Rumusan Masalah Tempat Penelitian

seseorang yang telah paham tentang proses perencanaan, ia harus dapat membuat perencaan program kesehatan ia bekerja atau dimana saja orang yang paham metedologi penelitian, ia akan mudah membuat proposal penelitian dimana saja dan seterusnya. d. Analisis Analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan dan atau memisahkan, kemudian mencari hubungan anatar komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa penegtahuan seseorang itu adalah suatu sampai pada tingkat analisis adalah apabila seseorang dapat membedakan, atau memisahkan,mengelompokkan, membuat diagram bagan terhadap pengetahuan atau objek tersebut. Misalnya, dapat membedakan antara nyamuk Aedes Agepty dengan nyamuk biasa. e. Sintesis syntesis Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untk merangka atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada. Misalnya,dapat membuat atau meringkas dengan kata-kata atau kalimat sendiri tentang hal-hal yang elah dibaca atau didengar, dan dapat membuat kesimpulan. f. Evaluasi Evaluation Evalusi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya didsarkan pada suatu kriteria yang di tentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Misalnya seseorang ibu dapat menilai atau menetukan seseorang anak malnutrisi.Notoatmidjo, 2010

3. Pengukuran Pengetahuan

Menurut Arikunto 2010 penegtahuan seseorang dapat di ketahui dan diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kualitatif,yaitu a. Baik :Jika pengetahuan dijawab dengan 75 b. Cukup : Jika pengetahuan dijawab dengan 60-75 c. Kurang baik :Jika pengetahuan dijawab dengan 60

4. Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut ariani 2010 pengetahuan baik yang di miliki di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya : a. Umur Merupakan rentang waktu seseorang yang di mulai dia di lahirkan hingga berulang tahun. b. Pendidikan Merupakan seluruh proses kehidupan yang dimiliki ileh setiap individu berupa interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara formal maupun informal yang melibatkan perilaku individu maupun kelompok. c. Pekerjaan Merupakan suatu aktivitas yang di lakukan seseorang untk memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan setiap hari. d. Sumber Informasi Seseorang yang memeliki sumber informasi yang lebih banyak akan memeliki pengetahuan yang lebih luas pula. Menurut notoatmodjo 2007, informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber yaitu: a Media cetak 1. Booklet 2. Leaflet Flyer selembaran 3. Flip chartlembar balik 4. kesehatan dalam bentuk lembar balik. Rubrik 5. Poster 6. Foto b Media Elektronik 1. Televisi 2. Radio 3. Video 4. Slide 5. Film strip c Media papan d Petugas Kesehatan e Teman dan keluarga

B. Tuberkulosis

1. Defenisi

Tuberkulosis adalah suatu infeksi menular dan bisa berakibat fatal,di sebabkan oleh tuberculosis myobacterium bovis, atau mycobacterium africanum. Penyakit ini merupakan penyakit menahun atau kronis berlangsung lama . Penderita yang paling sering ialaha orang-orang yang berusia antara 15-35 tahun, terutama mereka yang bertubuh lemah, kurang gizi atau yang tinggal satu rumah dan berdesak-desakan bersama penderita TBC. sunaryati sinta ,2011 Tuberkulosisi pada kehamilan adalah penyakit infeksi pada paru yang di sebabkan oleh mycobacterium tuberculosis, suatu basil tahan asam yang di tularkan melalui udara. rukiyah, 2010

2. Pengaruh TBC Pada Kehamilan

Pengaruh TBC pada kehamilan tergantung dari beberapa faktor antara lain: lokasi penyakit intra atau ekstrapulmonal, usia kehamilan, status gizi ibu dan ada tidaknya penyakit penyerta. Beberapa studi menyatakan terdapathubungan antara TBC dan meningkatnya risiko berat badan lahir rendah, kelahiran preterm, kehidupan perinatal sampai pada kematian bayi. Jika pemberian OAT dimulai pada awal kehamilan akan memberikan hasil yang sama seperti pasien yang tidak hamil, tetapi bila diagnosis dan penanganan terlambat terjadi peningkatan angka morbiditas bayi 4 kali lipat dan peningkatan kelahiran preterm sebesar 9 kali lipat. Selama kehamilan dapat terjadi transmisi basil TBC ke janin. Transmisi biasanya terjadi secara limfatik, hematogen atau secara langsung. Janin dapat terinfeksi melalui darah yang berasal dari infeksi plasenta melalui vena umbilikalis atau aspirasi cairan amnion, Komplikasi seperti ini jarang terjadi. TBC yangterjadi disebut sebagai TBC kongenital. TBC kongenital harus dibedakan dengan TBC postnatal. Cantwell et almengemukakan tentang kriteria diagnosis TBC pada bayi dengan salah satu kriteria berikut yaitu adanya lesi, kompleks primer di hati, infeksi TBC pada plasenta atau endometrium pada minggu pertama kehidupan serta dapat disingkirkannya transmisipostnatal. Gejala mungkin terlihat saat lahir tetapi biasanya pada minggu kedua dan ketiga. Pada pemeriksaan fisik didapatkan hepatomegali76, gangguan pernafasan72, demam 48 dan limfadenopati 38. Gambaran foto toraks mungkin normal segera setelah lahir tetapiberjalan progresif dengan cepat disertai pembentukan kavitas. Apabila memungkinkan dilakukan biakan tuberkel basil pada plasenta. Uji tuberkulin tidak banyak membantu karena hasil negatif pada awalnya dan menjadi positif dalam waktu 1-2 bulan. Pemeriksaan lain seperti basil tahan asam BTA dan biakan pada jaringan atau cairan lambung.3-5 Deteksi TBC pada ibu merupakan hal penting untuk pemberian pengobatan adekuat sehingga risiko serius yang terjadi pada janin dan bayi baru lahir dapat dikurangi. Meiyanti, 2007

3. Etiologi

Tuberkulosis disebabkan oleh basail BT mycobacterium tuberkulosis humanis di tandai beberapa hal :basil TB mmpunyai dinding sel lipoidsehingga taham asam,karena pada umumnya mycobacteriumtaham asam secara teoritis BTA belumtentu identikdengan hasil TB, kalau bakteri-bakteri lain hanya memerlukan beberapa menit sampai 20 menituntuk mitos, basil TB memerlukan waktu 12 sampai 24 jam dan memungkinkan pemberian obat secara intermiten 2-3 harisekali., basil TB rentan terhadap sinar matahari,sehingga dalam beberapa menit saja akan mati ternyata kerentanan itu terutama terhadap gelombang cahaya ultra-violet.Danususanto H ,2010 Menurut Rukiyah ,2011.mengatakan penyebab dari TB paru pada kehamilan adalah mycobacteriumtuberculosis dan mycobacterium bovis. Faktor yang menyebabkan seseorang terinfeksi mycobacteriumtuberculosis,adalah sebagai berikut : a. Herediter :resestensi seseorang terhadap infeksi kemungkinan diturunkan ecara genetic. b. Jenis kelamin :pada akhir masa kanak –kanak dan remaja ,angka kematian dan kesakitan lebih banyak dari pada anak perempuan . c. Usia : Pada masa bayi kemungkinan terinfeksi sangat tinggi. d. Pada masa puber dan remaja dimana masa pertumbuhan yang cepat, kemungkinan infeksi cukup tinggi karena diit yang tidak adekuat. e. Keadaan stres :situasi yang penuh stresinjury atau penyakit ,kurang nutrisi,stres emosional, kelelahan yang kronik. f. Meningkatnya sekresi steroid adrenal yang menekan reaksi inflamasi dan memudahkan untuk penyebarluasan infeksi. g. Anak yang mendapat terapi kortikosteroid kemungkinan terinfeksi lebih mudah. h. Nutrisi :status nutrisi kurang . i. Infeksi berulang :HIV,meales,pertusis.

4. Tanda dan Gejala

Gejala TB paru terutama pada kehamilan di jumpai keluhan dan tanda-tanda. a. Batuk –batuk terus menerus lebih dari tiga minggu batuk bercampur darah b. Demam-demam terutama sore hari c. Nafsu makan berkurang d. Berat badan turun e. Keringat malam hari f. Badan terasa lemah mudah capek rasa malas g. Sesak napas bila penyakit sudah lanjut h. Sakit dada bila terjadi peradangan selaput paru dinding dada

5. Dampak

Dampak Tuberkulosis pada kehamilan seperti myiocarditis, pericarditis, sakit kepala, malaise, tidak sadar, demam, halusinasi, mata berkunang-kunang, dermatitis, kulit kemerahan, anoreksia, mual, muntah, gangguan pencernaan, gangguan penglihatan, nephritis, hepatotiksik, gejala hipersensitif Rukiyah, 2010

6. PenanganandanPengobatan

Penatalaksanaan pasien TBC pada kehamilan tidak berbeda dengan TBC tanpakehamilan. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah pemberian OAT yang bisa menimbulkan efek teratogenik terhadap janin. Penatalaksanaansecara umum terbagi atas penderita dengan TBCaktif dan TBC laten. Wanita hamil denganTBC aktif biasanya diterapi dengan tidakmempertimbangkan trisemester kehamilan. OATyang digunakan tidak berbeda dengan wanitayang tidak hamil.Golongan utama OAT sepertiisoniazid, rifampisin, etambutol digunakansecara luas pada wanita hamil. Obat-obattersebut dapat melalui plasenta dalam dosisrendah dan tidak menimbulkan efek teratogenikpada janin. Pada pemberian isoniazid sebaiknya diberikan piridoksin 50 mghari untukmencegah terjadinya neuropati perifer.Pemeriksaan fungsi hati sebaiknya dilakukansaat pemberian isonizid dan rifampisin.Pemberian vitamin K dilakukan pada akhirtrismester ketiga kehamilan dan bayi yang barulahir. Pada kasus multidrug resistant MDRdigunakan pirazinamid, akan tetapi pirazinamidtidak digunakan secara rutin pada wanita hamilkarena terdapat efek teratogenik. Paraaminosalisilat PAS telah digunakan secara amanpada wanita hamil akan tetapi obat tersebut ditoleransi tubuh secara buruk. Tuberkulosis laten adalah pasien denganuji tuberkulin positif dan secara klinis tidak adatanda-tanda terjadi tuberkulosis aktif. Terapipada TBC laten tergantung faktor risiko danhasil konversi uji tuberkulin. Pemberian terapipada TBC laten biasanya ditunda sampai 2-3bulan setelah kelahiran. Pada pasien yangmempunyai risiko kontak dengan individu BTApositif dan infeksi HIV, terapi diberikan setelahtrisemester pertama pada kehamilan dengankonversi uji tuberkulin positif dalam 2 tahunterakhir. Sedangkan pada wanita hamil denganTBC laten yang sebelumnya telah diterapisecara adekuat tidak memerlukan terapiprofilaksis isoniazid 300 mg selama 6-12bulan. Penatalaksanaan TBC pada wanita hamilharus diberikan secara tepat dan adekuat, sertamencegah timbulnya efek samping teratogenikpada janin. Pasien TBC aktif dengan sputumBTA positif diberikan isoniazid, rifampisin,etambutol dan piridoksin selama 9 bulan padapopulasi risiko TBC rendah. Pada populasidengan risikoTBC tinggi dan adanya resistenobat anti TBC tinggi perlu penambahanpirazinamid. Pasien dengan uji tuberkulin positif,sputum BTA negatif, biakan negatif dan fototoraks menunjukkan infiltrat atau adanyakavitas, diberikan isoniazid, rifampisin,etambutol dan piridoksin selama 9 bulan. Sedangkan bila pada foto toraks terlihat prosespenyakit yang telah menyembuh terdapatkalsifikasi pada kelenjar getah bening dan lesiparenkim, dilakukan observasi pada pasien.Pengobatan diberikan secara tepat setelah melahirkan atau diberi pengobatan profilaksisdengan isoniazid dan piridoksin selama 9 bulanyang dimulai pada trisemester keduakehamilan.Pasien dengan konversi uji tuberkulinterbaru positif, foto toraks normal sertapemeriksaan bakteriologis negatif, makadilakukan observasi selama kehamilan,pengobatan diberikan setelah melahirkan ataudengan pemberian profilaksis isoniazid danpiridoksin selama 9 bulan dimulai padatrisemester kedua kehamilan.Pasien dengan resistensi organisme makadiberikan isoniazid, rifampisin, etambutol,pirazinamid sesuai dengan uji sensitivitas. Padapasien dengan ketidakmampuan mentoleransiisoniazid dan rifampisin, maka diberikanetambutol atau obat lain yang tersedia.Meiyanti, 2007 OAT yang diberikan dibagi atas 2 golonganyaitu obat lini pertama first line dan obat linikedua second line. Rifampisin merupakan obatlini pertama yang terutama bekerja pada sel yangsedang tumbuh, tetapi juga memperlihatkan efekpada sel yang sedang tidak aktif resting cell.Bekerja dengan menghambat sintesa RNA M.tuberculosis sehingga menekan proses awalpembentukan rantai dalam sintesa RNA. Bekerjadi intra dan ekstra sel. Pada konsentrasi 0,005 -0,2 mgl akan menghambat pertumbuhan M.tuberculosis secara in vitro. Obat ini jugamenghambat beberapa Mycobacterium atipikal,bakteri gram negatif dan gram positif. Secarain vitro, rifampisin dapat meningkatkan aktivitasstreptomisin dan isoniazid terhadap M.tuberculosis dan juga mempunyai mekanismepost antibiotic effect terhadap bakteri gramnegatif.Diabsorpsi dengan baik melalui salurancerna, absorpsi rifampisin dapat berkurang biladiberikan bersama makanan. Absorpsirifampisin akan berkurang 30 jika diberikanbersama dengan antasida. Pemberian antasidaakan meningkatkan PH lambung dan akanmengurangi proses dissolution rifampisinsehingga akan menghambat absorpsi. Rifampisindengan mudah didistribusikan ke sebagian besarorgan, jaringan, tulang, cairan serebrospinal dancairan tubuh lainnya termasuk eksudat sertakavitas tuberkulosis paru. Obat ini menimbulkanwarna orange sampai merah bata pada urin,saliva, feses, sputum, air mata dan keringat.Volume distribusi 1 Lkg BB, ikatan proteinplasma 60-80, waktu paruh 1-6 jam dan akan memanjang bila terdapat gangguan fungsi hepar.Metabolisme terjadi melalui deasetilasi danhidrolisis, sedangkan ekskresinya terutamamelalui empedu. Dapat melewati barier plasentadan dapat dijumpai konsentrasi rendah di ASI.Rifampisin melewati plasenta dengan kadaryang sama dengan ibu. Pada akhir trismester ke-3 rasio konsentrasi pada tali pusat dan ibubesarnya 0,12 - 0,33. Studi yang dilakukanpada tikus, hewan pengerat dan kelinci denganpemberian dosis 2,5 - 10 kali dosis yang masukke uterus tidak menunjukkan peningkatankelainan kongenital. Pada perempuan hamilyang minum rifampisin, termasuk 119perempuan yang terpajan selama trismesterpertama tidak terdapat peningkatan kelainanjanin secara bermakna. Beberapa studi yangmenunjukkan insidens malformasi rata-rata 1,8- 4,4 pada 204 kehamilan. Pada kelinci telahdilaporkan terjadi spina bifida dan cleftpalates.Efek samping ringan dapat timbul padapemberian rifampisin antara lain: sindrom kulitseperti gatal-gatal kemerahan, sindrom fluberupa demam, menggigil, nyeri tulang dansindrom perut berupa nyeri perut, mual, muntahdan kadang-kadang diare. Efek samping yangberat tetapi jarang terjadi adalah sindromrespirasi, purpura, anemia hemolitik yang akut,syok dan gagal ginjal. Efek samping ringansering terjadi pada saat pemberian berkala dandapat sembuh sendiri atau hanya memerlukanpengobatan simtomatik. Efek samping pada bayibaru lahir juga didapatkanhemmorrhagicdisease of the newborn sehingga dianjurkanpemberian profilaksis vitamin K. Isoniazid INH menghambat biosintesisasam mikolat yang merupakan unsur pentingdinding sel Mycobacterium. Menghilangkan sifattahan asam dan menurunkan jumlah lemak yangterekstraksi oleh metanol dari Mycobacterium.Hanya kuman yang peka yang menyerap obatke dalam selnya dan proses ini merupakan prosesaktif. Bersifat bakterisid, dapat membunuh 90populasi kuman dalam beberapa hari pertamapengobatan. INH mudah diabsorpsi padapemberian oral maupun parenteral. KelarutanINH dalam lemak tinggi, berat molekul rendahdan melalui plasenta serta mudah mencapai janindengan kadar hampir sama dengan ibu. Padapenelitian, setelah pemberian INH dosis 100 mgjangka pendek sebelum kelahiran didapatkanrasio konsentrasi tali pusat dan ibu sebesar 0,73.Kadar puncak dicapai dalam waktu 1-2 jamsetelah pemberian oral. Di hati, INH terutamamengalami asetilasi, dan pada manusiakecepatan metabolisme ini dipengaruhi olehfaktor genetik asetilator cepatlambat yangsecara bermakna mempengaruhi kadar obatdalam plasma dan masa paruhnya. Waktu paruhberkisar 1-3 jam. Mudah berdifusi ke dalam seldan semua cairan tubuh. Antara 75-95diekskresikan melalui urin dalam waktu 24 jamdan seluruhnya dalam bentuk metabolit.Isoniazid tidak bersifat teratogenik janin,meskipun konsentrasi yang melewati plasentacukup besar. Pada studi yang dilakukan padahewan tidak menunjukkan retardasipertumbuhan serta peningkatan malformasi padatikus dan kelinci dengan dosis 60 kali dosismanusia. Efek samping berat berupa hepatitis dapattimbul pada kurang lebih 0,5 penderita. Bilaterjadi ikterus, hentikan pengobatan sampaiikterus hilang. Efek samping yang ringan dapatberupa: tanda keracunan pada saraf tepi,kesemutan, nyeri otot atau gangguan kesadaran.Efek ini dapat dikurangi dengan pemberianpiridoksin dengan dosis 5-10 mg per hari ataudengan vitamin B kompleks. Efek samping padabayi baru lahir dilaporkan adanya perdarahanhemmorrhagic disease of the newbornsehingga dianjurkan pemberian profilaksisvitamin K sebelum kelahiran.12,14,16Etambutol EMB merupakan inhibitorarabinosyl transferases I,II,III. Arabinosyltransferase terlibat dalam reaksi polimerisasiarabinoglycan, yang merupakan unsur esensialdari dinding sel Mycobacterium. Afinitasterhadap arabinosyl transferase III lebih kuatdibandingkan lainnya. Arabinosyl transferasedigunakan untuk menjadikan EMB- CAB operon. Hal ini menyebabkan metabolisme sel terhambatdan sel mati. Gangguan sintesis arabinoglycanmengubah barier sel, lipofilik meningkatkanaktivitas obat yang bersifat sepertirifampisindan ofloksasin.Dinding sel Mycobacteriumspp sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dankelangsungan hidup organisme di penjamu.Dinding selMycobacterium terdiri dari mycolicacid, arabinoglycan dan peptidoglycan. Dindingsel merupakan lapisan lipid bilayer danasimetris.Hampir semua galur M. tuberculosis danM. kansasii sensitif terhadap etambutol.Etambutol tidak efektif untuk kuman lain.Etambutol pada konsentrasi 1-5 ìgml akanmenghambat pertumbuhan M.tuberculosissecara in vitro. Etambutol ini tetap menekanpertumbuhan M.tuberculosis yang telah resistenterhadap isoniazid dan streptomisin. Etambutoldosis 15 mgkg BB ini hanya aktif terhadap selyang bertumbuh dengan khasiat tuberkulostatik,sedangkan pada dosis 25 mgkg BB bersifatbakterisidal. Penggunaan etambutol tunggal,ditemukan sputum basil tahan asam BTAnegatif dalam 3 bulan, tetapi ditemukanresistensi 35 dari kasus dan frekuensi relapslebih tinggi. Efektivitas pada hewan coba sama denganisoniazid. Invivo, sukar menciptakan resistensiterhadap etambutol dan timbulnya lambat.Resistensi bakteri terhadap etambutol terjadiakibat mutasi embB, embA dan embC, kodeuntuk arabinosyl transferase. Resistensi initimbul bila etambutol diberikan tunggal. Padapemberian oral sekitar 75-80 etambutoldiserap di saluran cerna. Makanan tidakmempengaruhi absorpsi obat. Kadar puncakplasma dicapai dalam waktu 2-4 jam setelahpemberian. Dosis tunggal 25 mgkg BBmenghasilkan kadar plasma sekitar 2-5 ìgmldalam 2-4 jam, kurang dari 1 ìg dalam 24 jam.Masa paruh eliminasinya 3-4 jam dan dapat memanjang sampai 8 jam pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Etambutol secara bebasmelewati plasenta dengan cord to maternalserum ratio adalah 0,75. Penelitian pada kelinciterdapat efek monoftalmia sedangkan pada tikusterjadi penurunan kesuburan.Rata-rata malformasi yang dilaporkan pada638 bayi yang dilahirkan oleh ibu yang mendapatetambutol selama kehamilan adalah 2,2.Secara teori etambutol menyebabkankemungkinan toksisitas pada mata. Hal inidiyakinkan kembali dengan penilaian pada 6janin yang mengalami abortus pada minggu 5-12 kehamilan, tidak didapatkan gangguan padasistem optik embrional.Pirazinamid PZA adalah suatu prodruk,yang memerlukan konversi enzimpirazinamidase dihasilkan oleh mikobakterialtertentu menjadi bentuk aktif asam pirazinoat,masuk ke dalam sitoplasma M. Tuberculosissecara difusi pasif, mengalami konversi olehenzim nikotinamidasepirazinamidase menjadibentuk aktif asam pirazinoat POA. PZAlebih aktif terhadap basil tuberkel semidormankarena sistem pompa efluks yang lemahdibandingkan dengan basil sedang bertumbuhcepat, di mana pompa efluks lebih aktif.Peradangan akut akan menurunkan pH akibatproduksi asam laktat oleh sel-sel inflamasi, halini menguntungkan aktivitas PZA. Berkurangnyaperadangan akan meningkatkan pH lingkunganbasil tuberkel yang berakibat pada peningkatankonsentrasi hambat minimal PZA. Kuman dalamkeadaan dorman tidak dapat dipengaruhi karenapada saat itu ambilan PZA tidak terjadi.Banyak penelitian menyatakan dayasterilisasi obat ini dalam makrofag, dengankonsentrasi ε 20μgml menghambat basiltuberculosis intraseluler. Efek bakteriostatikatau bakterisidal terhadap M. Tuberculosistergantung dosis konsentrasi PZA, sertalamanya paparan terhadap makrofag yangterinfeksi M. tuberculosis. Pada berbagai studidan laporan tidak ditemukan efek teratogenikyang bermakna pada hewan dan malformasijanin pada pasien yang telah diterapi. Penggunaan PZA pada wanita hamil telahdirekomendasikan oleh International UnionAgainst Tuberculosis and Lung Disease secararutin, namun di Amerika dilarang karena tidakadanya data yang adekuat mengenai efekteratogeniknya.Efek samping utama dari penggunaan obat ini adalah hepatitis, juga dapat terjadi nyerisendi dan kadang-kadang dapat menyebabkanserangan arthritis gout yang kemungkinandisebabkan berkurangnya ekskresi danpenimbunan asam urat. Pemberian intermitendapat mengurangi kejadian tersebut. Efeksamping lain adalah anoreksia, mual, muntah,disuri, demam dan reaksi hipersensitivitas.Streptomisin melewati plasenta dengan cepatsampai ke sirkulasi janin dan cairan amnionserta mencapai kadar kurang dari 50dibandingkan kadar ibu. Efek samping yangdilaporkan dari berbagai studi pada hewanyaitu ototoksisiti. Tuli kongenital telahdilaporkan terjadi pada bayi yang terpajanselama dalam kandungan, walaupun tidak adahubungan yang pasti tentang mekanismeototoksisiti dengan pajanan selamakehamilan. Hasil penelitian menggunakanaudiogram menunjukkan 50 anak tidakmengalami gangguan, 2 dari 33 anak dengankehilangan pendengaran, sampai 4 dari 13 anakdengan tes kalorifik tidak normal. Hal inimerupakan kejadian ototoksisiti yang berasaldari pajanan selama dalam kandungan.Penelitian lain menyimpulkan streptomisindapat menyebabkan kerusakan sistem vestibulardan kerusakan nervus kranialis ke 8. Padanegara berkembang dianjurkan tidakmenggunakan streptomisin selama kehamilan.Dosis streptomisin 0,75 - 1 ghari selama 14-21hari selanjutnya 1g 3 kali seminggu secaraintramuskular. BAB III KERANGKA KONSEP A.KerangkaKonsep Adapun kerangka konsep Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang PenyakitTuberkulosis Pada kehamilan di klinik Desmawati Pancur Batu tahun 2015.

1. Defenisi

2. Pengaruh TBC pada kehamilan 3. Etiologi 4. Dampak 5. Tanda dan gejala 6. Pencegahan dan penanganan Pengetahuanibuhamiltentangpe nyakit tuberculosis padakehamilan B.Defenisi Operasional No Variabel Penelitian Defenisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Pengetahuan ibu hamil Pengetahuan ibu tentang - Defenisi penyakit TBC - Pengaruh TBC - Etilogi penyakit TBC - Dampak penyakit TBC - Tanda dan gejala penyakit TBC - Pencegahan dan pengobatan penyakit TBC Kuesioner Wawancara 1. Baik: bila responden menjawab benar pertanyaan 7– 10soal75 - 100 dari jumlah pertanyaan 2. Cukup: bila responden menjawab benar pertanyaan 4-6soal60- 75 dari jumlah pertanyaan 3. Kurang: bila responden menjawab benar pertanyaan 0- 3soal60 dari Nominal jumlah pertanyaan 2 Umur Usia responden dalam pengambilan data masih hamil atau belum melahirkan Kuesioner Wawancara 1. 20 tahun 2. 20-35 tahun 3. 35 tahun Interval 3 Pendidikan Jenjang dari tingkat yang rendah ketingkat yang tinggi untuk menyelesaikan suatu pendidikan Kuesioner Wawancara 1. Tidak sekolah 2. SD 3. SMP 4. SMA 5. Perguruan Tinggi Ordinal 4 Pekerjaan Kegiatan yang dilakukan setiap hari untuk kehidupannya Kuesioner Wawancara 1. IRT 2. PNS 3. Wiraswasta 4. Petani Nominal 5 Sumber informasi Seseorang yang memeliki sumber informasi yang lebih banyak akan memeliki pengetahuan yang lebih luas pula. Kuesioner Wawancara 1. Televisi 2. Petugas kesehatan 3. Poster 4. Medai papan Nominal

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain penelitian

Desain penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini bersifat deskriftif, dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Penyakit Tuberkulosis Pada Kehamilandi klinik Desmawati Pancur Batu tahun 2015. B.Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksa kehamilan di klinik Desmawati Pancur Batu sebanyak 37 orang.

2. Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitan ini menggunakan tehnik total sampling yaitu seluruh ibu hmil yang memeriksa kehamilan di klinik desmawati pancur batu tahun 2015 dengan jumlah sampel sebanyak 37 orang

C. Tempat Penelitian

Tempat penelitan ini di lakukan di klinik Desmawati Jl.Pipa Desa Namorih Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdangtahun 2015. D. Waktu Penelitian Penelitian ini di lakukan mulai bulan november 2014 sampai dengan bulan juli 2015.

E. Etika penelitian

1 Beneficence menguntungkan responden, yaitu tidak mencelakakanmenyakiti responden freedom from harm. Dengan tidak memaksa dan menekan pasien untuk ikut dalam penelitian dan tidak menimbulkan situasi yang merugikan responden dengan memberikan waktu yang tepat untuk pasien mengisi kuesioner freedom from exploitation 2 Respect freom human dignity menghargai martabat manusia , yaitu hak untuk bebas menetukan apabila calon responden ikut berpartisipasi dalam penelitian atau tidak the right to self determination dengan membuat informed consent sehinggga calon responden tidak merasa terpaksa untuk di jdikan responden dalam penelitian ini, dan hak untuk mendapatkan informasi mengenai penelitian the right to full disclosure dengan memberi tahu calon responden maksud dan tujuan penelitian. 3 Justice keadilan yaitu hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil the right to fair treatment dengan memberikan kesempatan kepada semua aseptor untuk menjadi responden the right to privacy,dimana pada kuosioner tidak di cantumkan nama responden, namun hanya memberikan nomor responden .

F. Instrumen Peneliian

Dalama melaksanakan penelitian, penulis menggunakan instrumen berupa formulir kuesioner yang di buat oleh si peneliti. Formulir tentang data pertama adalah data demografi responden meliputi no responden,umur responden, pendidikan responden,pekerjaan respnden. Bagian kedua adalah instrumen berisi pertanyaan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada kehamilan, bagian ini terdiri dari 10 pertanyaan dengan pilihan A,B,C. Karakteristik responden Data karakteristik yang harus dilengkapi oleh responden meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, sumber informasi dan kuesioner pengetahuan b.Kuesioner pengetahuan Kuesioner tentang pengetahuan ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada kehamilan terdiri dari 10 soal multiple choice. Setiap item Pertanyaan yang benar akan diberi skor 1 dan untuk setiap pertanyaan yang salah akan diberi skor 0. Untuk menentukan kategori pengetahuan ibu hamil baik, cukup dan kurang, peneliti menentukan standar sebagai berikut: 1. Kategori baik apabila pertanyaan dijawab benar oleh responden 76-100 atau menjawab benar 7-10 pertanyaan. 2. Kategori cukup apabila pertanyaan dijawab benar oleh responden 60-75 atau menjawab benar 4 -6 pertanyaan. 3. Kategori kurang apabila pertanyaan dijawab benar oleh responden 55 atau menjawab benar 0-3 pertanyaan G.Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas adalah tingkat sesuatu tes mampu mengukur pa yang hendak di Ukur. Uji validitas di lakukan untk menguji kelayakan apakah kuesioner sudah bisa di pahami responden. Validitas suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar- benar mengkur apa yang kita kur. Untuk mengetahui apaka kuesioner yang di susuntersebut mampu mengukur apa yang hendak di ukur. Peneliti melakukan validitas kuesioner dengan cara memberikan kuesioner kepada orang yang lebih ahli dalam bidangnya dengan bantuan dosen pembimbing Dr. Ichwanul Adenin,SPOG dalam hal ini, peneliti telah melakukan content validity dimana tahap pertama ada perbaikan tentang pertanyaan ke tiga dan tahap kedua masih terdapat perbaikan perbaikan pada kuesioner tentang pertanyaan ke enam lalu pada perbaikan yang ke tiga kuesioner untuk pengetahuan ibu hamil tentang penyakit TBC pada kehamilan dinyatakan valid pada bulan maret tahun 2015 dengan yang ahli dalam bidangnya yaitu dr.cutAdeya Adella, SP.OG.K. H.Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukandenganpengisiankuesionerolehrespondenuntukmengidentifikasipengetahuanibu hamil tentangpenyakit tuberkulosisi pada kehamilan.Prosedurpengumpulan data yang dilakukanmengajukansuratpermohonanizinpenelitianpadainstitusipendidikan Program D-IV BidanPendidikFakultasKeperawatan USU, kemudianpermohonandiajukankepimpinan klinik Desmawati.penelitimenemuirespondenkemudianmenjelaskantujuanpenelitiansetelahresponde nbersediamakadimintauntukmenandatanganilembarpersetujuan informed consent, menjelaskancarapengisiankuesionerkepadarespondendanselanjutnyadipersilahkanuntukmengi silembarkuesionerdenganjujurdan agar mengisiseluruhpertanyaan. Penelitimendampingirespondendalampengisianuntukmenjelaskanapabilaadapertanyaan yang kurangjelasdalampengisiankuesioner, lembarkuesionerdiisiolehmasing-masingibu hamildenganwaktulimabelasmenit, kemudianpenelitimemeriksakelengkapan data.Selanjutnya, data yang terkumpul di analisis. I.Pengolahan Data Setelah data diperoleh, maka dilakukan pengolahan data denganmenggunakan beberapa tahap : a. Editing Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang di peroleh atau dikumpulkan . pada penelitian ini melakukan dengan eiting dengan cara memeriksa kelengkapan data responden. Coding Untuk memudahkan penelitian dalam melakukan analisa data dan pengolahan data serta pengambilan kesimpulan data yang dimasukkan kedalam bentuk tabel. b. Entri data Memasukkan data kedalam komputer untuk selanjutnya dapat dilakukan analisa. c. Tabulasi Memasukkan data ke dalam tabel-tabel dan mengatur angka-angka yang diperoleh sehingga dapat disajikan dalam berbagai kategori. Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi.

J. Analisa Data

Analisa data dalam penelitian ini adalah univariat dan bersifat deskriftif, semua variabel di analisa secara deskriftif, data yang bersifat kategori di sajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan persentase..