Pembahasan Hasil Pengujian Kadar Air Hasil Produksi Biodiesel

4.2.4. Pembahasan Hasil Pengujian Kadar Air

Dari hasil pengujian diperoleh rentang kadar air dari 0,0017 – 0,0506. Kadar air terendah diperoleh untuk perlakuan T 3 K 3 sedangkan kadar air tertinggi diperoleh untuk perlakuan T 1 K 1 . Dari data hasil pengujian ini diperoleh bahwa persentase kandungan kadar air akan mengalami penurunan yang signifikan jika suhu reaksi dinaikkan. Hal ini juga terjadi akibat sampel yang digunakan bukan CPO melainkan CPO yang telah diolah menjadi RBDPO. Hilangnya zat-zat pengotor pada sampel akan mengakibatkan terjadinya reaksi yang lebih sempurna pada proses trans- esterifikasi dan berkurangnya ikatan zat-zat pengotor terhadap air. Jika dibandingkan dengan Standart Biodiesel Indonesia Kadar Air maks. 0,05, Biodiesel Produksi PPKS Medan 0,05, serta Kadar Air Solar maks. 0,05, hasil penelitian ini masih berada dalam batas standart dan untuk beberapa perlakuan hasil pengujian ini jauh lebih baik. Rendahnya kadar air diharapkan akan menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna pada motor diesel. Tabel perbandingan kadar air hasil pengujian ini dengan kadar air Biodiesel Produksi PPKS Medan, Standart Biodiesel Indonesia, dan Standart Mutu Solar dapat diperlihatkan pada Lampiran 4.

4.2.5. Hasil Produksi Biodiesel

Persentase volume produksi biodiesel sawit dari pengolahan RBDPO menjadi Biodiesel dari setiap perlakuan pada pengujian ini berada pada rentang 36 – 97,3333 dari volume sampel. Persentase tertinggi terjadi pada perlakuan T 1 K 2 dan hasil terendah pada perlakuan T 3 K 1 . Untuk suhu reaksi 30 o C persentase rata-rata Rolandus Sipangkar : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Naoh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Sawit, 2009 USU Repository © 2008 produksi sebesar 91,7778, untuk suhu 50 o C sebesar 70,1111, untuk suhu 70 o C sebesar 38,2222 untuk setiap variasi konsentrasi katalis. Grafik persentase Produksi Biodiesel untuk setiap perlakuan digambarkan sebagai berikut: 70, 36.0000 50, 50.6667 30, 82.6667 0.0000 10.0000 20.0000 30.0000 40.0000 50.0000 60.0000 70.0000 80.0000 90.0000 10 20 30 40 50 60 70 80 90 S uhu R ea ksi T C P ro d u k s i Gambar 4.4. a Grafik Persentase Produksi Biodiesel terhadap Perlakuan Suhu Reaksi Proses Pembuatan Biodiesel Sawit untuk Konsentrasi Katalis 0,375 K 1 70, 40.0000 50, 72.3333 30, 97.3333 0.0000 20.0000 40.0000 60.0000 80.0000 100.0000 120.0000 10 20 30 40 50 60 70 80 90 S uhu R ea ksi T C P ro d u k s i Gambar 4.4. b Grafik Persentase Produksi Biodiesel terhadap Perlakuan Suhu Reaksi Proses Pembuatan Biodiesel Sawit utuk Konsentrasi Katalis 0,500 K 2 Rolandus Sipangkar : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Naoh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Sawit, 2009 USU Repository © 2008 70, 38.6667 50, 87.3333 30, 95.3333 0.0000 20.0000 40.0000 60.0000 80.0000 100.0000 120.0000 10 20 30 40 50 60 70 80 90 S uhu R ea ksi T C P ro d u k s i Gambar 4.4. c Grafik Persentase Produksi Biodiesel Biodiesel terhadap Perlakuan Suhu Reaksi Proses Pembuatan Biodiesel Sawit untuk Konsentrasi Katalis 0,625 K 3 Dengan menginterpretasikan ketiga grafik hasil produksi biodiesel tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil produksi akan menurun dengan kenaikan suhu reaksi. Artinya hasil produksi berbanding terbalik dengan suhu reaksi untuk setiap konsentrasi katalis yang tetap. Penurunan hasil produksi ini terjadi akibat laju reaksi yang semakin cepat seiring dengan kenaikan suhu tanpa diimbangi dengan kecepatan pengadukan. Pengadukan yang kurang sempurna akan mengakibatkan ketidak sempurnaan pembentukan ester, sehingga hasil produksi Biodiesel berkurang. Kesalahan pada pengadukan juga dapat menyebabkan terjadinya penyabunan emulsi dan pembentukan ester akan gagal. Tabel persentase hasil produksi dapat diperlihatkan pada Lampiran 5. Rolandus Sipangkar : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Naoh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Sawit, 2009 USU Repository © 2008

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan biodiesel sawit yang dilakukan, maka dapat disimpulkan: 1. Viskositas mempunyai hubungan yang linier dengan kenaikan temperatur reaksi dan konsentrasi katalis. Nilai terbaik untuk viskositas diperoleh pada temperatur reaksi 30 C – 50 C dengan kosentrasi katalis 0,375 – 0,500 bb. Viskositas yang diperoleh dengan perlakuan ini jauh lebih baik dari solar. 2. Flash Point Biodiesel Sawit tidak dipengaruhi oleh perubahan temperatur reaksi maupun konsentrasi katalis. Flash Point biodiesel yang diproses dengan perlakuan ini memenuhi standart mutu biodesel Indonesia. 3. Densitas Biodesel Sawit tidak mengalami perubahan yang signifikan terhadap kenaikan temperatur reaksi maupun perubahan konsentrasi katalis. Densitas paling optimal diperoleh pada temperatur reaksi 30 C – 50 C untuk konsentrasi 0,375 – 0,500 bb. 4. Kadar air biodiesel mempunyai hubungan yang linier dengan kenaikan suhu dan konsentrasi katalis. Kadar air yang paling minimum diperoleh pada suhu 70 C untuk konsentrasi katalis 0,625 yaitu sebesar 0,0017. Rolandus Sipangkar : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Naoh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Sawit, 2009 USU Repository © 2008

Dokumen yang terkait

Pengaruh Konsentrasi Li Yang Di-Doping Ke Dalam Katalis CaO Terhadap Reaksi Transesterifikasi Minyak Sawit

4 66 73

Sintesis Biodiesel Sawit Melalui Reaksi Interesterifikasi menggunakan Katalis Enzim Lipase Terimobilisasi: Pengaruh Jumlah Biokatalis, Rasio Mol Reaktan, dan Temperatur

3 56 91

Sintesis Biodiesel Sawit Melalui Reaksi Interesterifikasi Menggunakan Katalis Enzim Lipase Terimobilisasi: Kajian Penggunaan Ulang (Recycle) Enzim Sebagai Katalis

1 37 104

Pengaruh Konsentrasi NaOH Sebagai Media Pendingin Terhadap Sifat Mekanik Baja Karbon Menengah Dengan Adanya Perlakuan Panas

2 70 58

Studi Bahan Bakar Biodiesel Diperoleh Dari Reaksi Trigliserida Minyak Goreng Sawit / Etanol Dalam Katalis Basa

2 60 93

Pengaruh Lama Reaksi Terhadap Perubahan Karakteristik Biodiesel Turunan Minyak Kemiri Dengan Menggunakan Katalis CaO Dan Kosolvent Eter

0 62 76

Pengaruh Lama Reaksi Terhadap Perubahan Karakteristik Biodiesel Turunan Minyak Kacang Tanah Dengan Menggunakan Katalis CaO Dan Cosolvent Eter

1 72 94

Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis NaOh Dalam Media Metanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Minyak Kelapa

0 32 69

Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Koh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Minyak Kelapa

1 39 72

Sintesis Biodiesel Sawit Melalui Reaksi Interesterifikasi menggunakan Katalis Enzim Lipase Terimobilisasi: Pengaruh Jumlah Biokatalis, Rasio Mol Reaktan, dan Temperatur

0 0 19