Alkohol Proses Pemurnian Minyak Kelapa Sawit

3. Hidrolisa penyabunan: terjadi reaksi antara minyak dengan air atau Caustic Soda basa 4. Oksidasi: terjadi reaksi kimia antara oksigen dengan asam lemak yang akan mengakibatkan bau tengik pada minyak dan lemak.

2.2. Alkohol

Alkohol yang biasa digunakan dalam reaksi esterifikasi adalah methanol dan ethanol. Methanol mempunyai keuntungan lebih mudah bereaksi atau lebih stabil dibandingkan dengan ethanol. Kerugian dari methanol adalah methanol merupakan zat beracun dan berbahaya. Methanol sangat mudah terbakar bahkan lebih mudah terbakar dibandingkan dengan bensin. Methanol biasa juga disebut metil alkohol. Sedangkan ethanol biasa juga disebut ethyl alkohol. Methanol berwarna bening seperti air, mudah menguap, mudah terbakar dan mudah bercampur dengan air. Methanol dan ethanol yang dapat digunakan hanya yang murni 100. Methanol merupakan alkohol yang paling banyak digunakan untuk pembuatan biodiesel. Methanol lebih disukai karena hanya memiliki satu ikatan sedangkan etahanol memiliki dua ikatan karbon. Methanol lebih murah dan lebih mudah memperoleh pemisahan gliserin dibanding ethanol. Ethanol lebih aman, tidak beracun dan terbuat dari hasil pertanian. Sedangkan methanol mengandung uap yang berbahaya bagi makhluk hidup dan terbuat dari batubara. Ethanol memiliki sifat yang sama dengan methanol, yaitu berwarna bening seperti air, mudah menguap, mudah terbakar dan mudah bercampur dengan air. Pemisahan gliserin dengan menggunakan ethanol lebih Rolandus Sipangkar : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Naoh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Sawit, 2009 USU Repository © 2008 sulit dari methanol dan jika tidak berhati-hati akan berakhir dengan emulsi Yoeswono, Iqmal Tahir, 2008. Methanol memiliki massa jenis 0,7915 grcm 3 , sedangkan ethanol memiliki massa jenis 0,79 grcm 3 .

2.3. Proses Pemurnian Minyak Kelapa Sawit

Tujuan pemurnian pada minyak kelapa sawit adalah untuk menghilangkan rasa, serta bau yang tidak enak, warna yang tidak menarik dan memperpanjang masa simpan minyak sebelum dikonsumsi atau digunakan sebagai bahan mentah dalam industri. Pada unit refinery ini bahan baku CPO Crude Palm Oil akan mengalami proses pemurnian untuk memperoleh RBDPO Refining Bleaching Deodorizing Palm Oil dan hasil sampingan PFAD palm fatty acid destilate. Tahapan-tahapan pada proses pemurnian ini meliputi:

a. Degumming

Dokumen yang terkait

Pengaruh Konsentrasi Li Yang Di-Doping Ke Dalam Katalis CaO Terhadap Reaksi Transesterifikasi Minyak Sawit

4 66 73

Sintesis Biodiesel Sawit Melalui Reaksi Interesterifikasi menggunakan Katalis Enzim Lipase Terimobilisasi: Pengaruh Jumlah Biokatalis, Rasio Mol Reaktan, dan Temperatur

3 56 91

Sintesis Biodiesel Sawit Melalui Reaksi Interesterifikasi Menggunakan Katalis Enzim Lipase Terimobilisasi: Kajian Penggunaan Ulang (Recycle) Enzim Sebagai Katalis

1 37 104

Pengaruh Konsentrasi NaOH Sebagai Media Pendingin Terhadap Sifat Mekanik Baja Karbon Menengah Dengan Adanya Perlakuan Panas

2 70 58

Studi Bahan Bakar Biodiesel Diperoleh Dari Reaksi Trigliserida Minyak Goreng Sawit / Etanol Dalam Katalis Basa

2 60 93

Pengaruh Lama Reaksi Terhadap Perubahan Karakteristik Biodiesel Turunan Minyak Kemiri Dengan Menggunakan Katalis CaO Dan Kosolvent Eter

0 62 76

Pengaruh Lama Reaksi Terhadap Perubahan Karakteristik Biodiesel Turunan Minyak Kacang Tanah Dengan Menggunakan Katalis CaO Dan Cosolvent Eter

1 72 94

Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis NaOh Dalam Media Metanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Minyak Kelapa

0 32 69

Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Koh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Minyak Kelapa

1 39 72

Sintesis Biodiesel Sawit Melalui Reaksi Interesterifikasi menggunakan Katalis Enzim Lipase Terimobilisasi: Pengaruh Jumlah Biokatalis, Rasio Mol Reaktan, dan Temperatur

0 0 19