Tanda dan Gejala Tuberkulosis
dengan resistensi organisme makadiberikan isoniazid, rifampisin, etambutol,pirazinamid sesuai dengan uji sensitivitas. Padapasien dengan ketidakmampuan
mentoleransiisoniazid dan rifampisin, maka diberikanetambutol atau obat lain yang tersedia.Meiyanti,
2007 OAT yang diberikan dibagi atas 2 golonganyaitu obat lini pertama first line dan
obat linikedua second line. Rifampisin merupakan obatlini pertama yang terutama bekerja pada sel yangsedang tumbuh, tetapi juga memperlihatkan efekpada sel yang
sedang tidak aktif resting cell.Bekerja dengan menghambat sintesa RNA M.tuberculosis sehingga menekan proses awalpembentukan rantai dalam sintesa RNA.
Bekerjadi intra dan ekstra sel. Pada konsentrasi 0,005 -0,2 mgl akan menghambat pertumbuhan M.tuberculosis secara in vitro. Obat ini jugamenghambat beberapa
Mycobacterium atipikal,bakteri gram negatif dan gram positif. Secarain vitro, rifampisin dapat meningkatkan aktivitasstreptomisin dan isoniazid terhadap M.tuberculosis dan
juga mempunyai mekanismepost antibiotic effect terhadap bakteri gramnegatif.Diabsorpsi dengan baik melalui salurancerna, absorpsi rifampisin dapat
berkurang biladiberikan bersama makanan. Absorpsirifampisin akan berkurang 30 jika diberikanbersama dengan antasida.
Pemberian antasidaakan meningkatkan PH lambung dan akanmengurangi proses dissolution rifampisinsehingga akan menghambat absorpsi. Rifampisindengan mudah
didistribusikan ke sebagian besarorgan, jaringan, tulang, cairan serebrospinal dancairan tubuh lainnya termasuk eksudat sertakavitas tuberkulosis paru. Obat ini
menimbulkanwarna orange sampai merah bata pada urin,saliva, feses, sputum, air mata dan keringat.Volume distribusi 1 Lkg BB, ikatan proteinplasma 60-80, waktu paruh
1-6 jam dan akan memanjang bila terdapat gangguan fungsi hepar.Metabolisme terjadi
melalui deasetilasi danhidrolisis, sedangkan ekskresinya terutamamelalui empedu. Dapat melewati barier plasentadan dapat dijumpai konsentrasi rendah di ASI.Rifampisin
melewati plasenta dengan kadaryang sama dengan ibu. Pada akhir trismester ke-3 rasio konsentrasi pada tali pusat dan ibubesarnya 0,12 - 0,33. Studi yang dilakukanpada tikus,
hewan pengerat dan kelinci denganpemberian dosis 2,5 - 10 kali dosis yang masukke uterus tidak menunjukkan peningkatankelainan kongenital. Pada perempuan hamilyang
minum rifampisin, termasuk 119perempuan yang terpajan selama trismesterpertama tidak terdapat peningkatan kelainanjanin secara bermakna.
Beberapa studi yangmenunjukkan insidens malformasi rata-rata 1,8- 4,4 pada 204 kehamilan. Pada kelinci telahdilaporkan terjadi spina bifida dan cleftpalates.Efek
samping ringan dapat timbul padapemberian rifampisin antara lain: sindrom kulitseperti gatal-gatal kemerahan, sindrom fluberupa demam, menggigil, nyeri tulang dansindrom
perut berupa nyeri perut, mual, muntahdan kadang-kadang diare. Efek samping yangberat tetapi jarang terjadi adalah sindromrespirasi, purpura, anemia hemolitik yang
akut,syok dan gagal ginjal. Efek samping ringansering terjadi pada saat pemberian berkala dandapat sembuh sendiri atau hanya memerlukanpengobatan simtomatik. Efek
samping pada bayibaru lahir juga didapatkanhemmorrhagicdisease of the newborn sehingga dianjurkanpemberian profilaksis vitamin K. Isoniazid INH menghambat
biosintesisasam mikolat yang merupakan unsur pentingdinding sel Mycobacterium. Menghilangkan sifattahan asam dan menurunkan jumlah lemak yangterekstraksi oleh
metanol dari Mycobacterium.Hanya kuman yang peka yang menyerap obatke dalam selnya dan proses ini merupakan prosesaktif. Bersifat bakterisid, dapat membunuh
90populasi kuman dalam beberapa hari pertamapengobatan. INH mudah diabsorpsi padapemberian oral maupun parenteral. KelarutanINH dalam lemak tinggi, berat