sulit dari methanol dan jika tidak berhati-hati akan berakhir dengan emulsi Yoeswono, Iqmal Tahir, 2008. Methanol memiliki massa jenis 0,7915 grcm
3
, sedangkan ethanol memiliki massa jenis 0,79 grcm
3
.
2.3. Proses Pemurnian Minyak Kelapa Sawit
Tujuan pemurnian pada minyak kelapa sawit adalah untuk menghilangkan rasa, serta bau yang tidak enak, warna yang tidak menarik dan memperpanjang masa
simpan minyak sebelum dikonsumsi atau digunakan sebagai bahan mentah dalam industri. Pada unit refinery ini bahan baku CPO Crude Palm Oil akan mengalami
proses pemurnian untuk memperoleh RBDPO Refining Bleaching Deodorizing Palm Oil dan hasil sampingan PFAD palm fatty acid destilate. Tahapan-tahapan pada
proses pemurnian ini meliputi:
a. Degumming
Proses ini dilakukan untuk memisahkan gum-gum berupa phospatida, kandungan logam-logam serta bahan-bahan yang mudah teroksidasi dari CPO. Proses
degumming yang dilakukan adalah acid degumming dengan katalis yang digunakan adalah asam phospatida H
3
PO
4
. CPO yang akan diproses dipanaskan sampai temperaturnya sekitar 40
o
C hingga 50
o
C kemudian ditambahkan H
3
PO
4.
CPO yang akan diaduk untuk mengikat gum-gumlendir yang ada dalam CPO.
Rolandus Sipangkar : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Naoh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Sawit, 2009
USU Repository © 2008
b. Bleaching
Proses bleaching adalah proses penyerapan senyawa-senyawa yang berpengaruh terhadap warna dalam CPO dengan menggunakan tanah pemucat
bleaching earth pada suhu di atas 100
o
C kemudian memisahkannya dari dari sisa- sisa tanah pemucat. Proses ini bertujuan untuk memperoleh warna minyak CPO yang
lebih cerah.
c. Filterisasi
Filterisasi merupakan tahap proses pemurnian yang bertujuan untuk menyaring minyak hasil proses degumming dan bleaching. Pada proses ini karoten
dan gum yang terikat pada absorben tanah pemucat dipisahkan dari minyak berupa spent earth.
d. Deodorizing
Deodorizing merupakan proses penghilangan asam lemak bebas dengan prinsip destilasi uap dengan temperatur tinggi, tekanan hampa udara dan injeksi
steam. Bau yang kurang sedap atau tengik pada minyak sawit menunjukkan adanya hidrolisa dari trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak bebas. Untuk mendapatkan
minyak yang bermutu tinggi maka bau-bauan tersebut harus dihilangkan. Senyawa asam lemak bebas mempunyai berat molekul yang lebih kecil dari minyaknya
sehingga asam lemak bebas yang terkandung dalam minyak akan menguap pada proses deodorizing.
Rolandus Sipangkar : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Naoh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Sawit, 2009
USU Repository © 2008
Bersamaan dengan proses penguapan dan destilasi ini, bau yang tidak dikehendaki juga menguap atau hilang. Setelah melalui proses deodorizing akan
diperoleh RBDPO dengan kadar asam lemak bebas yang lebih rendah. Skema pengolahan tandan buah segar TBS sampai menjadi RBDPO
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1. Skema Pengolahan Tandan Buah Segar TBS Menjadi RBDPO TBS
TANDAN BUAH KOSONG
BRONDOLAN BUAH KELAPA SAWIT
CPO CANGKANG
SABUT
DEGUMMING
BLEACHING
DEODORIZING
REFINING
FFA RBDPO
Rolandus Sipangkar : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Naoh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Sawit, 2009
USU Repository © 2008
2.4. Biodisel