Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Lingkup Penelitian

Praperlakuan yang banyak digunakan pada beberapa penelitian yang telah dilakukan adalah metode secara kimia dan fisik. Dalam skala besar metode secara kimia dan fisik praktis dan tidak memerlukan waktu yang lama dalam prosesnya hanya praperlakuan tersebut terkendala pada masalah baru seperti limbah kimia yang dihasilkan, dan penggunaan energi yang besar. Oleh karenanya pada penelitian ini praperlakuan secara fisik dan biologi dipilih sebagai metode praperlakuan dalam produksi enzim selulase karena lebih mungkin mengurangi limbah berbahaya dan aman bagi lingkungan.

1.2 Perumusan Masalah

Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa praperlakuan memiliki peranan penting dalam membantu proses produksi enzim selulase menggunakan mikroba komersial seperti Aspergillus niger dan Trichoderma reesei, maka perumusan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Bagaimana pengaruh kedua praperlakuan fisik dan biologi dalam mendegradasi lignin sehingga selulosa dapat dihidrolisis mikroba untuk pertumbuhannya maupun produksi enzim selulase. b. Bagaimana aktivitas enzim selulase yang dihasilkan dengan dilakukannya dua praperlakuan fisik dan biologi dan monokulturmix kultur penggunaan mikroba dalam proses fermentasi. Universitas Sumatera Utara

1.3 Tujuan Penelitian

Pada penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat: 1. Menganalisis keberhasilan metode praperlakuan fisik dan biologi pada aktivitas mikroba dalam memproduksi enzim selulase. 2. Menentukan kondisi terbaik kelembabanmoisture content substrat, waktu fermentasi, monomix kultur mikroba terhadap aktivitas mikroba.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai produksi enzim selulase dengan praperlakuan yang lebih murah sehingga dapat dimanfaatkandiaplikasikan oleh masyarakat yang berada di sekitar pertumbuhan eceng gondok.

1.5 Lingkup Penelitian

Penelitian ini terbatas pada produksi enzim selulase dengan batasan-batasan masalah: a. Tahap praperlakuan: melakukan dua metode praperlakuan terhadap eceng gondok yaitu secara fisik dengan pengecilan ukuran dan biologi dengan menggunakan jamur pelapuk putih Ganoderma boninense yang berasal dari Laboratorium Mikrobiologi FMIPA Jurusan Biologi Universitas Sumatera Utara. b. Tahap proses produksi enzim selulase: Universitas Sumatera Utara 1. Mikroba yang digunakan dalam fermentasi untuk produksi enzim selulase adalah Aspergillus niger dan Trichoderma reesei. 2. Variabel bebas yang digunakan antara lain: moisture content 65- 85, waktu fermentasi 3-9 hari, dan pemakaian monomix kultur mikroba. 3. Variabel terikat adalah medium pertumbuhan dan komposisi nutrisinya, medium fermentasi medium Mandel Weber, suhu fermentasi 30 o C, dan pH 5 Oberoi dkk, 2010. c. Tahap analisis hasil proses: parameter pada penelitian ini adalah kadar lignin, selulosa, dan aktivitas enzim selulase. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tabel 1.1 Perkembangan Produksi Enzim Selulase dari Bahan LignoselulosaSelulosa PenelitiJudul penelitian Substratmediasumber selulosa Metode praperlakuan Jenis mikroba Hasil 1. Qin Liu-Hui dkk, 2012 Evaluation of cellulases produced from four fungi cultured on furfural residues and microcrystalline cellulose MCC 2. Quiroz Estela R dkk, 2010 Evaluation of different lignocellulosics substrates for the production of cellulases and Residu furfural dan mikrokristal selulosa Serbuk kayu oak dan cedar, sekam padi, tunggul jagung, jerami padi dan kulit biji jarak Fisik : pengeringan dan pengecilan ukuran 40-60 meshresidu furfural Fisik : pengeringan dan pengecilan ukuran maksimum 4 mm dan minimum 0,5 mm. Trichoderma viridee, T. Koningii, T. Reesi, Aspergillus Niger Bjerkandera adusta and Pycnoporus sanguineus - Produksi selulase pada MCC : pada waktu fermentasi 15 hari, T = 30 o C, konsentrasi substrat 20 gL aktivitas enzim selulase tertinggi ditunjukkan oleh T.Koningii T. viridee A. Niger T. Reesei. Walaupun demikian masing-masing fungi unggul dalam satu atau dua bagian enzim sinergis selulase. - Produksi selulase pada residu furfural : waktu, suhu dan kinsentrasi yang sama menunjukkan T. viridee A. Niger T. Koningii T. Reesei. Secara umum, aktivitas enzim selulase diperoleh pada waktu maksimum fermentasi hari ke 10-19. Fermentasi oleh kedua fungi di- lakukan pada suhu 28 o C, selama 6- 15 hari. Aktivitas enzim selulase pada fungi P. Sangineus pada ke enam bahan lignoselulosa menunjukkan : serbuk kayu cedar serbuk kayu oak Universitas Sumatera Utara PenelitiJudul penelitian Substratmediasumber selulosa Metode praperlakuan Jenis mikroba Hasil xylanases by the basiodiomycete fungi Bjerkandera adusta and Pycnoporus sanguineus 3. Oberoi H.S dkk, 2010 Production of cellulases through solid state fermentation using kinnow pulp as a major substrate Kinnowjeruk pulp, dan dedak gandum campuran untuk variasi perlakuan Fisik : pengeringan dan pengecilan ukuran menggunakan cyclotec mill diayak sampai ukuran kurang lebih 0,83 mm. Trichoderma Reesei jerami gandum tunggul jagung kulit biji jarak sekam padi Waktu optimum fermentasi pada hari ke delapan aktivitas enzim selulase pada fungi B.adusta : serbuk kayu cedar jerami gandum sekam padi serbuk kayu oak kulit biji jarak tunggul jagung Waktu optimim fermentasi pada hari ke enam Waktu fermentasi 5 hari, pH 6, T = 30 o C -Penelitian ini memvariasikan antara: 1.substratkinnow pulp K + penambahan airW 2. K + penambahan mandel weber medium MW 3. K + penambahan dedak gandum WB + W K:WB = 4:1 4. K + WB + W K:WB = 3:2 5. K + WB + MW K:WB = 4:1 6. K + WB + MW K:WB = 3:2 Dengan waktu optimum hari ke-4, didapat aktivitas enzim selulase : 6 4 = 5 3 2 1. Universitas Sumatera Utara PenelitiJudul penelitian Substratmediasumber selulosa Metode praperlakuan Jenis mikroba Hasil 4. De Castro A. M dkk, 2010 cellulases from Penicillium funiculosum : production, properties, and application to cellulose hydrolysis 5. Feng Yue dkk, 2011 Enzymatic degradation of steam-pretreated lespedeza stalk by cellulosic substrate induced cellulases 6. Singh Anita dkk, 2009 Production of cellulases by Aspergillus Heteromorphus Bagas tebu Tangkai bunga Lespedeza Jerami gandum Kimia : - Praperlakuan asam : 3 vv H 2 SO 4aq - Praperlakuan basa : 4 wv Fisik : steam dengan tekanan 2 MPa selama 4 menit, dihaluskan dengan ayakan 60 mesh Tidak ada keterangan praperlakuan Penicillium funiculosum Trichoderma viridee Aspergillus Heteromorphus -Penelitian ini memvariasikan media tanpa praperlakuan, dengan satu praperlakuan asambasa, dan dua praperlakuan campuran asam dan basa. -suhu fermentasi optimum pada 37 o C, pH 4,82-4,96, waktu inkubasi 7-8 hari yaitu pada media dengan campuran dua praperlakuan. Penelitian ini membandingkan aktivitas selulase hasil fermentasi antara lespedeza dengan tiga sumber karbohidrat yaitu Filter paper FP, microcrystalin selulosaMCC, dan carboxymethyl selulosa.CMC Aktivitas enzim selulase terbaik adalah FP lespedeza MCC CMC pada T = 30 o C waktu fermentasi 7 hari. Penelitian ini memvariasikan pH 3- 8, suhu 20 – 45 o C dan waktu fermentasi 0-7 hari. Kondisi optimum aktivitas enzim selulase adalah pada hari ke-5 fermentasi pada T=30 o C dan pH 5. Universitas Sumatera Utara PenelitiJudul penelitian Substratmediasumber selulosa Metode praperlakuan Jenis mikroba Hasil from wheat straw under submerged Fermentation 7. Herculano P Nunes dkk, 2011 cellulase production by Aspergillus Japonicus URM 5620 using waste from castor bean under solid state fermentation 8. Kumar Sanjay dkk, 2011 Effect of substrate and Fermentations conditions on pectinase and cellulase production by Aspergillus Niger NCIM 548 in Submerged and Solid state Ampas biji castor cake Dedak gandum,dedak jagung dan kulit jeruk 2:1:2 Fisik : Pengecilan ukuran antara 3 dan 8 mm Fisik :pengecilan ukuran dengan pengayakan 40 mesh Aspergillus Japonicus Aspergillus Niger Penelitian ini memvariasikan jumlah substrat 5-10 g, kelembaban 15- 35, pH 4-6, suhu 25-35 o C Kondisi terbaik produksi emzim selulase adalah pada substrat 5 gr, kelembaban 15, pH 6, dan suhu 25 o C. Kondisi optimum penelitian ini : -SMF : perolehan selulase optimum pada 5-6 hari, pH 4,6 , dan pada konsentrasi sumber karbon 65 gL -SSF : perolehan selulase optimum pada 6-7 hari, pH 4,5, moisture content 65. Universitas Sumatera Utara PenelitiJudul penelitian Substratmediasumber selulosa Metode praperlakuan Jenis mikroba Hasil fermentation 9. Ilyas Umbrin dkk, 2011 Solid state fermentation of Vigna Mungo for cellulase production by Aspergillus Niger 10. Juhasz T, 2005 Enzymes for improved hydrolysis of lignocellulosic Vigna mungo biji- bijianblack matpe bean Solka flok, willow SPW ,spruce SPS, corn stover SPCS dengan steam pretreated, dan serat jagung chemical pretreated CPCF. Fisik-kimia : pengecilan ukuran Direndam NaOH dan H 2 SO 4 Fisik : untuk SPW, SPS, dan SPCS disteam dengan impregnant SO 2 pada substrat pada temperature dan waktu tertentu utk berbeda substrat Kimia: pada suhu 120 o C selama 2 jam Aspergillus niger Mixed culture of T.Reesei dan A. Niger Penelitian ini memvariasikan sumber N, moisture content 60- 95, waktu fermentasi 48-192 jam, suhu 25-45 o C, dan konsentrasi alkali pada pretreatment kimia. Hasil terbaik aktivitas enzim selulase ditunjukkan : -sumber N : NH 4 2 SO 4 urea NH 4 NO 3 yeast ekstrak NH 4 Cl NH 4 2 PO 4 malt ekstrak pepton tripton NaNO 3 . -moisture content 70 -suhu 30 o C, pH 4,5 , dan waktu fermentasi 96 jam 4 hari. SPCS adalah sumber karbon terbaik dalam fermentasi selulase, pada T = 30 o C dan pH 5 selama 168 jam = 7 hari. Universitas Sumatera Utara PenelitiJudul penelitian Substratmediasumber selulosa Metode praperlakuan Jenis mikroba Hasil 11. Devi M. Charita dan Kumar M. Sunil, 2012 Production optimization and partial purification of cellulose by Aspergillus Niger fermented with paper and timber sawmill industrial wastes 12.Pradnya Deshpande dkk, 2012 Water Hyacinth as Carbon Source for the Production of Cellulase by Trichoderma Kertas dan limbah industry kayu serbuk kayu Eceng gondok direndam dalam 2,5 NaOH dan 0,006 larutan H 2 O 2 Fisik : dicuci, kedua substrat masing- masing diblend dengan mixer dan dikeringkan. Fisik : steam Kimia : direndam dalam NaOH 1-5, H 2 PO 4 Aspergillus Niger Trichoderma Reesei Untuk mendapatkan titik optimum aktivitas enzim selulase penelitian ini memvariasikan suhu 30-50 o C, pH 3-8, waktu fermetasi 2-8 hari, dan didapat : -waktu optimum adalah 7 hari untuk kedua substrat -pH optimum 4,5 untuk kedua substrat -suhu optimum 45 o C untuk kedua substrat Penelitian ini memvariasikan pH 4,5–8, konsentrasi NaOH pada praperlakuan 1-5, suhu fermentasi 25-50 o C, konsentrasi substrat 1-8 wv. Hasil terbaik dicapai pada praperlakuan substrat dengan 1 Universitas Sumatera Utara PenelitiJudul penelitian Substratmediasumber selulosa Metode praperlakuan Jenis mikroba Hasil Reesei 13. Heba I dkk, 2012 Purification and characterization of CMCase and Protease by Ulocladium botrytis Preuss ATCC 18042 using Water Hyacinth as a substrate under solid state fermentation Eceng gondok Tidak ada keterangan praperlakuan 12 strain fungi : Aspergillus candidus, A. flavus A.Niger A. Terreus A. Ustus Fusarium scirbi Penicillium chrysogenum P. citrinum P. claviforme P. velutinum Trichoderma viridee Ulocladium botrytis NaOH, pH 5 dan diatasnya, temperature inkubasi 30 o C, konsentrasi substrat 1 wv, dan waktu inokulasi hari ke 7 dan ke 15. Perolehan maksimal aktivitas selulase ±73,3 IUg selulosa. Aktivitas spesifik enzim 6.25 IUmg protein. Pada hidrolisis glukosa menggunakan 1,2 IUg dapat mensakarifikasi 28,7 dalam 1 jam Selain memvariasikan fungi, penelitian ini juga memvariasikan sumber nitrogen, pH 3,6-5,2, suhu 20-70 o C, konsentrasi substrat 0,4- 1,6 wv Hasil terbaik dicapai oleh fungi Ulocladium botrytis, dengan sumber nitrogen dari yeast dan malt extract, pH 5,2, optimum temperatur inkubasi pada 60 o C, dan konsentrasi substrat 1,2 wv. Perolehan aktivitas spesifik enzim selulase 852,11 Umg Universitas Sumatera Utara PenelitiJudul penelitian Substratmediasumber selulosa Metode praperlakuan Jenis mikroba Hasil Universitas Sumatera Utara

II. TINJAUAN PUSTAKA