PengetahuanIbu Hamil TentangPenyakit Tuberkulosis Pada Kehamilan Di Klinik Desmawati Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun2015

(1)

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENYAKIT

TUBERKULOSIS PADA KEHAMILAN DI KLINIK

DESMAWATI PANCURBATU KABUPATEN

DELI SERDANG

SINTA IPE HARAHAP

145102059

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATRERA UTARA


(2)

(3)

(4)

(5)

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Penyakit Tuberkulosis Pada Kehamilan Di Klinik Desmawati Jl.Pipa Desa Namorih Kecamatan Pancur Batu

Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

Abstrak

Latar belakang : TB pada kehamilan adalah 4,2 per 100.000 kehamilan. TB pada kehamilan dapat bermanifestasi sebagai TB pulmoner dan TB ekstrapulmoner. Pada 2 penelitian yang dilakukan di UK, 53% dan 77% dariwanita hamil dilaporkan mengalami TB ekstrapulmoner. Indonesia belum mempunyai data prevalensi TB pada perempuan hamil. Di poliklinik tuberkulosis Persatuan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) tahun 2006 dan 2007 terdapat 0,2% perempuan hamil yang mengidap TB. Angka tersebut sebanding dengan prevalensiTB pada masyarakat umum. Untuk itu diasumsikan bahwa penyebaran TB pada perempuan hamil minimal tidak berbeda dengan sebaran di kalangan masyarakat. Oleh karena itu usaha penapisan seharusnya dapat dilakukan pada populasi perempuan hamil mengingat risiko yang lebih tinggi yang akan didapat oleh ibu dan janin.

Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada kehamilan.

Metodologi : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif, dengan pendekatan cross sectional jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 37 orang, pengambilan Sampel dilakukan dengan menggunakan total sampling penelitian ini di lakukan di Klinik Desmawati Jl.Pipa Desa Namorih Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015.

Hasil :penelitian menunjukkanmayoritas pengetahuan cukup sebanya 21 orang (51,8%).Sedangkan berdasarkan umur mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 16 orang (57,1%) pada umur 20-35 tahun, dan berdasarkan pendidikanmayoritas berpengetahuan baik dan cukup sebanyak 7 orang (46,7%) pada pendidikan SMP, Berdasarkan pekerjaan mayoritas berpengetahuan cukup pada pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 10 orang (55,6%), Sedangkan pada sumber informasi bahwa mayoritas berpengetahuan cukup dari poster sebanyak 9 orang (81,8%).

Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian ini di peroleh pengetahuan ibu hamil masih cukup,maka diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang penyakit TBC pada kehamilan.


(6)

Knowledge picture Pregnant Women About Disease tuberculosis In Pregnancy In the Clinic Desmawati Jl.Pipa Namorih Village District Subdistrict Pancur Batu

Deli Serdang 2015. Abstract

Background: TB in pregnancy is 4.2 per 100,000 pregnancies. TB in pregnancy may manifest as pulmonary TB and extrapulmonary TB. In the second study conducted in the UK, 53% and 77% of pregnant dariwanita reported having extrapulmonary TB. Indonesia does not have TB prevalence research in pregnant women. The clinic tuberculosis Tuberculosis Eradication Association of Indonesia (PPTI) in 2006 and 2007 there were 0.2% of pregnant women who suffer from TB. The figure is comparable to the prevalence of TB in the general population. For it is assumed that the spread of TB in pregnant women do not differ with minimal distribution among the public. Therefore, screening efforts should be made on the population of pregnant women given the higher risk to be gained by the mother and fetus.

Objective: This study aimed to determinan the knowledgepregnant women about the disease tuberculosis

Methodology: his study used a descriptive design , with cross sectional sample size in this study was 37 people , sample collection is done by using total sampling study was conducted at the Clinic Desmawati Jl.Pipa Pancur Batu subdistrict Namorih Village Deli Serdang 2015 .

Result: The study showed a majority sufficient knowloge 21 people (51,8%).mean while, based on the ade of the majority of knowleggeable enough as many as 16 people (57,1%) at the age of 20-35 years ,and based on good knowledge and sufficient of 7 people (46,7%) in junior high school education, the majority of jobs are knowledge enough based on the work of housewives as many as 10 people (55,6%) while the majority of the resource thar are knowledge enough of the poster as many as 9 people (81.8%)

Conclusion: Based on these results obtained knowledge of pregnant women still enough,and then for next researcher to conduct research on tuberculosis in pregnancy. Keywords: Knowledge, pregnant women, Tuberculosis


(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “PengetahuanIbu Hamil TentangPenyakit Tuberkulosis Pada Kehamilan Di Klinik Desmawati Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun2015” yang di ajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikanpada Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumtera Utara.

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis mendapatkan bimbingan, masukan dan arahan dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat membuat karya tulis ilmiah ini tepat pada waktunya. Sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. dr.Dedi Ardinata,M.kes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

Utara.

2. Nur Asnah Sitohang, S.kep, Ns, M.kep selaku Ketua Program DIV Bidan Pendidik

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. Dr. Ichwanul Adenin,SPOG selakudosenpembimbingdalam pembuatan Karya Tulis

Ilmiah.

4. Desmawati sinaga, AMkeb Selaku Pimpinan klinik Desmawati yang telah

memberikan izin untuk meneliti di klinik desmawati.

5. Seluruh staf dan Dosen Program DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan


(8)

6. Kedua Orang Tua yang telah memberikan dukungan moril maupun material serta do’a yang tiada henti-hentinya kepada penulis hingga membuat semangat penulis terus terpacu dalam membuat Karya Tulis Ilmiah.

7. Saudara kandung (Abang, dan Adik) penulis yang telah memberikan dukungan dan

do’a yang tiada hentinya.

8. Rekan-rekan mahasiswi Program DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan dukungan dan masukan kepada penulis.

Akhir kata penulis do’akan segala bentuk bantuan yang telah di berikan mendapat imbalan dari Allah SWT.

Medan, juli2015 Peneliti

(Sinta Ipe Harahap) 145102059


(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR SKEMA ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Masalah ... 3

1. Tujuan Umum ... 3

2. Tujuan Khusus ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan ... 6

1. Defenisi ... 6

2. Tingkat Pengetahuan ... 8

3. Pengukuran pengetahuan ... 8

4. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan ... 8

B. Tuberkulosisi ... 7

1. Defenisi ... 9

2. Pengaruh TBC pada kehamilan ... 9

3. Etiologi ... 10

4. Tanda dan Gejala ... 11

5. Dampak ... 12

6. Penanganan dan Pengobatan... 12

BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep ... 20


(10)

B. Defenisi Operasional ... 21

BAB IV METODEOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 23

B. Populasi dan Sampel ... 23

C. Tempat Penelitian ... 23

D. Waktu Penelitian ... 23

E. Etika Penelitian ... 24

F. Alat pengumpulan data ... 24

G. Uji Validitas dan Rahabilitas ... 25

H. ProsedurPengumpulan data ... 26

I. Analisis Data ... 27

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Interpretasi Dan Diskusi Hasil ... 33

B. Keterbatasan Penelitian ... 37

C. Implementasi Terhadap Pelayanan Dan Penelitian ... 38

BAB VI KESIMPULAN A.Kesimpulan ... 38

B.Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 40 LAMPIRAN


(11)

DAFTAR TABEL Lampiran 11

Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden Di Klinik Desmawati Pancur Batu

Tahun2015 28

Tabel 5.2 Distribusifrekuensi jawaban responden berdasarkan pertanyaan

pengetahuan 30

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi pengetahuan Ibu Hamil Tentang Penyakit Tuberkulosis pada kehamilan berdasarkan pengetahuan 31 Tabel 5.4 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang penyakit

tuberkulosis pada kehamilan berdasarkan umur 31 Tabel 5.5 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang penyakit

tuberkulosis pada kehamilan berdasarkan pendidikan 32 Tabel 5.6 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang penyakit

tuberkulosis pda kehamilan berdasarkan pekerjaan 32 Tabel 5.7 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang penyakit


(12)

DAFTAR SKEMA


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 2 : Lembar Kuesioner

Lampiran 3 : Master Data Penelitian

Lampiran 4 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 5 : Hasil Out Put Data Penelitian

Lampiran 6 : Surat Izin Penelitian Pengambilan Data Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU


(14)

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Penyakit Tuberkulosis Pada Kehamilan Di Klinik Desmawati Jl.Pipa Desa Namorih Kecamatan Pancur Batu

Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

Abstrak

Latar belakang : TB pada kehamilan adalah 4,2 per 100.000 kehamilan. TB pada kehamilan dapat bermanifestasi sebagai TB pulmoner dan TB ekstrapulmoner. Pada 2 penelitian yang dilakukan di UK, 53% dan 77% dariwanita hamil dilaporkan mengalami TB ekstrapulmoner. Indonesia belum mempunyai data prevalensi TB pada perempuan hamil. Di poliklinik tuberkulosis Persatuan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) tahun 2006 dan 2007 terdapat 0,2% perempuan hamil yang mengidap TB. Angka tersebut sebanding dengan prevalensiTB pada masyarakat umum. Untuk itu diasumsikan bahwa penyebaran TB pada perempuan hamil minimal tidak berbeda dengan sebaran di kalangan masyarakat. Oleh karena itu usaha penapisan seharusnya dapat dilakukan pada populasi perempuan hamil mengingat risiko yang lebih tinggi yang akan didapat oleh ibu dan janin.

Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada kehamilan.

Metodologi : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif, dengan pendekatan cross sectional jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 37 orang, pengambilan Sampel dilakukan dengan menggunakan total sampling penelitian ini di lakukan di Klinik Desmawati Jl.Pipa Desa Namorih Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015.

Hasil :penelitian menunjukkanmayoritas pengetahuan cukup sebanya 21 orang (51,8%).Sedangkan berdasarkan umur mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 16 orang (57,1%) pada umur 20-35 tahun, dan berdasarkan pendidikanmayoritas berpengetahuan baik dan cukup sebanyak 7 orang (46,7%) pada pendidikan SMP, Berdasarkan pekerjaan mayoritas berpengetahuan cukup pada pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 10 orang (55,6%), Sedangkan pada sumber informasi bahwa mayoritas berpengetahuan cukup dari poster sebanyak 9 orang (81,8%).

Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian ini di peroleh pengetahuan ibu hamil masih cukup,maka diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang penyakit TBC pada kehamilan.


(15)

Knowledge picture Pregnant Women About Disease tuberculosis In Pregnancy In the Clinic Desmawati Jl.Pipa Namorih Village District Subdistrict Pancur Batu

Deli Serdang 2015. Abstract

Background: TB in pregnancy is 4.2 per 100,000 pregnancies. TB in pregnancy may manifest as pulmonary TB and extrapulmonary TB. In the second study conducted in the UK, 53% and 77% of pregnant dariwanita reported having extrapulmonary TB. Indonesia does not have TB prevalence research in pregnant women. The clinic tuberculosis Tuberculosis Eradication Association of Indonesia (PPTI) in 2006 and 2007 there were 0.2% of pregnant women who suffer from TB. The figure is comparable to the prevalence of TB in the general population. For it is assumed that the spread of TB in pregnant women do not differ with minimal distribution among the public. Therefore, screening efforts should be made on the population of pregnant women given the higher risk to be gained by the mother and fetus.

Objective: This study aimed to determinan the knowledgepregnant women about the disease tuberculosis

Methodology: his study used a descriptive design , with cross sectional sample size in this study was 37 people , sample collection is done by using total sampling study was conducted at the Clinic Desmawati Jl.Pipa Pancur Batu subdistrict Namorih Village Deli Serdang 2015 .

Result: The study showed a majority sufficient knowloge 21 people (51,8%).mean while, based on the ade of the majority of knowleggeable enough as many as 16 people (57,1%) at the age of 20-35 years ,and based on good knowledge and sufficient of 7 people (46,7%) in junior high school education, the majority of jobs are knowledge enough based on the work of housewives as many as 10 people (55,6%) while the majority of the resource thar are knowledge enough of the poster as many as 9 people (81.8%)

Conclusion: Based on these results obtained knowledge of pregnant women still enough,and then for next researcher to conduct research on tuberculosis in pregnancy. Keywords: Knowledge, pregnant women, Tuberculosis


(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tuberkulosis (TB) masih merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. MenurutWorld Health Organization (WHO) insidens TB pada tahun 2008 adalah 9,4 juta dan 3,6 juta diantaranya menginfeksi wanita. TB merupakan salah satu penyebab terbesar kematian pada wanita, yaitu sekitar 700.000 kematian setiap tahun, dan sepertiga dari kematian tersebut terjadi padawanita usia subur. Suatu penelitian lain yang dilakukan di UK pada tahun 2008, insidens TB pada kehamilan adalah 4,2 per 100.000 kehamilan. TB pada kehamilan dapat bermanifestasi sebagai TB pulmoner dan TB ekstrapulmoner. Pada 2 penelitian yang dilakukan di UK, 53% dan 77% dariwanita hamil dilaporkan mengalami TB ekstrapulmoner. Indonesia belum mempunyai data prevalensi TB pada perempuan hamil. Di poliklinik tuberkulosis Persatuan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) tahun 2006 dan 2007 terdapat 0,2% perempuan hamil yang mengidap TB. Angka tersebut sebanding dengan prevalensiTB pada masyarakat umum. Untuk itu diasumsikan bahwa penyebaran TB pada perempuan hamil minimal tidak berbeda dengan sebaran di kalangan masyarakat. Oleh karena itu usaha penapisan seharusnya dapat dilakukan pada populasi perempuan hamil mengingat risiko yang lebih tinggi yang akan didapat oleh ibu dan janin. Periode prenatal dengan jadwal pemeriksaan berkala yang telah ditetapkan oleh WHOmemberi kesempatan untuk membantu usaha ini dengan melakukan pemeriksaan dan pengobatan, terutama pada perempuan hamil yang mempunyai risiko tinggi terinfeksi penyakit ini.


(17)

Berdasarkan data WHO, dikawasan Asia Tenggara, menunjukkan bahwa TBC membunuh sekitar 2.000 jiwa setiap hari sekitar 40% dari kasus TBC di dunia berada dikawasan Asia Tenggara . Dua diantara tiga negara dengan jumlah penderita TBC terbesar di dunia , yaitu India dan Indonesia. Indonesia berada di bawah India dan Cina di wilayah Asia . di Indonesia ,TBC kembali muncul sebagai penyebab kematian utama setelah penyakit jantung dan saluran pernapasan. ( Anggraeni,2011 )

Dimana Tuberkulosis (TBC)juga masih menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia, demikianjuga pada kehamilan. Insidens TBCpada kehamilan adalah 1/10.000 kehamilan.Penelitian pada tahun 1985-1990 di New York,memperlihatkan insidens TBC pada kehamilanadalah 12 kasus per 100.000 kelahiran dan padatahun 1991-1992 insidens meningkat menjadi 95kasus per 100.000 kelahiran.(1) Penelitian diLondon tahun 1997-2001, menunjukkan 32wanita hamil menderita TBC, dengan insidens252/100.000 kelahiran. Lima puluh tiga persen didiagnosis sebagai TBC ekstrapulmonal, 38%TBC pulmonal dan 9% TBC ekstra dan intrapulmonal.( meiyanti,2007)

Berdasarkan data WHO (organisasi kesehatan dunia ) memperkirakan setiap tahun terjadi 583.000 orang penderita TBC dengan jumlah kematian sebanyak 100.000 penduduk indonesia terdapat 130 orang penderita TBC menjadi masalah sosial karena sebagian besar penderitanya adalah kelompok usia kerja produkti, kelompok ekonomi lemah, dan tingkat pendidikan rendah. Selain itu masalah lainnya adalah pengobatan penyakit TBC memerlukan jangka waktu yang lama dan rutin yaitu 6-8 bulan. Dengan demikian apabila penderita meminum obat secara tidak teratur/tidak selesai, kuman TBC terhadap obat Anti-Tuberkulosis (OAT), yang akhirnya untuk pengobatannya penderita


(18)

harus mengeluarkan biaya yang tinggi/mahal serta dalam jangka waktu yang relatif lama.(Laban Yoannes.2008)

Tuberkulosis adalah suatu infeksi menular dan bisaberakibat fatal,di sebabkan oleh tuberculosis,myobacterium bovis, atau mycobacterium africanum. Penyakit ini merupakan peyakt menahun atau kronis (berlangsung lama ). Penderita yang paling sering ialaha orang-orang yang berusia antara 15-35 tahun, terutama mereka yang bertubuh lemah, kurang gizi atau yang tinggal satu rumah dan berdesak-desakan bersama penderita TBC.( sunaryati sinta ,2011)

Berdasarkan penelitian yang saya lakukan didapati 37 orang di klinik Desmawatidan peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran pengetahuan ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada kehamilandi Klinik Desmawati tahun 2015

B. Rumusan Masalah

Untuk Mengetahui Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Penyakit Tuberkulosis Pada Kehamilan di klinik Desmawa Pancur Batu tahun 2015.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Penyakit Tuberkulosis Pada Kehamilan Di Klinik DesmawatiPancur Batu Tahun 2015. 2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahuipengetahuan ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada

kehamilan berdasarkan umur,pendidikan, pekerjaan,sumberinformasidi Klinik Desmawati Pancur Batu tahun 2015.


(19)

b. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada kehamilan berdasarkan defenisi, pengaruh pada kehamilan,etiologi, tanda dan gejala ,dampak ,pencegahan dan pengobatandi Klinik Desmawati Pancur Batutahun 2015

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi insititusi pendidikan

Di harapkan hasil penelitian ini dapat di harapkan bagi pendidikan D-IV bidan pendidik fakultas keperawatan Universitas Sumatra Utara sebagai bahan masukan kepustakaan untuk menjadi referensi dalam penelitian lebih lanjut tetang gambaran pengetahuan ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada kehamilan di klinik Desmawati Pancur Batu tahun 2015.

2. Bagi peneliti

Sebagai bahan dan masukan dalam menerapkan metode penelitian yang telah di pelajari untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas lagi tentang gambaran pengetahuan ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada kehamilan di klinik Desmawati Pancur Batu tahun 2015.

3. Bagi responden

Penelitian ini sebagai sumber masukan untuk menambah wawasan ibu bagaimana pengetahuan ibu tentang penyakit tuberculosis agar mematuhidalam pengobatanpasien tuberkulosis pada kehamilan di klinik Desmawati Pancur Batu tahun 2015.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Defenisi

Pengetahuan merupakan hasil pengindraan manusia atau hasil tau seseorang terhadap objek melalui.indra yang dimilikinya ,yakni mata,hidung,telinga, dan sebagainya.sebagian besar pengetahuan pengetahuan seseorang di peroleh melalui indra pendengaran (telinga), dan indra penglihatan (mata). ( Notoatmodjo, 2010)

2. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoadmojo (2010), pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan:

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai recall(memanggil) memory yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Misalnya : tahu bahwa buah tomat banyak mengandung vitamin C,jamban adalah tempat membuang air besar, penyakit demam berdarah ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes Agepti, dan sebagainya.

b. Memahami (comprehention)

Memehami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang di ketahui tersebut.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsif yang dikepada situasi yang lain. Misalnya


(21)

seseorang yang telah paham tentang proses perencanaan, ia harus dapat membuat perencaan program kesehatan ia bekerja atau dimana saja orang yang paham metedologi penelitian, ia akan mudah membuat proposal penelitian dimana saja dan seterusnya.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan dan atau memisahkan, kemudian mencari hubungan anatar komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa penegtahuan seseorang itu adalah suatu sampai pada tingkat analisis adalah apabila seseorang dapat membedakan, atau memisahkan,mengelompokkan, membuat diagram ( bagan ) terhadap pengetahuan atau objek tersebut. Misalnya, dapat membedakan antara nyamuk Aedes Agepty dengan nyamuk biasa.

e. Sintesis (syntesis)

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untk merangka atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada. Misalnya,dapat membuat atau meringkas dengan kata-kata atau kalimat sendiri tentang hal-hal yang elah dibaca atau didengar, dan dapat membuat kesimpulan.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evalusi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya didsarkan pada suatu kriteria yang di tentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Misalnya seseorang ibu dapat menilai atau menetukan seseorang anak malnutrisi.(Notoatmidjo, 2010)


(22)

3. Pengukuran Pengetahuan

Menurut Arikunto (2010) penegtahuan seseorang dapat di ketahui dan diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kualitatif,yaitu

a. Baik :Jika pengetahuan dijawab dengan >75%

b. Cukup : Jika pengetahuan dijawab dengan 60-75%

c. Kurang baik :Jika pengetahuan dijawab dengan <60% 4. Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut ariani ( 2010) pengetahuan baik yang di miliki di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :

a. Umur

Merupakan rentang waktu seseorang yang di mulai dia di lahirkan hingga berulang tahun.

b. Pendidikan

Merupakan seluruh proses kehidupan yang dimiliki ileh setiap individu berupa interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara formal maupun informal yang melibatkan perilaku individu maupun kelompok.

c. Pekerjaan

Merupakan suatu aktivitas yang di lakukan seseorang untk memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan setiap hari.

d. Sumber Informasi

Seseorang yang memeliki sumber informasi yang lebih banyak akan memeliki pengetahuan yang lebih luas pula.


(23)

Menurut notoatmodjo (2007), informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber yaitu:

a) Media cetak 1. Booklet

2. Leaflet Flyer (selembaran) 3. Flip chart(lembar balik)

4. kesehatan dalam bentuk lembar balik. Rubrik 5. Poster

6. Foto

b) Media Elektronik 1. Televisi

2. Radio 3. Video 4. Slide 5. Film strip c) Media papan d) Petugas Kesehatan e) Teman dan keluarga


(24)

B.Tuberkulosis 1. Defenisi

Tuberkulosis adalah suatu infeksi menular dan bisa berakibat fatal,di sebabkan oleh tuberculosis myobacterium bovis, atau mycobacterium africanum. Penyakit ini merupakan penyakit menahun atau kronis (berlangsung lama ). Penderita yang paling sering ialaha orang-orang yang berusia antara 15-35 tahun, terutama mereka yang bertubuh lemah, kurang gizi atau yang tinggal satu rumah dan berdesak-desakan bersama penderita TBC.( sunaryati sinta ,2011)

Tuberkulosisi pada kehamilan adalah penyakit infeksi pada paru yang di sebabkan oleh mycobacterium tuberculosis, suatu basil tahan asam yang di tularkan melalui udara.( rukiyah, 2010)

2. Pengaruh TBC Pada Kehamilan

Pengaruh TBC pada kehamilan tergantung dari beberapa faktor antara lain: lokasi penyakit (intra atau ekstrapulmonal), usia kehamilan, status gizi ibu dan ada tidaknya penyakit penyerta. Beberapa studi menyatakan terdapathubungan antara TBC dan meningkatnya risiko berat badan lahir rendah, kelahiran preterm, kehidupan perinatal sampai pada kematian bayi. Jika pemberian OAT dimulai pada awal kehamilan akan memberikan hasil yang sama seperti pasien yang tidak hamil, tetapi bila diagnosis dan penanganan terlambat terjadi peningkatan angka morbiditas bayi 4 kali lipat dan peningkatan kelahiran preterm sebesar 9 kali lipat. Selama kehamilan dapat terjadi transmisi basil TBC ke janin. Transmisi biasanya terjadi secara limfatik, hematogen atau secara langsung. Janin dapat terinfeksi melalui darah yang berasal dari infeksi plasenta melalui vena umbilikalis atau aspirasi cairan amnion, Komplikasi seperti ini jarang terjadi. TBC yangterjadi disebut sebagai TBC kongenital. TBC kongenital harus


(25)

dibedakan dengan TBC postnatal. Cantwell et almengemukakan tentang kriteria diagnosis TBC pada bayi dengan salah satu kriteria berikut yaitu adanya lesi, kompleks primer di hati, infeksi TBC pada plasenta atau endometrium pada minggu pertama kehidupan serta dapat disingkirkannya transmisipostnatal. Gejala mungkin terlihat saat lahir tetapi biasanya pada minggu kedua dan ketiga. Pada pemeriksaan fisik didapatkan hepatomegali(76%), gangguan pernafasan(72%), demam (48%) dan limfadenopati (38%). Gambaran foto toraks mungkin normal segera setelah lahir tetapiberjalan progresif dengan cepat disertai pembentukan kavitas. Apabila memungkinkan dilakukan biakan tuberkel basil pada plasenta. Uji tuberkulin tidak banyak membantu karena hasil negatif pada awalnya dan menjadi positif dalam waktu 1-2 bulan. Pemeriksaan lain seperti basil tahan asam (BTA) dan biakan pada jaringan atau cairan lambung.(3-5) Deteksi TBC pada ibu merupakan hal penting untuk pemberian pengobatan adekuat sehingga risiko serius yang terjadi pada janin dan bayi baru lahir dapat dikurangi. (Meiyanti,2007)

3. Etiologi

Tuberkulosis disebabkan oleh basail BT ( mycobacterium tuberkulosis humanis) di tandai beberapa hal :basil TB mmpunyai dinding sel lipoidsehingga taham asam,karena pada umumnya mycobacteriumtaham asam secara teoritis BTA belumtentu identikdengan hasil TB, kalau bakteri-bakteri lain hanya memerlukan beberapa menit sampai 20 menituntuk mitos, basil TB memerlukan waktu 12 sampai 24 jam dan memungkinkan pemberian obat secara intermiten ( 2-3 harisekali.), basil TB rentan terhadap sinar matahari,sehingga dalam beberapa menit saja akan mati ternyata kerentanan itu terutama terhadap gelombang cahaya ultra-violet.(Danususanto H ,2010)


(26)

Menurut Rukiyah ,2011.mengatakan penyebab dari TB paru pada kehamilan adalah mycobacteriumtuberculosis dan mycobacterium bovis. Faktor yang menyebabkan seseorang terinfeksi mycobacteriumtuberculosis,adalah sebagai berikut :

a. Herediter :resestensi seseorang terhadap infeksi kemungkinan diturunkan

ecara genetic.

b. Jenis kelamin :pada akhir masa kanak –kanak dan remaja ,angka kematian dan

kesakitan lebih banyak dari pada anak perempuan .

c. Usia : Pada masa bayi kemungkinan terinfeksi sangat tinggi.

d. Pada masa puber dan remaja dimana masa pertumbuhan yang cepat,

kemungkinan infeksi cukup tinggi karena diit yang tidak adekuat.

e. Keadaan stres :situasi yang penuh stres(injury atau penyakit ,kurang nutrisi,stres emosional, kelelahan yang kronik.

f. Meningkatnya sekresi steroid adrenal yang menekan reaksi inflamasi dan

memudahkan untuk penyebarluasan infeksi.

g. Anak yang mendapat terapi kortikosteroid kemungkinan terinfeksi lebih mudah. h. Nutrisi :status nutrisi kurang .

i. Infeksi berulang :HIV,meales,pertusis. 4. Tanda dan Gejala

Gejala TB paru terutama pada kehamilan di jumpai keluhan dan tanda-tanda. a. Batuk –batuk terus menerus lebih dari tiga minggu ( batuk bercampur darah ) b. Demam-demam ( terutama sore hari)

c. Nafsu makan berkurang d. Berat badan turun e. Keringat malam hari


(27)

f. Badan terasa lemah / mudah capek / rasa malas g. Sesak napas ( bila penyakit sudah lanjut)

h. Sakit dada ( bila terjadi peradangan selaput paru/ dinding dada) 5. Dampak

Dampak Tuberkulosis pada kehamilan seperti myiocarditis, pericarditis, sakit kepala, malaise, tidak sadar, demam, halusinasi, mata berkunang-kunang, dermatitis, kulit kemerahan, anoreksia, mual, muntah, gangguan pencernaan, gangguan penglihatan, nephritis, hepatotiksik, gejala hipersensitif ( Rukiyah, 2010 )

6. PenanganandanPengobatan

Penatalaksanaan pasien TBC pada kehamilan tidak berbeda dengan TBC tanpakehamilan. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah pemberian OAT yang bisa menimbulkan efek teratogenik terhadap janin. Penatalaksanaansecara umum terbagi atas penderita dengan TBCaktif dan TBC laten. Wanita hamil denganTBC aktif biasanya diterapi dengan tidakmempertimbangkan trisemester kehamilan. OATyang digunakan tidak berbeda dengan wanitayang tidak hamil.Golongan utama OAT sepertiisoniazid, rifampisin, etambutol digunakansecara luas pada wanita hamil. Obat-obattersebut dapat melalui plasenta dalam dosisrendah dan tidak menimbulkan efek teratogenikpada janin. Pada pemberian isoniazid sebaiknya diberikan piridoksin 50 mg/hari untukmencegah terjadinya neuropati perifer.Pemeriksaan fungsi hati sebaiknya dilakukansaat pemberian isonizid dan rifampisin.Pemberian vitamin K dilakukan pada akhirtrismester ketiga kehamilan dan bayi yang barulahir. Pada kasus multidrug resistant (MDR)digunakan pirazinamid, akan tetapi pirazinamidtidak digunakan secara rutin pada wanita hamilkarena terdapat efek teratogenik. Paraaminosalisilat (PAS) telah digunakan secara amanpada wanita hamil akan tetapi obat tersebut


(28)

ditoleransi tubuh secara buruk. Tuberkulosis laten adalah pasien denganuji tuberkulin positif dan secara klinis tidak adatanda-tanda terjadi tuberkulosis aktif. Terapipada TBC laten tergantung faktor risiko danhasil konversi uji tuberkulin. Pemberian terapipada TBC laten biasanya ditunda sampai 2-3bulan setelah kelahiran. Pada pasien yangmempunyai risiko kontak dengan individu BTApositif dan infeksi HIV, terapi diberikan setelahtrisemester pertama pada kehamilan dengankonversi uji tuberkulin positif dalam 2 tahunterakhir. Sedangkan pada wanita hamil denganTBC laten yang sebelumnya telah diterapisecara adekuat tidak memerlukan terapiprofilaksis isoniazid (300 mg selama 6-12bulan). Penatalaksanaan TBC pada wanita hamilharus diberikan secara tepat dan adekuat, sertamencegah timbulnya efek samping teratogenikpada janin. Pasien TBC aktif dengan sputumBTA positif diberikan isoniazid, rifampisin,etambutol dan piridoksin selama 9 bulan padapopulasi risiko TBC rendah. Pada populasidengan risikoTBC tinggi dan adanya resistenobat anti TBC tinggi perlu penambahanpirazinamid. Pasien dengan uji tuberkulin positif,sputum BTA negatif, biakan negatif dan fototoraks menunjukkan infiltrat atau adanyakavitas, diberikan isoniazid, rifampisin,etambutol dan piridoksin selama 9 bulan.

Sedangkan bila pada foto toraks terlihat prosespenyakit yang telah menyembuh (terdapatkalsifikasi pada kelenjar getah bening dan lesiparenkim), dilakukan observasi pada pasien.Pengobatan diberikan secara tepat setelah melahirkan atau diberi pengobatan profilaksisdengan isoniazid dan piridoksin selama 9 bulanyang dimulai pada trisemester keduakehamilan.Pasien dengan konversi uji tuberkulinterbaru positif, foto toraks normal sertapemeriksaan bakteriologis negatif, makadilakukan observasi selama kehamilan,pengobatan diberikan setelah melahirkan ataudengan pemberian profilaksis isoniazid danpiridoksin selama 9 bulan dimulai padatrisemester kedua kehamilan.Pasien


(29)

dengan resistensi organisme makadiberikan isoniazid, rifampisin, etambutol,pirazinamid sesuai dengan uji sensitivitas. Padapasien dengan ketidakmampuan mentoleransiisoniazid dan rifampisin, maka diberikanetambutol atau obat lain yang tersedia.(Meiyanti,2007)

OAT yang diberikan dibagi atas 2 golonganyaitu obat lini pertama (first line) dan obat linikedua (second line). Rifampisin merupakan obatlini pertama yang terutama bekerja pada sel yangsedang tumbuh, tetapi juga memperlihatkan efekpada sel yang sedang tidak aktif (resting cell).Bekerja dengan menghambat sintesa RNA M.tuberculosis sehingga menekan proses awalpembentukan rantai dalam sintesa RNA. Bekerjadi intra dan ekstra sel. Pada konsentrasi 0,005 -0,2 mg/l akan menghambat pertumbuhan M.tuberculosis secara in vitro. Obat ini jugamenghambat beberapa Mycobacterium atipikal,bakteri gram negatif dan gram positif. Secarain vitro, rifampisin dapat meningkatkan aktivitasstreptomisin dan isoniazid terhadap M.tuberculosis dan juga mempunyai mekanismepost antibiotic effect terhadap bakteri gramnegatif.Diabsorpsi dengan baik melalui salurancerna, absorpsi rifampisin dapat berkurang biladiberikan bersama makanan. Absorpsirifampisin akan berkurang 30% jika diberikanbersama dengan antasida.

Pemberian antasidaakan meningkatkan PH lambung dan akanmengurangi proses dissolution rifampisinsehingga akan menghambat absorpsi. Rifampisindengan mudah didistribusikan ke sebagian besarorgan, jaringan, tulang, cairan serebrospinal dancairan tubuh lainnya termasuk eksudat sertakavitas tuberkulosis paru. Obat ini menimbulkanwarna orange sampai merah bata pada urin,saliva, feses, sputum, air mata dan keringat.Volume distribusi 1 L/kg BB, ikatan proteinplasma 60-80%, waktu paruh 1-6 jam dan akan memanjang bila terdapat gangguan fungsi hepar.Metabolisme terjadi


(30)

melalui deasetilasi danhidrolisis, sedangkan ekskresinya terutamamelalui empedu. Dapat melewati barier plasentadan dapat dijumpai konsentrasi rendah di ASI.Rifampisin melewati plasenta dengan kadaryang sama dengan ibu. Pada akhir trismester ke-3 rasio konsentrasi pada tali pusat dan ibubesarnya 0,12 - 0,33. Studi yang dilakukanpada tikus, hewan pengerat dan kelinci denganpemberian dosis 2,5 - 10 kali dosis yang masukke uterus tidak menunjukkan peningkatankelainan kongenital. Pada perempuan hamilyang minum rifampisin, termasuk 119perempuan yang terpajan selama trismesterpertama tidak terdapat peningkatan kelainanjanin secara bermakna.

Beberapa studi yangmenunjukkan insidens malformasi rata-rata 1,8- 4,4% pada 204 kehamilan. Pada kelinci telahdilaporkan terjadi spina bifida dan cleftpalates.Efek samping ringan dapat timbul padapemberian rifampisin antara lain: sindrom kulitseperti gatal-gatal kemerahan, sindrom fluberupa demam, menggigil, nyeri tulang dansindrom perut berupa nyeri perut, mual, muntahdan kadang-kadang diare. Efek samping yangberat tetapi jarang terjadi adalah sindromrespirasi, purpura, anemia hemolitik yang akut,syok dan gagal ginjal. Efek samping ringansering terjadi pada saat pemberian berkala dandapat sembuh sendiri atau hanya memerlukanpengobatan simtomatik. Efek samping pada bayibaru lahir juga didapatkanhemmorrhagicdisease of the newborn sehingga dianjurkanpemberian profilaksis vitamin K. Isoniazid (INH) menghambat biosintesisasam mikolat yang merupakan unsur pentingdinding sel Mycobacterium. Menghilangkan sifattahan asam dan menurunkan jumlah lemak yangterekstraksi oleh metanol dari Mycobacterium.Hanya kuman yang peka yang menyerap obatke dalam selnya dan proses ini merupakan prosesaktif. Bersifat bakterisid, dapat membunuh 90%populasi kuman dalam beberapa hari pertamapengobatan. INH mudah diabsorpsi padapemberian oral maupun parenteral. KelarutanINH dalam lemak tinggi, berat


(31)

molekul rendahdan melalui plasenta serta mudah mencapai janindengan kadar hampir sama dengan ibu. Padapenelitian, setelah pemberian INH dosis 100 mgjangka pendek sebelum kelahiran didapatkanrasio konsentrasi tali pusat dan ibu sebesar 0,73.Kadar puncak dicapai dalam waktu 1-2 jamsetelah pemberian oral. Di hati, INH terutamamengalami asetilasi, dan pada manusiakecepatan metabolisme ini dipengaruhi olehfaktor genetik (asetilator cepat/lambat) yangsecara bermakna mempengaruhi kadar obatdalam plasma dan masa paruhnya. Waktu paruhberkisar 1-3 jam. Mudah berdifusi ke dalam seldan semua cairan tubuh. Antara 75-95%diekskresikan melalui urin dalam waktu 24 jamdan seluruhnya dalam bentuk metabolit.Isoniazid tidak bersifat teratogenik janin,meskipun konsentrasi yang melewati plasentacukup besar. Pada studi yang dilakukan padahewan tidak menunjukkan retardasipertumbuhan serta peningkatan malformasi padatikus dan kelinci dengan dosis 60 kali dosismanusia.

Efek samping berat berupa hepatitis dapattimbul pada kurang lebih 0,5 % penderita. Bilaterjadi ikterus, hentikan pengobatan sampaiikterus hilang. Efek samping yang ringan dapatberupa: tanda keracunan pada saraf tepi,kesemutan, nyeri otot atau gangguan kesadaran.Efek ini dapat dikurangi dengan pemberianpiridoksin (dengan dosis 5-10 mg per hari ataudengan vitamin B kompleks). Efek samping padabayi baru lahir dilaporkan adanya perdarahan(hemmorrhagic disease of the newborn)sehingga dianjurkan pemberian profilaksisvitamin K sebelum kelahiran.(12,14,16)Etambutol (EMB) merupakan inhibitorarabinosyl transferases (I,II,III). Arabinosyltransferase terlibat dalam reaksi polimerisasiarabinoglycan, yang merupakan unsur esensialdari dinding sel Mycobacterium. Afinitasterhadap arabinosyl transferase III lebih kuatdibandingkan lainnya. Arabinosyl transferasedigunakan untuk menjadikan EMB-CAB operon. Hal ini menyebabkan metabolisme sel terhambatdan sel mati. Gangguan


(32)

sintesis arabinoglycanmengubah barier sel, lipofilik meningkatkanaktivitas obat yang bersifat sepertirifampisindan ofloksasin.Dinding sel Mycobacteriumspp sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dankelangsungan hidup organisme di penjamu.Dinding selMycobacterium terdiri dari mycolicacid, arabinoglycan dan peptidoglycan. Dindingsel merupakan lapisan lipid bilayer danasimetris.Hampir semua galur M. tuberculosis danM. kansasii sensitif terhadap etambutol.Etambutol tidak efektif untuk kuman lain.Etambutol pada konsentrasi 1-5 ìg/ml akanmenghambat pertumbuhan M.tuberculosissecara in vitro. Etambutol ini tetap menekanpertumbuhan M.tuberculosis yang telah resistenterhadap isoniazid dan streptomisin. Etambutoldosis 15 mg/kg BB ini hanya aktif terhadap selyang bertumbuh dengan khasiat tuberkulostatik,sedangkan pada dosis 25 mg/kg BB bersifatbakterisidal. Penggunaan etambutol tunggal,ditemukan sputum basil tahan asam (BTA)negatif dalam 3 bulan, tetapi ditemukanresistensi 35% dari kasus dan frekuensi relapslebih tinggi.

Efektivitas pada hewan coba sama denganisoniazid. Invivo, sukar menciptakan resistensiterhadap etambutol dan timbulnya lambat.Resistensi bakteri terhadap etambutol terjadiakibat mutasi embB, embA dan embC, kodeuntuk arabinosyl transferase. Resistensi initimbul bila etambutol diberikan tunggal. Padapemberian oral sekitar 75-80% etambutoldiserap di saluran cerna. Makanan tidakmempengaruhi absorpsi obat. Kadar puncakplasma dicapai dalam waktu 2-4 jam setelahpemberian. Dosis tunggal 25 mg/kg BBmenghasilkan kadar plasma sekitar 2-5 ìg/mldalam 2-4 jam,

kurang dari 1 ìg dalam 24 jam.Masa paruh eliminasinya 3-4 jam dan dapatmemanjang

sampai 8 jam pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Etambutol secara

bebasmelewati plasenta dengan cord to maternalserum ratio adalah 0,75. Penelitian pada kelinciterdapat efek monoftalmia sedangkan pada tikusterjadi penurunan


(33)

kesuburan.Rata-rata malformasi yang dilaporkan pada638 bayi yang dilahirkan oleh ibu yang mendapatetambutol selama kehamilan adalah 2,2%.Secara teori etambutol menyebabkankemungkinan toksisitas pada mata. Hal inidiyakinkan kembali dengan penilaian pada 6janin yang mengalami abortus pada minggu 5-12 kehamilan, tidak didapatkan gangguan padasistem optik embrional.Pirazinamid (PZA) adalah suatu prodruk,yang memerlukan konversi enzimpirazinamidase (dihasilkan oleh mikobakterialtertentu) menjadi bentuk aktif asam pirazinoat,masuk ke dalam sitoplasma M. Tuberculosissecara difusi pasif, mengalami konversi olehenzim nikotinamidase/pirazinamidase menjadibentuk aktif asam pirazinoat (POA). PZAlebih aktif terhadap basil tuberkel semidormankarena sistem pompa efluks yang lemahdibandingkan dengan basil sedang bertumbuhcepat, di mana pompa efluks lebih aktif.Peradangan akut akan menurunkan pH akibatproduksi asam laktat oleh sel-sel inflamasi, halini menguntungkan aktivitas PZA.

Berkurangnyaperadangan akan meningkatkan pH lingkunganbasil tuberkel yang berakibat pada peningkatankonsentrasi hambat minimal PZA. Kuman dalamkeadaan dorman tidak dapat dipengaruhi karenapada saat itu ambilan PZA tidak terjadi.Banyak penelitian menyatakan dayasterilisasi obat ini dalam makrofag, dengankonsentrasi ε 20μg/ml menghambat basiltuberculosis intraseluler. Efek bakteriostatikatau bakterisidal terhadap M. Tuberculosistergantung dosis (konsentrasi PZA), sertalamanya paparan terhadap makrofag yangterinfeksi M. tuberculosis. Pada berbagai studidan laporan tidak ditemukan efek teratogenikyang bermakna pada hewan dan malformasijanin pada pasien yang telah diterapi. Penggunaan PZA pada wanita hamil telahdirekomendasikan oleh International UnionAgainst Tuberculosis and Lung Disease


(34)

secararutin, namun di Amerika dilarang karena tidakadanya data yang adekuat mengenai efekteratogeniknya.Efek samping utama dari penggunaan obat ini adalah hepatitis, juga dapat terjadi nyerisendi dan kadang-kadang dapat menyebabkanserangan arthritis gout yang kemungkinandisebabkan berkurangnya ekskresi danpenimbunan asam urat. Pemberian intermitendapat mengurangi kejadian tersebut. Efeksamping lain adalah anoreksia, mual, muntah,disuri, demam dan reaksi hipersensitivitas.Streptomisin melewati plasenta dengan cepatsampai ke sirkulasi janin dan cairan amnionserta mencapai kadar kurang dari 50%dibandingkan kadar ibu. Efek samping yangdilaporkan dari berbagai studi pada hewanyaitu ototoksisiti.

Tuli kongenital telahdilaporkan terjadi pada bayi yang terpajanselama dalam kandungan, walaupun tidak adahubungan yang pasti tentang mekanismeototoksisiti

dengan pajanan selamakehamilan.( Hasil penelitian menggunakanaudiogram

menunjukkan 50 anak tidakmengalami gangguan, 2 dari 33 anak dengankehilangan pendengaran, sampai 4 dari 13 anakdengan tes kalorifik tidak normal. Hal inimerupakan kejadian ototoksisiti yang berasaldari pajanan selama dalam kandungan.Penelitian lain menyimpulkan streptomisindapat menyebabkan kerusakan sistem vestibulardan kerusakan nervus kranialis ke 8. Padanegara berkembang dianjurkan tidakmenggunakan streptomisin selama kehamilan.Dosis streptomisin 0,75 - 1 g/hari selama 14-21hari selanjutnya 1g 3 kali seminggu secaraintramuskular.


(35)

BAB III

KERANGKA KONSEP

A.KerangkaKonsep

Adapun kerangka konsep Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang PenyakitTuberkulosis Pada kehamilan di klinik Desmawati Pancur Batu tahun 2015.

1. Defenisi

2. Pengaruh TBC

pada kehamilan 3. Etiologi

4. Dampak

5. Tanda dan gejala 6. Pencegahan dan

penanganan Pengetahuanibuhamiltentangpe

nyakit tuberculosis padakehamilan


(36)

B.Defenisi Operasional

No Variabel

Penelitian

Defenisi Operasional

Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

Pengetahuan ibu hamil

Pengetahuan ibu tentang

- Defenisi penyakit TBC

- Pengaruh TBC

- Etilogi

penyakit TBC

- Dampak

penyakit TBC

- Tanda dan

gejala

penyakit TBC

- Pencegahan

dan

pengobatan penyakit TBC

Kuesioner Wawancara 1. Baik: bila

responden menjawab benar pertanyaan 7– 10soal(>75 %- 100%) dari jumlah pertanyaan

2. Cukup:

bila responden menjawab benar pertanyaan 4-6soal(60-75%) dari jumlah pertanyaan 3. Kurang:

bila responden menjawab benar pertanyaan 0-3soal(<60 %) dari Nominal


(37)

jumlah pertanyaan

2 Umur Usia responden

dalam

pengambilan data masih hamil atau belum melahirkan

Kuesioner Wawancara 1. < 20 tahun

2. 20-35 tahun 3. > 35 tahun

Interval

3 Pendidikan Jenjang dari

tingkat yang rendah ketingkat yang tinggi untuk menyelesaikan suatu pendidikan

Kuesioner Wawancara 1. Tidak

sekolah

2. SD

3. SMP

4. SMA

5. Perguruan Tinggi

Ordinal

4 Pekerjaan Kegiatan yang

dilakukan setiap hari untuk kehidupannya

Kuesioner Wawancara 1. IRT

2. PNS

3. Wiraswasta 4. Petani

Nominal

5 Sumber

informasi

Seseorang yang memeliki sumber informasi yang lebih banyak akan memeliki

pengetahuan yang lebih luas pula.

Kuesioner Wawancara 1. Televisi

2. Petugas kesehatan 3. Poster 4. Medai

papan


(38)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain penelitian

Desain penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini bersifat deskriftif, dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Penyakit Tuberkulosis Pada Kehamilandi klinik Desmawati Pancur Batu tahun 2015.

B.Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksa kehamilan di klinik Desmawati Pancur Batu sebanyak 37 orang.

2. Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitan ini menggunakan tehnik total sampling yaitu seluruh ibu hmil yang memeriksa kehamilan di klinik desmawati pancur batu tahun 2015 dengan jumlah sampel sebanyak 37 orang

C. Tempat Penelitian

Tempat penelitan ini di lakukan di klinik Desmawati Jl.Pipa Desa Namorih Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdangtahun 2015.

D. Waktu Penelitian


(39)

E. Etika penelitian

1) Beneficence (menguntungkan responden), yaitu tidak mencelakakan/menyakiti responden ( freedom from harm). Dengan tidak memaksa dan menekan pasien untuk ikut dalam penelitian dan tidak menimbulkan situasi yang merugikan responden dengan memberikan waktu yang tepat untuk pasien mengisi kuesioner ( freedom from exploitation)

2) Respect freom human dignity (menghargai martabat manusia ), yaitu hak untuk bebas

menetukan apabila calon responden ikut berpartisipasi dalam penelitian atau tidak ( the right to self determination) dengan membuat informed consent sehinggga calon responden tidak merasa terpaksa untuk di jdikan responden dalam penelitian ini, dan hak untuk mendapatkan informasi mengenai penelitian (the right to full disclosure) dengan memberi tahu calon responden maksud dan tujuan penelitian.

3) Justice (keadilan) yaitu hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil ( the right to fair

treatment) dengan memberikan kesempatan kepada semua aseptor untuk menjadi responden ( the right to privacy),dimana pada kuosioner tidak di cantumkan nama responden, namun hanya memberikan nomor responden .

F. Instrumen Peneliian

Dalama melaksanakan penelitian, penulis menggunakan instrumen berupa formulir kuesioner yang di buat oleh si peneliti. Formulir tentang data pertama adalah data demografi responden meliputi no responden,umur responden, pendidikan responden,pekerjaan respnden. Bagian kedua adalah instrumen berisi pertanyaan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada kehamilan, bagian ini terdiri dari 10 pertanyaan dengan pilihan A,B,C.


(40)

Karakteristik responden

Data karakteristik yang harus dilengkapi oleh responden meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, sumber informasi dan kuesioner pengetahuan

b.Kuesioner pengetahuan

Kuesioner tentang pengetahuan ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada kehamilan terdiri dari 10 soal multiple choice. Setiap item Pertanyaan yang benar akan diberi skor 1 dan untuk setiap pertanyaan yang salah akan diberi skor 0.

Untuk menentukan kategori pengetahuan ibu hamil baik, cukup dan kurang, peneliti menentukan standar sebagai berikut:

1). Kategori baik apabila pertanyaan dijawab benar oleh responden 76-100% atau menjawab benar 7-10 pertanyaan.

2). Kategori cukup apabila pertanyaan dijawab benar oleh responden 60-75% atau menjawab benar 4 -6 pertanyaan.

3). Kategori kurang apabila pertanyaan dijawab benar oleh responden< 55% atau menjawab benar 0-3 pertanyaan

G.Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah tingkat sesuatu tes mampu mengukur pa yang hendak di Ukur. Uji validitas di lakukan untk menguji kelayakan apakah kuesioner sudah bisa di pahami responden. Validitas suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar- benar mengkur apa yang kita kur. Untuk mengetahui apaka kuesioner yang di susuntersebut mampu mengukur apa yang hendak di ukur. Peneliti melakukan validitas kuesioner dengan cara memberikan kuesioner kepada orang yang lebih ahli dalam bidangnya dengan bantuan dosen pembimbing Dr. Ichwanul Adenin,SPOG dalam hal ini, peneliti telah melakukan content validity dimana tahap pertama ada perbaikan tentang pertanyaan ke tiga dan tahap kedua masih terdapat perbaikan perbaikan pada kuesioner tentang pertanyaan ke enam lalu pada perbaikan yang ke


(41)

tiga kuesioner untuk pengetahuan ibu hamil tentang penyakit TBC pada kehamilan dinyatakan valid pada bulan maret tahun 2015 dengan yang ahli dalam bidangnya yaitu dr.cutAdeya Adella, SP.OG.K.

H.Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukandenganpengisiankuesionerolehrespondenuntukmengidentifikasipengetahuanibu

hamil tentangpenyakit tuberkulosisi pada kehamilan.Prosedurpengumpulan data yang dilakukanmengajukansuratpermohonanizinpenelitianpadainstitusipendidikan Program D-IV BidanPendidikFakultasKeperawatan USU, kemudianpermohonandiajukankepimpinan klinik Desmawati.penelitimenemuirespondenkemudianmenjelaskantujuanpenelitiansetelahresponde nbersediamakadimintauntukmenandatanganilembarpersetujuan (informed consent), menjelaskancarapengisiankuesionerkepadarespondendanselanjutnyadipersilahkanuntukmengi

silembarkuesionerdenganjujurdan agar mengisiseluruhpertanyaan. Penelitimendampingirespondendalampengisianuntukmenjelaskanapabilaadapertanyaan yang

kurangjelasdalampengisiankuesioner, lembarkuesionerdiisiolehmasing-masingibu

hamildenganwaktulimabelasmenit, kemudianpenelitimemeriksakelengkapan data.Selanjutnya, data yang terkumpul di analisis.

I.Pengolahan Data

Setelah data diperoleh, maka dilakukan pengolahan data denganmenggunakan beberapa tahap :

a. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang di peroleh atau dikumpulkan . pada penelitian ini melakukan dengan eiting dengan cara memeriksa kelengkapan data responden.


(42)

Coding

Untuk memudahkan penelitian dalam melakukan analisa data dan pengolahan data serta pengambilan kesimpulan data yang dimasukkan kedalam bentuk tabel.

b. Entri data

Memasukkan data kedalam komputer untuk selanjutnya dapat dilakukan analisa.

c. Tabulasi

Memasukkan data ke dalam tabel-tabel dan mengatur angka-angka yang diperoleh sehingga dapat disajikan dalam berbagai kategori. Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi.

J. Analisa Data

Analisa data dalam penelitian ini adalah univariat dan bersifat deskriftif, semua variabel di analisa secara deskriftif, data yang bersifat kategori di sajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan persentase..


(43)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1HasilPenelitian

Padababiniakandibahasmengenaihasilpenelitiandanpembahasansetelahdilakukanpengump ulan data padatanggal24 maretsampai2mei 2015 di klinikdesmawati pancur batu. Jumlahsampel yang ditelitisebanyak 37 orang yaituibu hamil yang datang periksa hamil di

klinik desmawati pancur batu.Hasilpenelitianakandisajikanmulaidarideskripsikarakteristikresponden,

deskripsipengetahuanibu hamil tentang penyakit tuberkulosisi pada kehamilan di klinik desmawati pancur batu.

1. Karakteristikresponden

Deskripsikarakteristikrespondenmencakupumur, pendidikan, Pekerjaan ,dan sumber informasi.

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu hamil Tentang Penyakit Tuberkulosis Pada kehamilan Berdasarkan Karakteristik Umur, PendidikanPekerjaan, dan Sumber Informasi Di Klinik

DesmawatiPancur Batu Kabupaten Deli

Serdang Tahun 2015

Karakteristik F Persentase (%)

Umur

- < 25 tahun

- 20-35tahun

- > 35tahun Tingkat Pendidikan

- Tidak sekolah

- SD

- SMP

- SMA

- PT

Pekerjaan

- IRT

2 28 7 5 2 15 10 5 18 5,4 75,7 18,9 13,5 5,4 40,5 27,0 13,5 48,6


(44)

- PNS

- Wiraswasta

- Petani

Sumber Informasi

- TV

- Petugas Kesehatan

- Poster

- Tidak dapat

informasi 3 10 6 5 8 11 13 8,1 27,0 16,2 13,5 21,6 29,7 35,1

Total 37 100

Berdasrkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa responden yang paling banyak

ditemukan pada usia 25-35 tahun yaitu sebanyak 28 orang (75,7%), pendidikan responden terbanyak adalah SMP sebanyak 15 orang (40,5%), pekerjaan responden terbanyak adalah IRT18orang (48,6%), dan jumlah informasi yang diperoleh terbanyak dari Tidak dapat informasi 13 orang (35,1%).

2. Pengetahuan responden

Pada penelitian ini, dalam lembar angket penelitian terdapat 10 pertanyaan mengenai pengetahuan ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada kehamilan Pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam angket tersebut telah di uji validitas dan reabilitasnya. Sehingga pertanyaan – pertanyaan tersebut dapat mewakili pengetahuan ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada kehamilan.

Data lengkap distribusi frekuensi jawaban responden pada setiap pertanyaan dapat dilihat pada tabel 5.2


(45)

Tabel 5.2

Distribusi frekuensi jawaban responden berdasarkan pertanyaan pengetahuan No Pertanyaan

Pengetahuan

Jawaban responden

Benar Salah

f % f %

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. ApakahibutahupenyakitTuberkulosis ( TBC) paru Apakahibutahubahwapenyakit TB paruitubisamenular Menurutibuapa yang dimaksuddenganpenyakitTuberkulosis (TBC) Paru Menurutibubagaimanatandaseseorangt erkenapenyakitTuberkulosis ( TBC ) paru

Menurutibubagaimanacarapenularanpe nyakitTuberkulosis (TBC) paru

ApakahmenurutibupenyakitTuberkulsi s (TBC) parudapatmembahayakanibuhamil Menurutibupengaruh TB parupadakehamilandapatmenyebabkan Menurutibujikaibuhamilmenderita TBC , apakahperluminumobat TB Menurutibuberapa lama pengobatan TB paruitu

Bagaimanacaraibumencegah agar tidaktertularolehpenyakitTuberkulosis (TBC) paru 13 30 23 36 36 18 18 37 14 23 35,1 81,1 62,2 97,3 97,3 48,6 48,6 100 37,8 62,2 24 7 14 1 1 19 19 0 23 14 64,9 18,9 37,8 2,7 2,7 51,4 51,4 0 62,2 37,8


(46)

Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat bahwa pilihan jawaban pengetahuan ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada kehamilan diperoleh bahwa banyak pertanyaan benar yaitu pada pernyataan 8 sebanyak 37 orang (100 %). Sedangkan responden yang menjawab salah yaitu pada pertanyaan 1 sebanyak 24 orang (64,9%).

Tabel 5.3

DistribusiFrekuensiPengetahuanIbu HamilTentangPenyakit Tuberkulosis Pada Kehamilan berdasarkan

pengetahuan

Pengetahuan F %

Baik Cukup Kurang 14 21 2 37,8 56,8 5,4

Jumlah 37 100

Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 21 orang (56,8%).

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi PengetahuanIbu HamilTentangPenyakit Tuberkulosis Pada Kehamilanberdasarkan

Umur

No

Umur (Tahun)

Pengetahuan Jumlah

Baik Cukup Kurang

F % F % F % F %

1 <20 1 50 1 50 0 0 2 100

2 20-35 10 35,8 16 57,1 2 7,1 28 100

3 >35 3 42,9 4 57,1 0 0 7 100

Berdasarkan Tabel 5.4 dapat diketahui bahwa mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 16 orang (57,1%) pada umur 20-35 tahun dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (50%) pada umur <20 tahun.


(47)

Distribusi Frekuensi PengetahuanIbu HamilTentangPenyakit Tuberkulosis Pada Kehamilan berdasarkan

Pendidikan

No

Pendidikan Pengetahuan Jumlah

Baik Cukup Kurang

F % F % F % F %

1 Tidak sekolah

0 0 4 80 1 20 5 100

2 SD 1 50 1 50 0 0 2 100

3 SMP 7 46,7 7 46,7 1 6,6 15 100

4 SMA 3 30 7 70 1 0 10 100

5 PT 3 60 2 40 0 0 5 100

Berdasarkan Tabel 5.5 dapat diketahui bahwa mayoritas berpengetahuan baik dan cukup sebanyak 7 orang (46,7%) , pada pendidikan tidak sekolah tidak terdapat pengetahuan baik dan pada pendidikan SD dan perguruan tinggi terdapat pengetahuan kurang.

Tabel 5.6

DistribusiPengetahuanIbu HamilTentangPenyakit Tuberkulosis pada kehamilan berdasarkan Pekerjaan

No

Pekerjaan Pengetahuan Jumlah

Baik Cukup Kurang

F % F % F % F %

1 IRT 7 38,9 10 55,6 1 5,5 18 100

2 PNS 2 66,7 1 33,3 0 0 3 100

3 Wiraswasta 5 50 4 40 1 10 10 100

4 Petani 6 100 0 0 0 0 6 100

Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa mayoritas berpengetahuan cukup pada pekerjaan Ibu Rumah Tangga sebanyak 10 orang (55,6%) dan tidak terdapat pengetahuan cukup dan kurang pada pekerjaan tani.


(48)

Tabel 5.7

DistribusiPengetahuanPengetahuanIbu HamilTentangPenyakit Tuberkulosisi pada kehamilan berdasarkan

Sumber informasi

No

Sumber Informasi

Pengetahuan Jumlah

Baik Cukup Kurang

F % F % F % F %

1 TV 3 60 2 40 0 0 5 100

2 Petugas kesehatan

6 75 2 25 0 0 8 100

3 Poster 2 18,2 9 81,8 0 0 11 100

4 Tidak ada

informasi

3 23 9 69,3 1 7,7 13 100

Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa mayoritas berpengetahuan cukup pada sumber informasi dari poster sebanyak 9 orang (81,8%) dan tidak terdapat pengetahuan kurang pada sumber informasi dari TV,Petugas kesehatan, poster.

B. Pembahasan

1. Interpretasi dan hasil diskusi a. karakteristik Responden

Berdasarkanhasilpenelitian pada tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari 37 respondenmayoritas berpengetahuancukup sebanyak21orang (56,8%).

Menurut Notoatmodjo (2007), Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, daniniterjadisetelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.


(49)

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.Pengetahuan yang cukupdalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, salah satunya adalah(know) artinya: sebagai suatuk kemampuan untuk mengingat kembali secara spesifik dari seluruh bidang yang dipelajari atau dirasakan kemudian diterima.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses pembelajaran. Proses belajar ini dipengaruhi berbagai factor dari dalam, seperti motivasi dan factor luar berupa sarana informasi yang tersedia, serta keadaan social budaya.

Ahmadi dalam hendra (2008), mengemukakan bahwa memang daya ingat seseorang itu salah satunya dipengaruhi oleh umur. Dari uraian ini, maka dapat kita simpulkan bahwa bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang diperolehnya. Akan tetapi pada umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang (Hendra, 2008: 24-38).

Hasil penelitian yang telah di lakukan tidak sesuai dengan penelitian yang di lakukan Ahmadi dalam hendra (2008) karena pengetahuan yang diperolehnya. Akan tetapi pada umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang (Hendra, 2008: 24-38), dan pengetahuan bukanlah fakta darisuatu objek kenyataan yang sedang dipelajari, melainkan sebagai kontriksi kognitif seseorang terhadap objek, pengalaman, maupun lingkungannya.

Dari hasil penelitian pengetahuan berdasarkan umur mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 16 orang (57,1%) pada umur20-35 tahun dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (50%) pada umur <20 tahun.

Hasil penelitian Hastuti,(2011) bahwa responden terbanyak berusia 20-35 tahun berpengetahuan baik (80,0%),


(50)

Menurut Harlock (2007), umur merupakan periode penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan baru. Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yangmati.Semisal umur rmanusia dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahir

Hingga waktu umur itu dihitung.Usia adalah lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau diadakan).

Hasil penelitian ini terdapat kesenjangan dengan teori Ariani (2014) karena hasilpenelitian menunjukkan bahwa orang yang berumur lebih tua belum tentu pemahamannya terhadap suatu ilmu pengetahuan lebih baik dari orang yang berumurlebihmuda. Tingkat pengetahuan seseorang tidak dipengaruhi oleh lamanya waktu hidup tapi karena adanya minat dan keinginan untuk memperolah pengetahuan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan responden mayoritas pendidikan terahir adalahSMPsebanyak15 orang (46,7%). dan minoritas pendidikan terakhir adalah tingkat pendidikan Tidak sekolah dan Perguruan Tinggi sebanyak 5 orang (60%).Dan tidak terdapat pengetahuan baik pada pendidikan tidak sekolah dan tidak terdapat pengetahuan kurang pada pendidikan SD dan Perguruan Tinggi.

Dari hasil penelitian Rakhmadian, (2012) bahwa mayoritas berpengetahuan baik pada pendidikan SMP/ sederajat sebanyak 24 orang (25%) dan minoritas tidak ada pengetahuan baik pada pendidikan tidak sekolah dan berpengetahuan baik pada perguruan tinggi sebanyak 3 orang (3,1%).

Menurut Mubarak (2011), pendidikan yang diberikan seseorang kepada orang lain agar dapat memahami sesuatu hal. Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya pengetahuan yang dimilikinya akan semakin banyak. Sebaiknya, jika seseorang memiliki tingkat


(51)

pendidikan rendah, maka akan menghambat perkembangan sikap orang tersebut terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan.

Hasil penelitian ini terdapat kesenjangan dengan teori Ariani (2014) dan Mubarak (2011) dan hasil penelitian Rakhmadian (2012), karena orang yang memiliki pendidikan tinggi belum tentu memiliki pengetahuan yang baik pula.

Selanjutnya mengenai lamanya masa bekerja juga termasuk faktor yang mempengaruhi pengetahuan, dari hasil penelitian berdasarkan pekerjaan mayoritas memiliki pengetahuan cukup pada pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 10 orang (55,6%)dan tidak terdapat pengetahuan cukup dan kurang pada pekerjaan tani. Pekerjaan adalaha ktifitas yang dilakukan seseorang setiap hari dalam kehidupannya (Arikunto, 2002).

Menurut Ariani (2014), seseorang yang bekerja akan sering berinteraksi dengan orang lain sehingga akan memiliki pengetahuan yang baik pula. Sedangkan menurut Mubarak (2011), lingkungan pekerjaan dapat membuat seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Ariani (2014) bahwa seseorang yang bekerja akan sering berinteraksi dengan orang lain sehingga akan memiliki pengetahuan yang baik pula, karena terdapat pengetahuan cukup pada wiraswasta dan tidak ada pengetahuan cukup dan kurang pada pekerjaan tani.Karena pekerja tani berinteraksi dengan orang lain sehingga ada pengetahuan baik pada pekerjaan tani.

Dari hasil penelitian berdasarkan sumber informasi, mayoritas berpengetahuan cukup pada sumber informasi dari poster sebanyak 9 orang (81,8%) dan tidak terdapat pengetahuan kurang pada sumber dari TV,Petugas kesehatan dan poster.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2003) dan Mubarok (2007), Karena dari hasil penelitian ini masih banyak yang pengetahuan kurang.


(52)

pada sumber informasi tida ada informasi dan bahkan tidak terdapat pengetahuan kurang pada Sumber informasi dari TV,Petugas kesehatan, poster.

A. Keterbatasan penelitian

Pada penelitian ini, peneliti merasakan masih banyak keterbatasan yang dihadapi dalam melaksanakan penelitian, hingga penyajian hasil .Hal ini disebabkan keterbatasan serta kemampuan yang dimiliki.Adapun keterbatasan dalam penelitian ini antara lain meliputi; keterbatasan waktu untuk mengawasi responden dalam menjawab pernyataan sehingga responden hanya mencheklis saja tanpa membaca pernyataannya terlebih dahulu.Selain itu penelitian ini perlu ditindaklanjuti melalui penelitian dengan skala yang lebih luas serta dengan metode yang lebih bervarias iuntuk memberikan keyakinan terhadap hasil yang diperoleh, sehingga hasilnya lebihb ermanfaat dan dapat diterapkan.


(53)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Dari hasil penelitian pengetahuan ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada kehamilan Berdasarkan Pengetahuan di klinik Desmawati pancur batu kebupaten deli serdang tahun 2015 mayoritas pengetahuan cukup sebanya 21 orang (51,8%) .Sedangkan berdasarkan umur mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 16 orang (57,1%) pada umur 20-35 tahun, dan berdasarkan pendidikanmayoritas berpengetahuan baik dan cukup sebanyak 7 orang (46,7%) pada pendidikan SMP, Berdasarkan pekerjaan mayoritas berpengetahuan cukup pada pekerjaan Ibu Rumah Tangga sebanyak 10 orang (55,6%, Sedangkan pada sumber informasi bahwa mayoritas berpengetahuan cukup pada sumber informasi dari poster sebanyak 9 orang (81,8%).

B. Saran

1. Bagi InstitusiPendidikan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk pengembangan ilmu pengetahuan ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada kehamilan

2. Bagi pelayanan kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat di gunakan untuk bahan masukan kepada pelayanan kesehatan setempat untuk berperan dalam menurunkan AKI dengan memberikan konseling kepada ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada kehamilan

3. Bagi masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan bagi masyarakat khususnya ibu hamil tentang penyakit tuberkulosis pada kehamilan.

4. Bagi peneliti kebidanan

Hasil penelitian ini dapat bermamfaat sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya dan dapat dikembangkan pada peneliti berikutnya dalam lingkup yang lebih luas.


(54)

5. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini menambah pengetahuan penulis dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.


(55)

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, D. (2011). Stop ! Tuberkulosis . Jakarta : Bogor Publishing.

Ariani, A. (2014). Apliksasi Metodologi Penelitian Kebidanan Dan Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Nuha Medika

Arikunto, S. (2010).Prosedur Penelitian,Jakarta, Rineka Cipta.

Elvi, f. (2014). efektifitas pendidikan tentang kehamlan tinggi tentang resiko tinggi terhadap pengetahuan ibu hamil. Jurnal 1(2) oktober 2014.

Hastuti, Y. (2011). Pengaruh penyuluhan tanda bahaya kehamilan terhadap sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan di pondok bersalin puri husada manggung ngemplak boyolali.Diperoleh pada tanggal 1 juli 2014 dari digilibi.uns.ac.id/pengguna.php.

Harlock. (2007).psikologi perkembangan. Jakarta: Salemba Medika.

Hendra,A. (2012). Tanya jawab Problem, Mitos, & Penyakit Seputar Kehamilan, Jakarta Selatan: PT. Transmedia

Laban,Y. (2008).TBC Penyakit Dan Cara Pencegahannya,Yogyakarta, Kanisius (Anggota IKPI)

Meiyanti. (2007). Penatalaksanaan tuberkulosis pada kehamilan,Universa Medicina, 26 (3 ),55-56

Mubarak,W. (2011). Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Mediaka Notoatmodjo,S. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: RinekaCipta. . (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Rakhmadian. (2012). Pengetahuan dan sikap tentang kehamilan resiko tinggi pada wanita usia subur di wilayah kerja puskesmas muara fajar sebelum dan sesudah penyuluhan. UNRI. Diperoleh tanggal 24 oktober 2013 dari http://repository.unri.ac.id/jurnal.kahfi.

Rukiyah. (2010). Asuhan Kebidanan IV( Patologi Kebidanan), Jakarta, Trans Info Media. Kamus Pusat Bahasa. (2005). .Kamus besar bahasa Indonesia. Edisi: 3 – cet 1. Jakarta: Balai

Pustaka.

Sunaryati, S. (2011). 14 Penyakit Paling Sering Menyerang Dan Sangat Mematikan, Jogjakarta, FlashBooks


(56)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

Nama : Sintaipe Harahap

Tempat / tanggal lahir : Sidong-dong, 08 juli 1993

Agama : Islam

Anak ke : 9 dari 9 bersaudara

Nama Ayah : H.Bokar Harahap

Nama Ibu : Hj.Nurasyah Siregar

Pekerjaan Ayah : Wiraswasta

Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Binanga,Sumatra Utara

II. Riwayat Pendidikan

1. Tahun 2000 – 2005 : SD Negeri 102170 Sidong-dong

2. Tahun 2005 – 2008 : Madrasah Tsanawiyah MTs Negri Pasar Purbabangun

3. Tahun 2008 – 2011 : SMK, YPIPL, Gunung Tua,Padang Lawas Utara

4. Tahun 2011 - 2014 : D-III Akademi Kebidanan Indah Medan


(57)

(58)

(59)

(60)

(61)

(1)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

Nama : Sintaipe Harahap

Tempat / tanggal lahir : Sidong-dong, 08 juli 1993

Agama : Islam

Anak ke : 9 dari 9 bersaudara

Nama Ayah : H.Bokar Harahap

Nama Ibu : Hj.Nurasyah Siregar

Pekerjaan Ayah : Wiraswasta

Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Binanga,Sumatra Utara

II. Riwayat Pendidikan

1. Tahun 2000 – 2005 : SD Negeri 102170 Sidong-dong

2. Tahun 2005 – 2008 : Madrasah Tsanawiyah MTs Negri Pasar Purbabangun

3. Tahun 2008 – 2011 : SMK, YPIPL, Gunung Tua,Padang Lawas Utara

4. Tahun 2011 - 2014 : D-III Akademi Kebidanan Indah Medan


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)