40
kevakuman didalam intake manifold dan sensor volume udara yang
berdasarkan pada kepekatan udara. L – EFI Mass Flow Control Type ,
pada L EFI air flow meter mengontrol langsung jumlah udara yang masuk
kedalam intake manifold .
Sistem EFI menggunakan berbagai sensor yaitu, ECU, fuel
pump,pressure regulator, temperature sensor, inlet air temperature sensor, inlet air pressure sensor, crankshaft sensor, camchaft sensor, throttle sensor,
fuel injector, speed sensor, vehicle-down sensor, untuk mendeteksi kondisi mesin dan kondisi pengendara mobil. Selanjutnya ECU mesin akan
mengkalkulasikan volume penyemprotan bahan bakar optimal, yang kemudian memerintahkan injektor untuk menyemprotkan bahan bakar.
3.3. Prinsip Kerja VVT-i
Pada prinsipnya pengaturan maju atau mundurnya pembukaan katup secara
variable diatur oleh gerakan poros cam lebih cepat atau lambat untuk menentukan kerja mekanik katup secara tepat, yaitu saat kapan membuka
katup lebih cepat atau lambat. Kerja katup menyesuaikan dengan beban operasi mesin, mulai dari beban kecepatan minimal sampai beban maksimal
yang diatur oleh alat control VVT-i, alat kontrol VVT-i ini didukung oleh peralatan elektronik dan sensor, untuk mendapatkan informasi akurat selama
kerja operasi mesin. Prinsip kerja VVT-i bergerak maju mundur atau menahan antara sudu
sudu dengan rodanya, sudu sudu terpasang rigid dengan poros cam dan roda
VVT-i berhubungan dengan timing chain atau timing belt yang digerakkan
poros engkol .
Universitas Sumatera Utara
41
Gambar 3.2. Kontrol VVT-i
[12]
Waktu bukaan camshaft bisa bervariasi pada rentang 60
. Misalnya, pada saat
start, kondisi mesin dingin dan mesin stationer tanpa beban, timing dimundurkan 30
. Cara ini akan menghilangkan overlap yaitu peristiwa
membuka katup masuk dan buang secara bersamaaan diakhir langkah pembuangan karena katup masuk akan membuka beberapa saat setelah katup
buang menutup penuh. Pada kondisi ini mesin tak perlu bekerja ekstra. Dengan tertutupnya katup buang, tak ada bahan bakar yang terbuang saat
terhisap keruang bakar.
Gambar 3.3. Valve timing VVT-i
[13]
Universitas Sumatera Utara
42
Konsumsi bahan bakar jadi hemat dan mesin lebih ramah lingkungan. Sedangkan saat ada beban,
timing akan maju 30 . Derajat
overlapping akan meningkat. Tujuannya untuk membantu mendorong gas buang serta
memanaskan campuran bahan bakar dan udara yang masuk. Untuk mewujudkannya, ada VVT-i
controller pada timing gear di intake camshaft. Alat ini terdiri dari atas housting rumah. Kemudian
didalamnya ada ruangan oli untuk menggerakkan vane atau baling baling.
Baling baling itu terhubung dengan chamsaft . Didalamnya terdapat dua jalur
oli menuju masing masing ruang oli didalam rumah VVT-i controller. Dari
jalur oli yang berbeda inilah, vane akan mengatur waktu bukaan katup.
Gambar 3.4. VVT-I controller
[12]
Posisi advance timing maju didapat dengan mengisi oli keruang
belakang masing masing bilah vane . Sehingga vane akan bergerak maju dan
posisi timing pun ikut maju 30 derajat. Tekanan olinya sendiri disediakan
oleh chamsaft timing oli control valve yang diatur oleh ECU Electronic
Control Unit mesin.
Universitas Sumatera Utara
43
Gambar 3.5. posisi advanced timing
[12]
Kebalikannya, untuk kondisi retard mundur, ruang didepan vane
akan terisi dan posisi timing mundur. Sedangkan kalau dibutuhkan pada
kondisi standar, ada pin yang akan mengunci posisi vane tetap ada ditengah.
Gambar 3.6. Posisi Retard timing
[12]
Dari semua paparan diatas tujuannya cuma satu, yaitu mendapatkan power dan torsi yang optimal disemua kondisi dan beban kerja dengan tetap
irit bahan bakar.
Drain oil
ECU
ECU
Oil Drain
Vane
Vane
Universitas Sumatera Utara
44
3.4 Komponem VVT-i