Dari data karakteristik mutu solar diperoleh bahwa rentang densitas solar berada pada 0,82 grcm
3
– 0,87 grcm
3
. Rentang Densitas Biodiesel yang diperoleh dari Forum biodiesel Indonesia berkisar 0,850 grcm
3
– 0,890 grcm
3
. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Densitas yang diperoleh masih berada dalam
rentang standart mutu biodiesel Indonesia. Dari grafik dapat dianalisis bahwa konsentrasi katalis tidak mempengaruhi Densitas Biodiesel minyak kelapa. Tetapi
perlakuan suhu pada proses pembuatan biodiesel menunjukkan adanya perubahan densitas biodiesel. Tabel hasil pengujian densitas untuk setiap perlakuan dapat
diperlihatkan pada Lampiran 2.
4.1.3. Hasil Pengujian Flash Point
Hasil pengujian flash point Biodiesel minyak kelapa untuk berbagai perlakuan suhu dan konsentrasi katalis pada proses pembuatan biodiesel minyak kelapa dapat
diperlihatkan pada tabel berikut:
Tabel 4.1. Flash Point Biodiesel
Perlakuan Flash Point
o
C T
1
K
1
172 T
1
K
2
172 T
1
K
3
173 T
2
K
1
172 T
2
K
2
172 T
2
K
3
172 T
3
K
1
172 T
3
K
2
172 T
3
K
3
172
Rolandus Sipangkar : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Naoh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Sawit, 2009
USU Repository © 2008
Hasil pengujian tersebut menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan perlakuan suhu dan konsentrasi katalis terhadap nilai Flash Point Biodiesel minyak
kelapa. Nilai standart Flash Point untuk biodiesel Indonesia sesuai SNI minimum 100
o
C, sedangkan untuk solar maksimum 150
o
C. Nilai flash point yang diperoleh pada pengujian ini sebesar 172
o
C sama dengan nilai Flash Point biodiesel sawit produksi PPKS Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan. Tabel hasil pengujian Flash
Point dapat diperlihatkan pada Lampiran 3.
4.1.4. Hasil Pengujian Kadar Air
Hasil pengujian kadar air Biodiesel minyak kelapa untuk berbagai perlakuan suhu reaksi dan konsentrasi katalis reaksi dapat digambarkan pada grafik berikut.
70, 0.0123
30, 0.0506
50, 0.0489
0.0000 0.0100
0.0200 0.0300
0.0400 0.0500
0.0600
10 20
30 40
50 60
70 80
90
S uhu R ea ksi T
C K
a d
a r
Ai r
Gambar 4.3. a Grafik Kadar Air Biodiesel terhadap Perlakuan Suhu Reaksi Proses Pembuatan Biodiesel Sawit untuk Konsentrasi Katalis
0,375 K
1
Rolandus Sipangkar : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Naoh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Sawit, 2009
USU Repository © 2008
70, 0.0111
50, 0.0488
30, 0.0499
0.0000 0.0100
0.0200 0.0300
0.0400 0.0500
0.0600
10 20
30 40
50 60
70 80
90
S uhu R ea ksi T
C K
a d
a r
Ai r
Gambar 4.3. b Grafik Kadar Air Biodiesel terhadap Perlakuan Suhu Reaksi Proses Pembuatan Biodiesel Sawit untuk Konsentrasi Katalis
0,500 K
2
70, 0.0017
50, 0.0481
30, 0.0497
0.0000 0.0100
0.0200 0.0300
0.0400 0.0500
0.0600
10 20
30 40
50 60
70 80
90
S uhu R ea ksi T
C K
a d
a r
Ai r
Gambar 4.3. c Grafik Kadar Air Biodiesel terhadap Perlakuan Suhu Reaksi Proses Pembuatan Biodiesel Sawit untuk Konsentrasi Katalis
0,625K
3
Hasil pengujian kadar air biodiesel menunjukkan bahwa kadar air terendah diperoleh pada temperatur reaksi tertinggi 70
o
C. Ketiga grafik tersebut
Rolandus Sipangkar : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Naoh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Sawit, 2009
USU Repository © 2008
menunjukkan hubungan yang signifikan antara kadar air biodiesel dengan temperatur reaksi. Tabel hasil pegujian kadar air untuk setiap perlakuan dapat diperlihatkan pada
Lampiran 4.
4.2. Pembahasan