabila sampel telah pecah, arahkan switch kearah OF maka motor penggerak akan berhenti. Kemudian catat besarnya gaya yang ditampilkan pada panel display, saat beton polimer tersebut rusak. Dengan menggunakan persamaan II.9 maka nilai kuat tekan dari beton ekosemen dapat ditentukan. Neli Susanti : Pembuatan Ekosemen Dari Abu Sampah Dan Uji Aplikasinya Untuk Panel Beton, 2009 USU Repository © 2008

3. 5. 6. Kuat Patah Flexural Strength