PENDAHULUAN Drs. Nasir Saleh, M.Eng.Sc.

4. Data Pengukuran Prosentase Massa ................................................................ 90 5. Data Pengukuran Kuat Tekan .......................................................................... 96 6. Data Pengukuran Kuat Patah ........................................................................... 98 7. Alat Pengujian Kuat Tekan dan Kuat Patah .................................................... 100

BAB I PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang Perkembangan teknologi infrastruktur memegang peranan penting dalam konsep pembangunan demi kenyamanan hidup manusia. Banyak penelitian telah dilakukan tentang teknologi beton untuk memenuhi kebutuhan dalam dunia properti: gedung pencakar langit, apartemen, pabrik, dan perumahan. Dalam bidang perekayasaan material, terus diupayakan penelitian dan inovasinya, termasuk bahan bangunan terutama komponen struktur. Salah satu material komponen struktur yang paling populer adalah semen portland cement yang saat ini merupakan kebutuhan yang paling besar dibidang konstruksi. Semen portland selama ini diproduksi dengan bahan baku dari alam, seperti: batu kapur merupakan sumber CaO, lempung merupakan sumber SiO 2 , dan Al 2 O 3 Neli Susanti : Pembuatan Ekosemen Dari Abu Sampah Dan Uji Aplikasinya Untuk Panel Beton, 2009 USU Repository © 2008 Anonym, 2006. Bahan batu kapur merupakan komposisi terbesar dalam pembuatan semen, yaitu sekitar: 75 – 80 berat, sisanya adalah lempung, alumina, dan besi oksida Anonym, 2006. Bahan baku semen tersebut digiling dan dibakar menghasilkan kalsium silikat, dan kalsium aluminat yang bersifat hidrolis dan dicampur bahan gips. Proses kalsinasi kalsinasi pada tungku kiln dapat mencapai suhu sekitar 1300 – 1350 o C Mulyono, T., 2005. Kebutuhan akan semen semakin lama semakin banyak, karena hal tersebut tidak terlepas dari perkembangan dunia konstruksi dan pembangunan di suatu negara dan seiring dengan populasi penduduk. Apabila kebutuhan akan semen setiap tahunnya meningkat, tentunya kebutuhan bahan baku dari alam juga meningkat. Dengan demikian akibatnya suatu saat deposit bahan alam cenderung menurun dan habis. Oleh karena itu perlu dipikirkan dan dikaji bahan baku alternatif, agar produksi semen dimasa mendatang masih tetap ada. Kemungkinan-kemungkinan bahan alternatif lain sebagai pengganti batu kapur antara lain: abu terbang batu bara fly ash, abu hasil kalsinasi sampah, dan lain-lain. Oleh karena kedua macam bahan baku alternatif tersebut termasuk murah, berupa limbah dan selama ini belum termanfaatkan secara optimal. Pada tabel 1. 1, merupakan perbandingan komposisi kimia dari abu terbang batu bara fly ash dengan abu hasil kalsinasi sampah setelah dipisahkan dari logam. Tabel 1.1. Perbandingan komposisi fly ash terhadap abu dari sampah No. Komposisi Abu sampah Fly Ash Neli Susanti : Pembuatan Ekosemen Dari Abu Sampah Dan Uji Aplikasinya Untuk Panel Beton, 2009 USU Repository © 2008 1 MgO 2,60 1,05 2 Na 2 O 0,14 0,08 3 Fe 2 O 3 7 10,86 4 CaO 31 1,34 5 K 2 O 0,83 2,41 6 SiO 2 46 53,36 7 Al 2 O 3 29 26,49 8 LOI 1,39 1,91 Sumber: Mulyono,T,2005 Dari tabel komposisi diatas maka abu dari sampah sangat potensial sebagai bahan baku alternatif atau substitusi bahan baku utama semen, yaitu: batu kapur. Ekosemen adalah salah satu jenis produk semen yang hampir sama dengan semen portland dan oleh karena bahan bakunya menggunakan bahan berbasis limbah maka disebut sebagai ekosemen. Dengan mensubstitusi sebagian atau keseluruhan batu kapur dengan abu sampah tentunya akan mampu untuk mengurangi eksplorasi bahan alam dan sekaligus mengurangi emisi gas CO 2 dari produk samping industri semen yang tidak ramah terhadap lingkungan Khaerudini, 2007; Hemmings et.al, 2004. Proses kalsinasi batu kapur pada industri semen dapat menghasilkan emisi gas buang CO 2 , tetapi bila jumlah batu kapur bisa diganti atau dikurangi jumlahnya maka emisi gas buang juga akan menurun Intercem, 2003. Penelitian pembuatan ekosemen Romano, J.S., et.all., 2006 masih jarang sekali, Ia telah membuat ekosemen dengan mensubstitusi sampai 40 batu kapur dengan limbah berupa abu sekam padi. Hasilnya adalah ekosemen yang memiliki karakteristik yang menyerupai semen portland yang ada dipasaran Romano, J.S., et.all., 2006. Pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan ekosemen jenis portland Neli Susanti : Pembuatan Ekosemen Dari Abu Sampah Dan Uji Aplikasinya Untuk Panel Beton, 2009 USU Repository © 2008 dengan menggunakan bahan baku abu sampah. Dari hasil penelitian akan dilihat sejauh mana pengaruh variasi komposisi abu sampah terhadap karakteristik ekosemen waktu ikat atau air setting, kuat tekan, kuat patah, densitas, dan analisa mikrostruktur dengan XRD. Neli Susanti : Pembuatan Ekosemen Dari Abu Sampah Dan Uji Aplikasinya Untuk Panel Beton, 2009 USU Repository © 2008

1. 2. Tujuan Penelitian