3.5. Prosedur Pengolahan RBDPO Menjadi Biodiesel
Alat dan bahan yang digunakan: 1.
Beaker glass 500 ml 2.
Water bath 3.
Thermometer 4.
Satu set alat magnetic stirrer
5. Neraca analisis
6. Corong pisah
7. Gelas ukur 50 ml
8. Oven
9. Vaccum filter
10. CPO
11. Etanol
12. KOH ; 0,375, 0,5 dan 0,625 bb dari CPO
3.5.1. Preparasi Katalis dengan Etanol
Prosedur kerja
a. CPO ditimbang dengan neraca analisis sesuai volume yang telah ditetapkan, dan
catat beratnya. b.
Timbang KOH masing-masing 0,375 bb K
1
; 0,5 bb K
2
; 0,625 bb K
3
dari berat CPO. c.
Masing-masing KOH tersebut di atas dilarutkan dengan etanol dengan perbandingan 6 : 1 RBDPO dengan etanol.
Rolandus Sipangkar : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Naoh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Sawit, 2009
USU Repository © 2008
3.5.2. Pemanasan
Prosedur kerja
a. Dimasukkan sampel RBDPO ke dalam Beaker glass 500 ml sesuai volume yang
telah ditetapkan. b.
Water bath diletakkan di atas alat magnetik stirer dan dihidupkan untuk memanaskan RBDPO.
c. Beaker glass yang sudah berisi RBDPO dipanaskan dalam water bath untuk
temperatur masing-masing temperatur 30
o
C T
1
, 50
o
C T
2
, dan 70
o
C T
3
, lalu tambahkan H
2
SO
4
5 dari volume sampel RBDPO. d.
Dihidupkan alat magnetik stirer, kemudian dilakukan pemusingan terhadap RBDPO dengan magnetik stirer dengan mengatur kecepatan putaran sesuai
dengan yang telah ditetapkan. Kecepatan pengadukan 800 rpm. e.
Setelah temperatur yang diinginkan tercapai, maka ditambahkan campuran etanol dan katalis KOH sesuai konsentrasi dan temperatur yang diinginkan. Pemanasan
ini dilakukan untuk T
1
K
1,
T
1
K
2,
T
1
K
3,
T
2
K
1,
T
2
K
2,
T
2
K
3,
T
3
K
1,
T
3
K
2,
dan T
3
K
3
dengan lama pemanasan sekitar 2 jam. f.
Setelah itu, campuran dimasukkan ke dalam corong pisah dan dibiarkan 24 jam hingga terbentuk lapisan yang memisahkan antara biodisel lapisan atas dengan
gliserol lapisan bawah. g.
Kemudian larutan dipisahkan, dengan membuka katup corong pisah sehinggalapisan bawah gliserol dikeluarkan.
Rolandus Sipangkar : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Naoh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Sawit, 2009
USU Repository © 2008
Gambar 3.3. Biodisel dan Gliserol Dimasukkan ke dalam Corong Pisah 3.5.3.
Pencucian Prosedur kerja
a. Dipanaskan aquades hingga temperatur 60
o
C dengan perbandingan volume
1 3
air dan
2 3
biodisel. b.
Kemudian dimasukkan biodisel ke corong pisah. Selanjutnya dimasukkan juga aquades yang sudah dipanaskan tadi kedalam corong pisah.
c. Corong pisah dikocok hingga homogen pada corong pisah dan dibiarkan kira-kira
½ hingga 2 jam agar campuran terpisah. d.
Air pencuci yang terletak pada lapisan bawah dibuang. e.
Setelah itu, Biodisel diukur volumenya dengan gelas ukur.
Rolandus Sipangkar : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Naoh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Sawit, 2009
USU Repository © 2008
Gambar 3.4. Biodisel Terpisah Lapisannya dengan Air Pencuci di dalam Corong Pisah
3.5.4. Penyaringan